𝑙1 −𝑙0 ∆𝑙
ε= =
𝑙0 𝑙0
Pada pengujian dengan temperatur yang berbeda-beda maka akan terlihat bahwa pada temperatur tinggi material akan
bersifat ulet (ductile) sedangkan pada temperatur rendah material akan bersifat rapuh atau getas (brittle)
Macam-macam Tegangan
• A. Tegangan Normal
Tegangan normal adalah gaya per satuan luas yang arah gayanya tegak lurus bidang.
• 1. Tegangan Tarik
UJI TARIK
Macam-macam Tegangan
2. Tegangan Tekan
Macam-macam Tegangan
3. Tegangan Lengkung
F
Balok Tanpa Tulangan
Jika sebuah balok beton (tanpa tulangan) ditumpu oleh tumpuan sederhana (sendi
dan rol), dan di atas balok tersebut bekerja beban terpusat F, maka akan timbul
tegangan lengkung sehingga balok akan melengkung ke bawah.
Balok Tanpa Tulangan
Balok Beton dengan Tulangan
Untuk menahan gaya tarik yang cukup besar pada serat-serat balok bagian tepi
bawah, maka perlu diberi baja tulangan sehingga disebut dengan “beton
bertulang”. Pada balok beton bertulang ini, tulangan ditanam sedemikian
rupa, sehingga gaya tarik yang dibutuhkan untuk menahan momen pada
penampang retak dapat ditahan.
𝐹
τ=
𝐴
B. Tegangan Tangensial
KUAT GESER
Uji Puntir / Torsi
3. Modulus Elastisitas/Modulus Young
❑ Besarnya pertambahan panjang yang dialami oleh
setiap benda ketika meregang berbeda antara satu
dengan yang lainnya, tergantung dari elastisitas
bahannya.
❑ Elastisitas yang dimiliki oleh tiap-tiap benda
tergantung dari jenis bahan benda itu terbuat.
❑ Sebagai suatu contoh, kita lebih mudah untuk
meregangkan sebuah karet gelang daripada besi pegas
yang biasanya dipakai untuk latihan otot.
❑ Ketika diberi gaya tarik, karet ataupun pegas akan meregang, dan mengakibatkan
pertambahan panjang baik pada karet gelang ataupun besi pegas.
❑ Besarnya pertambahan yang terjadi pada setiap keadaan tergantung pada elastisitas
bahannya dan seberapa besar gaya yang bekerja padanya.
3. Modulus Elastisitas/Modulus Young
❑ Semakin elastis sebuah benda, maka semakin mudah benda
tersebut untuk dipanjangkan atau dipendekan
❑ Semakin besar gaya yang bekerja pada suatu benda, maka semakin
besar pula tegangan dan regangan yang terjadi pada benda itu,
sehingga semakin besar pula pemanjangan atau pemendekan dari
benda tersebut.
❑ Jika gaya yang bekerja berupa gaya tekan, maka benda akan
mengalami pemendekan, sedangkan jika gaya yang bekerja berupa
beban tarik, maka benda akan mengalami perpanjangan.
❑regangan (ε) yang terjadi pada suatu benda berbanding lurus dengan
tegangannya (σ) dan berbanding terbalik terhadap ke elastisitasannya.
𝜎 = 𝐸. 𝜀 → (Hukum Hook)
3. Modulus Elastisitas/Modulus Young
❑ Dalam rumus Hukum Hook, (E) adalah
𝐸=𝜎/𝜀
parameter modulus elastisitas atau
modulus young.
❑ Modulus ini adalah sebuah konstanta bahan
yang memiliki nilai tertentu untuk bahan
tertentu.
❑ Nilai modulus Young hanya bergantung
pada jenis benda (komposisi benda), tidak
bergantung pada ukuran atau bentuk benda.
❑ Tiap bahan mempunyai modulus elastisitas (E) tersendiri yang memberi gambaran
mengenai perilaku bahan itu bila mengalami beban tekan atau beban tarik.
❑ Bila nilai E semakin kecil, maka akan semakin mudah bagi bahan untuk mengalami
perpanjangan atau perpendekan.
Baja Vs Aluminium
3. Modulus Elastisitas/Modulus Young
❑ Modulus elastisitas ditentukan oleh gaya ikat antar atom
❑ Gaya atom ini tidak dapat diubah tanpa terjadinya
perubahan mendasar dari sifat bahannya. Oleh karna itu,
Modulus elastisitas merupakan sifat mekanik bahan yang
tidak mudah untuk diubah.
❑ Modulus elastisitas hanya dapat berubah dalam jumlah
tertentu dengan proses perlakuan panas (work hardening),
atau pengerjaan dingin (cold working), atau penambahan
paduan tertentu.
❑ Modulus elastisitas biasanya diukur pada temperatur tinggi
dengan motoda dinamik.
❑ Pada beberapa bahan logam yang diuji, nilai Modulus
elastisitas berbeda pada berbagai temperatur yang
signifikan
3. Modulus Elastisitas/Modulus Young
Bahan Modulus Elastisitas (psi x 10-6)
Temperatur 204 ⁰C 427 ⁰C 538 ⁰C 649 ⁰C
Kamar
Baja Karbon 30,0 27,0 22,5 19,5 18,0
Baja Tahan Karat 28,0 25,5 23,0 22,8 21,0
Austenit 𝐸=𝜎/𝜀
Paduan Titanium 16,5 14,0 10,7 10,1
Paduan Aluminium 10,5 9,5 7,8
➢Jika sebuah benda diberi gaya tarik atau tekan, maka benda tersebut akan
meregang (berdeformasi memanjang atau memendek).
➢Namun jika suatu ketika gaya tersebut dihilangkan, maka benda tersebut
akan kembali seperti semula (seperti sebelum diberi gaya).
➢Keadaan ini disebut sebagai keadaan elastis, yaitu suatu keadaan dimana
benda kembali dari bentuk deformasinya ketika beban/gaya yang bekerja
pada benda tersebut dihilangkan.
• 1. Fase elastis
• 2. Fase Plastis
• 3. Fase Strain hardening
• 4. Fase Necking
➢brittle failure
adalah keadaan yang paling tidak diharapkan dan harus dihindari,
karena material mengalami failure tanpa melewati fasa regangan.
Hal ini terjadi karena material tidak ductile (getas), failure terjadi tanpa
adanya peringatan (berupa regangan terlebih dahulu), sehingga bisa
menyebabkan kerusakan yang membahayakan.
Tugas Kelompok (lanjutan)