(EXPERIMENT II)
15
16
Yieid point adalah bagian dari resistansi untuk mengalir yang dipengaruhi
oleh gaya tarik-menarik antar partikel. Gaya tarik menarik ini disebabkan oleh
muatan-muatan pada permukaab partikel yang dispersi dalam fasa fluida.
Gel strength dan yield point keduanya merupakan ukuran gaya tarik-
menarik. Bedanya gel strength merupakan ukuran gaya tarik-menarik yang statis
sedangkan yield point merupakan gaya tarik-menarik yang dinamis.
Dalam operasi penyemenan sebenarnya yang dimaksud dengan konsistensi
(consistency) adalah viskositas, hanya dalam pengukuran terdapat sedikit
perbedaan prinsip. Sehingga penggunaan konsistensi ini dapat dipakai untuk
membedakan viskositas pada operasi pemboran (lumpur pemboran).
Viskositas adalah tahanan fluida terhadap aliran atau gerakan. Viskositas
semen diukur dengan fann vg meter (multi speed rotational). Seperti pada
Stormer, pada alat ini digunakan dua silinder, tetapi putaran silinder tersebut
dilakukan oleh mesin synchonous yang dapat diatur jumlah putaran permenitnya
(rpm) yaitu 3, 6, 300 dan 600 rpm dan torque yang perlu untuk putaran tersebut
dapat dibaca pada dial. Dengan alat ini (yang telah distandardisasi ukurannya),
maka hasil pengurangan torque antara ukuran 600 rpm dan 300 rpm merupakan
plastic viscosity semen dalam satuam cp (centipoise) sedangkan hasil pembacaan
torque pada 300 rpm dikurangi dengan plastic viscosity merupakan yield point
semen dalam satuan lb/100 ft2 . Metode pengukuran viscositas dan yield point
dengan alat ini disebut metode ‘2 titik’.
Plastic Viscosity (μp) = C600 – C300
Yield point (YP) = C300 – μp
Dimana :
μp = plastic viscosity, cp
Yp = yield point, lb/100 ft2
C600 = dial reading pada 600 rpm
C300 = dial reading 300 rpm
Viskositas yang terlalu tinggi akan menyebabkan :
Penetration rate turun
Pressure lost tinggi karena terlalu banyaknya gesekan
17
2.3.2 Bahan
1. Semen portland
2. Air
3. Bentonite
18
Stop watch
μp
Bahan C600 C300 Yp
( cp )
Semen standar 29 13 16 -3
2.6. Perhitungan
1. Sampel 1 (Semen + Air)
Diketahui:
C600 = 29
C300 = 13
Ditanya:
a. μp (plastic viscosity)
b. Yp (yield point)
Jawab:
a. μp (plastic viscosity)
μp = C600 - C300
= 29 - 13
= 16 cp
b. Yp (yield point)
Yp = C300 - μp
= 13 - 16
= -3 lb/100ft2
21
Ditanya:
a. μp (plastic viscosity)
b. Yp (yield point)
Jawab:
a. μp (plastic viscosity)
μp = C600 - C300
= 34 - 15
= 19 cp
b. Yp (yield point)
Yp = C300 - μp
= 19 - 15
= -4 lb/100ft2
2.7. Pembahasan
Rheologi merupakan desiplin ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat
aliran pada berbagai jenis fluida. Pada fluida semen sifat yang di uji adalah
viscositas, yield point, dan plastic viscosity. Pada perinsipnya terdapat dua tipe
fluida yaitu fluida newtonian dan non-newtonian. Fluida newtonian fluida yang
memiliki viscositas yang konstan terhadap laju geseknya(shear rate) contohnya
air, sedangkan fluida non-newtonian contohnya semen, memiliki viscositas yang
berubah dengan adanya laju gesekan sehingga titik kulminasi kemudian viscositas
konstan. Viscositas ini disebut dengan viscositas plastis, serta timbul gel strength
dan yiel point sebelum terjadi aliran fluida, hal ini disebabkan adanya tekanan
22
geser antara partikel yang tersuspensi dalam fluida newtonian. Pengujian sifat
rhologi semen dapat dilakukan menggunakan fann vg meter.
Besar kecilnya harga viskositas dalam operasi penymenan dapat di atur
dengan menambahkan zat additive . Dalam percobaan ini menggunakan zat
additive berupa barite. Yang di mana merupakan additive yang berfungsi untuk
mengentalkan suspensi semen.
Dari hasil yang didapat yaitu terjadi penurunan harga viscositas plastik,
dimana pada semen standard didapatkan 16 cp, setelah ditambahkan additive
bentonite viscositas plastic menjadi 19 cp, sedangkan untuk harga yield point
mengalami penurunan -3 lb/100 ft2 menjadi -4 lb/100 ft2. Hal tersebut tidak dapat
menjadi bukti dengan adanya fungsi additive barite
2.7. Discussion
2.8. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan dalam percobaan ini yaitu :
1. Penambahan zat additive barite seharusnya berfungsi sebagai
pengental suspensi semen.
2. Banyaknya additive yang di gunakan berpengaruh terhadap besar
perubahan dari harga viskositas.
3. Aplikasi di lapangan percobaan ini adalah untuk menghitung hidraulika
penyemenan yang sangat menentukan dalam perkiraan kehilangan
tekanan akibat friksi dan sifat-sifat aliran yang menentukan
keberhasilan operasi penyemenan.
4. Rheologi suspensi semen adalah sifat yang berhubungan dengan sifat
mengalir fluida dan deformasi fluida dalam merespons suatu stress.