Diajukan Oleh :
Dosen Pengampu:
III. REFERENSI
1. SNI 15-2049- 2004
2. ASTM C 150-97
V. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Siapkan semen sebanyak 500 gram di wadah dan 124,6 ml air
suling (disesuaikan dengan hasil konsistensi pada praktikum
sebelumnya)
2. Masukkan air suling
dalam mangkok mesin pengaduk dan
kedua benda tersebut selama 30 detik.
3. Aduk kedua kedua bahan tadi selama 30 detik dengan kecepatan
140 ± putaran per menit.
7. Kemudian
lainnya memegang benda uji. Melalui lubang dasarnya, masukkan
bola pasta semen ke dalam cetakan benda uji sampai terisi penuh
lalu ratakan kelebihan pasta pada dasar cincin dengan sekali
gerakan telapak tangan.
10. Angkat jarum vicat dari benda lalu bersihkan dan lakukan lagi
pembacaan penetrasi jarum vicat dengan jarak antara setiap
penetrasi pada pasta tidak boleh lebih kecil dari 6,4mm dan jarak
dari pinggir cincin tidak boleh kurang dari 9,4mm. Percobaan
yang sama dilakukan setiap 15 menit.
11. Waktu pengikatan tercapai bila hasil penetrasi lebih besar atau
sama dengan 25 mm, dan waktu pengikatan akhir tercapai bila
jarum tidak membekas pada benda uji atau 0 mm.
20 18
Penetrasi (mm)
15 13
10
5 4
2
1
0
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)
VI. KESIMPULAN
Waktu ikat semen dipengaruhi oleh Banyaknya jumlah air dan waktu
yangdiperlukan untuk semen dapat mengeras. Semakin lama waktu
yang diperlukan makasemakin keras juga semen yang didapat. Dari
hasil percobaan diperoleh waktu pengikatan permulaan semen
portland(dalam keadaan konsistensi normal) dengan menggunakan alat
vikat pada praktikum ini kami tidak mendapati penurunan ke 25 mm
dikarenakan kesalahan dari si pembuat maka praktikum ini harus di
lakukan pengulangan.
VII. SARAN
Sebaiknya kegiatan praktikumini dilaksanakan sesuai SNI yang sudah
ditetapkan dan pergunakan alat dan bahan sesuai dengan ketentuan
yang ada.