Anda di halaman 1dari 4

Nama:Ade Fitra Surya kelana

Kelas:robel i2

Nim: 22508334100

Resume

Pengujian tarik (tensile test). adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji

kekuatan (tensile strength) suatu bahan/material dengan memberikan beban aksial (gaya

statis) dan diberikan secara perlahan atau cepat. Hasil yang diperoleh dari pengujian sifat

mekanik ini berupa kekuatan dan elastisitas bahan.

-sifat sifat mekanik pada uji tarik

• Kekuatan tarik/ tensile strenght (u)

• Keuletan/ ductility €

• Kekuatan luluh/ yield strength (y)

• Modulus elastisitas/ Modulus of elasticity €

• Tegangan patah/ fracture stress (f )

Pengujian kekerasan (hardness test). Pengujian kekerasan merupakan salah satu

metode untuk menentukan kekuatan atau ketahanan suatu material. Kekerasan sendiri

merupakan salah satu sifat mekanik suatu bahan selain sifat fisik dan teknisnya.

-Beberapa definisi tentang kekerasan bahan adalah :

• Ketahanan terhadap goresan, merupakan cara yang

Lama dalam usaha mengukur kekerasan suatu material.

Pengukuran dilakukan dengan cara menggoreskan


Material yang lebih keras, dalam hal ini digunakan intan.

Kekerasan material diukur dalam sepuluh skala yang

Pertama dikemukakan oleh Mohs.

• Ketahanan terhadap deformasi plastis terhadap

Lekukan (cara penekanan), yaitu kekerasan diukur

Dengan pemberian beban lokal melalui sebuah penekan

(indentor). Cara yang sering digunakan adalah cara

Penekanan Brinell, Meyer, Vicker, Rockwell, dll.

- metode uji kekerasan yang sering digunakan adalah

• Brinell Hardness

• Rockwell Hardness

• Vickers Hardness

- standar uji kekerasan

ASTM E92-82 (2003); ASTM E110; ASTM E10; ASTM

E11 dll.

Kekerasan suatu bahan akan menurun jika bahan

Tersebut dipanaskan, hal ini disebabkan adanya perubahan

Pada butir (membesar akibat pemuaian).

Pada umumnya Kekerasan material akan berbanding

Lurus dengan kekuatan tarik karena sama-sama memiliki

Ketahanan material terhadap deformasi plastis.


Pengujian Impak (Impact Test). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan

suatu bahan dalam menyerap energi tumbukan hingga mengalami deformasi plastis

(pecah). Sumber energi diperoleh dari pendulum yang memiliki ketinggian dan ayunan

tertentu untuk menumbuk benda uji.

Suatu bahan logam yang dalam keadaan biasa bersifat

dapat menjadi getas akibat tumbukan tiba-tiba pada

Suatu kondisi/temperatur tertentu.

Pengujian ini dilakukan dengan jalan memukul specimen

Dengan kecepatan tertentu oleh pendulum yang diayunkan

Standar Uji pukul kejut yang digunakan adalah:

ASTM E23-07a; EN 10045-1; EN 875, dll.

Logam yang bersel satuan BCC (seperti baja) bersifat ulet

Pada temperatur tinggi, tetapi berubah menjadi getas

(brittle) pada temperatur rendah. Dengan pengujian impak

Dapat ditentukan temperatur transisi dari sifat ulet ke sifat

Getas tersebut.

Logam yang bersel satuan FCC (seperti kuningan,

Aluminum) tidak menunjukkan adanya perubahan harga

Impak yang berarti pada suhu rendah


Pengujian bending (bending test). atau biasa disebut uji lentur, adalah pengujian yang

mengukur perilaku suatu material di bawah pembebanan balok sederhana. Tes ini

biasanya dilakukan pada bahan yang relatif fleksibel seperti polimer, kayu dan komposi

- Uji Bengkok yang digunakan adalah:

Las-lasan:

ASTM E190; AWS D1.1; ASME Sect IX; API 1104; dll

- Uji Bengkok pada material bertujuan untuk: menguji

elastisitas dan keliatannya

- Uji Bengkok pada las-lasan bertujuan untuk: menguji

kemulusan, dan efisiensinya terhadap kekuatan,

keuletan, dan fusion of penetration dari hasil pengelasan

- Bentuk Specimen Uji Bengkok pada Las-lasan

• Side Bend

• Face Bend (Transversal)

• Root Bend (Transversal)

• Face Bend (Longitudinal)

• Root Bend (Longitudinal)

Anda mungkin juga menyukai