Anda di halaman 1dari 17

MATERIAL INDUSTRI II

Trisna Ardi Wiradinata, ST., M.Eng

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknik Tahun Akademik
2020/2021 Genap
Universitas Darma Persada
Pertemuan Ke 4
Introduce
Trisna Ardi Wiradinata, ST., M.Eng.

Sarjana Teknik Mesin (S.T)


Universitas Darma Persada

Master of Engineering (M.Eng.)


Department of Mechanical Engineering
Tokai University, Japan

0812 9052 4280 trisnaardi@gmail.com

+81 80 8764 6404 t.a.wiradinata


MATERIAL INDUSTRI II
2 SKS
Pertemuan ke 4
Sifat Mekanik Logam
Pembahasan

Materi

▪ Sifat mekanik logam

▪ Stress - strain

▪ Uji tekan, uji Tarik dan puntir/geser

▪ Sifat elastis bahan


Sifat Mekanik Logam

▪ Sifat mekanik bahan adalah hubungan antara respons atau


deformasi bahan terhadap beban yang bekerja.

▪ Sifat mekanik: berkaitan dengan kekuatan, kekerasan,


keuletan, dan kekakuan.
Stress dan Strain

▪ Stress = tegangan.
▪ Strain = regangan.

▪ Bahan dapat dibebani dengan 3 cara : tarik, tekan, geser


(gunting).
Stress dan Strain
Uji Tarik

Uji Tarik adalah salah satu uji stress-strain mekanik yang


bertujuan untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya
tarik. Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik sampai putus.
Uji Tarik

Engineering Stress (Tegangan teknik)

𝐅
𝛔=
𝐀𝐨
Engineering Strain (Regangan)
𝐅 = Beban yang diberikan
𝐥𝐢 − 𝐥𝐨 ∆𝐥 𝐀𝐨 = Luas penampang bahan
𝛆= =
𝐥𝐨 𝐥𝐨 sebelum dibebani (𝒊𝒏𝟐 atau 𝒎𝟐 )
𝛔 = Tegangan, psi, MPa
𝐥𝐨 = Panjang awal
𝐥𝐢 = Panjang Akhir
∆𝐥 = Pertambahan panjang
𝛆 =%
Uji Tekan
Bahan uji diberikan gaya tekan. Rumus tegangan dan regangan sama
dengan yang dipakai pada uji tarik, hanya tanda beban negative (tekan).
Hasil uji akan memberikan harga negatif.

Tegangan geser dirumuskan:

𝐅 𝐅 = Gaya yang diberikan


𝛕=
𝐀𝐨 𝐀𝐨 = Luas bidang permukaan

Regangan Geser

Regangan geser dilambangkan 𝜸 merupakan tangen 𝜽.


Torsi
Torsi adalah variasi dari gaya geser murni. Bahan uji diberikan gaya
puntir yang akan menimbulkan gerak putar pada sumbu penggerak
atau mesin bor.

Deformasi Elastis (1)

Besarnya bahan mengalami deformasi atau regangan bergantung


kepada besarnya tegangan. Pada sebagian besar metal, tegangan dan
regangan adalah proporsional dengan hubungan :

𝛔=𝐄∙𝜺 E = modulus elastistas atau modulus Young (Psi, MPa ).


Deformasi Elastis (2)

𝛔=𝐄∙𝜺
E = modulus elastistas atau modulus
Young (Psi, MPa ).

Dikenal dengan HUKUM HOOKE


Untuk logam harga E = 4,5 X 104
MPa S/D 40,7 X 104 MPa. Bahan
disebut mengalami DEFORMASI
ELASTIS Jika tegangan dan
regangan besarnya proporsional.

Deformasi elastis adalah tidak permanent, artinya jika beban dilepaskan maka
bahan kembali ke bentuk semula.
Deformasi Elastis Non Linear
Modulus elastisitas dicari dengan modulus tangen atau modulus secant.

Gambar diagram skema tegangan-regangan


yang menunjukkan perilaku elastis nonlinier,
dan bagaimana modulus garis potong dan
garis modulus ditentukan.

Dalam skala atom, deformasi elastis adalah perubahan jarak antar atom. Jadi besar
modulus elastisitas adalah besarnya tahanan atom-atom yang berikatan.
Deformasi Elastis Non Linear
Modulus elastisitas dicari dengan modulus tangen atau modulus secant.

Pada beban geser, tegangan dan regangan


bisa dihubungkan dengan persamaan:

𝛕=𝑮∙𝜸
𝛕 = Tegangan
𝑮 = Regangan
𝜸 = Modulus Geser

Gambar gaya versus pemisahan antar atom untuk atom


yang terikat lemah dan kuat. besarnya modulus
elastisitas sebanding dengan kemiringan setiap kurva
pada pemisahan interatomik kesetimbangan 𝒓𝟎 .
Contoh Soal
Sebuah potongan tembaga yang panjang awalnya 305 mm (12 inchi )
ditarik dengan tegangan 276 MPa (40.000 psi ). Jika deformasi elastis,
berapakah pertambahan panjang? (E = 11 x 104 MPa (16 x 106 psi )).
Diketahui :
Dijawab :
∆𝒍 ∙ 𝑬
𝛔 = 𝜺𝑬 =
𝒍𝒐 𝟐𝟕𝟔 × 𝟑𝟎𝟓
∆𝒍 =
𝝈𝒍𝒐 𝟏𝟏𝟎 × 𝟏𝟎𝟑
∆𝒍 =
𝑬 ∆𝒍 = 𝟎. 𝟕𝟔 𝒎𝒎 (𝟎. 𝟑𝟎 𝒊𝒏𝒄𝒉𝒊)
𝝈 = 276 MPa
𝒍𝒐 = 305 mm
𝑬 = 𝟏𝟏 × 𝟏𝟎𝟒
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai