Anda di halaman 1dari 33

KARAKTERISASI

MATERIAL
AFIRA AINUR ROSIDAH, S. T., M. S.

MATA KULIAH: MATERIAL TEKNIK


JENIS-JENIS SIFAT MEKANIK
▪ Kekuatan (Strength)
▪ Kekerasan (Hardness)
▪ Kekakuan (Stiffness)
▪ Keuletan (Ductility)
▪ Kegetasan (Brittleness)
▪ Ketangguhan (Toughness)
▪ Ketahanan Aus (Wear Resistance)
▪ Kelelahan (Fatigue)
▪ Pemuluran (Creep)
PENGUJIAN MEKANIK

Tensile Test Compressive Test

Impact Test

Hardness Test Bending Test


TENSILE TEST

Stress/Tegangan Strain/Regangan
KURVA HASIL UJI TARIK

menjadi

Grafik P – ΔL yang diperoleh Diagram Tegangan – Regangan


dari Mesin Uji
KURVA HASIL UJI TARIK
TENSILE TEST https://www.youtube.com/watch?v=67fSwIjYJ-E
TEGANGAN-REGANGAN
Tegangan-Regangan Sebenarnya
TEKNIK & SEBENARNYA
• Tegangan-

Tegangan s
Tegangan s
regangan teknik:
diukur berdasarkan
ukuran semula
spesimen st = s(1+ε)
Tegangan-Regangan Nominal
et = ln (1 + ε)
• Tegangan-
regangan
sebenarnya:
berdasarkan
ukuran spesimen
saat menerima
beban Regangan e
Tegangan – Regangan Teknik
Regangan e
Tegangan – Regangan Sebenarnya
SIFAT-SIFAT YANG DIDAPAT DARI HASIL UJI TARIK
Modulus Elastisitas (Young’s Modulus) – Stiffness (Kekakuan)
o Ketahanan suatu bahan untuk mengalami
deformasi elastis ketika bahan dikenai beban
o Semakin besar nilai Modulus Elastisitas, berarti
benda semakin kaku → semakin kecil regangan
elastisitasnya
Contoh
Sebuah tembaga memiliki panjang awal 305 mm, ditarik dengan tegangan
Tarik 276 MPa. Jika modulus elastisitas tembaga adalah 110 GPa dan
seluruhnya terdeformasi elastis, berapa besar elongasinya?
SIFAT-SIFAT YANG DIDAPAT DARI HASIL UJI TARIK
Yielding & Yield Strength (Luluh dan Kekuatan Luluh)
o Yielding: titik dimana terjadi perubahan
deformasi elastis ke deformasi plastis
o Yield strength: nilai tegangan
maksimum deformasi elastis suatu
bahan (yielding)
SIFAT-SIFAT YANG DIDAPAT DARI HASIL UJI TARIK
Tensile Strength (Kekuatan)
o Kekuatan: kemampuan suatu bahan
M untuk menerima beban
B
Tegangan σ

o Setelah yielding, deformasi plastis


Y meningkat sampai ke titik maksimum
E
P
o Fenomena necking: ketika besarnya
tegangan mencapai titik maksimum,
specimen mengalami pengecilan
setempat → deformasi plastis tidak lagi
homogen
0 Regangan ε
Diagram Tegangan-Regangan Teknik (Nominal)
SIFAT-SIFAT YANG DIDAPAT DARI HASIL UJI TARIK
Ductility (Keuletan)
o Kemampuan suatu bahan dalam
menahan deformasi plastic hingga
sebelum patah

Percent elongation (%EL)

Percent reduction in area (%RA)


Contoh
Sebuah spesimen baja berbentuk silindris, memiliki diameter awal 12,8 mm
dikenai uji tarik hingga patah. Diketahui bahwa nilai tegangan teknik (σf) 460
MPa. Jika diameter luas penampang pada saat patah adalah 10,7 mm.
Tentukan:
a) Keuletan dalam % area reduksi (RA)
b) Tegangan sebenarnya saat patah
SIFAT-SIFAT YANG DIDAPAT DARI HASIL UJI TARIK
Brittleness (Kegetasan)
o Material yang mengalami deformasi
plastic yang kecil hingga sebelum patah
SIFAT-SIFAT YANG DIDAPAT DARI HASIL UJI TARIK
Ductility vs Brittleness
o Bentuk patahan:
• Ductile (ulet): memiliki karakteristik berserabut (fibrous) dan gelap
• Brittle (getas): permukaan patahan yang berbutir (granular) dan terang
SIFAT-SIFAT YANG DIDAPAT DARI HASIL UJI TARIK
Toughness (Ketangguhan)
o Kemampuan material dalam menyerap
energi hingga terjadinya patah
o Material dengan ketangguhan tinggi
memiliki daerah di bawah kurva yang
lebih besar
SIFAT-SIFAT YANG DIDAPAT DARI HASIL UJI TARIK
Resilience (Kelentingan)
o Kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi
pada waktu berdeformasi secara elastis dan kembali
kebentuk awal ketika beban dihilangkan, tanpa
terjadinya kerusakan atau patah → Modulus
Resilience
o Nilai modulus dapat diperoleh dari luas segitiga yang
dibentuk oleh area elastis kurva tegangan –
regangan
σ 2y
UR = 12 σ y . ε y = 2E
Contoh
Dari hasil uji tarik spesimen
kuningan, tentukan:
a) Modulus elastisitas
b) Kekuatan luluh (yield strength)
pada offset regangan 0,002
c) Beban maksimum yang didapat
oleh spesimen jika diameter awal
spesimen 12,8 mm
d) Perubahan panjang spesimen
dengan panjang awal 250 mm
dan dikenai tegangan tarik 345
MPa
HARDNESS TEST
o Hardness (Kekerasan): kekerasan merupakan kemampuan dalam
menahan goresan, menahan tusukan, dan memantulkan benda lain
o Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu
ketahanan material terhadap penggoresan atau pengikisan
o Terdapat 3 metode pengujian kekerasan:
• Brinell
• Rockwell
• Vickers
HARDNESS TEST
o Metode Brinell
• Untuk menguji logam dan non-logam dengan kekerasan rendah hingga sedang
• Indenter: bola baja yang dikeraskan atau dilapisi chrom dengan D = 10 mm
• Hasil indentasi: tembereng bola
• Gaya tekan 3000 kg (untuk pengujian kekerasan baja), 500 atau 1000 kg (untuk
non-logam yang lebih lunak), dengan lama penekanan 10-15 detik
Keterangan:
P = gaya tekan (kgf) 𝟐𝑷
D = diameter bola indenter (mm) 𝑯𝑩 =
𝝅𝑫(𝑫 − (𝑫𝟐 −𝒅𝟐 ))
d = diameter hasil indentasi (mm)
HARDNESS TEST
o Metode Brinell https://www.youtube.com/watch?v=WN1nGb37cbw
Contoh
Indentor kekerasan Brinell berdiameter 10 mm menghasilkan hasil indentasi
berdiameter 1,62 mm pada paduan baja ketika beban 500 kg digunakan.
Hitung HB bahan ini.
HARDNESS TEST
o Metode Rockwell
• Indenter: bola baja atau kerucut intan/Brale
• Dilakukan dengan 2 tahap pembebanan: beban minor (10 kg),
kemudian beban tambahan yaitu beban mayor yang diberikan selama
beberapa detik
𝒆
𝑯𝑹 = 𝑪 −
𝟎, 𝟎𝟎𝟐

Keterangan:
C = konstanta (100 untuk indenter kerucut intan/Brale, 130 untuk indenter
bola baja)
e = kedalaman indentasi oleh beban mayor (mm)
HARDNESS TEST
o Metode Rockwell
HARDNESS TEST
o Metode Rockwell https://www.youtube.com/watch?v=-H5bK-T0BuY
HARDNESS TEST
o Metode Vickers
• Indenter: intan berbentuk piramida dengan dasar bujur sangkar (besar
sudut antar permukaan piramida yang berhadapan adalah 136o)
• Indentasi: berbentuk bujur sangkar, dan diukur panjang kedua diagonal
lalu dirata-rata

𝟏, 𝟖𝟓𝟒𝟒 × 𝑷
𝑯𝑽𝑵 =
𝒅𝟐

Keterangan:
P = gaya tekan (kgf)
d = diagonal hasil indentasi rata-rata (mm)
HARDNESS TEST
https://www.youtube.com/watch?v=EtadRKtDcwg
o Metode Vickers
KONVERSI KEKERASAN (BRINELL) KE
KEKUATAN TARIK
IMPACT TEST
o Pengujian untuk mengukur ketahanan bahan terhadap beban kejut
(menguji ketangguhan)
o Prinsip kerja: beban yang berayun dari ketinggian tertentu hingga
menumbuk benda uji. Setelah benda uji patah, dapat diukur berapa
banyak energi yang digunakan untuk mematahkan benda uji tsb.

Charpy Izod
IMPACT TEST
o Metode Charpy
• Benda uji diposisikan secara mendatar, ditahan pada dua sisinya
• Benda uji dipukul pada bagian belakang notch/takikan yang letaknya
tepat di tengah
• Notch/takikan membelakangi arah pukulan

https://www.youtube.com/watch?v=tpGhqQvftAo&t=102s
IMPACT TEST
o Metode Izod
• Benda uji diposisikan secara vertikal, dijepit pada satu ujung
• Benda uji dipukul pada sisi depan
• Notch/takikan menghadap ke arah beban datang

https://www.youtube.com/watch?v=l20kF6fhScA
JENIS-JENIS PATAHAN IMPACT TEST
❑ Patahan Getas
▪ Permukaan rata dan mengkilap
▪ Nilai pukulan takik rendah
▪ Misal: besi tuang
❑ Patahan Ulet
▪ Permukaan tidak rata, buram, dan
berserat
▪ Nilai pukulan takik tinggi
▪ Misal: baja lunak, tembaga
❑ Patahan campuran
▪ Gabungan patahan getas dan ulet
▪ Permukaan agak buram dan sedikit
berserat
▪ Misal: baja temper

Anda mungkin juga menyukai