E. Fungsi As-Sunnah
Menguraikan kemujmalan Al Qur’an. Mujmal
adalah suatu lafadz yang belum jelas indikasinya,
yaitu dalil yang belum jelas maksud dan
perinciannya, missal shalat, puasa, zakat dan haji.
Pengkhususan keumuman Al-Qur’an. Umum/aam yang
mencakup segala sesuatu makna yang pantas dengan
satu ucapan saja. Misalnya, al-muslimun, ar-rijalu.
Misalnya bias lihat QS. An-Nisa’ : 11)
Taqyid(persyaratan) terhadap ayat Al Qur’an yang
mutlak. Mutlak, adalah lafaz yang menunjukan sesuatu
yang masih umum pada suatu jenis. Misalnya lafadz
budak, mukmin, kafir dll. (Lihat QS. Al-Maidah :38)
Pelengkap Keterangan sebagian dari hukum-hukum.
Peranan sunnah memperkuat dan menetapkan apa yang
telah tercantum dalam Al-Qur’an. (lihat QS. An-Nisa’ :
23)
Sunnah menetapkan hukum-hukum baru,yang tidak
terdapat dalam Al-Qur’an. Dan bukan merupakan
aturan-aturan baru yang hanya terdapat dalam sunnah.
Misalnya, diharamkan keledai jinak untuk dimakan,
setiap binatang bertaring, dan burung bercakar.
Ilmu-Ilmu Hadist
Hadist Riwayah : ilmu yang mempelajari
perkataan, peruatan dan taqrir Nabi Saw.
Hadist Dirayah : ilmu tentang kaidah-kaidah
mengetahui hal ihwal sanad, matan, cara-cara
menerima dan menyampaikan hadist dan sifat-sifat
perawinya.
G. Kualitas Hadist
Dilihat dari sedikit dan bayak perawi, hadist ada 2 :
Hadist Mutawatir : Hadist tanggapan dari
pancaindera yang diriwayat sebagian besar rawi, yang
menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul
bersepakat dosa
Hadist Ahad : Hadist diriwayatkan sejumlah rawi,
tapi jumlah tersebut tidak sampai derajat mutawatir.
Hadist ahad ada 3 :
Hadist Masyhur: diriwayatkan 3 orang atau lebih,
tidak mencapai derajat mutawatir
Hadist Aziz: Hadist diriwayatkan sedikitnya 2
rawi, walaupun seorang rawi hanya terdapat satu
thabaqah(lapis) saja, lalu meriwayatkannya
Hadist Gharib :Hadist diriwayatkan 1 orang
rawi dalam satu thabaqah, lalu orang-orang
meriwayatkannya.
Ditinjau dari segi kualitasnya, hadist dibagi 3 :
Hadist Shahih : Hadist yang diriwayatkan oleh
rawi adil, sempurna (kuat) ingatannya, sanadnya
bersambung, tidak berillat, dan tidak janggal.
Hadist Hasan : Hadist yang diriwayatkan oleh
orang yang adil,tapi kurang kuat ingatan, sanadnya
bersambung, tidak berillat dan tidak janggal.
Hadist Dha’if : Hadist yang kehilangan satu syarat
atau lebih dari syarat-syarat hadist shahih atau
hadist hasan.
Bahan Evaluasi Per Bab