Anda di halaman 1dari 4

I.

Stress (Tegangan)
Tegangan adalah reaksi yang timbul deseluruh bagian spesimen dalam rangka menahan beban yang
diberikan. Bila penampanganya kecil itu dijumlah hingga mencapai penampang spesimen, maka
jumlah gaya per satuan luas yang muncul didalam bahan itu harus menjadi sama dengan beban
yang diluar.
Satuan gaya yang digunakan dalam penjabaran tegangan adalah satuan gaya dibagi dengan satuan
luas. Pada satuan SI, gaya diukur dalam Newton (N) dan luas diukur dengan satuan Meter Kuadrat
(m2). Biasanya 1 N/m2 dikenal sebagai 1 Pascal (Pa).
Secara matematika konsep Tegangan (Stress) dituliskan:

Tegangan : atau σ=

Keterangan:
F = Gaya tekan/tarik dalam newton
A = luas penampang dalam m2
Σ = Tegangan/stress dalam Nm-2

- Contoh penggunaan konsep Tegangan (Stress):


Sebuah kawat yang panjanganya 2 m dan luas penampang 5 mm 2 ditarik gaya 10 N. tentukan
besar tegangan yang terjadi pada kawat!

Pembahasan:

Diketahui:
A = 5 mm2 = 5.10-4 m2
F = 10 N

Ditanyakan: σ ?

Jawab:
σ= =
= 2.104 Nm-2

- Macam – macam Tegangan (Stress)


1. Ditinjau dari arah gaya dalam yang terjadi, tegangan diklasifikasikan menjadi dua jenis,
yaitu:
a. Tegangan Normal: Tegangan yang terjadi karena pengaruh dari gaya normal.
b. Tegangan Tangensial: Tegangan yang terjadi karena pengaruh gaya tangensial.
2. Sedangkan menurut jenis pembebanan yang diberikan, tegangan diklasifikasikan menjadi:
a. Tegangan Tarik (Tensile Stress)
b. Tegangan Geser (Shear Stress)
Rumus:

τ=
Keterangan:
τ = Tegangan Geser (N/m2)
V = Gaya Geser (N)
A = Luas (m2)
c. Tegangan Tekan (Compressive Stress)
d. Tegangan Puntir
Rumus:
τt =
Keterangan:
Mt = Momen punter (torsi)
Wp = Momen Tahanan Polar (pada punter)
e. Tegangan Lengkung/Bengkok
Rumus:
F = Ra + Rb τb =
Keterangan:
Mb = Momen Lengkung
Wb = Momen Tahanan Lengkung

- Pengujian Tegangan
Salah satu cara yang umum dilakukan dalam pengujian sifat mekanik tegangan-regangan adalah
unjuk kerja bahan karena pengaruh tegangan. Suatu bahan (sampel) yang mengalami
deformasi dengan beban tegangan bertambah secara perlahan-lahan (kontinu) sepanjang arah
tunggal sumbu sampel akan mengalami tegangan-regangan.
Bentuk sampel standar untuk pengujian tegangan regangan ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar: Sampel tegangan standard dengan tampang lintang melingkar

Secara normal tampang lintangnya berbentuk lingkaran dan sumbu sampel saling tegak lurus.
Ukuran standar sampel tergantung merk alat yang dipakai, namun umumnya tidak jauh
berbeda. Diameter standar 12,7 mm, panjang Gauge digunakan untuk menentukan keuletan
dengan panjang standar 50 mm. hasil pengujian tegangan-regangan dicatat pada kertas grafik.
Sumbu tegak (vertical) menyatakan nilai tegangan dan sumbu mendatar (horizontal)
menyatakan nilai regangan.
Contoh gambar alat uji tegangan tarik dan grafik hasil uji tarik, yaitu sebagai berikut:
II. Strain (Regangan)
Regangan atau tarik adalah hasil bagi antara pertambahan panjang (ΔL) dengan panjang awalnya
(L). Regangan atau tarik dinotasikan dengan (e) dan regangan tidak memiliki satuan atau dimensi
karena pertambahan panjang ΔL dan L adalah sama.

Secara matematika konsep Regangan (Strain) dituliskan sebagai berikut:

Regangan = atau
e=

Keterangan:
ΔL = Pertambahan panjang benda dalam m
L0 = Panjang mula-mula dalam m
E = regangan

- Contoh penggunaan konsep Regangan (Strain)


Sebuah kawat panjangnya 100 cm ditarik dengan gaya 12 N, sehingga panjang kawat menjadi
112 cm. Tentukan regangan yang dihasilkan kawat!

Pembahasan:

Diketahui:
L0 = 100 cm
L = 112 cm
ΔL = 112 cm – 100 cm = 12 cm

Ditanyakan: e ?

Jawab:
e= =

e = 0,12

- Macam-macam Regangan (Strain)


a. Strain linier
b. Strain Volume
c. Strain Geser = strain angular β
d. Strain Tarik
e. Strain Tekan

- Grafik Tegangan terhadap Regangan


Kebanyakan benda adalah elastic sampai ke suatu besar gaya tertentu disebut batas elastic.
a. Benda akan kembali seperti semula jika gaya yang dikerjakan lebih kecil daripada batas
elastic.
b. Benda tidak akan kembali ke semula jika gaya yang diberikan melampaui batas elastic.

Contoh Grafik terhadap Regangan:

Keterangan Grafik:
1. Dari O ke B, deformasi (perubahan bentuk) kawat adalah elastic dari O ke A, berlaku Hukum
Hooke dan A disebut batas Hukum Hooke.
2. B adalah batas elastic, di atas titik itu deformasi kawat adalah plastis.
3. C adalah titik tekuk (Yield point). Di titik itu hanya memerlukan gaya kecil untuk
pertambahan panjang yang besar. Tegangan paling besar yang kita berikan sebelum kawat
patah disebut tegangan maksimum (ultimate tensile stress).
4. E adalah titik patah, jika kawat mencapai titik E maka kawat akan patah.

Anda mungkin juga menyukai