JENIS PENGUJIAN MATERIAL

1. N D T (Non Destructive Test =Pengujian Tidak

merusak):
• Sample/benda kerja tidak rusak
• Bertujuan untuk mengetahui cacat permukaan
dan bagian dalam suatu benda

2. DT (Destructive Test = Pengujian Merusak)

• Sample/benda kerja rusak
• Bertujuan untuk mendapatkan data sifat
mekanik
Tujuan pengerjaan DT dan NDT berbeda
1
 Precision & Accuracy

Precision: Pengulangan dari pengukuran

Accuracy: Kedekatan dengan harga/angka sebenarnya
Contoh :
• Jika sebuat alat konsisten memberikan hasil yang
identik tetapi salah dalam pembacaan (menghasilkan
data)  precise but inaccurate
• Jika pembacaan atau data yang dihasilkan bervariasi
tetapi masih dalam harga sebenarnya  accurate but
imprecise
Hasil pengujian HARUS precise & accurate! 2
 Mechanical Properties in
Design and Manufacturing

• Mechanical properties determine a

material’s behavior when subjected to
mechanical stresses
– Properties include elastic modulus, ductility,
hardness, and various measures of strength
• Dilemma: mechanical properties that are
desirable to the designer, such as high
strength, usually make manufacturing
more difficult
©2010 John Wiley & Sons, Inc. M P Groover, Principles
of Modern Manufacturing 4/e SI Version
Sifat Mekanik
• Stiffness (modulus of
Elasticity E)
• Yield strength sy

• Fracture toughness KIc

• Density r

Meilinda Nurbanasari, Ph.D

 PENGUJIAN MERUSAK

Perilaku material dalam merespon beban mekanik

Mendapatkan data sifat mekanik
Penting dalam pemilihan material.

1. Uji Tarik
2. Uji Keras
3. Uji Impak
4. Uji Bending
5. Uji Fatigue
6. Uji creep

5
PENGUJIAN SIFAT MEKANIK

1. Uji Tarik (Tensile Test)

6
 Stress-Strain Relationships

Jenis tegangan statik yang dialami material:

1. Tarik (Tensile)
2. Tekan (Compressive)
3. Geser (Shear)
4. Torsi (Torsion)
5. Tekuk (Bending)

Kurva tegangan – regangan (Stress -strain

curve) – adalah “basic relationship” yang
menjelaskan sifat mekanis untuk ketiga jenis
tegangan tarik, Tekan dan Geser
Bending
 Terminology
 Load – Gaya yang diberikan pada material selama
pengujian berlangsung (F)
 Strain gage or Extensometer – alat yang digunakan
untuk mengukur perubahan panjang (strain)
 Engineering stress (se)

 True Engineering stress (str)

 Engineering strain (ee)

 True Engineering strain (etr)

 SIFAT MEKANIK YANG PENTING DARI HASIL UJI TARIK

• Ultimate Tensile Strength (su)

Adalah harga tegangan tertinggi pada kurva stress-strain.
Modulus Young / Modulus Elastisitas
adalah slope / kemiringan dari garis linier pada kurva stress-strain.
Biasanya spesifik untuk setiap jenis material dan sbg konstanta.

• Yield Strength (sy)

adalah harga tegangan pada titik yield/luluh. Dihitung/ditentukan dengan
memplot young's modulus pada persentase tertentu (biasanya dengan
metoda offset = 0.2%).
• Percent Elongation  Keuletan (Ductility)
Perubahan panjang (pada gauge length) dibagi dengan panjang awal

10
 Engineering Stress
• Tensile stress, s: • Shear stress, t:

Ft
s
Ao
original area
before loading

Stress has units: N/m2 or lb/in2 11

Example 1 SOLUTION
Engineering Strain

Strain is dimensionless.
13
Tensile Test

14
 Stress-Strain Test
specimen

machine
15
 Stress-Strain Diagram
ultimate
tensile
strength 3 necking
s UTS
Strain
yield Fracture
strength Hardening
sy 5
2
Elastic region
Plastic slope =Young’s (elastic) modulus
Region yield strength
Plastic region
ultimate tensile strength
Elastic strain hardening
σ Eε Region fracture
4
σ 1
E
ε E
σy
Strain ( e ) (DL/Lo)
ε 2  ε1
 Stress-Strain Diagram (cont)
• Elastic Region (Point 1 –2)
- Logam akan kembali ke bentuk semula setelah
beban dilepaskan
- Tegangan proporsional secara linier tehadap
regangan
σ
σ Eε or E
ε
σ : Stress(psi)
E : Elastic modulus (Young’s Modulus) (psi)
ε : Strain (in/in)
- Point 2 : Yield Strength : titik dimana
deformasi plastik terjadi
 Linear Elastic Properties
• Hooke's Law: s=Ee

• Poisson's ratio: n  ex/ey

metals: n ~ 0.33
ceramics: n ~0.25
polymers: n ~0.40

Modulus of Elasticity, E:
(Young's modulus)

Units:
E: [GPa] or [psi] 18
n: dimensionless
 Stress-Strain Diagram (cont)

• Tensile Strength (Point 3)

- Harga tegangan tertinggi pada stress strain
diagram  Ultimate Tensila Strength (UTS)
- tegangan maximum dimana material dapat
menerima beban tanpa patah / rusak
• Fracture (Point 5)
- Jika material ditaruk di atas titik 3, akan terjadi
penuruna tegangan, necking dan deformasi yang
non uniform
- Kerusakan / Fracture terjadi pada point 5.
 Elastic Deformation
1. Initial 2. Small load 3. Unload

bonds
stretch

return to
initial

F

Elastic means reversible.

20
 Plastic Deformation (permanent)
• Deformasi yang terjadi dimana jika beban diberikan pada
material sampai mengalami berubah bentuk dan kemudian
beban tersebut dilepaskan maka material tidak akan kembali
ke bentuk semula

• Dari sudut pandang atomic  deformasi plastik berkaitan

dengan putusnya ikatan antar atom dan atom akan
membentuk ikatan dengan tetangga barunya.

• Yield strength adalah indikator material untuk mengetahui

ketahanan material terhadap deformasi plastik
21
 Plastic Deformation (Metals)
1. Initial 2. Small load 3. Unload

linear linear
elastic elastic
Plastic means permanent. 
plastic 22
 Tahapan selama pengujian tarik berlangsung

Region between M and F:

• Metals: dimulai dengan

terjadinya necking (sesaat
setelah melewati M).

• Ceramics: dimulai terjadinya

crack propagation (M).

• Polymers: terjadi pada saat

polymer backbones lurus
dan menjelang patah.

23
 POLIMER

(a) Dalam kondisi tanpa

gaya (sebelum
dideformasi), rantai
polimer memiliki arah
yang acak/tidak
beraturan.
(b) Pada saat tegangan
diberikan, “neck” terjadi
dan membangun rantai
lurus secara lokal. Neck
terus tumbuh sampai
rantai di seluruh gage
length lurus.
(c) Terjadi peningkatan
polimer

24
 Necked region logam ulet yang sudah patah

(c)2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license.

• Necking  Localized deformation  pengecilan

penampang setempat yang terjadi pada logam ulet
selama material tsb menjalani uji tarik.
Modulus Young (Y) atau Modulus Elastisitas (E)

26
 Young’s Modulus - Aluminum Alloy

From the data in Example 1, calculate the modulus of

elasticity of the aluminum alloy.
Example 2: Young’s Modulus - Aluminum Alloy - continued

• Use the modulus to determine the length after

deformation of a bar of initial length of 50 in.
• Assume that a level of stress of 30,000 psi is applied.
 Yield Strength, sy
Typical stress-strain
behavior for a metal
showing elastic and
plastic deformations,
the proportional limit P
and the yield strength
σy, as determined using
the 0.002 strain offset
method (where there is
noticeable plastic deformation). P
is the gradual elastic to
plastic transition.
29
The stress-strain curve for an aluminum alloy.

(c)2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license.
• Stress-strain
behavior found
for some steels
with yield point
phenomenon
 Baja karbon
rendah

31
T
E
N
S
I
L
E

P
R
O
P
E
R
T
I
E
32
S
 True Stress and True Strain
 True stress The load divided by the actual cross-sectional
area of the specimen at that load.
 True strain The strain calculated using actual and not
original dimensions, given by εt ln(l/l0).

•The relation between the true stress-

true strain diagram and engineering
stress-engineering strain diagram.
•The curves are identical to the yield
point.
Stress-Strain Results for Steel Sample

34
 Example 3: True Stress and True Strain
Calculation
Compare engineering stress and strain with true stress and
strain for the aluminum alloy in Example 1 at (a) the
maximum load. The diameter at maximum load is 0.497
in. and at fracture is 0.398 in.
Example 3 SOLUTION
Strain Hardening

An increase in sy due to
plastic deformation.
Strain Hardening (n, K or C values)

37
 (c)2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license.

The stress-strain behavior of brittle materials compared with

that of more ductile materials
 Allowable stresses and allowable loads

• Perhatian utama dalam disain adalah

KEKUATAN
• Kekuatan sebenarnya suatu struktur harus
melebihi kekuatan yang diperlukan
• Faktor keamanan harus lebih besar dari 1
jika kegagalan dihindari
• faktor keamaan : 1,.. s/d 10

Factor of safety (n) = Actual strength / Required strength

 Allowable stresses and allowable loads
Dalam disain  yang digunakan adalah margin of safety

Margin of safety = Factor of safety - 1

Jika margin of safety is berkurang sampai dengan NOL,

struktur (mungkin) akan gagal
Allowable stresses
Allowable stress tidak boleh melebihi stress di mana saja dalam struktur

Allowable stress = Yield strength / Factor of safety

tension shear
σallow = σY / n1 tallow = τY / n2

ATAU

Allowable stress = Ultimate strength / Factor of safety

tension shear
σallow = σU / n3 tallow = τU / n4
Allowable loads
• Allowable load = permissible load atau the safe load

Allowable load = (Allowable stress)x (Area)

• bars in tension or compression:

Pallow = σallow x A

• pins in direct shear:

Pallow = t allow x A

• Permissible load untuk bantalan (bearing)

Pallow = σb x A
 Ductility, %EL
Ductility is a measure of the l f  lo
plastic deformation that has % EL  x100
been sustained at fracture: lo

A material that
suffers very
little plastic
deformation is
Ao  Af
brittle.
• Another ductility measure: % AR  x100
Ao
• Ductility dapat dinyatakan sebagai percent elongation (%
EL) atau percent reduction in area (AR).
• %AR > %EL is possible if internal voids form in neck. 45
Toughness is Toughness
the ability to
absorb Lower toughness: ceramics
energy up to Higher toughness: metals
fracture (energy
per unit volume of
material).

A “tough”
material has
strength and
ductility.

Approximated
by the area
under the
stress-strain
curve. 46
 Toughness  dari hasil uji tarik
• Energi per satuan volume material untuk terjadi patah
• Dapat diprediksikan dengan mengukur luas area di
bawah kurva stress-strain

Engineering smaller toughness (ceramics)

tensile larger toughness
stress, s (metals, PMCs)

smaller toughness-
unreinforced
polymers

Engineering tensile strain, e

21
 Contoh soal

Dilakukan pengujian tarik dan diperoleh data sebagai berikut :

Fmax = 3200 kg dengan panjang pada saat beban maks = 8,30
cm dan Fpatah = 2815 kg dengan panjang akhir = 8,65 cm.
Hitunglah sebagai berikut:
1.Tegangan maksimum teknis (smaks -engineering)
2.Regangan akhir teknis (e engineering
3.Tegangan patah teknis (sfracture-true)
4.Regangan akhir sebenarnya (ɛ true )
48
Dilakukan pengujian tarik dan diperoleh data
sebagai berikut : Fmax = 4320 kg dengan
perubahan panjang, pertambahan panjang
(Dl) pada saat beban maks = 4,25 cm. Fpatah =
3925 kg dan panjang akhir = 14,75 cm.
Panjang gauge length = 8 cm. Hitunglah
sebagai berikut:
1.Tegangan maksimum teknis (smaks -
engineering)
2.Regangan akhir teknis (e engineering)
3.Tegangan patah teknis (sfracture-true)
4.Regangan akhir sebenarnya (ɛ true)

49
KERAMIK

50
 Mechanical Behavior - Ceramics

• Perilaku stress-strain Keramik biasanya

tidak diperoleh dari hasil uji tarik karena
sifatnya yang rapuh, sehingga:
1. Sulit untuk menyiapkan dan menguji
spesimen dengan geometri tertentu.
2. Sulit untuk memegang/menjepit material
yang rapuh tanpa menyebabkan patah.
3. Keramik gagal setelah 0.1% strain

51
 The Bend Test for Brittle Materials

 Bend test – Pemberian gaya pada titik pusat dari

spesimen yang kedua ujungnya disangga.
Tujuannya untuk menentukan ketahanan
material terhadap beban statik secara perlahan.

 Data yang diperoleh hasil bend test:

 Flexural strength or modulus of rupture –Tegangan yang
diperlukan untuk merusak spesimen pada pengujian
bend test.

 Flexural modulus – Modulus elastisitas yang dihitung

dari hasil bend test, yaitu berdasarkan kemiringan /
slope dari kurva stress-deflection.
 (c)2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning ™ is a trademark used herein under license.

(a) The bend test  sering digunakan untuk mengukur

kekuatan material getas (b) defleksi (δ) diperoleh dengan
proses bending
Flexural Strength
• Schematic for a 3-
point bending test.
• Able to measure the
stress-strain behavior
and flexural strength
of brittle ceramics.
• Flexural strength
(modulus of rupture or
bend strength) is the
stress at fracture.
See Table 7.2 for more values.

54
 MEASURING ELASTIC MODULUS
• Room T behavior is usually elastic, with brittle failure.
• 3-Point Bend Testing often used.
--tensile tests are difficult for brittle materials.

• Determine elastic modulus according to:

F L3 F L3
E 
 4bd3  12R4
rect. circ.
cross cross
section section
23
 MEASURING STRENGTH
• 3-point bend test to measure room T strength.
cross section F
L/2 L/2
d R
b
rect. circ.

location of max tension

• Flexural strength: • Typ. values:

Material sfs(MPa) E(GPa)
fail 1.5FmaxL FmaxL
s fs  s m   Si nitride 700-1000 300
bd2 R3 Si carbide 550-860 430
rect. Al oxide 275-550 390
glass (soda) 69 69
Data from Table 12.5, Callister 6e.

24
 Stress-Strain Behavior: Elastomers
3 different responses:
A – brittle failure
B – plastic failure
C - highly elastic (elastomer)

--brittle response (aligned chain, cross linked & networked case)

--plastic response (semi-crystalline case) 57
 Summary
• Stress and strain: These are size-independent
measures of load and displacement, respectively.
• Elastic behavior: This reversible behavior often
shows a linear relation between stress and strain.
To minimize deformation, select a material with a
large elastic modulus (E or G).
• Plastic behavior: This permanent deformation
behavior occurs when the tensile (or compressive)
uniaxial stress reaches sy.
• Toughness: The energy needed to break a unit
volume of material.
• Ductility: The plastic strain at failure.

58