Anda di halaman 1dari 22

Tegangan adalah besarnya gaya yang diberikan oleh molekul-molekul terhadap

luasan penampang.
Penentuan Tegangan
Terbagi menjadi 2 dari penentuan Tegangan antara lain:
1). Bahan liat (ductile Material ) menggunakan tegangan geser maksimum
2). Bahan Getas ( Brittle material ) menggunakan tegangan normal maksimum.
Tujuan perancangan poros dari tegangan, yairu menentukan ukuran diameter
poros untuk bahan yang sudah di tentukan sesuai keutuhan. Ada beberapa macam
poros antara lain:

Poros Terkena beban aksial murni ( Tarik/Tekan )

Poros pejal :

Poros bolong :

Poros Terkena Beban puntir murni

Poros pejal :

1
Poros bolong :

Poros Terkena Beban Bengkok Murni

Poros pejal :

Poros bolong :

Tegangan akibat gaya luar


Tegangan pada baut akibat gaya luar yang bekerja pada baut tersebut sebagai
berikut:
Keterangan Tegangan Tarik
F : Gaya Luar Yang dikerjakan
di : Diameter minor
σt : Tegangan Tarik ijin bahan baut

2
Catatan :
 Jika jumlah baut lebih dari satu, maka :

 Jika pada table standar baut tidak tersedia maka digunakan :


di = 0,84 do dengan do diameter mayor.

Tegangan geser
Fs : gaya geser
do : diameter mayor ( nominal )
n : jumlah baut

Tegangan kombinsai
 Tegangan geser maksimun

 Tegangan Tarik maksimum ;

 Gaya awal pada baut, F1


 Gaya luar pada baut, F2
 Gaya Resultan baut, F
 Perbandingan elastisitas bahan baut bahan kommponen, a
 Gaya resultan yang harus diperhatikan pada baut :

3
Panjang Pasak

t : tebal = 2/3 b
b ; lebar = d/4
L : Panjang (mm)
d ; diameter poros
T : tegangan geser pasak
 Gaya tangensial ( F1) = gaya geser ( Fs)

 Torsi yang di transmisikan oleh poros :

 Gaya tangensial akibat crushing ( terjadi kerusakan ) :


Tegangan crushing

 Torsi akibat gaya geser = torsi akibat crushing.

4
 Torsi vs tegangan geser pada pasak.

 Torsi vs torsional shear strength pada psak.

Tegangan dan Torsi Bending


Kadang-kadang elemen mesin menerima torsi murni atau bending murni , atau
kombinasi tegangan bending dan torsi. Kita akan membahas secara detail
mengenai tegangan-tegangan ini:
Tgangan geser torsi
 Ketika bagian mesin menerima aksi dua kopel yang sama dengan
berlawanan dalam bidang yang sejajar atau ( momen torsi ), kemudian
bagian mesin ini dikatakan menerima torsi.
 Tegangan yang diakibatkan oleh torsi dinamakan Tegangan geser torsi.
Tegangan geser torsi adalah nol pada pusat poros dan maksimum pada
permukaan luar.
 Jika sebuah poros yang di jepit pada salah satu ujungnya dan menerima
torsi pada ujung yang lain.
 Akibat torsi ini,setiap bagian yang terpotong menerima tegangan geser
torsi.

5
 Tegangan geser torsi adalah nol pada pusat poros dan maksimum pada
permukaan luar. Tegangan geser torsi maksimum pada permukaan luar
poros dengan rumus sebagai beriku :


=

Tegangan geser torsi pada permukaan luar poros atau tegangan geser maksimum.
r = Radius Poros.
T = Momen puntir atau torsi.
J = Momen inersia polar.
C = Modulus ketakutan untuk material poros.
l = Panjang poros.
Ɵ = Sudut Puntir dalam radian sepanjang L.
Tegangan bending dalam balok lurus
Dalam praktik praktik keteknikan, bagian-bagian mesin dari batang struktur yang
mengalami beban statis atau dunamis yang selain menyebabkan tegangan bending
pada bagian penampang juga ada tipe tegangan lain seperti tegangan Tarik, tekan,
dan geser. Balok lurus yang mengalami momen bending M seperti pada gambar
dibawah ini.

Ketika balok menerima momen bending, bagian atas balok akan memendek akibat
kompresi dan bagian bawah akan memanjang akibat tarikan. Ada permukaan yang

6
antara bagian atas dan bawah yang tidak memendek dan tidak
memanjang.permukaan itu dinamakan permukaan netral ( neutral surface). Titik
potong permukaan netral dengan sembarang penampang balok dinamakan sumbu
netral ( neutral axis ). Distribusi tegangan dari balok ditunjukkan dalam gambar di
atas.persamaan bending adalah :
Yang mana M = Aksi momen pada bagian yang diberikan .
σ = Tegangan bending
I = Momen inersia pada penampang terhadap sumbu netral,.
Y = Jarak dari sumbu netral ke arsiran.
E = Modulus elastisitas material balok.
R = Radius kelengkungan balok.
Dari persamaan di atas , rumus tegangan bending adalah:

Karena E dan R adalah konstan, oleh karena itu dalam batas elastis, tegangan pada
sembarang titik. Adalah berbanding lurus terhadap y. yaitu jarak titik ke sumbu
netral.
Working Stress ( Tegangan Kerja )
 Ketika Perancangan elemen mesin, tegangan yang terjadi harus lebih
rendah daripada tegangan ultimate maksimum. Tegangan yang terjadi ini
dinamakan working stress atau design stress. Atau dinamkan juga
tegangan yang diijikan.
 Catatan: kegagala desain tidak berarti bahwa material mengalami patah.
Beberapa elemen mesin dikatakan gagal Ketika mereka mengalami
deformasi plastis, dan mereka tidak bisa melakukan fungsi mereka dengan
memuaskan.
Faktor keamanan (Sf)
Defini umum factor keamanan adalah perbandingan antara tegangan. Maksimum
( maximum stress ) dengan tegangan kerja ( Working Stress ) Secara matematis.
Faktor keamanan di definisikan sebagai berikut :
a). Perbandingan antara tegangan maksimum dan tegangan kerja actual

7
b). Perbandingan tegangan lulus (σY), dengan tegangan kerja atau tegangan ijin.

c). Perbandingan tegangan ultimate dengan tegangan kerja atau tegangan ijin.

Dalam desain konstruksi mesin,besarnya angka keamanan harus lebbih besar dari
1 (satu) factor kemanan diberikan agar desain kontruksi dan komponen mesnin
dengan tujuan agar desai tersebut mempunyai ketahanan terhadap beban yang
diterima.
Pemilihan SF harus di dasarkan pada beberaa hal sebgai berikut:
 Jenis beban
 Jenis material
 Proses pembuatan/manufaktur
 Jenis tegangan
 Jenis kerja yang dilayani
 Bentuk komponen
Makin besar kemungkinan adanya kerusakan pada komponen mesin, maka angka
keamanan diambil makin besar, angka keamanan beberapa material dengan
berbagai beban dapat dilihat table.

NO MATERIAL STEADY LIVE LOAD SHOCK


LOAD LOAD
1 Cost iron 5-6 8-12 16-20
2 Wronght iron 4 7 10-15
3 Steel 4 8 12-16
4 Soft material & alloys 6 9 15
5 Leather 9 12 15
6 Timber 7 10-15 20

8
Modus Elastisitas ( E )
Perbandingan antara tegangan dan regangan yang berasal dari diagram tegangan
regangan dapat dituliskan sebagai berikut :

Menurut hukum hooke tegangan sebandingan dengan regangan, yang dikenal


dengan deformasi kasial :

Thomas young ( 1807 ) membuat konstanta kesebandingan antara tegangan dan


regangan yang dikenal dengan modulus young ( modulus Elastisitas ): E
Variasi hukum hooke diperoleh dengan subsitusi regangan ke dalam persamaan
tegangan

No Material E (GPa)
1 Steel and nickel 200 - 22

2 Wrought iron 290 - 200


3 Cast iron 100 - 160
4 Copper 90 – 110
5 Brass 80 – 90
6 Alumunium 60 – 80
7 Timber 10

9
Tegangan sambungan las
Tegangan pada sambungan las, sulit dihitung karena variable dan parameter tidak
terprediksikan, misalnya :
Tegangan pada sambungan las, sulit dihubungi karena variable dan parameter
tidak terprediksikan, misalnya :
 Homogenitas bahan las/elektroda
 Tegangan akibat panas dari las
 Perubahan sifat-sifat fisik
Dalam perhitungan kekuatan diasumsikan bahwa :
 Beban terdistribusi merata sepanjang lasan
 Tegangan terdistribusi merata
Tabel Harga tegangan sambungan las dengan bebrapa electrode dan beban

Faktor konsentrasi Tegangan Las


Konsentrasi Trgangan (k) untuk static loading and any type of joint k = 1
Tabel Faktor konsentrasi tegangan untuk beban Fatigue
NO Tipe Las Faktor k
1 Reinforced butt welds 1,2
2 Toe of Transverse fillet 1,5
3 End of pararell fillet 2,7
4 T-butt joint with sharp 2,0
corner

Konsentrasi tegangan terjadi akibat penambatan material yang berasal dari


material dasar yang mungkin berbeda dengan material utama yang disambung.
Regangan

10
Regangan adalah pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang mula-mula
yang disebabkan oleh adanya gaya luar yang mempengaruhi
benda. Regangan dapat diartikan juga sebagai ukuran perubahan dimensi yang
terjadi akibat tegangan.

Diagram Tegangan dan Regangan


Secara umum Hubungan antara tegangan dan regangan dapat dilihat pada
diagram tegangan – regangan berikut ini:

(Gambar Diagram teganngan Regangan)

Keterangan :
A : Batas Proposional
B : Batas elastisitas
C : Titik Mulur
D : σY : Tegangan luluh
E : σY : Tegangan Tarik maskimal
F : Putus
Dari diagram tegangan regangan pada gambar diatas, terdapat tiga daerah kerja
sebagi berikut:

11
1. Daerah elastis merupakan daerah yang digunakan dalam kontruksi mesin.
2. Daerah plastis merupakan daerah yang digunakan untuk proses
pembentukan material.
3. Daerah maksimum merupakan daerah yang digunakan dalam proses
pemotongan material.
4. Daerah maksimum merupakan daerah yang digunakan dalam proses
pemotongan material.
Dakam desain komponen mesin yang membutuhkan kondisi konstruktural
yang kuat dan kaku, maka perlu di pertimbangkan hal-hal sebagi berikut :

 Daerah kerja : Daerah elastisitas atau daerah konstruksi mesin.


 Beban yang terjadi atau tegangan kerja yang timbul harus lebih kecil
dari tegangan yang diijinkan .
 Konstruksi harus kuat dan kaku, sehingga diperlukan deformasi yang
elastis yaitu kemampuan material utuk Kembali ke bentuk semula jika
beban dilepaskan.
 Safety factor (SF) atai factor keamanan sesuai dengan kondisi kerja
dalam jenis material yang digunakan.
Modulus geser ( G )
Modulus geser merupakan perbandingan antara tegangan geser dengan
regangan geser.

Y : Sudut geser ( radian )


T : Tegangan geser
G : modulus geser
Y : regangan geser
Fs : Gaya geser
Possion Ratio (v)

12
 Suatu benda jika diberi gaya Tarik maka akan mengalami deformasi
tateral (mengecil). Jika benda tersebut ditekan maka akan mengalami
pemuaian ke samping (menggelembung). Penambahan dimensi lateral
diberi tanda (+) dan pengurangan dimensi lateral diberi tanda (-).
 Posssion ratio merupakan perbandingan antara regangan lateral dengan
regangan aksial dalam harga mutlak.

Possion ratio (V)


 Harga V berkisar antara : 0,25n s/d 0,35. Harga v tertinggi adalah dari
bahan karet dengan nilai 0,5 dan harga v terkecil adalah beton dengan nilai
: 0,1
 Efek v yang dalami bahan tidak akan memberikan tambahan tegangan lain,
jika kecuali jika deformasi melintang dicegah.

No Material V
1 Steel 0,25 – 0,33
2 Cost iron 0,23 – 0,27
3 Cooper 0,34 – 0,34
4 Brass 0,32 – 0,42
5 Alumunium 0,32 – 0,36
6 Concrete 0,08 – 0,18
7 Rubber 0,45 – 0,50

Tiga konstanta kenyal dari bahan isotopic E,G,V saling berkaitan satu dengan
yang lain menjadi persamaan .

13
Energi
Energi merupakan sebagai kapasitas dalam melakukan pekerjaan. Energi ada
dalam berbagi bentuk misalnya : Mekanik,listrik, kimia, panas, cahaya, dan lain
sebagainya. Tentunya yang menjadi perhatian utama berhubungan dengan energi
mekanik.
Energi mekanik sama dengan usaha yang dilakukan pada benda dalam mengubah
posisi atau kecepatannya. Tiga jenis energi mekanik berikut ini penting dari sebut
pandang subjektifnya, diantaranya :

1. Energi potensial adalah energi yang tersimmpan yang dimiliki tubuh,


untuk melakukan pekerjaan, berdasarkan posisina. Misalnya, benda yang
ditinggalkan ke ketinggian tertentu di atas permukaan tanah memiliki
energi potensial, karena benda dapat melakukan beberapa pekerjaan
dengan jatuh ke permukaan bumi.
EP = W .h + m g h
2. Energi kinetic adalaah energi yang dimiliki oleh tubuh, untuk melakukan
pekerjaan, berdasarkan massa dan kecepatan geraknya. Jika benda
bermassa menahan kecepatan darin diam dalam waktu t, di bawah
pengaruh gaya F dan bergerak sejauh s. maka :
Kerja = F.s = m.a.s
Energi kinetic benda atau energi kinetic translasi,
v2 1
Ek = m.a.s = m. a. = m v2
2a 2

Satuan energi kinetic adalah :

3. Energi regangan adalah energi potensial yang disimpan oleh benda elastis
Ketika pegas terkompresi yang mengalami deformasi. Jenis energi ini
karena dapat melakukan beberapa pekerjaan dalam memulihkan bentuk
aslinya. Jadi jika pegas terkompresi dengan kekakuan ( stiffness atau s) N
per uunit deformasi sejauh jarak X dengan berat W.
Kerja

14
Setiap kali gaya bekerja pada suatu benda dan bbenda mengalami perpindahan
searah gaya , maka kerja (usaha) yang dilakukan adalah baik. Misalnya, jika gaya
F bekerja pada sebuah benda yang menyebabkan perpindahan x benda kea rah
gaya, maka :
Kerja = gaya (F) x perpindahan (X)
Jika gaya bervariasi secara linier dari nol hingga nilai maksimum F maka :

Ketika kopel atau torsi (T) bekerja pada benda menyebabkan perpindahan sudut

pada sumbu tegak lurus terhadap bidang kopel, maka:

Satuan dari kerja bergantung pada satuan gaya dan perpindaha. Dalam system unit
SI, unit kerja praktisnya adalah N-m. ini adalah usaha yang dilakukan dengan
gaya 1 Newton, saat benda itu menggeser benda sejauh 1 meter. Kerja 1 N-m
disebut joule (J )
, sehingga 1 N-m = 1 J.
Daya Power
Daya (power) dapat di definisikan sebagai tingkat melakukan pekerjaan atau
pekerjaan yang dilakukan per satuan waktu. Secara matematis dapat di tuliskan :

Dalam system SI unit. Satuan daya dinyatakan dengan watt (W) yang mana 1 J/s
atau 1N-m/s.
Jika torsi yang ditransmisikan (N-m atau J) dan (t) adalah kecepatan sudut dalam
radian/s, maka :

15
Momen gaya adalah efek balik yang dihasilkan oleh suatu gaya yang bekerja pada
benda. Momen suatu gaya sama dengan hasil kali gaya dan jarak tegak lurus dari
suatu titi, yang membutuhkan momen tersebut, dan garis gaya secara stematis
dapat ditulis:
Dimana :

Dua gaya pararel yang sama


berlawanan, yang garis-garis aksinya berbeda membentuk suatu kopel (pasangan),
Seperti yang ditunjukan pada gambar di atas. Jarak tegak lurus (x) antara garis
aksi dua gaya pararel yang sama dan berlawanan dikenal sebgai lengan kopel.
Besarnya kopel ( momen kopel ) adalah hasil kali salah satu gaya dan lengan
kopel. Secara matematis dapat ditulis:

Alat Dan Pesawat ukur


Pada Pekerjaan otomotif di dalam bengkel -bengkel, untuk mendapatkan
hasil yang sempurna perlu adanya pengontrolan Kembali dengan jalan
pengukuran yang lebih teliti. Kebanyakan pekerjaan yang dilaksanakan bersifat
reparasi maka perlu diadakan pengukuran kapasitas maupun kwalitas dari alat-alat
bagian yang dikerjakan. Maka alat-alat dan pesawat ukur yang dipakai dapat
digolongkan anntara lain:
1). Alat/Pesawat ukur menkanik.
2). Macam-macam ukur kelistrikan.
3). Alat ukur system bahan bakar.
 Alat Pesawat ukur mekanik.
Alat ukur yang digunakan biasanya disebut alat ukur presisi untuk
mendapatkan ketelitian ukuran yang sangat tinggi, skala ukuran pada alat
ukur tersebut dapat dibaca sampai mencapai ukuran 0,01mm atau 0,001
inch (inci.

16
Alat ukur yang banyak digunaka dapat dibagi menjadi 2 jenis;
antara lain:
1. Alat ukur secara tidak langsung (gauge).
Yang dimaksud alat ukur secara tidak langsung ialah alat-alat ukur yang
tidak mempunyai skala ukuran dan alat ini sebgai pembanding saja pda
ukuran yang telah ditentukan pada benda kerja tersebut. Contoh alat-alat
ukur secara tidak langsung yang banyak digunakan pada bengkel-bengkel
otomotif atau mesin, antara lain:
a. Thickness gauge (Feeler gauge )
b. Screw – Pitch gauge.
c. Plastik gauge

2. Alat ukur secara langsung.


Alat ukur ialah suatu alat ukur yang padanya terdapat skala ukuran dan
dapat digunakan untuk mengukur bermacam-macam ukuran alat-alat ukur
presisi yang banyak digunakan pada Teknik otomotif antara lain :
a. Outside micro meter
b. Inside micro meter
c. Dial indicator
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur diameter poros-poros engkol
diameter dalam suatu silinder dan juga penyimpangan dari ukuran-ukuran
semula, misalnya keovalan suatu poros maupun silinder, dan juga
ketirusan.
Incremental Forming
Incrmental forming adalah istilah yang diterapkan pada proses pembentukan
logam yang mirip dengan spinning logam konvensional. Prinsip kerja dari
incremental forming secara sederhana yaitu benda benda kerja awal (blank).
Gerakan batang baja menentukan bentuk akhir benda kerja. Pembentukan benda
kerja dapat dilakukan dalam satu atau beberapa Langkah. Distribusi regangan di
dalam benda kerja tergantung pada Gerakan batang baja (rotating tool).
Pelumasan yang tepat juga sangat penting untuk diperhatikan.

17
Dinking
Dinking dalah salah satu Proses manufaktur. Drinking menggunakan die khusus
yang disebut dinking die, atau pemotong berlubang. Bagian ujung dari die
tersebut biasanya mempunyai kemiringan sekitar 20derajat dan tajam. Proses ini
digunakan untuk memotong atau melubangi bahan-bahan lunak. Bahan tersebut
diletakkan di atas balok kayu atau logam lunak, lalu di tekkan menggunakn die
hingga terpotong. Penekanan terjadi karena die dipukul dengan palu atau di tekan
dengan mesin tekan. Balok kayu digunakkan agar ujung die tidak kumpul.

Penekukan denan mesin four slide


mesin four -slide yang dirancang untuk membentuk lembaran logam menjadi
tabung. Secara sederhana mesin ini dapat diilustrikan dengan gambar sebagai
berikut:

18
Tube Forming
Tube Forming
Adalah Proses
Fabrikasi untuk
membentuk pipa dari
logam lembaran.
Mirip seperti sheet
metalworking
lainnya, Proses ini
menggunakan
perkakas berupa punch dan die. Punch dan
die pada tube forming forming dirancang
khusus sehingga mampu membentuk pipa
dari bahan logam lembaran.

Offset Bending
Offset adalah salah satu proses pembentukan lemabara logam yang mampu
menekuk dua tekanan yang berdekatan secara Bersama-sama. Mirip dengan
proses bending lainnya, offset bending juga menggunakan perkakas punch dan
die. Namum perbedaannya, perkakas memiliki geometri tertentu sehingga mampu
menekuk dua tekukan sekaligus.

19
Proses drawing tanpa menggunakan blankholder
Salah satu fungsi utama dari blankholder adalah untuk mencegah kerutan pada
flense saat sebuah cawan sedang di-drawing. Kecendrungan kerutan berkurang
karena rasio ketebalan benda kerja
terhadap diameter aawal benda
kerja meningkat. Jika rasio
t/Db cukup besar, proses drawing
dapat dikerjakan tanpa
blankholder, seperti pada gambar
dibbawa.

Reverse drawing
Reverse drawing adalah proses redrawing di mana benda kerja yang dibentuk
diposisikan menghadap ke bawah ( menghadap die ). Proses drawing ke dua
(reverse drawing) menghasilkan konfigurasi seperti yang ditunjukkan pada
gambar dibawah ini:

Redrawing
Jika perubahan bentuk yang di perlukan oleh desai benda kerja terlalu parah
( rasio drawing terlalu tinggi), maka memerlukan lebih dari satu Langkah
drawing. Langkah drawing kedua dan Langkah-langkah drawing lebih lanjut (jika

20
di perlukan ), disebut sebagai proses redrawing proses redrawing diilustrasikan
pada gambar dibawah ini:

Ironing
Pada proses deep drawing terjadi kompresi dimana tepi luar lembaran logam
menjadi lebih tebal saat bergerak ke dalam die. Jika ketebalan benda kerja ini
lebih besar dari jarak antara punch dan die ,maka ketebalan tersebut akan
ditipiskan dengan proses yang dikenal sebagai ironing.

21
22

Anda mungkin juga menyukai