No Komposisi Lumpur
1 Air (ml) 350
2 Bentonite (gram) 22,5
3 Barite (gram) 50
4 PAC-L (gram) 5
5 XCD (gram) 0,3
6 KOH (gram) 0,3
Perhitungan
Setelah sampel lumpur tersebut dibuat, dilakukan uji laboratorium sehingga diperoleh
data sebagai berikut:
a. Plastic Viscosity (PV) = (C600 - C300)
= (190 – 110)
= 80 cp
b. Yield Point (YP) = (C300 – PV)
= (110 – 80 )
= 30 lb/100 ft2
Tabel 2. Sifat Fisik Lumpur Pemboran
Pada menit 30 8
7 Tebal mud cake (mm) 1,4
8 pH filtrat 11
Perhitungan tekanan hidrostatik, tekanan formasi, dan tekanan rekah formasi digunakan
untuk menghindari bit tersangkut, cutting tersumbat dan tak terangkat dengan data sebagai
berikut:
Densitas lumpur : 10.1 ppg
Gradien tekanan formasi (Gf) intermediate : 0.468 psi/ft
Gradien tekanan rekah formasi (Grf) intermediate : 0,65 psi/ft
Gradien tekanan formasi (Gf) production : 0.624 psi/ft
Gradien tekanan rekah formasi (Grf) production : 0,754 psi/ft
1. Tekanan Formasi (Pf) = Gf x Depth (ft)
2. Tekanan Hidrostatis (Ph) = 0.052 x Densitas Lumpur x Depth (ft)
3. Tekanan Rekah Formasi (Prf) = Grf x Depth (ft)
Tabel 3. Tekanan Formasi, Tekanan Hidrostatis, dan Tekanan Rekah
Zona Intermediate Sumur “Sayang” Lapangan “Kamu 1”
Kedalaman Tekanan Formasi Tekanan Lumpur Tekanan Rekah
(ft) (psia) (psia) (psia)
Analisa Data
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil analisa perkedalaman
sebagai berikut:
1. Densitas lumpur yang digunakan sebesar 10.1 ppg, sehingga tetap dapat menahan tekanan
formasi dan berada di bawah tekanan rekah formasi.
2. Berdasarkan percobaan, diperoleh rheologi lumpur pemboran meliputi plastic viscosity
3
sebesar 80 cp, yield point sebesar 30 lb/100 ft2 , gel strength 10 detik sebesar 24 lb/100 ft2,
gel strength 10 menit sebesar 50 lb/100 ft2, volume filtrat 7.5 menit sebesar 4 ml, volume
filtrat 30 menit sebesar 8 ml, tebal mud cake sebesar 1,4mm, dan pH sebesar 11.
3. Pada KOP, tepatnya pada 1200 ft terjadi problem yang mana bit susah diputar dan cutting
tidak dapat terangkat. Maka dari itu, densitas lumpur pemboran dibuat sekecil mungkin
yang memiliki tekanan sedikit diatas tekanan formasi agar bisa meningkatkan ROP (Rate
Of Penetration). Begitu juga gel strength, perbandingan gel strength 10 detik dan 10 menit
pada lumpur ini adalah 1:2,1. Sehingga lumpur ini akan mudah untuk mengangkat cutting.
4. Pada kedalaman zona produksi yaitu tepatnya 2258 ft TVD 2550 MD sampai 2400 ft TVD
2710 ft MD, tekanan hidrostatis lumpur berada dibawah tekanan formasi, yang mana
kejadian ini menimbulkan problem berupa kick. Sehingga jika lumpur ini tetap digunakan,
maka akan menimbulkan blowout.
5. Dari volume filtrat 30 menit dan mud cake pada lumpur, dapat dilihat bahwa lumpur tidak
menimbulkan problem filtration loss maupun mud cake yang terlalu tebal.