Anda di halaman 1dari 53

SIFAT MEKANIS BAHAN

KEDOKTERAN GIGI
• Di lingkungan rongga mulut, bahan restorasi dan peralatan gigi terpapar
tantangan kimia, termal, dan mekanis. Tantangan ini dapat menyebabkan
deformasi material. Sifat mekanis suatu bahan menentukan bagaimana bahan
menanggapi tantangan mekanis.
• Sifat mekanis ditentukan oleh hukum mekanika. Ini adalah ilmu fisika yang
berhubungan dengan energi, gaya dan pengaruhnya terhadap tubuh. Jadi perlu
dipahami prinsip-prinsip yang terlibat dalam berbagai sifat mekanik untuk
mengoptimalkan layanan klinis suatu bahan.
• Dalam ilmu fisika, gaya adalah segala pengaruh yang menyebabkan suatu
benda mengalami perubahan tertentu, baik yang berkaitan dengan gerakan,
arah, maupun konstruksi geometrisnya. Sebuah gaya ditentukan oleh 3
karakteristik: Titik penerapan Besarnya Arah penerapan Satuan SI untuk gaya
adalah Newton (N).
MAX. GAYA OKLUSAL: 200 - 3500N
GAYA OKLUSAL ANTARA GIGI
DEWASA PALING TINGGI DI REGIO
POSTERIOR YANG PALING DEKAT
DENGAN AKSIS ENGSEL RAHANG
BAWAH DAN MENURUN DARI MOLAR
KE GIGI SERI. GAYA PADA MOLAR
PERTAMA DAN KEDUA BERVARIASI
DARI 400 HINGGA 800N. RATA-RATA
PADA BICUSPIDS, CUSPIDS DAN
INCISIVUS ADALAH SEKITAR 300, 200
DAN 150N.
SIFAT MEKANIS

• Sifat mekanik didefinisikan sebagai ukuran kemampuan


bahan untuk membawa atau menahan gaya atau tegangan.
• Material harus cukup kuat untuk menahan gaya
pengunyahan Tanpa mengalami fraktur. Cukup tegar untuk
mempertahankan bentuknya terhadap beban yang diterima.
Sifat tersebut dicirikan dengan hubungan tegangan
regangan (stress-strain relation-ship)
STRESS
● Tegangan adalah resistansi internal suatu material terhadap beban
eksternal yang diterapkan pada material tersebut.
STRESS
● Suatu gaya dapat diarahkan ke suatu benda dari segala sudut atau arah, dan seringkali
beberapa gaya digabungkan untuk menghasilkan tegangan kompleks dalam suatu
struktur. Secara umum, gaya yang diterapkan secara individual dapat berupa aksial
(tarik atau tekan), geser, tekuk, atau torsi.
Arah gaya tegangan dapat diklasifikasikan sebagai:
• Tensile stress
• Compressive stress
• Shear stress
• Flexural stress
1. TENSILE STRESS
● Tegangan tarik terjadi ketika 2 set gaya diarahkan menjauh satu
sama lain dalam garis lurus yang sama. Juga ketika salah satu
ujung dibatasi dan ujung lainnya dikenakan gaya menjauh dari
kendala. Hal tersebut disebabkan adanya beban yang cenderung
meregang atau memanjangkan tubuh.

Tensile
force

Tensile
stress
2. COMPRESSIVE
STRESS
● Tegangan tekan terjadi ketika 2 set gaya diarahkan satu sama lain dalam garis lurus yang sama.
Juga ketika salah satu ujung dibatasi dan ujung lainnya dikenakan gaya menuju kendala. Hal ini
disebabkan adanya beban yang cenderung memampatkan atau memperpendek tubuh.

Compressive
force

Compressive
stress
3. SHEAR STRESS
• Tegangan geser terjadi ketika 2 set gaya diarahkan sejajar satu sama lain tetapi
tidak sepanjang garis lurus yang sama. Tegangan geser cenderung menahan
tergelincirnya satu bagian tubuh ke atas yang lain. Tegangan geser juga dapat
dihasilkan oleh aksi puntir atau torsi pada suatu material.
4. FLEXULAR STRESS/ BENDING STRESS

● Gaya per satuan luas material yang dikenakan pembebanan lentur


(lentur). Tegangan geser cenderung menahan tergelincirnya satu bagian
tubuh ke atas yang lain. Gaya lentur dapat menghasilkan ketiga jenis
tegangan dalam suatu struktur, tetapi dalam banyak kasus, fraktur
terjadi karena komponen tarik.
EXAMPLE
● Flexural stresses produced in a three-
unit fixed dental prosthesis.

● Flexural stresses produced in a two-


unit cantilever bridge.
MECHANICAL PROPERTIES
BASED ON ELASTIC
DEFORMATION:
SIFAT MEKANIK
BERDASARKAN DEFORMASI
ELASTIS:
A) STRAIN
● Didefinisikan sebagai perubahan panjang per satuan panjang asli.

● Regangan dapat berupa elastis, plastis atau kombinasi elastis dan plastis.

● Ketegangan elastis dapat dibalik. yaitu menghilang saat gaya dihilangkan.

● Regangan plastis merupakan deformasi permanen dari material yang tidak


pernah pulih saat gaya dihilangkan.
B. MODULUS OF ELASTICITY

● Ukuran elastisitas suatu bahan dijelaskan dengan istilah modulus elastisitas, juga disebut sebagai modulus
elastisitas atau modulus Young, dan dilambangkan dengan variabel E.

● Modulus elastisitas mewakili kekakuan material dalam rentang elastis. Ini ditentukan oleh rasio tegangan
terhadap regangan (di bawah batas elastis).
C.   RESILIENCE

Ketahanan adalah ketahanan suatu material terhadap deformasi


permanen.

Ini menunjukkan jumlah energi yang diperlukan untuk mendeformasi


material.
D. ELONGATION
Deformasi yang dihasilkan dari penerapan gaya tarik adalah elongasi. Perpanjangan sangat penting karena memberikan
indikasi kemampuan kerja suatu alloy.

Alloy yang memiliki nilai perpanjangan total yang tinggi dapat dibengkokkan secara permanen tanpa bahaya patah.

Bahan semacam itu adalah jenis paduan yang kuat, sedangkan bahan dengan perpanjangan hanya 1% akan memiliki
sedikit perpanjangan permanen dan dianggap rapuh.
E. DUCTILITY AND MALLEABLILITY

● Daktilitas adalah kemampuan material untuk


mengalami deformasi plastis.

● Kelenturan suatu zat menunjukkan kemampuannya


untuk dipalu atau digulung menjadi lembaran tipis
tanpa patah.

● Daktilitas material menunjukkan kemampuannya


untuk ditarik menjadi kawat di bawah gaya
tegangan. Material mengalami deformasi permanen
saat dikenakan gaya tarik ini.
STRENGTH
PROPERTIES:
A. COMPRESSIVE STRENGTH 

● kemampuan material untuk menahan gaya aksial.


● Compressive strength penting dalam proses pengunyahan karena banyak gaya pengunyahan yang
bersifat tekan.
Material Compressive strength (MPa)

Enamel 384

Dentin 297

Amalgam 189

Feldspathic porcelain 149

Resin composite 225

Conventional GIC 180-200

Resin modified GIC 170-200


B. SHEAR STRENGTH 

● Shear strength is the maximum stress that a material can withstand before failure in a shear mode


of loading. It is particularly important in the study of interfaces between two materials, such as
porcelain fused to metal.

● Kekuatan geser adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan material sebelum kegagalan dalam
mode pemuatan geser. Ini sangat penting dalam studi antarmuka antara dua bahan, seperti porselen
yang menyatu dengan logam.
C. BOND STRENGTH 
● Pengukuran kekuatan ikatan antara dua bahan, seperti porselen dengan logam; semen dengan logam;
atau polimer, keramik, komposit resin, dan perekat pada enamel dan dentin manusia.
D. FATIGUE STRENGTH
● Kekuatan fatik adalah tegangan di mana material gagal di bawah pembebanan berulang.
E. F LEX U R A L ST R EN G TH  

● Kekuatan lentur suatu bahan adalah kemampuannya untuk menekuk sebelum patah.
● Gaya lentur adalah hasil dari gaya yang dihasilkan dalam situasi klinis dan bahan gigi perlu menahan
pelenturan, tekukan, dan puntiran berulang.
● Kekuatan lentur tinggi diinginkan setelah bahan-bahan ini berada di bawah tekanan mengunyah yang
dapat menyebabkan deformasi permanen.
F. T EA R S TR EN G TH  
● Ini adalah ukuran resistansi material terhadap gaya robek. Kekuatan robek adalah properti penting
dari polimer gigi seperti kesan fleksibel.
THANKYOU
TEGANGAN (STREES)

• gaya per unit luas penampang, yang bereaksi pada suatu


material. Unit tegangan adalah pascal (Pa). Tegangan yang
dihasilkan dari gaya 1 Newton yang beraksi pada
permukaan satu meter persegi.
• Tegangan = F/A
• F : Force: gaya yang diaplikasikan
• A: Area : daerah potongan melintang
• Gaya dari dalam suatu bahan besarnya sama, namun arahnya
berlawanan dengan gaya tekan/tarik dari luar yang dikenakan
pada bahan tersebut
• Stress merupakan gaya per unit area yang bereaksi
pada jutaan atom/molekul dalam benda bila dikenai
gaya atau beban dari luar(Anusavice, 2003)
• Reaksi internal yang sama intensitasnya namun
berlawanan arah dengan gaya eksternal(Craig, 2002)
• Tipe Tegangan
• a. Tegangan tarik (tensile stress)
• b. Tegangan kompresi (comprerssion stress) :
• c. Tegangan geser (shear strees)
TEGANGAN TARIK (TENSILE STRESS)

• Tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh sebuah


bahan ketika diregangkan atau ditarik, seblum bahan
tersebut patah
• Titik tertinggi dari kurva tegangan-regangan disebut
dengan kekuatan Tarik maksimum
• Tidak bergantung pada ukuran bahan, melainkan
karena jenis bahan
TEGANGAN KOMPRESI

• Kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan


beban yang akan mengurangi ukuranya.
• Bebrapa bahan akan patah pada batas tekan, bebrapa
mengalami deformasi yang tidak bias dikembalikan.
• Deformasi tertentu dapat dianggap sebagai batas kekuatan
tekan, meskipun belum patah, terutama pada bahan yang
tidak dapat dikembalikan seperti semula
• Perubahan bentuk yang dihasilkan gaya tensile (tarik) adalah elongasi,
sedangkan gaya yang compressive (tekan) akan menghasilkan pemendekan
(Craig, 2002)
Material Compressive strength

(Mpa)

Enamel 384

Dentin 297

Amalgam 189

Calcium hydroxide 8

Feldspathic porcelain 149

High-strength stone 81

Resin composite 225


TEGANGAN GESER

• Tegangan yang menahan gaya tarik.


• Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan
dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu
batang, tidak segaris gaya namun pada penampangnya
tidak terjadi momen.
• Resistensi terhadap gaya geser (arahnya berlawanan
dengan besar yang sama)
REGANGAN

• Strain : perubahan bentuk suatu bahan karena pengaruh gaya tarik/tekan yang
dikarenakan pada bahan tersebut
• Pemberian gaya eksternal pada benda uji, menghasilkan perubahan dimensi.
Merupakan perubahan kecil dalam dimensi akibat suatu gaya. Bila gaya diberikan
panjang batang berubah dari panjang asli L0 menjadi L1 (tidak berdimensi)
• Gaya yang diberikan dihilangkan, kemungkinan
yang terjadi adalah:
• Material kembali ke panjang semula.
• Material kembali sebagian ke panjang semula
• Material tidak dapat kembali ke panjang
semula./berubah
HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN

• Tegangan-regangan merupakan hubungan sebab dan akibat.


• Tegangan dan regangan bukan sifat material, tetapi merupakan
batasan angka dan sifat mekanis yang tidak dapat didefinisikan
dengan kebalikanya.
• Hubungan antara tegangan dan regangan digunakan untuk
menggolongkan sifat-sifat mekanis material. Aplikasi gaya
eksternal akan menghasilkan suatu tegangan, perubahan
dimensi atau regangan
Gambar . Area menunjukkan ketahanan (A) dan kekerasan
(A + B) dari suatu material
SIFAT MEKANIS BERDASARKAN PERUBAHAN
ELASTIK
MODULUS ELASTISITAS

• Kemiringan garis lurus yang terbentuk pada grafik tegangan-regangan memberikan indikasi tentang
rigiditas.
• Modulus elastik menggambarkan kekerasan atau kekakuan relatif dari suatu bahan, yang di ukur dengan
lereng miring daerah elastic dari diagram tekanan-regangan.
• Jika kemiringan tajam, nilai modulus tinggi, berarti material bersifat tegar mis. Material tumpatan.
Keminngan tidak tajam, nilai modulus rendah, berarti material bersifat fleksibel. Mis. material cetak.
DINAMIC MODULUS ELASTIS

 Ukuran nilai Modulus Elastis yang diukur dengan menggunakan


metode dinamis, yaitu kecepatan gelombang suara dan densitas
material
 Metode yang lebih mudah daripada pengukuran konvensional
dari kurva stress-strain
FLEKSIBILITAS
• Kemampuan suatu bahan untuk berubah bentuk dengan stress
yang ringan atau sedang

• Fleksibilitas maksimum:
Flexural strain yang terjadi ketika material diberikan stress
sampai proportional limit
RESILIENCE

• Energi maksimum yang dapat diserap oleh suatu


bahan tanpa berubah bentuk, tidak ada relaksasi
Contohnya: pegas
• Diukur dari area dibawah bagian stress-strain
RASIO POISSON’S

 Pada beban tensile  elongasi


 Pada beban compressive  pemendekan
 Rasio Poisson’s Perbandingan strain lateral dan aksial
 Rasio ini berhubungan dengan kesimetrisan gaya ikatan
antar atom
SIFAT KEKUATAN

• Batas Kesetimbangan. Bila bahan mengikuti


hukum Hooke, tekanan elastik akan seimbang
dengan regangan elastik yaitu regio awal tekanan-
regangan harus satu garis lurus
SIFAT KEKUATAN

• Batas Elastik. Tekanan maksimal yang dapat


ditahan suatu bahan sebelum bahan tersebut
mengalami deformasi plastik.
• Kekuatan luluh atau bahan tekanan. Tekanan
yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
regangan plastik tertentu.
• Kekuatan fatik. Kekuatan dimana ketika sebuah
material mengalami kelelahan akibat tegangan
berkali – kali.
SIFAT MEKANIS STRUKTUR GIGI

• Enamel
• Memiliki Kekuatan tarik = 100 kg /cm,
• tahanan kompresinya :  2100 – 3500 kg / cm.
• Bersifat gefas (britlle /mudah retak )
• Dentin
• Memiliki kekuatan tarik : 250 kg/cm2
• Kekuatan tekanan bervariasi tergantung tubuli.
• Elastisitasnya cukup tinggi, tergantung pada orientasi tubuli dentin dan tidak dipengaruhi
oleh usia, jenis kelamin, jenis gigi , lokasi gigi.
UJI KEKERASAN

Material VHN
Enamel 350
Dentin 60
Resin Akrilik 20
Dental amalgam 100
Porcelain 450
Co/Cr alloi 420
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai