Hanif
ME-2C-08
Tegangan yang diijinkan
Gaya Normal
Gaya Tangensial
Dengan menganggap bahwa gaya-gaya yg timbul ini terbagi rata
Gaya (F)
Tegangan () =
Luas Penampang (A)
Tegangan Normal ()
Penampang
F
d
= F/A (N/mm2)
Tegangan Tangensial ( )
Gaya Tangensial
= F/A (N/mm2)
Tegangan Normal.
t = F/A
tk= F/A
c. Tegangan Lengkung/Bengkok (b)
g = F/A (N/mm2)
Mpt = F. r F
F = Gaya (N).
r = jari-jari ( cm, mm).
Mpt= Momen puntir (N.m, N.mm).
Momen Bengkok / Lengkung (Mb). F
Mb = b . wb
L
Wb = /32 d3 h
d b
D4 d4 d Wb = 1/6 b.h2
Wb = /32 ( )
D
D
Momen Tahanan Puntir (WPt)
d
Wpt= /16 d3
D 4 d4
Wpt= /16 ( )
D
d
D
Diagram Tegangan dan Regangan ( & ).
Titik Patah
Daerah Elastis
Diagram Stress-Strain (Diagram Tegangan dan Regangan)
Tegangan
Tarik
Maksimum
t maks 3 Necking
Tegangan
tarik tarik Strain
yg diizinkan Hardening Patah (Fracture)
(t)
5
2 Daerah Elastis.
Berlaku Hukum Hooke.
Daerah plastis Daerah Berlakunya Modulus
Elastisitas (E)
Daerah Plastis
Daerah Elastis Kekuatan tarik Maksimum
Strain hardening
Daerah Patah (fracture)
4
1
) (L/L)
Strain (
Sifat sifat Material.
Brittle/Rapuh
Contoh : Material rapuh,Besi tuang.
Tidak ada perpanjangan sebelum putus.
Ductile /Tidak rapuh (Ulet)
Contoh material tidak rapuh: Baja carbon (Carbon Steel)
Brittle
Ductile
Strain
MACAM MACAM
PEMBEBANAN
PEMBEBANAN STATIS
PEMBEBANAN DINAMIS
PEMBEBANAN STATIS
PEMBEBANAN DINAMIS
Jadi pembebanan dinamis adalah
pembebanan statis yang terjadi berulang-
ulang.
Tegangan tarikyang diizinkan /Tegangan Kerja. ().
Setelah di ketahui besarnya teg.tarik dari berbagai bahan ,maka
didalam perencanaan elemen-elemen mesin sudah barang tentu
dipilih suatu bahan yang aman untuk dipergunakan dalam me-
rancang Elemen mesin tsb. Untuk itu dipilih suatu tegangan yg
aman yang disebut dengan Tegangan yang diizinkan ()
= t mak/ sf , dimana
sf = Faktor keamanan.
Berulang Berganti
Baja Tuang 3 5 8 15