Proses Manufaktur I
Oleh M. Nushron Ali Mukhtar,ST.,MT
Klasifikasi material teknik
Gambar a:
Ilustrasi skema bagaimana beban tarikan menghasilkan pemanjangan dan
regangan arah positif
Gambar b:
Ilustrasi skema bagaimana beban penekanan menghasilkan kontraksi dan
regangan arah linier
Gambar c:
Skema yang merepesentasikan terjadinya regangan geser γ. Dimana γ =
tan θ
Gambar d:
Skema yang merepresentasikan deformasi/perubahan torsi(sudut puntir φ
dihasilkan setelah diberikan torsi T
SPESIMEN UJI TARIK
• Berdasarkan standart:
1. Spesimen uji berbentuk lingkaran memanjang, namun spesimen kotak
juga dapat digunakan atau tergantung kebutuhan(desain bahan uji)
2. Pada spesimen harus terdapat daerah “dogbone”( dimensi yang lebih
kecil)untuk memungkinkan deformasi akan diamati pada bagian
tersebut, tentunya dengan diameter/dimensi yang sama.
3. Ukuran standart adalah 12.8mm dengan panjang 4 x diameter, atau
sekitar 60mm
Stress-strain (2 and 3 dimension)
• Pada dasarnya, tegangan secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni
tegangan normal, dengan notasi sij , i = j, serta tegangan geser dengan notasi t ij ,
• Tegangan normal ialah tegangan yang bekerja tegak lurus terhadap bidang
pembebanan
• tegangan geser ialah tegangan yang bekerja sejajar dengan bidang pembebanan
• keenam tegangan yang mendeskripsikan tegangan pada suatu titik terdiri atas tiga
tegangan normal, xx , yy , dan zz , serta tiga tegangan geser, txy , tyz , dan tzx.
Nilai tegangan bisa positif dan bisa pula negatif
Stress - strain
• Kekenyalan (elasticity)
Didefinisikan sebagai kemampuan material untuk
menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan
dihilangkan, atau dengan kata lain kemampuan material
untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah
mengalami deformasi (perubahan bentuk).
• Plastisitas (plasticity)
kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik
(perubahan bentuk secara permanen) tanpa mengalami
kerusakan. Material yang mempunyai plastisitas tinggi
dikatakan sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan
material yang mempunyai plastisitas rendah dikatakan
sebagai material yang getas (brittle).
• Keuletan (ductility)
Adalah sifat material yang digambarkan seprti kabel
dengan aplikasi kekuatan tarik. Material ductile ini harus
kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan suatu
periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya
digunakan dalam bidan perteknikan, dan bahan yang
memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga,
aluminium, nikel, dll.
• Ketangguhan (toughness)
Merupakan kemampuan material untuk mengakibatkan
terjadinya kerusakan
• Kegetasan (brittleness)
Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat
berlawanan dengan keuletan. Kerapuhan ini merupakan
suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit
pergeseran permanent. Material yang rapuh ini juga
menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi
keregangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang
memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.
• Kelelahan (fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah
bila menerima beban bolak-balik (dynamic load) yang besarnya
masih jauh di bawah batas kekakuan menyerap sejumlah
energi elastiknya.
• Melar (creep)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami
deformasi plastik bila pembebanan yang besarnya relatif tetap
dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu yang tinggi.
• Kekerasan (hardness)
Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau
indentasi / penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus
(wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap
penggoresan atau pengikisan.
• definisikan yang lebih rinci dari sifat2 material seperti
diatas
• Disertai ilustrasi gambar proses pengujian(oroginal)
• cara perhitungan masing-masing sifat material dan
jelaskan bagaimana kronologi material dapat dikatakan
seperti tersebut.
• Berikut dengan contoh soalnya
• Lampirkan daftar pustaka (min 5 sumber)