Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN LABORATORIUM UJI BAHAN 1

PENGUJIAN WAKTU IKAT SEMEN

Diajukan Oleh :

Nama : AHMAD FAUZAN


NIM : 2105131044
Kelas : TPJJ -2B
Kelompok : 4

Dosen Pengampu:

Tetra Oktaviani, S.S.T., M.Tr.T.


NIP : 199310292019032017

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN


JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
A. TUJUAN
PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan
untuk menentukan berat isi
dan rongga udara dalam
agregrat
kasar
A. TUJUAN
PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan
untuk menentukan berat isi
dan rongga udara dalam
agregrat
kasar
A. TUJUAN
PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan
untuk menentukan berat isi
dan rongga udara dalam
agregrat
kasar
A. TUJUAN
PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan
untuk menentukan berat isi
dan rongga udara dalam
agregrat
ka
I. TUJUAN
A. Untuk mendapatkan nilai waktu ikat awal yang digunakan untuk
menentukan mutu semen dalam keadaan konsistensi normal
B. Dapat menentukan kadar air yang sesuai dalam semen Portland
dalam waktu yang ditentukan

II. DASAR TEORI


Waktu pengikatan awal adalah waktu yang diperlukan semen dari saat
mulai bereaksi dengan air menjadi pasta semen sampai terjadi
kehilangan sifat keplastisan. Metode pengujian pengikatan awal
menggunakan standar ASTM C 191 dan menggunakan alat vicat
dengan jarum berdiameter 1 mm. Waktu pengikatan awal semen
diperoleh saat penurunan mencapai 25 mm dan setiap penurunan
dicatat suhu kamarnya (°c). Waktu pengikatan awal pada semen
berkisar antara 60–120 menit. Yang dimaksud dengan:
1) Waktu ikat awal adalah waktu yang diperlukan oleh pasta semen
untuk mengubah sifatnya dari kondisi cair menjadi padat.
2) Waktu ikat akhir adalah waktu diman penetrasi jarum vicat tidak
terlihat secara visual.
3) Suhu udara adalah suhu ruangan pada saat dilakukan pengujian.
4) Benda uji adalah sejumalah semen Portland dengan berat dan isi
tertentu yang dibuat dari contoh-contoh semen Portland.
Sedangkan Waktu ikat itu sendiri adalah waktu yang diperlukan semen
untuk mengeras, terhitung dari mulai bereaksi dengan air dan menjadi
pasta semen hingga pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan.
Waktu ikat semen dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Waktu ikat awal,
yaitu waktu dari pencampuran semen dengan air menjadi terbentuknya
pasta semen hingga beton mengeras. 2) Waktu ikatan akhir, yaitu
waktu antara dan mencapai puncaknya pada waktu berakhimya ikatan
akhir. Waktu ikatan akan memendek karena naiknya temperatur
sebesar 30°C atau lebih. Waktu ikatan ini sangat dipengaruhi oleh
jumlah air yang dipakai dan oleh lingkungan sekitamya.
Pengikatan semu diukur dengan alat "Vicat". Pengikatan semu untuk
prosentase penetrasi akhir minimum pada semua jenis semen adalah
50%. Adukan merupakan campuran semen dengan air yang dicetak
dalam sebuat cincin ebonite. Gerakan jarum Vicat dihambat oleh
kohesi antara partikel semen yang semakin meningkat seiring dengan
berkembangnya proses hidrasi semen. Jarum Vicat memiliki
permukaan ujung yang relative kecil, dengan pemberat hanya 300 gr,
sehingga tegangan permukaan dapat diabaikan. Yang terbaca adalah
hambatan / lekatan antara pasta semen dan selimut jarum, pada saat
jarum menembus pasta semen. Adhesi antara permukaan jarum dan
pasta semen.

III. REFERENSI
1. SNI 15-2049- 2004
2. ASTM C 150-97

IV. PERALATAN DAN BAHAN


A. Peralatan
1. Timbangan
2. Mesin pengaduk
3. 1 set alat vicat
4. Piknometer
5. Sendok perata
6. Stopwatch
7. Wadah
B. Bahan
1. Semen Portland
2. Air suling

V. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Siapkan semen sebanyak 500 gram di wadah dan 124,6 ml air
suling (disesuaikan dengan hasil konsistensi pada praktikum
sebelumnya)
2. Masukkan air suling
dalam mangkok mesin pengaduk dan
kedua benda tersebut selama 30 detik.
3. Aduk kedua kedua bahan tadi selama 30 detik dengan kecepatan
140 ± putaran per menit.

4. Hentikan pengadukan selama 15 detik, sementara itu bersihkan


pasta yang menempel pada dinding mangkok pengaduk

5. Aduk kembali pasta selama 60 detik dengan kecepatan 285 ± 10


putaran per menit.
6. Buatlah bola dari pasta, kemudian lemparkan sebanyak 6 kali dari
tangan kanan ke tangan kiri dengan jarak lemparan 15 cm.

7. Kemudian
lainnya memegang benda uji. Melalui lubang dasarnya, masukkan
bola pasta semen ke dalam cetakan benda uji sampai terisi penuh
lalu ratakan kelebihan pasta pada dasar cincin dengan sekali
gerakan telapak tangan.

8. Letakkan dasar cincin pada pelat kaca, ratakan permukaan atas


pasta dengan sekali gerakan sendok perata dalam posisi sendok
perata miring dan haluskan permukaan pasta dengan ujung sendok
perata, tanpa memberikan tekanan pada pasta.
9. Letakkan pembacaan skala pada nol atau catat angka permukalaan
(untuk pengujian ini pembacaan skala dimulai dari nol) setelah itu
lepaskan batang vicat dengan bebas sehingga dapat menembus
permukaan pasta. Setelah 30 detik catata besar penetrasi batang
vicat.

10. Angkat jarum vicat dari benda lalu bersihkan dan lakukan lagi
pembacaan penetrasi jarum vicat dengan jarak antara setiap
penetrasi pada pasta tidak boleh lebih kecil dari 6,4mm dan jarak
dari pinggir cincin tidak boleh kurang dari 9,4mm. Percobaan
yang sama dilakukan setiap 15 menit.
11. Waktu pengikatan tercapai bila hasil penetrasi lebih besar atau
sama dengan 25 mm, dan waktu pengikatan akhir tercapai bila
jarum tidak membekas pada benda uji atau 0 mm.

Grafik Waktu Ikat Semen


Grafik Waktu Penetrasi
2523

20 18
Penetrasi (mm)

15 13

10

5 4
2
1
0
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)

Standar untuk mendapatkan waktu ikat semen ialah di penetrasi sebesar 25


mm namun karena pada praktikum ini kami tidak mendapatkan penetrasi
sebesar tersebut maka praktikum ini harus di ulang.

VI. KESIMPULAN
Waktu ikat semen dipengaruhi oleh Banyaknya jumlah air dan waktu
yangdiperlukan untuk semen dapat mengeras. Semakin lama waktu
yang diperlukan makasemakin keras juga semen yang didapat. Dari
hasil percobaan diperoleh waktu pengikatan permulaan semen
portland(dalam keadaan konsistensi normal) dengan menggunakan alat
vikat pada praktikum ini kami tidak mendapati penurunan ke 25 mm
dikarenakan kesalahan dari si pembuat maka praktikum ini harus di
lakukan pengulangan.

VII. SARAN
Sebaiknya kegiatan praktikumini dilaksanakan sesuai SNI yang sudah
ditetapkan dan pergunakan alat dan bahan sesuai dengan ketentuan
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai