Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

EKSPERIMEN TEKNIK BIOMEDIS II


(Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan Modulus Elastisitas Benda
Padat)

(Kamis, 12 Mei 2022)

Disusun oleh:
Bagus Aristya Rahmatullah
(NIM 081911733037)

Dosen Pengampu:
Drs. Djony Izak Rudyarjo, M.Si

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK BIOMEDIS


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
Abstrak
Sifat mekanik suatu bahan menunjukkan ciri ciri bahan tersebut sebelum diaplikasikan. Uji
tarik merupakan salah satu metode pengujian yang dapat dilakukan untuk mendapatkan nilai
stress dan strain bahan tersebut. Dari hubungan stress strain suatu bahan, dapat diketahui
nilai yield strength, tensile strength, dan modulus elastisitas bahan tersebut. Bahan yang diuji
berupa aluminium alloy berbentuk silinder. Hasil dari praktikum kali ini menunjukkan bahwa
nilai dari tensile strength aluminium adalah 40000 psi dan modulus elastisitasnya adalah 107
psi.
Kata kunci: Sifat mekanik, yield strength, tensile strength

I. Tujuan transportasi dan lain-lain), sementara


polimer banyak digunakan untuk alat-alat
Praktikum dilakukan untuk mengetahui
rumah tangga.
nilai tensile strength, modulus elastisitas,
Mengingat pentingnya sifat-sifat
dan compressive test pada suatu bahan dari
mekanik dalam rekayasa bahan, maka
hasil uji tarik dan uji tekan menggunakan
dalam makalah ini akan di paparkan
autograf.
pengertian beberapa sifat mekanik zat padat
II. Pendahuluan dan cara pengukurannya dengan
menggunakan autograph tipe AG – 10 TE
Sifat-sifat mekanik zat padat seperti Shimadzu. Sifat-sifat mekanik yang akan
kekuatan tarik (tensile strength), kekuatan dibahas adalah stress (tegangan), strain
tekan (compressive strength), modulus (regangan), kekuatan tarik (tensile
elastisitas (modulus Young, modulus geser strength), kekuatan tekan (compressive
dan modulus bulk), keuletan, ketangguhan, strength), modulus elastisitas.
kekerasan dan kekuatan impak merupakan
sifat-sifat fisis zat padat yang perlu III. Studi Pustaka
mendapatkan perhatian bagi para peneliti A. Uji Tarik
yang merupakan rekayasa bahan karena Uji tarik adalah suatu metode yang
sifat - sifat ini memberikan peranan penting digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bagi terciptanya suatu bahan yang sesuai bahan/material dengan cara memberikan
dengan yang dikehendaki. Masing-masing beban gaya yang sesumbu (Askeland,
bahan padat seperti loga, keramik, polimer, 1985). Hasil yang didapatkan dari
semikonduktor dan superkonduktor pengujian tarik sangat penting untuk
memiliki sifat-sifat mekanik yang berbeda rekayasa teknik dan desain produk karena
satu sama lain. Hal inilah yang menghasilkan data kekuatan material.
menyebabkan adanya perbedaan aplikasi Pengujian uji tarik digunakan untuk
bagi bermacam-macam benda padat mengukur ketahanan suatu material
tersebut diatas. Sebagai contoh, logam terhadap gaya statis yang diberikan secara
memiliki tingkat kekuatan yang lebih tinggi lambat.
daripada polimer. Oleh karenanya logam
banyak digunakan untuk peralatan yang
membutuhkan kekuatan yang besar (alat-
alat di industri, komponen peralatan

Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
luluh atau titik luluh, persen perpanjangan
dan pengurangan luas. Dan parameter
pertama adalah parameter kekuatan,
sedangkan dua yang terakhir menyatakan
keuletan bahan.
Bentuk kurva stress-strain pada
daerah elastis, stress berbanding lurus
terhadap strain. Deformasi tidak berubah
pada pembebanan, daerah remangan yang
tidak menimbulkan deformasi apabila
beban dihilangkan disebut daerah elastis.
Apabila beban melampaui nilai yang
Dalam uji tarik terdapat standar dan
berkaitan dengan kekuatan luluh, benda
spesifikasi dari ASTM E8 atau D638 yang
mengalami deformasi plastis bruto.
perlu diikuti. Standarisasi ini penting untuk
Deformasi pada daerah ini bersifat
menghindari terjadinya patah atau retak
permanen, meskipun bebannya
pada daerah grip atau lainnya. Berikut
dihilangkan. Tegangan yang dibutuhkan
adalah standar dimensi spesimen untuk uji
untuk menghasilkan deformasi plastis akan
tarik :
bertambah besar dengan bertambahnya
regangan plastik.

Pada standarisasi ini bagian face


dan grip merupakan bagian penting.
Dengan pemilihan setting yang tidak tepat
aka merusak spesimen. Hal ini akan
membuat spesimen menjadi tidak valid.
Face harus selalu tertutupi di seluruh
permukaan yang kontak dengan grip. Agar
B. Stress
spesimen uji tidak bergesekan langsung
dengan face. Stress atau tegangan didefinisikan
sebagai perubahan gaya tehadap luas
Dari uji tarik yang dilakukan pada
penampang daerah yang dikenai gaya
suatu material, akan didapatkan kurva
tersebut (Van Vlack, 1991). Dalam satuan
stress-strain. Bentuk dan besaran pada
internasional, stress memiliki lambang S
kurva stress-strain suatu logam tergantung
dan satuan N/𝑚2 . Gaya yang bekerja pada
pada komposisi, perlakuan panas,
benda menyebabkan terjadinya perubahan
deformasi plastik, laju regangan,
ukuran benda. Pengaruh vektor gaya
temperatur dan keadaan tegangan yang
terhadap sumbu x menghasilkan besaran
menentukan selama pengujian. Parameter-
tensile stress dengan lambang 𝜎𝑥 . Indeks x
parameter yang digunakan untuk
menyatakan arah vektor gaya. Pengaruh
menggambarkan kurva tegangan-regangan
gaya terhadap sumbu y dan sumbu z
logam adalah kekuatan tarik, kekuatan
menghasilkan momen yang disebut besaran

Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
shear stress. Untuk sumbu y, shear stress Diagram antara stress (tegangan)
dilambangkan 𝜎𝑥𝑦 , sedangkan sumbu z dan strain (regangan) dapat digunakan
dilambangkan 𝜎𝑥𝑧 . Hubungan antara untuk menentukan sifat mekanik dari suatu
besaran-besaran tersebut dapat dirumuskan bahan. Diagram tersebut menggambarkan
sebagai berikut: perubahan stress terhadap strain bila benda
dikenai suatu gaya. Pada titik tertentu akan
terjadi deformasi struktur benda yaitu pada
titik dengan tanda X. Diagram umum stress
terhadap strain suatu material dapat dilihat
pada gambar.

dengan i, j, k adalah vektor satuan untuk


masing-masing sumbu.
C. Strain
Strain atau regangan didefinisikan
sebagai perbandingan perubahan panjang
benda terhadap panjang mula-mula akibat
suatu gaya dengan arah sejajar perubahan
panjang tersebut (Van Vlack, 1991). Dalam
satuan internasional, strain memiliki
lambang ε dengan satuan mm/mm atau %.

Dengan ∆L adalah perubahan


panjang benda dan 𝐿0 adalah panjang benda
mulamula. Benda padat yang dikenai gaya E. Modulus Elastisitas
akan mengalami perubahan ukuran. Jika Elastisitas didefinisikan sebagai
gayanya berupa gaya tarik maka benda kemampuan bahan untuk menerima
akan memanjang, sebaliknya jika gayanya tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya
adalah gaya tekan, maka benda akan perubahan bentuk yang permanen setelah
memendek. Hal ini terjadi jika ukuran tegangan dihilangkan. Peristiwa ini disebut
benda dimensi panjangnya jauh lebih besar juga deformasi elastis. Deformasi elastik
dari lebarnya. Sementara jika ukuran terjadi bila logam atau bahan padat
panjang dan lebar suatu benda hampir sama dibebani gaya. Bila tegangan tersebut
maka akibat adanya gaya akan disebabkan oleh gaya tarik maka benda
mengakibatkan terjadinya regangan geser. akan bertambah panjang, setelah gaya
D. Kekuatan Tarik (tensile stength) ditiadakan benda akan kembali ke bentuk
semula. Sebaliknya jika tegangan tersebut
disebabkan oleh gaya tekan maka akan
Kekuatan tarik (tensile strength) mengakibatkan benda akan menjadi lebih
menyatakan ukuran besar gaya yang pendek dari keadaan semula (Van Vlack,
diperlukan untuk mematahkan atau 1991).
merusak bahan.

Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
Bila hanya ada deformasi elastik, Lebar = 13.1 mm
maka regangan sebanding dengan Tebal = 5.3 mm
tegangan. Perbandingan antara tegangan Tinggi (L0) = 13.1 mm
(σ) dengan regangan elastik (ε) disebut
modulus elastisitas (modulus Young) yang
dapat ditulis sebagai berikut:

Biasa diketahui sebagai Hukum Hooke.


Hukum Hooke berlaku di bawah batas
elastik, dimana untuk sebagian besar bahan
selama beban atau tegangan tidak
melampaui batas elastik, regangan akan
sebanding dengan tegangan.
Perhitungan menggunakan rumus
sebagai berikut :

IV. Metodologi
Pada percobaan praktikum kali ini
digunakan seperangkat alat autograf Compressive Strength = Fmax/A
universal untuk uji tarik dan uji tekan yang
Keterangan : Fmax : Gaya maksimum
berada di laboratorium biomaterial di
(Newton)
Fakultas Sains dan Teknologi. Percobaan
pengambilan data dibantu oleh Pak A : Luas penampang (mm2)
Rohman selaku petugas laboratorium
d : Diameter (mm)
terkait. Bahan yang digunakan dalam
percobaan compressive test adalah sebutir ➔ A = 134,7 𝑚𝑚2
tablet obat. Sedangkan bahan yang 𝐹𝑚𝑎𝑥
➔ Compressive Strength = =
𝐴
digunakan untuk percobaan tensile strength 151,3
terdiri dari 2 sampel, yaitu kertas mika dan = 112,3 𝑀𝑃𝑎
134,7
juga kertas hvs.
Tensile Strength
Sebelum memulai percobaan,
dilakukan pengukuran mengenai Nama Sample : Kertas Mika
spesifikasi masing-masing sampel, yakni Lebar = 10.75 mm
diantaranya lebar, tebal dan juga tinggi Tebal = 0.06 mm
sampel. Pengukuran dilakukan dengan Panjang Awal = 35.910630000000005
jangka sorong dan juga mikrometer sekrup. mm

V. Hasil dan Analisis


Data Percobaan
Compressive Test
Nama Sample : Obat Tablet

Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
Berdasarkan referensi dari grafik di atas,
dapat didapatkan nilai modulus young dari
kertas, yaitu 521,74 MPa
Analisis

Percobaan praktikum dilakukan secara


langsung yang bertempat di laboratorium
biomaterial. Pengambilan data uji tarik dan
uji tekan dibantu oleh Pak Rohman, selaku
petugas lab. Kemudian data percobaan
Seperti yang tertera pada grafik, dapat yang telah dilakukan, diberikan dalam
diketahui besar dari modulus young yang bentuk file Excel untuk dihitung nilai
terbentuk pada daerah elastis kertas mika, kekuatan tarik dan modulus elastisitas dari
yaitu 755,45Mpa bahan plastik mika dan kertas serta nilai
kekuatan tekan dari obat tablet.
Perhitungan menggunakan rumus
sebagai berikut : Pada percobaan yang pertama, yaitu
uji tekan/compressive test, data percobaan
Nama Sample : Kertas
disajikan, dan berisi spesifikasi material
Lebar = 11.45 mm
berupa lebar, tebal, dan tinggi material.
Tebal = 0.08 mm
Data-data ini lalu diolah menjadi nilai kuat
Panjang Awal = 30.88764 mm
tekan yang dapat dilihat pada gambar. Dari
gambar tersebut dapat terlihat bahwa gaya
maksimum yang digunakan hingga material
retak ada pada 151,3 N. Lalu didapatkan
nilai compressive test sebesar 2,180 Mpa.

Pada percobaan terakhir, yaitu data


pengukuran uji tarik, data diperoleh dari
hasil percobaan bahan paduan plastik mika
dan kertas. Mulanya dilakukan pengukuran
berupa lebar, tebal, panjang material, dan
perubahan panjang material. Data ini
kemudian dihitung sehingga didapatkan
nilai tegangan (stress) dan regangan
(strain). Nilai tegangan dipengaruhi oleh
massa (beban) yang diberikan pada

Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
material. Semakin besar massa yang compressive strangth sebesar 2,180 Mpa.
diberikan, semakin besar nilai tegangannya. Pada percobaan berikutnya, dilakukan uji
Nilai regangan dipengaruhi oleh perubahan tarik dengan menggunakan mika dan
panjang bahan saat bahan tersebut diberi kertas. Pada mika didapatkan hasil modulus
tegangan. youngnya sebesar 755,45 Mpa dan ultimate
tensile strengthnya 𝟔𝟗𝟓, 𝟔𝟕𝟓 𝐌𝐩𝐚/𝐦.
Dilakukan perhitungan untuk Untuk kertas didapatkan sebesar 521,74
menentukan nilai modulus young dari mika Mpa dengan ultimate tensile strength
dan kertas, yaitu membagi nilai tegangan sebesar 𝟓𝟒𝟓, 𝟒𝟎𝟐 𝐌𝐩𝐚/𝐦.
dengan regangan.

σ 55,654Mpa
Didapatkan, 𝐸= = = Daftar Pustaka
ϵ 0,07984m
699,956Mpa/m Askeland., D. R. 1985. The Science and
Engineering of Material, Alternate
σ 44,72257Mpa Edition. PWS Engineering: Boston,
Didapatkan, 𝐸= = = USA.
ϵ 0,082381m
542,878Mpa/m Callister, ED. Jr. 1983. Materials Science
and Engineriing An Introduction.
New York:Mc. Graw Hill.
VI. Simpulan Lawrence H. Van Vlack. 1995. Ilmu dan
Praktikum pengukuran tensile strength, Teknologi Bahan, edisi kelima
compressive strength, dan modulus (penerjemah Sriati Djaprie).
elastisitas benda padat dilakukan untuk Jakarta: Erlangga.
mengetahui sifat-sifat mekanik dengan
Tim Dosen Teknik Biomedis. 2020.
melakukan uji tekan dan uji tarik dengan
Pedoman Praktikum Eksperimen
menggunakan alat autograph AG-10 TE
Teknik Biomedis I. Surabaya:
Shimadzhu.
Universitas Airlangga.
Percobaan pertama ialah uji tekan
pada tablet obat dan didapatkan nilai

Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat

Anda mungkin juga menyukai