Kelompok
: A3b
Tgl. Praktikum
: 23 April 2013
Pembimbing
Penyusun :
1. Elva Puspitarini
021211131036
021211131037
3. Agustina Restu N.
021211131038
4. Dania Anggana D.
021211131039
5. Willy wijaya
021211131040
021211131041
7. Ledy Ana Z.
021211131042
1.
TUJUAN
a Di akhir praktikum mahasiswa mampu melakukan manipulasi gypsum
plester dengan tepat
b Di akhir praktikum mahasiswa mampu mengukur intial setting time dengan
tepat berdasarkan variasi perubahan rasio w : p
c Di akhir praktikum mahasiswa mampu mengukur final setting time dengan
tepat berdasarkan variasi perubahan rasio w : p
2.
CARA KERJA
2.1 Persiapan alat
a. Alat dan bahan disiapkan.
Bahan dan alat adalah sebagai berikut :
1. Bahan :
Gipsum plaster
Air PAM
a.
Mangkuk karet
Spatula
Gelas ukur
Stopwatch
Timbangan analitik
Vibrator
Jarum gillmore
Termometer air
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Ada tiga percobaan setting time dari gipsum tipe II dengan W/P ratio yang
berbeda.
1. W : P = 30 : 50
2. W : P = 30 : 40
3. W : P = 35 : 50
Tabel Hasil Praktikum Gipsum Tipe II Berdasaran W : P Ratio
Percobaan
Perbandinga
Jumlah
ke
n W : P Ratio
Putaran
Beban Pound,
dalam 1
Penampang Jarum
Beban 1 Pound)
Menit
1/12 Inch)
Jumlah
Waktu
1.
2.
3.
Jumlah
30ml : 50
121
Tusukan
Tusukan
40 tusukan 26 menit 27 tusukan
gram
putaran
30 detik
30ml : 40
100
gram
putaran
30 detik
35ml : 50
140
gram
putaran
Waktu
40 menit
39 menit
42 menit 30
Dapat kita lihat pada tabel diatas, yang mengalami setting time terbesar adalah
percobaan 3 dengan W : P = 35 : 50
4. PEMBAHASAN
4.1 Landasan Teori
detik
1
2
3
4
5
gispum produk
air
2CaSO4.2H2O (CaSO4)2.H2O
3H2O
dari
gipsum
dilakukan
dengan
melakukan
Cara pengadukan
Cara pengadukan sangat mempengaruhi sifat dari adonan adonan
menambahkan bahan kimia pada campuran plaster atau dental stone. Jika
bahan kimia tersebut menurunkan setting time maka disebut accelerator,
jika bahan kimia tersebut meningkatkan setting time maka disebut retarder
(Anusavice, halaman 265).
d Kemurnian
Bila proses pengapuran tidak sempurna dan partikel gipsum tetap,
atau jika pabrik menambahkan gipsum, maka setting time akan lebih
cepat karena penambahan potensial nukleus kristalisasi. Apabila terdapat
ortorombik anhidrit, periode induksi akan meningkat. Apabila terdapat
heksagonal anhidrat, periode induksi menurun. (Anusavice, halaman 264)
Temperatur
Efek temperatur pada setting time cenderung tidak berpengaruh
dan bervariasi dari satu plaster (atau stone) dengan yang lainnya. Sedikit
perubahan terjadi antara 0oC dan 50oC. Jika temperatur campuran air dan
plaster meningkat kurang lebih 50oC, retardation akan terjadi secara
bertahap. Begitu temperatur mencapai 100oC, tidak ada reaksi yang terjadi
(Anusavice, 265).
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, hasil percobaan kami
berlawanan dengan landasan teori yang ada. Urutan setting time yang
tercepat pada percobaan kami adalah pada percobaan kedua, lalu
percobaan pertama, dan selanjutnya percobaan ketiga. Hal ini berlawanan
dengan teori yang menyebutkan semakin besar perbandingan W : P, maka
semakin lama setting time.
5. SIMPULAN
Setting time yang terjadi pada gipsum tipe II di pengaruhi oleh beberapa
faktor dan faktor yang dominan adalah ratio W : P. Semakin tinggi perbandingan
ratio W : P, maka semakin lama setting time nya.
6. DAFTAR PUSTAKA
Anusavice KJ. 2003. Phillips Science of Dental Material. 11th ed. W.B Saunders.
p 264-265
Craig, Robert George, Powers, John M., &Wataha, John C.2008, Dental
Materials: Properties and Manipulation 8th edition, Mosby, Michigan.
McCabe JF, and Walls AWG. 2008. Applied Dental Materials, 9th ed. Australia.
Blackwell Publishing L.td.