Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI di


ERA INDUSTRI 4.0

KELOMPOK 4

Anggota :

1. Kintara Putri Amriana Sahidu (J011201124)


2. Rizky Amalia (J011201130)
3. Suhariansyah Suwakbur (J011201141)
4. M. Aidil Sultan Herdiansyah (J011201147)
5. Fera Ayudia Faisal (J011201156)
6. Stephanie Ivana Naomi Hosea (J011201170)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Perkembangan dan
pengembangan teknologi di Era industry 4.0” . Karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki, kami yakin masih banyak
kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Harapan kami semoga makalah ini menambah


pengetahuan maupun pengalaman bagi para pembaca serta dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar dapat menjadi lebih baik
lagi ke depannya.

Makassar, 26 Maret 2021

Penyusun Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 2

BAB II. PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian dari Era Industri 4.0 3

2.2 Sejarah Perkembangan Teknologi Hingga Era Indsutri 4.0 3

2.3 Pentingnya Perkembangan Teknologi 5

2.4 Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0 8

2.5 Manfaat dari Revolusi Industri 4.0 10

2.6 Tantangan Dan Peluang Pengembangan Teknologi 10

2.7 Langkah yang Ditempuh Indonesia dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
15

BAB III. PENUTUP 18

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan atau pengembangan teknologi di era Industri 4.0


(Revolusi industri 4.0) merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah
revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab,
dunia mengalami empat revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai
dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api
dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada
tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap
Ditemukannya enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk
menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 telah
menandai lahirnya revolusi industri 2.0 Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan
teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara
otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi
menggunakan sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya
produksi menjadi semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju
diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi dengan mobile phone dan
semakin berkembangnya industri kreatif.

               Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya


teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia.
Revolusi industri terkini atau generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di
dalam semua proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya
menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis
bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis
transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi aktivitas
manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat.

Era revolusi keempat juga ditandai dengan munculnya terobosan di


sejumlah bidang teknologi. Bidang-bidang yang dimaksud meliputi bidang

1
robotika, kecerdasan buatan (Artficial Intelligence/AI), nanoteknologi,
komputasi kuantum (quantum computing), bioteknologi, Internet of
Things (IoT), industrial internet of things (IIot), teknologi nirkabel
generasi kelima (5G), adiptif manufaktur/pencetakaan 3D dan industri
kendaraan otonomi penuh (fully autonomous vehicles).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang kami, maka rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Bagaimana Pengertian dari Era Industri 4.0
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Teknologi Hingga Era Indsutri 4.0
3. Bagaimana Pentingnya Perkembangan Teknologi
4. Bagaimana Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0
5. Bagaimana Manfaat dari Revolusi Industri 4.0
6. Bagaimana Tantangan Dan Peluang Pengembangan Teknologi
7. Bagaimana Langkah yang Ditempuh Indonesia dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan Penulisan makalah ini yaitu :
1. Memahami Pengertian dari Era Industri 4.0
2. Memahami Sejarah Perkembangan Teknologi Hingga Era Indsutri 4.0
3. Memahami Pentingnya Perkembangan Teknologi
4. Memahami Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0
5. Memahami Mandaat dari Revolusi Industri 4.0
6. Memahami Tantangan Dan Peluang Pengembangan Teknologi
7. Memahami Langkah yang Ditempuh Indonesia dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Era Industri 4.0

Era industry 4.0 Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan


teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan
pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik,
Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif.
            Era Industri 4.0 berciri kreativitas, leadership (kepemimpinan)
dan entrepreneurship (kewirausahaan) yang mendobrak "mindset" cara
bekerja revolusi industri sebelumnya.  Dengan berciri efisiensi dalam komunikasi
dan transportasi serta mengarahkan masyarakat untuk memecahkan masalah
dengan sistem "one stop shopping"atau "one stop solution" diperlukan atmosfir
dunia usaha yang lepas dari lilitan dan hambatan birokrasi dan itu tidak hanya
soalcara bekerja tapi juga mentalitas pegawai dan tenaga kerjanya. Dan pada
gilirannya output revolusi ini banyak mendatangkan keuntungan dan
kesejahteraan seperti harga barang murah serta kesehatan terjamin bukan malah
menambah beban ekonomi masyarakat dan memperbanyak pengangguran.

2.2 Sejarah Perkembangan Teknologi Hingga Era Indsutri 4.0

Dalam penjelasan Menperin mengemukakan bahwa zaman revolusi


industri generasi pertama ditandai oleh penggunaan mesin uap
untukmenggantikan tenaga manusia dan hewan. Kemudian, generasi
kedua, melalui penerapan konsep produksi massal dan mulai
dimanfaatkannya tenaga listrik. Dan, generasi ketiga, ditandai
denganpenggunaan teknologi otomasi dalam kegiatan industri. Pada
revolusi industri keempat, menjadi lompatan besar bagi sektor industri,

3
dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan
sepenuhnya.Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh
rantai nilai industri sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan
basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang
meningkat tajam dan kualitas terbaik.

 Industri 1.0
Ditemukannya mesin uap dan kereta api tahun 1750-1930. Temuan akan
mesin uap mendorong peningkatan ekonomi yang drastis di abad ke-18
sehingga dapat meningkatkan pendapatan perkapita negara-negara di dunia
menjadi enam kali lipat. Beberapa perkembangan yang lain adalah
pemanfaatan tenaga uap untuk mekanisasi industri serta teknik menenun
dengan mesin.

 Industri 2.0
Ditemukannya listrik, alat komunikasi, kimia dan minyak tahun 1870-
1900. Pada masa revolusi industri kedua atau lebih dikenal sebagai revolusi
industri teknologi, pada masa ini penggunaan produksi besi dan baja semakin
meluas juga penggunaan telegraph serta pemanfaatan minyak bumi menjadi
periode awal dimanfaatkannya listrik. Beberapa perkembangan industri yang
dapat dirasakan seperti penggunaan energi listrik untuk menggerakan mesin
dan produksi masal yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi listrik
pada ban berjalan dalam pabrikasi.

 Industri 3.0
Ditemukannya komputer, internet dan telpon genggam tahun 1960 sampai
sekarang. Pada revolusi industri ke tiga industri manufaktur yang dulu
memanfaatkan mesin-mesin berubah memanfaatan listrik dan kemudian
menjadi industri digital. Pola komunikasi dengan teknologi digital
mendorong percepatan akses informasi dan komunikasi. Perkembangan

4
industri yang dapat dirasakan seperti otomatisasi produksi dengan
memanfaatkan peralatan elektronik dan komputer.

 Industri 4.0
Istilah industri 4.0 pertamakali tahun 2011 di Jerman yang ditandai dengan
dimanfaatkannya teknologi digital dan informasi sepenuhnya. Model bisnis
yang digunakan juga ikut berubah sehingga mempengaruhi industri di masa
sekarang yang tidak hanya berfokus pada proses produksi akan tetapi juga
mempengaruhi rantai nilai perusahaan. Perkembangan yang dapat dirasakan
seperti integrasi pemanfaatan jaringan dengan teknologi internet dan
cybernetika.

2.3 Pentingnya Perkembangan Teknologi

Dewasa ini, perkembangan teknologi atau biasa disebut dengan


Revolusi Industri yang saat ini sudah mencapai Revolusi Industri 4.0.
Konsep teknologi, pada awal mulanya manusia tidak mengenal konsep
teknologi. Manusia purba pada masa pra sejarah, hanya mengenal
teknologi sebagai alat bantunya dalam mecari makan, alat bantu dalam
berburu, serta mengolah makanan. Alat bantu yang mereka gunakan
terbuat dari bambu, kayu, batu, dan bahan sederhan lainya yang mudah
mereka jumpai di alam bebas. Misalnya untuk membuat perapian, manusia
purba memanfaatkan bebatuan yang dapat menimbulkan percikan api.
Pada awalnya teknologi berjalan lambat. Namun seiring berjalannya waktu
dan peradaban manusia yang mengalami perubahan perkembangan
teknologi berkembang dengan cepat. Semakin maju peradabannya, maka
semakin berkembang teknologinya.

Jika berbicara seberapa pentingnya perkembangan teknologi,


tentunya hal tersebut sangat penting. Manusia dibuat lebih ringan
pekerjaannya dengan adanya perkembangan teknologi di bidang industri.

5
Pada dewasa ini perkembangan industri telah ada pada puncaknya. Di
seluruh belahan dunia manusia berlomba-lomba meningkatkan
perkembangan industri mulai dari industri jasa hingga industri manufaktur.
Sebelum adanya perkembangan teknologi, manusia harus dituntut bekerja
dengan menggunakan kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif
pekerjaan manusia sudah bisa digantikan dengan perangkat mesin-mesin
otomatis. Perkembangan teknologi seolah-olah mampu menggeser
kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas.
Perkembangan teknologi yang telah kita capai saat ini tidak bisa
dipungkiri telah menyumbang banyak kemudahan dan kenyamanan bagi
kehidupan manusia.

Bersamaan dengan perkembangan teknologi industri yang sangat


pesat, tidak bisa dipungkiri juga akan kenyataan bahwa perkembangan
teknologi industri mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi
manusia. Kalau pun teknologi mampu mengungkap tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berarti teknologi bersinonim dengan kebenaran. Sebab
perkembangan teknologi hanya mampu menampilkan kenyataan.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Relatif juga
bahkan hampir mutlak perkembangan teknologi tidak mengenal moral
kemanusiaan. Dampak negatif dari perkembangan teknologi yang terjadi
dewasa ini mulai dari penipuan online, pembobolan facebook, berita hoax
atau fitnah online, dan masih banyak lagi.

Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi manusia,


namun pada aspek Sosial Budaya, teknologi memiliki dampak negatif,
seperti kemerosotan moral dikalangan warga masyarakat, khususnya di
kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan ekonomi yang terlalu menekankan
pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan
sebagian masyarakat menjadi kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani. Selanjutnya, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan

6
remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi yang
ada di masyarakat , seperti gotong-royong dan tolong-menolong telah
melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam
menciptakan kesatuan sosial. Selain itu, pola interaksi manusia menjadi
berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan
menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Keluarga yang
disambungkan dengan telepon telah membuka peluang bagi siapa saja
untuk berhubungan dengan dunia luar. Program Internet Relay Chatting
(IRC), Internet, dan E-mail telah membuat orsng asyik dengan dunianya
sendiri. Melalui program Internet Relay Chatting (IRC) anak-anak bisa
asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

Manusia menggunakan teknologi karena memiliki akal. Dengan


akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih
aman, dan sebagainya . Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang
dapat mengatasi masalah tersebut. Manusia dituntut berfikir dengan
rasionya. Hal ini sesuai dengan teori rasionalisme Descartes . Rene
Decartes (1596-1650) adalah filsuf Perancis. Ia kerap disebut sebagai
bapak ilmu modern dan juga bapak alir an rasionalisme. Menurut Decartes
manusia dapat mencapai ide dengan rasionya yang selalu berfikir. Karena
dengan rasiolah manusia dapat mencapai Ide (idealisme) . Pada
perkembangan teknologi dewasa ini untuk menyikapinya, maka teori
Decartes mengatakan COGITO ERGO SUM, saya berfikir maka saya ada.
Manusia yang terlalu mendalami tentang perkembangan teknologi atau
sains akan sangat berbahaya karena pada tingkat esktrimnya manusia
mampu menciptakan teknologi clonning untuk disalah gunakan atau
bahkan manusia tidak percaya pada Tuhan karena manusia berusaha
mencari keberadaan Tuhan. Manusia juga dapat kehilangan kesadaran
karena perkembangan teknologi. Salah satunya teknologi pada handphone,
survei menunjukan, 66% responden mengaku tidak bisa hidup tanpa
telepon selulernya. Persentase ini membengkak pada responden yang
berusia 18-24 tahun. Sebanyak 77% responden diantara kelompok usia ini

7
mengalami nomophobia, yaitu tidak bisa hidup tanpa telepon selulernya.
Teknologi layar mampu membius manusia untuk tunduk pada layar dan
mengabaikan yang lain. Jika manusia tidak sadar akan hal ini, maka dia
akan kesepian dan kehilangan sesuatu yang amat penting dari dalam
dirinya, yaitu kebersamaan, hubungan kekeluargaan, dan sosialisasi yang
hangat. Secara psikologis, mata manusia lebih betah menatap gambar
animasi bergerak dari pada membaca buku. Teknologi ini akan berbahaya
jika diberikan pada anak kecil. Apa yang terjadi, yang terjadi adalah anak
kecil akan lebih suka bermain handphone dari pada belajar.

Secara sosiologis, perkembangan teknologi merupakan salah satu


aspek yang turut mempengaruhi setiap aktivitas, tindakan, serta perilaku
manusia. Teknologi mampu mengubah pola interaksi antar manusia.
Dalam dewasa ini, kemajuan teknologi berlangsung sangat cepat sehingga
kadang kala manusia tidak sempat untuk beradaptasi dengan kemajuan
tersbut. Akibatnya terjadi anomi dalam masyarakat karena tidak
mempunyai pegangan hidup. Perkembangn teknologi ibarat dua sisi mata
uang, dimana satu sisi perkebangan teknologi memberikan banyak
manfaat positif bagi manusia untuk membatu mempermudah aktivitas
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun demikian disisi
yang lain perkembangan teknologi menimbulkan efek negatif yang
kompleks melebihi manfaat itu sendiri terutama terkait pola hidup manusia
dalam dimensi sosial budaya. Teknologi mengancam kematian melalui
berbagai penyakit, kerusakan lingkungan. Upaya-upaya yang dapat kita
lakukan sebagai solusi untuk menanggulangi dampak negatif dan
perkembangan teknolgi adalah dengan menanamkan kesadaran tiap
individu tentang pentingnya perkembangan teknologi.

Untuk menyikapi perkembangan teknologi seseorang harus pandai


memilah. Tugas seseorang juga untuk mengembangkan teknologi guna
membantu bangsa dalam bidang ekonomi. Tidak dapat dipungkiri
perkembangan teknologi memudahkan relatif hampir semua aktivitas

8
manusia. Terlepas dari itu sisi negatif dari perkembangan teknologi tidak
dapat cegah. Seseorang harus dapat menghindari sisi negatif tersebut
dengan penuh ketegasan dan keberanian karena dampak negatif dari
perkembangan teknologi tersebut dapat mempengaruhi pola pikir dan
sosial budaya kita, maka dari itu kita harus tegas untuk menghindarinya.
Namun kita harus tetap mengembangkan teknologi, karena jika tidak
seseorang akan termakan oleh zaman dan menghambat suatu bangsa untuk
maju akan tetapi seseorang harus menjadi pengembang teknologi yang
tetap mempunyai hati nurani dan rasio yang sehat serta berpegang teguh
pada agama. Agama dapat membantu seseorang sedikit lebih banyak
menghindari sisi negatif dari perkembangan teknologi.

2.4 Prinsip Rancangan Revolusi Industri 4.0

Prinsip-prinsip desain memungkinkan produsen untuk menyelidiki transformasi


potensial untuk teknologi Industri 4.0. Berdasarkan komponen di atas, berikut ini
adalah prinsip desain:

1. Interoperabilitas
Objek, mesin, dan orang-orang harus dapat berkomunikasi melalui Internet of
Things dan Internet of People. Ini adalah prinsip paling esensial yang benar-benar
membuat pabrik menjadi pandai.

2. Virtualisasi
CPS (Cyber-Physical Systems) harus dapat mensimulasikan dan membuat salinan
virtual dunia nyata. CPS juga harus dapat memantau objek yang ada di
lingkungan sekitarnya. Sederhananya, harus ada salinan virtual untuk semua hal.

3. Desentralisasi
Kemampuan CPS untuk bekerja secara mandiri. Ini memberi ruang untuk produk
yang disesuaikan dan penyelesaian masalah. Ini juga menciptakan lingkungan
yang lebih fleksibel untuk produksi. Dalam kasus kegagalan atau memiliki tujuan

9
yang bertentangan, masalah ini didelegasikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Namun, bahkan dengan teknologi tersebut diimplementasikan, kebutuhan untuk
jaminan kualitas tetap menjadi kebutuhan di seluruh proses.

4. Kemampuan Real-Time
Pabrik yang cerdas harus mampu mengumpulkan data secara real-time,
menyimpan atau menganalisisnya, dan membuat keputusan sesuai dengan temuan
baru. Ini tidak hanya terbatas pada riset pasar tetapi juga proses internal seperti
kegagalan mesin di lini produksi. Objek pintar harus dapat mengidentifikasi cacat
dan mendelegasikan tugas ke mesin operasi lainnya. Ini juga sangat berkontribusi
pada fleksibilitas dan optimalisasi produksi.

5. Orientasi Layanan
Produksi harus berorientasi pada pelanggan. Orang dan objek / perangkat pintar
harus dapat terhubung secara efisien melalui Internet untuk membuat produk
berdasarkan spesifikasi pelanggan.

6. Modularitas
Di pasar yang dinamis, kemampuan Smart Factory untuk beradaptasi dengan
pasar baru sangat penting. Dalam kasus yang khas, mungkin diperlukan waktu
seminggu bagi perusahaan rata-rata untuk mempelajari pasar dan mengubah
produksinya. Di sisi lain, pabrik pintar harus dapat beradaptasi dengan cepat dan
lancar terhadap perubahan musiman dan tren pasar.

2.5 Manfaat Revolusi Industri 4.0

a. Inovasi

Munculnya model-model bisnis baru tidak lepas dari kemampuan


para inovator untuk merancang strategi lewat platform digital. Di
Indonesia sendiri, inovasi digital yang terjadi tidak hanya di dunia ritel,
tapi juga di bidang pendidikan, katering, kesehatan, bahkan di dunia
hukum. Semakin banyak orang yang berpartisipasi, maka akan timbul

10
persaingan sehat yang berdasarkan inovasi, sehingga memberikan nilai
tambah bagi masyarakat.

b. Efisiensi

Tentu dengan berkembangnya inovasi platform digital, otomatis akan ada


efisiensi, baik dari segi manufaktur maupun pemasaran. Hal ini tentunya
memerlukan kecerdasan dari pebisnis untuk mengoptimalkan strategi mereka di
dunia digital.

c. Inklusivitas

Lewat platform digital, segala macam layanan dapat dengan mudah


menjangkau banyak orang di berbagai daerah. Hasilnya, terjadi inklusivitas yang
menguntungkan orang-orang yang bertempat tinggal jauh dari daerah
metropolitan, sehingga mereka turut menikmati layanan digital.

2.6 Tantangan Dan Peluang Pengembangan Teknologi

Dengan adanya integrasi teknologi digital dan fisik di semua


bidang bisnis, produksi, mobilitas, dan komunikasi, revolusi industri
keempat mewakili pergeseran luas dan menyeluruh yang harus ditangani
secara komprehensif jika organisasi ingin berkembang.

A. Tantangan Industri 4.0


Ketika berhadapan dengan sesuatu yang sangat luas, ada gunanya
untuk memeriksa bagaimana hal itu dapat memengaruhi elemen tertentu,
kita dapat konsentrasikan pada empat hal:
 Masyarakat
 Strategi
 Teknologi
 Tenaga Ahli
Para eksekutif tampaknya melihat teknologi tanpa rasa takut, sebagai equalizer
hebat yang akan memberikan lebih banyak akses ke pendidikan, pekerjaan, atau

11
pembiayaan di berbagai geografi dan kelompok sosial yang berbeda.Dan sebagian
besar eksekutif melihat bisnis — baik publik (74 persen) dan swasta (67 persen)
—sebagai yang paling berpengaruh pada bagaimana Industri 4.0 akan membentuk
masyarakat, bersama dengan dukungan pemerintah.Namun banyak eksekutif tidak
percaya organisasi mereka sendiri memegang kendali atas isu-isu seperti
pendidikan dan pembelajaran bagi karyawan, kelestarian lingkungan, atau
mobilitas sosial dan geografis. Kesenjangan ini digemakan oleh harapan
Milenium, yang percaya bisnis multinasional tidak sepenuhnya menyadari potensi
mereka untuk meringankan tantangan terbesar masyarakat.Jika bisnis benar-benar
memainkan peran utama dalam implikasi sosial yang luas dari Industri 4.0,
organisasi harus merangkul perubahan transformatif — sebelum terlambat.
Industri 4.0 memerlukan pembelajaran berkelanjutan untuk:

 menggali sumber-sumber talenta,


 mencapai pasar yang kurang terlayani,
 menawarkan alat prediksi untuk membantu meningkatkan proses dan
mengurangi risiko,
 menghubungkan rantai pasokan,
 memungkinkan sistem yang lebih lincah, dan banyak lagi.
Revolusi industri keempat memegang janji teknologi digital dan fisik yang
terintegrasi. Pendekatan ini dapat meningkatkan operasi organisasi, produktivitas,
pertumbuhan, dan inovasi.Namun alih-alih menggunakan teknologi digital untuk
melakukan hal yang sama yang selalu mereka lakukan sebelumnya, hanya untuk
perkara lebih cepat dan lebih baik. Padahal, banyak peneliti menemukan bahwa
organisasi Industry 4.0 yang benar menggunakannya untuk membuat model bisnis
baru.Organisasi yang memperluas penggunaan teknologi Industri 4.0 untuk
menyertakan pemasok, pelanggan, pekerja, mitra, dan pihak lain dalam ekosistem
mereka dapat menemukan manfaat yang lebih transformatif.
Berikut beberapa tantangan yang ada dalam industri 4.0:

 Keamanan

12
 Permodalan

 Ketenagakerjaan

 Privasi

Mungkin aspek yang paling menantang dari penerapan teknik Industry 4.0
adalah risiko keamanan TI terhadap sistem Industri. Integrasi online ini akan
memberi ruang untuk pelanggaran keamanan dan kebocoran data. Pencurian dunia
maya juga harus dipertimbangkan. Dalam kasus ini, masalahnya bukan masalah
perorangan, tetapi dapat, dan mungkin akan, membebani para produser uang dan
bahkan dapat merusak reputasi mereka. Oleh karena itu, penelitian dalam
keamanan sangat penting.

Perkembangan teknologi informasi dengan pesat saat ini terjadi


otomotisasi yang terjadi diseluruh bidang, teknologi dan pendekatan baru
yang menggabungkan secara nyata, digital dan secara fundamental
(Ebrahim, N. A., Salehi, H., Embi, M. A., Tanha, F. H., Gholizadeh, H.,
Motahar, S. M., & Ordi, A. 2018). Beberapa tantangan yang dihadapi ,
yaitu :

1) Masalah keamanan teknologi informasi


2) Keandalan stabilitas mesin produk
3) Kurangnya keterampilan yang memadai
4) Ketidakmampuan untuk berubah oleh pemangku kepentingan
5) Hilangnya banyak pekerjaan karena berubah menjadi otomatisasi.
Dengan hilangnya banyak pekerjaan karena berubah menjadi
otomotisasi, sehi
6) Perkembangan teknologi yang sangat cepat Teknologi informasi dan
komunikasi menjadi teknologi yang cepat berkembang dan memiliki
peran yang paling vital terhadap masyarakat. Diawali dari penemuan
telegraf dimana informasi dan komunikasi dapat disebarluaskan
dengan cepat namun dengan jarak dan volume yang terbatas.

13
Kemudian dilanjutkan dengan penemuan radio dimana informasi dan
komunikasi untuk pertama kalinya dapat disebarluaskan secara real
time namun masih terbatas jarak hingga penemuan telepon dimana
paradigma komunikasi jarak jauh yang pada masa awal perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi masih hanya bersifat satu arah
berubah drastis menjadi komunikasi dua arah sehingga memungkinkan
dua orang dapat bertukar informasi dan berkomunikasi di saat yang
sama.

B. Peluang Industri 4.0


Tujuan utama dari industri 4.0 ini adalah kestabilan distribusi barang dan
kebutuhan. Industri 4.0 memungkinkan pendataan kebutuhan masyarakat secara
real time, dan mengirim data tersebut ke produsen. Sehingga, para produsen dapat
memproduksi dengan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan. Tentunya secara
ekonomi, hal ini dapat menjaga kestabilan harga. Secara bisnis, hal ini dapat
memperluas pasar.Pelacakan produk dan transparansi akan semakin mengarah ke
layanan baru. Hal ini dimungkinkan karena mekanisme Industri 4.0
mengintegrasikan produsen dengan jalur pasokan tanpa batas geografis.Berikut
beberapa contoh peluang yang dimungkinkan dari industri 4.0:

 Memberikan informasi real-time tentang arus barang dari titik asal ke


konsumen
 Perincian peristiwa: komposisi fisik, manufaktur, dan nomor seri
 Transparansi tentang faktor seperti asal produk
 Peningkatan visibilitas proses pengiriman dan status ketersediaan
 Tautan ke struktur proses bisnis back-end (menggunakan ERP, EMS,
CRM, dan sebagainya.)
 Informasi real-time dan analisis prediktif akan meningkatkan perencanaan
dan alokasi ke tingkat berikutnya

14
 Integrasi horizontal akan menurunkan biaya untuk menangani jaringan
rantai pasokan yang kompleks
 Integrasi saluran yang mulus akan bergantung pada pengiriman last-mile
yang nyaman dan hemat biaya
 Transparansi pada kualitas dan asal akan membantu perusahaan untuk
membedakan di pasar dan memenuhi permintaan konsumen.

===================================================
======

Revolusi Industri 4.0 dikembangkan dari revolusi 3.0, yang dimana


revolusi 4.0 sering dikenal dengan Revolusi Digital, dimana ditandai
poliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan disemua bidang. Dengan
perkembangan teknologi informasi yang mengalami terobosan diantaranya
dibidang artificiall intellegent, teknologi nano, bioteknologi, teknologi
komputer kuantum, teknologi berbasis internet. Dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat telah melahirkan
teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara
otomatis. Dengan lahirnya teknologi digital saat ini pada revolusi industri
4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia. Beberapa
prinsip desain industri 4.0 sebagai berikut, Pertama, interkoneksi yaitu
kemampuan mesin, perangkat,sensor dan orang untuk terhubung dan
berkomunikasi satu sama lain melalui internet of thing (IoT), prinsip ini
membutuhkan kolaborasi keamanan dan standar. di Era revolusi industri
4.0 model transportasi konvensional kini beralih ke model transportasi
yang memanfaatkan dengan sistem aplikasi berbasis internet menjadi alat
trasportasi yang dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan mobilitas
manusia, dampaknya publik menjadi lebih mudah mendapatkan layanan
transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu
dampak dari revolusi industri 4.0 sektor bidang perekonomian meningkat,
dimana sektor sektor perdagangan dan UMKM meningkat.

15
2.7 Langkah Indonesia Menghadapi Revolusi Industri
Sebagai langkah awal dalam menjalankan Making Indonesia
4.0, terdapat lima industri yang menjadi fokus implementasi industri 4.0 di
Indonesia, yaitu:
1. Makanan dan minuman
2. Tekstil
3. Otomotif
4. Elektronik
5. Kimia
Lima industri ini merupakan tulang punggung, dan diharapkan membawa
pengaruh yang besar dalam hal daya saing dan kontribusinya terhadap ekonomi
Indonesia menuju 10 besar ekonomi dunia di 2030. Kelima sektor inilah yang
akan menjadi contoh bagi penerapan industri 4.0, penciptaan lapangan kerja baru
dan investasi baru berbasis teknologi.
Industri 4.0 di Indonesia akan menarik investasi luar negeri
maupun domestik di Indonesia, karena industri di Indonesia lebih
produktif dan sanggup bersaing dengan negara-negara lain, serta berusaha
semakin baik yang disertai dengan peningkatan kemampuan tenaga kerja
Indonesia dalam mengadopsi teknologi. Revolusi mental juga harus
dijalankan, mulai dari mengubah mindset negatif dan ketakutan terhadap
industri 4.0 yang akan mengurangi lapangan pekerjaan atau paradigma
bahwa teknologi itu sulit.
Dengan segala potensi yang ada kita harus menjadi pelaku aktif
yang mendapat manfaat atas perubahan besar itu. Tantangan ke depan
adalah meningkatkan skill tenaga kerja di Indonesia, mengingat 70%
angkatan kerja adalah lulusan SMP. Pendidikan sekolah vokasi menjadi
suatu keharusan agar tenaga kerja bisa langsung terserap ke industri.
Selain itu Pemerintah perlu meningkatkan porsi belanja riset baik
melalui skema APBN atau memberikan insentif bagi Perguruan Tinggi
dan perusahaan swasta. Saat ini porsi belanja riset Indonesia hanya 0,3%

16
dari PDB di tahun 2016, sementara Malaysia 1,1% dan China sudah
2%. Belanja riset termasuk pendirian techno park  di berbagai daerah
sebagai pusat sekaligus pembelajaran bagi calon-calon wirausahawan di
era revolusi industri 4.0.
Harapannya tingkat inovasi Indonesia yang saat ini berada
diperingkat 87 dunia bisa terus meningkat sehingga lebih kompetitif di era
transisi teknologi saat ini. Kesimpulannya revolusi industri 4.0 bukanlah
suatu kejadian yang menakutkan, justru peluang makin luas terbuka bagi
anak bangsa untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Semua revolusi itu terjadi menggunakan revolusi sebelumnya
sebagai dasar. Industri 2.0 takkan muncul selama kita masih
mengandalkan otot, angin, dan air untuk produksi. Industri 3.0 intinya
meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan robot. Jadi, industri 4.0
juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Jadi,
kemajuan apa saja yang muncul di dunia komputer kita akhir-akhir ini?
Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua
komputer tersambung ke sebuah jaringan bersama. Komputer juga
semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan kita, makanya
kita jadi punya smartphone. Bukan cuma kita tersambung ke jaringan
raksasa, kita jadinya SELALU tersambung ke jaringan raksasa tersebut.
Inilah bagian pertama dari revolusi industri keempat: “Internet of Things”
saat komputer-komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke internet,
saat setiap masalah yang ada di lini produksi bisa langsung diketahui
SAAT ITU JUGA oleh pemilik pabrik, di manapun si pemilik berada!
Ponsel pintar (smartphones) yang senantiasa membuat kita terhubung dengan
dunia luar adalah instrumen penting dalam revolusi industri 4.0.
Kedua, kemajuan teknologi juga menciptakan 1001 sensor baru,
dan 1001 cara untuk memanfaatkan informasi yang didapat dari sensor-
sensor tersebut yang merekam segalanya selama 24 jam sehari.  Informasi
ini bahkan menyangkut kinerja pegawai manusianya. Misalnya, kini
perusahaan bisa melacak gerakan semua dan setiap pegawainya selama

17
berada di dalam pabrik. Dari gerakan tersebut, bisa terlihat, misalnya,
kalau pegawai-pegawai tersebut menghabiskan waktu terlalu banyak di
satu bagian, sehingga bagian tersebut perlu diperbaiki. Masih ada 1001
informasi lainnya yang bisa didapat dari 1001 data yang berbeda, sehingga
masih ada 1001-1001 cara meningkatkan produktivitas pabrik yang semula
tak terpikirkan. Karena begitu banyaknya ragam maupun jumlah data baru
ini, aspek ini sering disebut Big Data.
Ketiga, berhubungan dengan yang pertama dan kedua,
adalah Cloud Computing. Perhitungan-perhitungan rumit tetap
memerlukan komputer canggih yang besar, tapi karena sudah terhubung
dengan internet, karena ada banyak data yang bisa dikirim melalui
internet, semua perhitungan tersebut bisa dilakukan di tempat lain,
bukannya di pabrik. Jadi, sebuah perusahaan yang punya 5 pabrik di 5
negara berbeda tinggal membeli sebuah superkomputer untuk mengolah
data yang diperlukan secara bersamaan untuk kelima pabriknya. Tidak
perlu lagi membeli 5 superkomputer untuk melakukannya secara terpisah.

BAB III

PENUTUP

18
Revolusi atau perkembangan teknologi industri saat ini memasuki
fase keempat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia.
Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan
teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki
jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem online. Hidup menjadi
lebih mudah dan murah. Serta dengan adanya Perkembangan teknologi
industri 4.0 akan memberikan penerapan dan peningkatan yang lebih baik
dari sebelumnya dengan nilai integritas didalamnya.

Namun demikian, digitalisasi program juga membawa dampak


negatif. Peran manusia setahap demi setahap diambil alih oleh mesin
otomatis. Akibatnya, jumlah pengangguran semakin meningkat. Hal ini
tentu saja akan menambah beban masalah lokal maupun nasional. Oleh
karena itu , kita harus mampu beradaptasi dengan teknologi sesuai
perkembangan zaman dengan lebih banyak melakukan literasi lebih dalam
memanfaatkan teknologi dengan baik dan bijak.

DAFTAR PUSTAKA

Marsudi Almatius Setya, Yunus Widjaja. 2019. Industri 4.0 Dan Dampaknya
Terhadap Financial Technology Serta Kesiapan Tenaga Kerja Di Indonesa. Jurnal

19
Universitas Pendidikan Indonesia [Internet]. Juli 2019. Vol. 2 no. 2. Available
from : http://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-
EKONOMIKA/article/download/398/280 Accesessed March 26th, 2021

Ibrahim, Sufriadi, Marwan, Yahya Don. Perkembangan Sains Teknologi Di Era


Revolusi Industri 4.0. ed. 1. Jl B Aceh – Medan, Alue Awe – Lhokseumawe :
SEFA BUMI PERSADA; 2019. P. 42. Available from : https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/11990/1/BUKU%20PERKEMBANGAN%20SAINT
%20REVOLUSI%20INDUSTRI%204.0.pdf Accesessed March 26th, 2021

Herdiansyah A. Menyikapi dampak dari perkembangan teknologi. Universitas


Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Mandiun; 2019. Available from:
https://osf.io/preprints/inarxiv/p5hba/. Accessed March 27th, 2021.

Ibrahim, Sufriadi, Marwan, Yahya Don. Perkembangan Sains Teknologi Di Era


Revolusi Industri 4.0. ed. 1. Jl B Aceh – Medan, Alue Awe – Lhokseumawe :
SEFA BUMI PERSADA; 2019. P. 55-8. Available from : https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/11990/1/BUKU%20PERKEMBANGAN%20SAINT
%20REVOLUSI%20INDUSTRI%204.0.pdf Accesessed March 26th, 2021

GHUFRON, Ghufron. Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, dan solusi bagi
dunia pendidikan. In: Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018. 2018.

SYAMSUAR, Syamsuar; REFLIANTO, Reflianto. Pendidikan dan tantangan


pembelajaran berbasis teknologi informasi di era revolusi industri 4.0. E-Tech:
Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 2019, 6.2.

20
21

Anda mungkin juga menyukai