Disusun oleh:
Bagus Aristya Rahmatullah
(NIM 081911733037)
Dosen Pengampu:
Drs. Djony Izak Rudyarjo, M.Si
Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
luluh atau titik luluh, persen perpanjangan
dan pengurangan luas. Dan parameter
pertama adalah parameter kekuatan,
sedangkan dua yang terakhir menyatakan
keuletan bahan.
Bentuk kurva stress-strain pada
daerah elastis, stress berbanding lurus
terhadap strain. Deformasi tidak berubah
pada pembebanan, daerah remangan yang
tidak menimbulkan deformasi apabila
beban dihilangkan disebut daerah elastis.
Apabila beban melampaui nilai yang
Dalam uji tarik terdapat standar dan
berkaitan dengan kekuatan luluh, benda
spesifikasi dari ASTM E8 atau D638 yang
mengalami deformasi plastis bruto.
perlu diikuti. Standarisasi ini penting untuk
Deformasi pada daerah ini bersifat
menghindari terjadinya patah atau retak
permanen, meskipun bebannya
pada daerah grip atau lainnya. Berikut
dihilangkan. Tegangan yang dibutuhkan
adalah standar dimensi spesimen untuk uji
untuk menghasilkan deformasi plastis akan
tarik :
bertambah besar dengan bertambahnya
regangan plastik.
Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
shear stress. Untuk sumbu y, shear stress Diagram antara stress (tegangan)
dilambangkan 𝜎𝑥𝑦 , sedangkan sumbu z dan strain (regangan) dapat digunakan
dilambangkan 𝜎𝑥𝑧 . Hubungan antara untuk menentukan sifat mekanik dari suatu
besaran-besaran tersebut dapat dirumuskan bahan. Diagram tersebut menggambarkan
sebagai berikut: perubahan stress terhadap strain bila benda
dikenai suatu gaya. Pada titik tertentu akan
terjadi deformasi struktur benda yaitu pada
titik dengan tanda X. Diagram umum stress
terhadap strain suatu material dapat dilihat
pada gambar.
Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
Bila hanya ada deformasi elastik, Lebar = 13.1 mm
maka regangan sebanding dengan Tebal = 5.3 mm
tegangan. Perbandingan antara tegangan Tinggi (L0) = 13.1 mm
(σ) dengan regangan elastik (ε) disebut
modulus elastisitas (modulus Young) yang
dapat ditulis sebagai berikut:
IV. Metodologi
Pada percobaan praktikum kali ini
digunakan seperangkat alat autograf Compressive Strength = Fmax/A
universal untuk uji tarik dan uji tekan yang
Keterangan : Fmax : Gaya maksimum
berada di laboratorium biomaterial di
(Newton)
Fakultas Sains dan Teknologi. Percobaan
pengambilan data dibantu oleh Pak A : Luas penampang (mm2)
Rohman selaku petugas laboratorium
d : Diameter (mm)
terkait. Bahan yang digunakan dalam
percobaan compressive test adalah sebutir ➔ A = 134,7 𝑚𝑚2
tablet obat. Sedangkan bahan yang 𝐹𝑚𝑎𝑥
➔ Compressive Strength = =
𝐴
digunakan untuk percobaan tensile strength 151,3
terdiri dari 2 sampel, yaitu kertas mika dan = 112,3 𝑀𝑃𝑎
134,7
juga kertas hvs.
Tensile Strength
Sebelum memulai percobaan,
dilakukan pengukuran mengenai Nama Sample : Kertas Mika
spesifikasi masing-masing sampel, yakni Lebar = 10.75 mm
diantaranya lebar, tebal dan juga tinggi Tebal = 0.06 mm
sampel. Pengukuran dilakukan dengan Panjang Awal = 35.910630000000005
jangka sorong dan juga mikrometer sekrup. mm
Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
Berdasarkan referensi dari grafik di atas,
dapat didapatkan nilai modulus young dari
kertas, yaitu 521,74 MPa
Analisis
Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat
material. Semakin besar massa yang compressive strangth sebesar 2,180 Mpa.
diberikan, semakin besar nilai tegangannya. Pada percobaan berikutnya, dilakukan uji
Nilai regangan dipengaruhi oleh perubahan tarik dengan menggunakan mika dan
panjang bahan saat bahan tersebut diberi kertas. Pada mika didapatkan hasil modulus
tegangan. youngnya sebesar 755,45 Mpa dan ultimate
tensile strengthnya 𝟔𝟗𝟓, 𝟔𝟕𝟓 𝐌𝐩𝐚/𝐦.
Dilakukan perhitungan untuk Untuk kertas didapatkan sebesar 521,74
menentukan nilai modulus young dari mika Mpa dengan ultimate tensile strength
dan kertas, yaitu membagi nilai tegangan sebesar 𝟓𝟒𝟓, 𝟒𝟎𝟐 𝐌𝐩𝐚/𝐦.
dengan regangan.
σ 55,654Mpa
Didapatkan, 𝐸= = = Daftar Pustaka
ϵ 0,07984m
699,956Mpa/m Askeland., D. R. 1985. The Science and
Engineering of Material, Alternate
σ 44,72257Mpa Edition. PWS Engineering: Boston,
Didapatkan, 𝐸= = = USA.
ϵ 0,082381m
542,878Mpa/m Callister, ED. Jr. 1983. Materials Science
and Engineriing An Introduction.
New York:Mc. Graw Hill.
VI. Simpulan Lawrence H. Van Vlack. 1995. Ilmu dan
Praktikum pengukuran tensile strength, Teknologi Bahan, edisi kelima
compressive strength, dan modulus (penerjemah Sriati Djaprie).
elastisitas benda padat dilakukan untuk Jakarta: Erlangga.
mengetahui sifat-sifat mekanik dengan
Tim Dosen Teknik Biomedis. 2020.
melakukan uji tekan dan uji tarik dengan
Pedoman Praktikum Eksperimen
menggunakan alat autograph AG-10 TE
Teknik Biomedis I. Surabaya:
Shimadzhu.
Universitas Airlangga.
Percobaan pertama ialah uji tekan
pada tablet obat dan didapatkan nilai
Laporan Eksperimen Teknik Biomedis 2 – M2 Pengukuran Tensile Strength, Compressive Strength dan
Modulus Elastisitas Benda Padat