Anda di halaman 1dari 3

Nama : Asyera Rara Anugerah Randebua

NIM : D071191033
Mata Kuliah : Material Teknik A

Jawablah 5 pertanyaan berikut secara singkat, selesaikan sesuai alokasi waktu, kumpulkan sebelum
waktu pengerjaan berakhir.

1. Apakah modulus elastisitas itu ?


2. Tunjukkan dalam kurva tegangan-regangan daerah untuk menentukan/ menghitung modulus
elastisitas.
3. Apakah tegangan yielding / luluh itu?
4. Apakah tegangan proporsional/design itu?
5. Apakah hubungan tegangan design dengan safety factor tegangan ?

Jawab :

1. Modulus elastisitas adalah angka yang digunakan untuk mengukur objek atau ketahanan
bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada benda itu. Modulus
elastisitas suatu benda didefinisikan sebagai kemiringan dari kurva tegangan-regangan di
wilayah deformasi elastis: Bahan kaku akan memiliki modulus elastisitas yang lebih tinggi.
Modulus elastis dirumuskan dengan:

2. Grafik nilai tegangan (σ) sepanjang sumbu y dan regangan (ε) sepanjang sumbu x disebut
dengan kurva tegangan-regangan. Bentuk Kurva tegangan-regangan dapat berbeda-beda
tergantung pada jenis spesimen atau bahan. Berikut ini merupakan kurva tegangan regangan
pada jenis spesimen baja struktural karbon-sedang yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Berdasarkan kondisi panjang awal batang (L0) dan luas area awal batang (A0) yang
diberikan beban (F). Maka tegangan (σ) adalah gaya per satuan luas area, sedangkan
regangan (ε) adalah perubahan panjang (δ) dibagi dengan panjang awal batang (L0).
Sehingga secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Tegangan
σ = F / A0

Regangan
ε = δ / L0
Pada kurva tegangan regangan uji tarik bahan getas tidak terjadi titik luluh (yield point),
dan spesimen uji akan mengalami putus (Breaking) secara tiba-tiba tanpa ada perpanjangan
atau ekstensi yang terjadi. Dengan tidak adanya titik luluh tersebut, konsep "proof-stres" telah
berkembang untuk mengukur kekuatan luluh pada bahan getas. Sebagai contoh, 0,2% proof-
stress menunjukkan tegangan dimana spesimen uji mengalami perpanjangan permanen yang
sama dengan 0,2% dari panjang awal dan dilambangkan dengan σ0.2.

Pengujian tarik dan kurva tegangan-regangan telah dijelaskan di atas dalam beberapa
detail, karena banyak
dari informasi yang berguna berkenaan dengan sifat-sifat material lainnya yang
diperoleh pada pengujian tarik.

3. Tegangan Yielding
Yield Strenght (Kekuatan Luluh) adalah tegangan minimum ketika suatu material
kehilangan sifat elastisnya. Luluh yang terjadi pada suatu material jika tegangan desain (Td)
melebihi kekuatan Luluhnya. Menentukan Tegangan Desain biasanya didapatkan dari kriteria
Von Mises yang merupakan persamaan yang didapat dengan Metode Elemen Hingga (Finite
Element Analysis)
4. Tegangan Proporsional
Adalah daerah batas dimana tegangan dan regangan mempunyai hubungan
proporsionalitas satu dengan lainnya. Setiap penambahan tegangan akan diikuti dengan
penambahan regangan secara proporsional dalam hubungan linier : s = E e
5. Faktor keamanan atau Safety Factor (SF) adalah suatu hal yang sangat penting dalam
analisis dan perencanaan struktur secara keseluruhan. r keamanan biasanya diambil lebih
kecil daripada bahan beton. Hal ini dikarenakan baja adalah bahan yang sangat kohesif, dan
metode produksi yang pasti, sehingga ketidakpastiannya menjadi rendah. Pada beton, bahan
penyusunnya cukup banyak dengan metode pencampuran yang tidak pasti, sehingga akan
menimbulkan varian yang cukup besar dibanding baja.

Anda mungkin juga menyukai