Anda di halaman 1dari 31

SIFAT – SIFAT MATERIAL

Al Gazali, ST.,MT
BAHAN KONSTRUKSI & KOROSI
MATERIALS ENGINEERING

Material science (Ilmu Material): disiplin ilmu yang mempelajari


hubungan antara struktur material dengan sifat–sifat material.

Material engineering (Rekayasa Material) : dengan dasar hubungan


struktur dan sifat bahan, mendisain struktur bahan untuk mendapatkan
sifat– sifat yang diinginkan.

Struktur bahan : pengaturan/susunan elemen–elemen di dalam


bahan.
PENGGOLONGAN MATERIAL

• Logam
• Ferrous (besi cor, baja)
• Non Ferrous (tembaga, aluminum, perunggu dll)
• Non Logam
• Keramik
• Polimer
• Komposit


• Logam : unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat
kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas,
mengkilap dan umumnya mempunyai titik cair
tinggi

• Logam besi (ferrous): logam dan paduan yang


mengandung besi (Fe) sebagai unsur utama;
Contoh : besi, baja

• Logam non-besi (non-ferrous): logam yang


mengandung sedikit atau sama sekali tanpa kadar besi.
Contoh : Al, Cu, Zn, Ni, dan lain-lain
KOMPOSIT

• Komposit : adalah campuran lebih dari satu bahan. (misal:


keramik dengan polimer)
• Komposit merupakan campuran bahan yang tersusun dari
dua/lebih bahan dasar dalam skala makroskopis yang sifatnya
sangat berbeda dengan sifat masing-masing bahan
pembentuknya, contohnya : fiberglass, tripleks, semen-pasir, dan
lain-lain.
• Bahan komposit alam contohnya : kayu, terdiri dari serat selulose
yang berada dalam matriks lignin.
KERAMIK

• Keramik : campuran / senyawa logam + non logam


Keramik adalah bahan yang terbentuk dari hasil senyawa
(compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam
(termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur
anorganik bukan logam
• Contoh keramik : silikon oksida, aluminium oksida, kalsium
oksida, magnesium oksida, kalium oksida dan natrium oksida.
POLIMER

• Polimer : adalah senyawa karbon dengan rantai molekul panjang,


termasuk bahan plastik dan karet.
• Polimer merupakan bahan yang memiliki berat molekul > 10.000 ,
tersusun dari monomer yang saling berikatan kovalen.
• Contoh polimer : polietilen, polipropilen, polivinilklorid dan lain-lain.
Polimer yang dapat dibentuk kembali dengan pemanasan disebut
termoplastik, sedangkan yang tidak dapat dibentuk kembali disebut
termose
SIFAT-SIFAT MATERIAL

1. Sifat listrik (daya hantar atau conductivity ;1/ohm m)


2. Sifat kimia (segregasi, ketahanan korosi)
3. Sifat fisik (massa jenis; kg/m3, struktur)
4. Sifat teknologi (mampu mesin, mampu keras)
5. Sifat magnetik (permeabilitas, histeresis)
6. Sifat thermal (panas jenis, pemuaian, konduktifitas;W⁰C/m)
7. Sifat mekanik (kekuatan;N/mm2, kekerasan, nilai impak dll)
INTRODUCTION
• Secara garis besar material mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya, pada bidang
teknik mesin umumnya sifat tersebut dibagi menjadi tiga sifat. Sifat-sifat itu akan
mendasari dalam pemilihan material, sifat tersebut adalah:

Sifat Mekanik
Sifat Fisik
Sifat Teknologi
SIFAT MEKANIK
• Diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang diberikan,
dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya.
• Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan beban
dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak
dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi
waktu.
• Untuk uji biasanya dilakukan pengujian mekanik, dimana Pengujian yang tepat hanya
didapatkan pada material uji yang memenuhi aspek ketepatan pengukuran, kemampuan
mesin, kualitas atau jumlah cacat pada material dan ketelitian dalam membuat spesimen.
• Sifat mekanik tersebut meliputi antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan,
keuletan, kekerasan, ketahanan aus, kekuatan impak, kekuatan mulur, kekeuatan leleh
dan sebagainya.
DATA SIFAT MEKANIK

• Acuan data sifat mekanik material terdapat spesifikasi standar material


tersebut.
• Data tersebut diperoleh dengan uji mekanik sesuai standar
• Data tersebut hanya berlaku pada kondisi yang disebutkan, bila
material telah mengalami perlakuan tertentu, sifat mekaniknya dapat
berubah
• Beberapa standar spesifikasi yang biasa digunakan: ISO, SAE, JIS, AISI,
DIN
JENIS SIFAT MEKANIK
a. Strength (kekuatan), yaitu kemampuan material/bahan untuk menahan pengaruh gayagaya
luar yang bekerja sampai pada batas kerusakan. Beberapa macam kekuatan logam dapat
dibaca dalam materi pengujian sifat mekanik logam.
b. Stifness (kekakuan), yaitu kemampuan bahan untuk menahan perubahan bentuk (deformasi).

c. Elasticity (elastisitas), yaitu sifat bahan yang dapat kembali (regain) ke bentuk semula setelah
deformasi terjadi, pada saat gaya luar atau beban dihilangkan.

d. Plasticity (plastisitas), yaitu sifat material yang tidak dapat kembali (retain) kebentuk semula
akibat deformasi dibawah beban permanen. Sering disebut deformasi permanen.

e. Ductility (keliatan), yaitu kemampuan bahan untuk menahan beban patah dan mudah
dibentuk atau diolah seperti pengerolan, penarikan dan sebagainya. Semakin besar ductility
suatu bahan maka semakin aman terhadap kemungkinan patah.
Ductility pada umumnya dinyatakan oleh regangan teknis sampai titik patah (break) dari suatu
pengujian tarik. Besarnya ductility dinyatakan dalam persentase perpanjangan dan
persentase pengecilan luas.
SIFAT MEKANIK LOGAM
• Kekuatan tarik (Tensile strength)
Kekuatan suatu bahan, pada umumnya dinyatakan dengan kekuatan tarik atau
tegangan tarik dimana tegangan sendiri adalah gaya per satuan luas. Tegangan tarik
dinyatakan dalam σu (N/mm2), kekuatan luluh σy (N/mm2)
• Kekerasan (Hardness)
Ketahanan suatu bahan terhadap deformasi (perubahan bentuk) yang permanen.
Kekerasan linier dengan kekuatan; semakin tinggi kekuatan maka semakin keras
benda tersebut
• Nilai impak (impact value)
Ketahanan suatu bahan terhadap pembebanan yang tiba-tiba
SIFAR-SIFAT MEKANIK MATERIAL YANG
PERLU DIPERHATIKAN
Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama berdeformasi persatuan luas.
Regangan yaitu besar deformasi persatuan luas.
Modulus elastisitas yang menunjukkan ukuran kekuatan material.
Kekuatan yaitu besarnya tegangan untuk mendeformasi material atau kemampuan
material untuk menahan deformasi.
Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk mendeformasi plastis.
Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan pada ukuran mula.
Keuletan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah.
Ketangguhan yaitu besar energi yang diperlukan sampai terjadi perpatahan.
Kekerasan yaitu kemampuan material menahan deformasi plastis lokal akibat penetrasi
pada permukaan.
UJI KEKUATAN MEKANIK LOGAM

1. Untuk mendapatkan gambaran mengenai sifat mekanik suatu logam


sehingga bisa dilakukan pemilihan secara tepat untuk penerapan
praktisnya secara tepat.
• Kekuatan tarik
2. Diuji dengan uji tarik
• Kekerasan
3. Alat uji kekerasan Brinnel, Rockwell, Vickers
• Ketahanan Impak Alat uji impak
• Kekuatan lelah Alat uji lelah
Uji Tarik (Tensile test)
Mechanical Test Behaviour
Uji kekerasan Brinell (HB)
PENGUJIAN IMPAK
• Pengujian impak yaitu mergetahui Letahanan terhadap pembebanan tiba2 pada berbagai
temperatur sehingga dapat ditentuLan temperatur transisi dari sifat ulet dansifat getas.
• Alat uji i/npoc”f merupaLan suatu alat yang digunaLan untuL merguLur Leuletan badan atau
kegetasan badan terhadap began tiba-tiba. Alat uji ini termasuk jenis charpy. Prinsip Lerja alat uji
impact ini adalah dérgan cara memberiLan pembebanan secara tiba-tiba pada benda uji yang akan
diuji secara statiL. Pada alat uji impact ini terdapat beberapa bagianyang pentirg yaitu; pendulum
(godam), lergan pengayun, paras pengayun, bearirg, I5au pemuLul, badan alat uji impact dan
tempat benda uji, dimana Lesemua bagiantersebut disusun dan dirargLai menjadi satu L953tMgD
5Ehingga membentuL 3uatu alat uji impact. Kapasitas alat uji impact terganturg dari
dimensidanspesifiL35i dari alat uji impact itu sendiri.
• dalam pergujianimpact yaitu:
• lJji impact charpy
• Ujl impactizod
KEKERASAN
• Kekerasan adalah ukuran ketahanan suatu material terhadap deformasi plastis lokal.
• Nilai kekerasan tersebut dihitung hanya pada tempat dilakukannya pengujian
tersebut (lokal), sedangkan pada tempat lain bisa jadi kekerasan suatu material
berbeda dengan tempat yang lainnya.
• Tetapi nilai kekerasan suatu material adalah homogen dan belum diperlakupanaskan
secara teoritik akan sama untuk tiap-tiap titik.

Metoda Pengujian Kekerasan


• Pengujian kekerasan sering sekali dilakukan karena mengetahui kekerasan suatu material maka
(secara umum) juga dapat diketahui beberapa sifat mekanik lainnya, seperti kekuatan.
• Pada pengujian kekerasan dengan metoda penekanan, penekan kecil (identor) ditekankan pada
permukaan bahan yang akan diuji dengan penekanan tertentu. Kedalaman atau hasil penekanan
merupakan fungsi dari nilai kekerasan, makin lunak suatu bahan makin luas dan makin dalam akibat
penekanan tersebut, dan makin rendah nilai kekerasannya
UJI TARIK
• Uji Tarik Uji tarik banyak dilakukan
untuk melengkapi informasi rancangan
dasar kekuatan suatu bahan dan
sebagai data pendukung bagi
spesifikasi bahan. Pada uji tarik benda
uji diberi beban gaya tarik sesumbu
yang bertambah secara kontinu,
bersamaan dengan itu dilakukan
pengamatan mengenai perpanjang
yang dialami benda uji dengan
extensometer, seperti terlihat pada
Gambar
KEKUATAN TARIK
• Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strenght), adalah nilai
yang paling sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya
nilai tersebut kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengan kekuatan material.
• Untuk logam ulet, kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban lmaksimum,
diman logam dapat menahan beban sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas.
• Pada tegangan yang lebih komplek, kaitan nilai tersebut dengan kekuatan logam,
kecil sekali kegunaannya. Kecenderungan yang banyak ditemui adalah,
mendasarkan rancangan statis logam ulet pada kekuatan luluhnya. Tetapi karena jauh
lebih praktis menggunakan kekuatan tarik untuk menentukan kekuatan bahan, maka
metode ini lebih banyak dipakai. Kekuatan tarik adalah besarnya beban maksimum
dibagi dengan luas penampang lintang awal benda uji.
SIFAT MEKANIK LAINNYA

• Kekuatan Tarik
• Kekuatan Luluh
• Keuletan (e)
• Modulus Elastisitas ( E )
• Kelentingan (Resilience)
• Ketangguhan (Toughness)
SIFAT FISIK
Sifat fisik adalah kelakuan atau sifat-sifat material yang bukan disebabkan oleh
pembebanan seperti pengaruh pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik
yang lebih mengarah pada struktur material.
• Sifat fisik material antara lain :
1. temperatur cair,
2. konduktivitas panas
3. panas spesifik.
Struktur material sangat erat hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat mekanik dapat
diatur dengan serangkaian proses perlakukan fisik. Dengan adanya perlakuan fisik
akan membawa penyempurnaan dan pengembangan material bahkan penemuan
material baru.
Jenis Sifat Fisik
1. Warna, semua bahan mempunyai warna yang khas, misal:
a. tembaga berwarna merah,
b. besi berwarna hitam,
c. besi cor kelabu berwarna abu-abu, A
d. Alumunium berwarna keperakan, dsb.
2. Konduktivitas listrik, terjadi akibat pergerakan elektron-elektron
melalui kisi
3. Kepadatan (density), yaitu berat persatuan volume bahan. Kebalikan
dari density adalah volume spesifik. Perkalian dari kedua besaran ini
diperoleh volume atom. Contoh: Massa jenis, Berat jenis, dll.
4. Sifat magnetik, dikenal 3 tipe, yaitu:
a. Diamagnetik, tertolak oleh medan magnetik.
b. Paramagnetic, sedikit terpengaruh medan.
c. Feromagnetik, tertarik oleh medan magnetik.
5. Sifat-sifat thermal, Kenaikan temperatur menaikan getaran atom
yang mengakibatkan ekspansi kisi thermal, sehingga terjadi
perubahan dimensi. Perubahan volume dengan berubahnya
temperatur berperan penting dalam prosesproses metalurgi
seperti pengecoran dan perlakuan panas. Contoh: Titik cair Titik
lebur
SIFAT KIMIA
• Sifat Kimia adalah Ketahanan suatu bahan/material terhadap lingkungan terutama
dari sifat asam dan basa.
Contoh :
a. Ketahanan terhadap korosi
b. Ketahanan terhadap panas
c. Beracun.
SIFAT TEKNOLOGI
• Suatu sifat yang menunjukkan kemampuan atau kemudahan suatu bahan dikerjakan
dengan suatu metode proses produksi.
• Produk dengan kekuatan tinggi dapat dibuat dibuat dengan proses pembentukan,
misalnya dengan pengecoran atau penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit
dapat dibuat dengan proses pengecoran.
• Sifat-sifat teknologi diantaranya sifat mampu las, sifat mampu cor, sifat mampu mesin
dan sifat mampu bentuk.
• Sifat material terdiri dari sifat mekanik yang merupakan sifat material terhadap
pengaruh yang berasal dari luar serta sifat-sifat fisik yang ditentukan oleh komposisi
yang dikandung oleh material itu sendiri.
• Kemampuan suatu bahan/material untuk diproses lanjut atau dilakukan proses
pengerjaan permesinan.
• Contoh :
1. Mampu mesin
2. Mampu Las
3. Mampu cor
4. Mampu dibentuk
5. Mampu dikeraskan, dll
Sifat-sifat Logam Yang Penting
a) Malleability (mampu tempa) Logam mempunyai sifat yang mampu dibentuk dengan suatu gaya, baik
dalam keadaan dingin maupun panas tanpa terjadi retak pada permukaannya, misalnya dengan hammer
(palu).
b) Machinibility (mampu mesin) Kemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya :
dengan mesin bubut, milling, dll.
c) Strenght (kekuatan) Kemampuan suatu logam untuk menahan Tegangan maksimum
d) Toughness (sifat ulet) Kemampuan suatu logam untuk menyerap energi sampai dengan patah atau mampu
dibengkokkan berapa kali tanpa mengalami retak.
e) Hardness (kekerasan) Ketahanan suatu logam terhadap deformasi plastis, biasanya berupa penetrasi atau
penusukan indentor yang berupa bola baja, intan piramida, dll.
f) Weldability (mampu las) Merupakan kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan
menggunakan las listrik maupun dengan las karbit (gas).
g) Corrosion resistance (tahan korosi) Kemampuan suatu logam untuk menahan korosi atau karat akibat
kelembaban udara, zat-zat kimia, dll.
h) Tahan Impact Maksudnya sifat yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut.
i) Ductility (mampu tarik) Logam itu dapat dibentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa
menunjukan gejala putus. Contoh dari gejala putus yakni adanya pengecilan permukaan penampang
pada salah satu sisi.

Anda mungkin juga menyukai