Anda di halaman 1dari 28

TK 3204

BAHAN KONSTRUKSI

PERILAKU MEKANIK LOGAM


(§ 8)

1
Faktor berpengaruh terhadap sifat mekanik :
 Beban : tarik/tekan/geser/puntir, besarnya
 Waktu pembebanan
 Kondisi lingkungan : T, inert / korosif

Untuk kepentingan berbagai pihak  pengujian harus


konsisten  standar  ASTM, dll
Structural Engineer : untuk beban tertentu pada bahan
tertentu  besar tegangan & distribusinya (berdasar
analisa tegangan)
Material/Metallurgical Engineer : produksi & fabrikasi
bahan yang sesuai dengan persyaratan berdasarkan
analisa tegangan

2
Konsep Tegangan-Regangan (Stress-Strain)
 Beban statik merata
pada seluruh
penampang lintang
(cross section)
 4 cara pembebanan :
(a)tarik, (b)tekan,
(c)geser,
(d)puntir

3
 Uji tarik :
-  hubungan beban – penambahan panjang
- engineering stress : [N/m²]
- engineering strain :

Uji tekan = uji tarik, tapi F < 0   < 0 ; ε < 0

4
 Uji geser & puntir (shear & torsional test) :
- tegangan geser :
- regangan geser :
torsi: variasi dari pure shear jika suatu benda dipuntir (fig. d)
gaya torsional  gerak rotasi di sekeliling sumbu longitudinal di salah
satu ujung benda, sedang ujung yang lain tetap
tegangan geser,  = f(torka, T)
regangan geser,  = f(sudut puntir, )

5
Geometri
  Status Tegangan
 tegangan yang dihasilkan oleh gaya tarik, tekan,
geser & torsional terjadi sejajar atau tegak lurus ke
permukaan datar
 status tegangan = f(orientasi bidang tempat
terjadinya tegangan)
 sebuah spesimen silinder dikenai tegangan tarik 
sejajar sumbunya  tegangan geser ’ pada
bidang p-p’ yang bersudut  terhadap bidang
ujung spesimen, dan tegangan tarik ’ tegak lurus
bidang p-p’

6
Stress - Strain Behavior
    deformasi elastik (jika beban dilepas  kembali ke bentuk
asal)  σ = E .  (hukum Hooke)
E = modulus elastisitas = modulus Young = kekekaran (stiffness)
E  kekuatan ikatan antar atom ; E : polimer < logam < keramik
Tegangan geser :  = G.  ; G = modulus geser
Anelasticity = time-dependent elastic behavior
: logam  diabaikan ; polimer  viscoelastic behavior

7
Tabel 8.1
Logam / Modulus elastisitas Modulus geser Nisbah
paduan Poisson
GPa 106 psi GPa 106 psi

Al 69 10 25 3,6 0,33
kuningan 97 14 37 5,4 0,34
Cu 110 16 46 6,7 0,34
Mg 45 6,5 17 2,5 0,29
Ni 207 30 76 11,0 0,31
Baja 207 30 83 12,0 0,30
Ti 107 15,5 45 6,5 0,34
W 407 59 160 23,2 0,28 8
ELASTIC PROPERTIES
Tegangan
  tarik dalam arah sumbu z 
- perpanjangan dalam arah sumbu z : z
- penyempitan dalam arah sumbu x dan y : x = y (< 0)
Poisson’s ratio : (Tabel 8.1)
Bahan isotropik :  = 0,25-0,50
Logam & paduan :  = 0,25-0,35

Hubungan moduli geser, elastisitas dan nisbah Poisson :


E = 2G ( 1+ ) ; logam : G  0,4E

Bahan anisotropik : E = f ( arah kristalografi )


Bahan konstruksi umumnya polikristalin  isotropik

9
Yield point phenomenon
 Deformasi plastik : pemutusan
ikatan antar atom tetangga dan
pembentukan ikatan dengan
atom tetangga baru, pada  >
0,005
 Padat kristalin : deformasi karena
slip (gerakan dislokasi)
 Padat amorf : deformasi dgn
mekanisme aliran viscous
 Titik P = proportional limit =
tegangan yang menyebabkan
deformasi plastik mulai terjadi
Strain offset
bahan mulai luluh (yielding)
 Letak titik P susah ditentukan 
= titik potong antara grs // kurva
elastik berjarak  = 0,002 dgn
kurva  -   jarak grs // = strain
offset
10
Kuat Luluh (Yield Strength)  tabel 8.2

Kuat luluh : y =
tegangan pada titik P
Bahan yang daerah
Necking starts
elastiknya tidak linier
tidak ada strain
fracture
offset kuat luluh =
tegangan pada  =
0,005
Transisi elastik –
plastik jelas, ada
upper & lower yield
points  yield point
phenomenon ; y =
lower yield point
11
 Tensile strength (TS) = Ultimate Strength (σu) = kuat tarik
= tegangan tarik maksimum yang dapat ditanggung
bahan (titik M)
 tabel 8.2
jika tegangan sebesar kuat tarik tetap dikenakan 
necking (penyempitan)  fracture (patah ; titik F)

Contoh :
F
diagram  - untuk
kuningan

0.002

12
Tabel 8.2

Logam / paduan Kuat luluh Kuat tarik Keuletan, % EL


(y) (TS) [in 50 mm (2 in)]
MPa (ksi) MPa (ksi)
Al 35 (5) 90 (13) 40
Cu 69 (10) 200 (29) 45
Kuningan 70-30 75 (11) 300 (44) 68
Fe 130 (19) 262 (38) 45
Ni 138 (20) 480 (70) 40
Baja 1020 180 (26) 380 (55) 25
Ti 450 (65) 520 (75) 25
Mo 565 (82) 655 (95) 35

13
Keuletan (ductility)  tabel 8.2
=
 Ukuran
  derajat deformasi plastik yang dapat ditanggung
bahan hingga saat patah
dinyatakan sebagai :
% elongation : , atau
% area reduction :

Bahan yang sedikit / tidak


mengalami deformasi plastik
sebelum patah = bahan
rapuh (brittle ; εf  5%)
Pengaruh temperatur :
T   TS dan y 
 keuletan 
14
Resilience

=
 kapasitas
 deformasi bahan untuk menyerap energi saat mengalami
elastik
Modulus of resilience,
= energi regangan per satuan volum untuk memberi
tegangan pada bahan hingga mulai luluh
= luas daerah di bawah kurva σ - ε hingga kuat luluh
 Daerah elastik kurva σ - ε linier 
satuan : J/m3 = Pa
 bahan resilient = bahan dengan σ >> dan E << 
y
bahan konstruksi pegas

15
Ketangguhan (Toughness)

= Ukuran kemampuan bahan untuk menyerap energi


hingga patah (tergantung geometri spesimen & cara
penerapan beban)
 Pembebanan dinamik (high strain rate), misalnya : impact
test  notch toughness
 Fracture toughness : ketahanan bahan yang sudah retak
= intensitas tegangan kritik mulainya propagasi retakan
 Pembebanan statik (low strain rate)  ketangguhan =
luas daerah di bawah kurva σ - ε hingga patah
 Satuan ketangguhan : energi per satuan volum bahan
 bahan tangguh = bahan kuat & duktil (luas AB’C’ > ABC)

16
True Stress & Strain
   diagram  - , setelah lewat titik M, σ ; kenyataannya
Pada
bahan menjadi lebih kuat, karena luas penampang di daerah
necking   tidak terdeteksi dengan σ dan ε
True stress = ; Ai = luas penampang sesaat
True strain = ; li = panjang sesaat
Volum tetap  Ai ℓi = Ao ℓo  σT = σ (1 + ε) ; εT = ln (1 + ε)

stress di daerah neck tidak hanya


axial  dikoreksi  stress < (beban /
luas penampang terukur)  kurva
corrected
antara awal deformasi plastik hingga
awal necking : σT = K. εTn
K,n = konstanta = f (jenis & kondisi
bahan)  tabel 8.3
n = strain hardening exponent (the
ability to strain harden) < 1 17
Tabel 8.4 Strain-hardening exponent

material n K (MPa)
Baja karbon rendah
0,21 600
(annealed)
Baja 4340 (tempered) 0,12 2650
Stainless steel 304
0,44 1400
(annealed)
Tembaga (annealed) 0,44 530
Naval brass
0,21 585
(annealed)
Paduan Al 2024 (heat
0,17 780
treated – T3)

18
Elastic Recovery after Plastic Deformation
• Pada uji tegangan – regangan, beban dilepas  sebagian
deformasi recovered (pulih) sebagai elastic strain
• Kurva unloading // bagian elastik kurva tegangan – regangan 
modulus elastisitas 
• Pembebanan diulang  kurva  kurva unloading dalam
arah berlawanan, deformasi plastik (luluh) dimulai pada
titik awal unloading  yi > y0

19
Kekerasan (Hardness)

= Ukuran ketahanan bahan terhadap deformasi plastik lokal


Uji kekerasan lebih sering dilakukan d/p uji mekanik lain :
1. Sederhana dan tidak mahal
2. Relatif tidak merusak (non destructive)
3. Dapat digunakan untuk memperkirakan σu
kualitatif : skala Mohs
Indeks kekerasan
kuantitatif : Indentasi permukaan dgn
indenter + beban + laju ttt
Hasil pengukuran kekerasan  relatif , tergantung teknik
pengukuran !!!

20
Conical diamond
(Brale) indenter

21
Uji Kekerasan Rockwell
 untuk semua jenis logam dan paduan
 angka kekerasan = f (selisih kedalaman penetrasi indenter dengan
beban minor dan major)
 Berdasarkan besar beban : uji Rockwell (minor = 10 kg) dan
superficial Rockwell (minor = 3 kg)  tabel 8.6a & b
Skala Kekerasan Rockwell Skala Kekerasan Rockwell Superfisial
(beban minor = 10 kg) (beban minor = 3 kg)

simbol indenter Beban major simbol indenter Beban major (kg)


(kg) 15N Diamond 15
A Diamond 60 30N Diamond 30
B 1/16 in ball 100
45N Diamond 45
C Diamond 150
15T 1/16 in ball 15
D Diamond 100
30T 1/16 in ball 30
E 1/8 in ball 100
45T 1/16 in ball 45
F 1/16 in ball 60
15W 1/8 in ball 15
G 1/16 in ball 150
H 1/8 in ball 60 30W 1/8 in ball 30

K 1/8 in ball 150 45W 1/8 in ball 45 22


Uji Kekerasan Brinell
 Indenter = bola baja atau bola tungsten karbida, ø = 10
mm
 Beban : 500 - 3000 kg ; waktu : 10 - 30 detik
P = beban (kg)
2P
HB  D =2 diameter indenter (mm)
D(D  D d=ddiameter
2
) indentasi (mm)

Uji Kekerasan Knoop dan Vickers (diamond


pyramid) = microindentation-testing methods
 Cocok untuk pengukuran kekerasan bagian specimen kecil; Knoop
dapat digunakan untuk bahan rapuh seperti keramik
 HV = 1,854 P/d12 P = 1- 1000 g d1 = diagonal indentasi
 HK = 14,2 P/ ℓ2 ℓ = diagonal panjang indentasi

23
Konversi Kekerasan

24
HUBUNGAN
  KEKERASAN DENGAN KUAT TARIK
 Baja : σu (MPa) = 3,45 x HB
σu (psi) = 500 x HB
 Koefisien : kuningan < baja < besi cor nodular
DESIGN/SAFETY FACTORS
• Perhitungan beban hanya pendekatan, sifat mekanik terukur dari bahan rekayasa
dapat berubah karena cacat pabrik  rusak saat penggunaan  pendekatan
perancangan untuk mengantisipasi 
pada abad lalu : tegangan yang dikenakan dikurangi dengan design safety factor
pendekatan sekarang : menggunakan bahan dengan ketangguhan memadai
untuk struktur yang kritik (pesawat terbang, jembatan,…)
• Struktur statik  tegangan rancangan, dengan
N’ : faktor rancangan (> 1)
c : tegangan yang dihitung berdasarkan beban maksimum
 bahan yang dipilih harus memiliki kuat luluh > d
• Tegangan aman = tegangan kerja, dengan N = faktor keselamatan
• Nilai N : terlalu besar  overdesign ; yang umum : 1,2 – 4,0
• Karena N yang terlalu besar   harga & berat bahan  penggunaan bahan
yang lebih tangguh dengan rancangan redundant & mudah diinspeksi 25
LATIHAN
• Modulus elastisitas = ?
• Hitung beban maksimum yang dapat disangga silinder
spesimen berdiameter 10 mm, tanpa
mengalami deformasi permanen.
• Jika panjang spesimen semula 100 mm, hitung
perpanjangan maksimum yang dapat dialami
spesimen tanpa terjadi deformasi plastik.
• Keuletan (ductility) (%el) ?
• Modulus resiliensi ?
• Working stress ?
• Hardness ?

26
 Jawab :
1.
2. Beban maksimum tanpa deformasi plastik = kuat luluh x luas penampang

3. Tanpa deformasi plastik  


4. f = …
5.
6.
7. Kekerasan, HB 

27
 

Ada 4
logam/paduan yang
dapat digunakan :
baja, tembaga,
kuningan, titanium

28

Anda mungkin juga menyukai