Anda di halaman 1dari 5

Nama : Zakarisa Trisna Prawira Negoro

Nim : 1811046

Kelas :B

TUGAS 6 MATA KULIAH KARAKTERISTIK DAN PENGUJIAN BAHAN

1. Apa yang dimaksud dengan

a. Ultimate tensile strength (UTS) adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan material saat
diregangkan atau ditarik. Kekuatan tarik ultimat material dihitung dengan membagi luas
penampang material yang diuji dengan tegangan yang ditempatkan pada material, umumnya
dinyatakan dalam pound atau ton per inci persegi material. UTS adalah jumlah terakhir dari
tekanan yang dipertahankan dalam uji tarik pada saat objek pecah. Kekuatan tarik adalah
ukuran penting dari kemampuan suatu material untuk tampil dalam suatu aplikasi, dan
pengukuran tersebut banyak digunakan ketika menggambarkan sifat-sifat logam dan
paduan.Kekuatan tarik pamungkas juga dikenal sebagai kekuatan tarik atau pekat.
b. Batas Luluh adalah Adalah daerah batas dimana tegangan dan regangan mempunyai hubungan
proporsionalitas satu dengan lainnya. Setiap penambahan tegangan akan diikuti dengan
penambahan regangan secara proporsional dalam hubungan linier : s = E e
c. Ketangguhan adalah Dalam ilmu material dan metalurgi, ketangguhan adalah kemampuan
suatu material untuk menyerap energi dan merusak plastis tanpa patah. Salah satu definisi
ketangguhan material adalah jumlah energi per satuan volume yang dapat diserap suatu bahan
sebelum pecah. Ini juga didefinisikan sebagai resistensi material terhadap fraktur saat stres.
Ketangguhan membutuhkan keseimbangan kekuatan dan keuletan.
d. Resilience adalah kemampuan suatu material untuk menahan deformasi elastis tanpa
mengubah bentuk secara plastis. Dengan kata lain, ketahanan melibatkan peregangan ikatan
atom sebelum putusnya ikatan. Jumlah maksimum volume yang akan dideformasi secara elastis
sebelum menjadi cacat permanen dikenal sebagai modulus ketahanan.
2. Apakah perbedaan antara true stress-starin dengan engineering stress-strain ? manakah dari
keduanya yang biasa dipakai dalam aplikasi ? jelaskan !
true stress-starin dengan engineering stress-strain berbeda. Perhatikan gambar yang
menunjukkan hubungan tegangan-regangan baja-menengah.

 Perbedaan true stress-strain dengan engineering stress-strain


 Engineering Stress selalu lebih rendah daripada True Stress yang sesuai dalam
ketegangan, karena Engineering Stress mempertimbangkan area asli penampang
sementara True Stress mempertimbangkan area aktual penampang dan, dalam
ketegangan, area aktual berkurang karena efek Poison. Dalam Kompresi, dibalik: Stres
Teknik selalu lebih tinggi daripada Stres Sejati yang sesuai karena area aktual meningkat
karena efek Poison
 Engineering Stress dalam Ketegangan selalu lebih tinggi daripada True Strain yang sesuai
karena Engineering Strain mempertimbangkan panjang Asli, sedangkan Ketegangan
Benar mempertimbangkan panjang aktual dan panjang aktual selalu lebih tinggi dari
panjang asli dalam Ketegangan. Dalam Kompresi, Ketegangan Teknik selalu lebih rendah
daripada True Strain yang sesuai.
 Karena dua poin di atas, kemiringan Teknik Stres - Diagram Engineering Strain dalam
ketegangan selalu lebih rendah daripada True Stress - True Strain diagram dan
sebaliknya dalam Kompresi.
 Poin terpenting: Kemiringan Stres Teknik - Kurva Teknik Ketegangan dalam ketegangan
adalah 0 di UTS, tetapi, kemiringan kurva True Stress - Strain Benar secara numerik
sama dengan True UTS. Demikian pula, setelah UTS, Engineering Stress - Strain curve
memiliki kemiringan negatif sedangkan True Stress - Strain curve memiliki kemiringan
positif di seluruh. Ini sangat penting dalam metode numerik, terutama dalam masalah
perambatan gelombang di mana modulus material muncul dalam akar kuadrat dalam
persamaan kecepatan gelombang. Jika modulus 0 atau negatif, kecepatan rambat
gelombang menjadi 0 atau tidak nyata. True Stress - Strain curve digunakan dalam
semua simulasi berbasis perangkat lunak.
 Manakah dari keduanya yang biasa dipakai dalam aplikasi ? jelaskan !
 Engineering stress/strain digunakan di sebagai besar aplikasi praktis,di lihat dari kisaran
elastis dan juga mudah diukur atau dihitung sangat berguna dalam desain awal, analisis
kegagalan, dan pengujian.

3. Faktor-faktor apa sajakah yang menentukan kekuatan tarik suatu bahan ?

Faktor — Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Tarik :

a. Kadar karbon
Penambahan kadar karbon akan meningkatkan kekerasan suatu bahan. Hal ini
menyebabkan kekuatan bahan juga meningkatkan, namun pertambahan & C hanya
sampai z 1 9
b. Heat Treatment
Heat Treatment berpengaruh pada bentuk butiran. Bila bentuk butiran kecil maka daya
tarik antar atom semakin besar sehingga kekuatan tarik menjadi besar, sedangkan
butiran besar maka daya tarik antar atom semakin heil sehingga kekuatan tarik menjadi
kecil.
c. Bidang Slip
Logam dan paduannya berdeformasi dengan geseran plastis / slip dimana atom bergeser
terhadap bidang atom didekatnya. Deformasi geser ini akan teıjadi apabila ada gaya tekan
atau tegangan, karena gaya gaya tersebut dapat diuraikan menjadi tegangan geser. Slip
dapat terjadi dengan lebih mudah dalam arah kristal atan bidang tertentu. Dalam uji
tarik biasa, gerakan kepala silang mesin penguji memaksa benda uji berada di
penjepit.Sebab penjepit harus tetap sebaris. Karena benda uji ıidak dapat berubah
bentuk secara bebas dengan luncuran merata di tiap —tiap bidang slip sepanjang ukuran
benda uji
d. Homogenitas ( kesamaan parfikel logam )
Homogenitas suatu bahan atan material akan rerpengaruh terhadap gaya ikatan antar
atomnya. Untuk material dengan tingkat homogenitas yang tinggi maka gaya ikat antar
atom juga tinggi sehinggaa kekuatan tarilmya juga tinggi.
e. Kecepatan Pendinginan
Semakin cepat pendinginan yang dllakukan maka kekerasan akan meningkat begitu pula
dengan kekuatan tarikannya juga kecil.
f. Konduktifitas Fermal Bahan
Konduktifitas Fermal yang kecil akan memperlambat laju pendinginan sehingga kekerasan
baja kecil begitu juga dengan kekuatan tariknya juga kecîl
g. Unser Paduan
Adanya unsur paduan yang pada umumnya dapat bersenyawa dengan baja atan bahan
seperti, Nikel, Chronium dan Mangan dapat meningkatkan kekuatan tarik karena unsur
paduan tersebut memiliki sifat keras.
h. Ukuran Butir
Ukuran butiran yang besar bersifat ductive dibandîngkan dengan butir yang
halus.Ukuran butir yang halus memiliki sifat yang keras sehingga
kekuatan tarik besar.
i. Dimensi Bahan
Dimensi Bahan Pada dimensi bahan yang kecil kecepatan pendinginannya lebih besar
jadi kekerasan besar dan kekuatan tank besar, jadi kekesaran besar da n kekuatan tank
besar begitu juga .

4. Jelaskan mekanisme strain hardening yang terjadi pada suatu logam !

strain hardening (pengerasan regangan) adalah penguatan logam untuk deformasi


plastik (perubahan bentuk secara permanen atau tidak dapat kembali seperti semula).
Penguatan ini terjadi karena  dari material. Deformasi bahan disebabkan oleh slip (pergeseran)
pada bidang kristal tertentu. Jika gaya yang menyebabkan slip ditentukan dengan pengandaian
bahwa seluruh atom pada bidang slip kristal serempak bergeser, maka gaya tersebut akan besar
sekali. Dalam kristal terdapat cacat kisi yang dinamakan dislokasi. Dengan pergerakan dislokasi
pada bidang slip yang menyebabkan deformasi dengan memerlukan tegangan yang sangat kecil.

5. Bagaimana menentukan kekuatan luluh logam yang tidak menunjukan gejalah yielding ?

Cara yang baik untuk mengamati kekuatan luluh ofset adalah setelah benda uji diberi
pembebanan hingga 0,2% kekuatan luluh ofset dan kemudian pada saat beban ditiadakan maka
benda ujinya akan bertambah panjang 0,1 sampai dengan 0,2%, lebih panjang daripada saat
dalam keadaan diam.
Tegangan ofset di Britania Raya sering dinyatakan sebagai tegangan uji (proff stress), di
mana harga ofsetnya 0,1% atau 0,5%. Kekuatan luluh yang diperoleh dengan metode ofset
biasanya dipergunakan untuk perancangan dan keperluan spesifikasi, karena metode tersebut
terhindar dari kesukaran dalam pengukuran batas elastik atau batas proporsional.

Anda mungkin juga menyukai