(EXPERIMENT V)
73
74
limestone. Akibat adanya Gypsum dalam jumlah yang cukup banyak dalam
lumpur pemboran, maka akan merubah sifat-sifat lumpur tersebut seperti
Plastic Viscosity, Yield Point, Gel Strength dan Fluid Loss.
3. Kontaminasi Semen
Kontaminasi semen dapat terjadi akibat operasi penyemenan yang kurang
sempurna atau setelah pengeboran lapisan semen dalam casing, floatcollar
dan casing shoe. Kontaminasi semen akan merubah Plastic Viscosity, Gel
strength, Fluid Loss dan pH lumpur.
Selain dari ketiga kontaminasi di atas , bentuk kontaminasi lain yang dapat
terjadi selama operasi pemboran adalah :
a. Kontaminasi “Hard Water” atau kontaminasi oleh air yang mengandung
ion kalsium dan magnesium cukup tinggi.
b. Kontaminasi Carbon Diokside.
c. Kontaminasi Hydrogen Sulfide.
d. Kontaminasi Oxigen.
Dalam praktikum ini akan dipelajari perubahan sifat akibat kontaminasi
yang sering terjadi sekaligus cara penanggulangannya.
1 C600 28 21
2 C300 19 10
5 pH meter 9 10
Simpangan maksimum 10
6 3 9
detik (V”)
Simpangan maksimum 10
7 4 8
menit (V’)
Lumpur L.S +
No Parameter
Standar Gypsum
1 C600 28 28
2 C300 19 21
5 pH meter 9 9
Simpangan maksimum 10
6 3 12
detik (V”)
Simpangan maksimum 10
7 4 10
menit (V’)
Standar
1 C600 28 13
2 C300 19 21
5 pH meter 9 13
Simpangan maksimum 10
6 3 5
detik (V”)
Simpangan maksimum 10
7 4 8
menit (V’)
5.6 Perhitungan
Lumpur Standar
Dik:
ph = 9
C600 = 28
C300 = 19
VI = 4
VII = 5
Dit :
a. µP
b. YP
c. Gel Strength
Jawab:
a. µP = C600 – C300
= 28-19
= 9 cP
b. YP = C300 - µP
= 19-9
80
= 10 cP
simpangan max 10 detik 3
c. Gel Strrength = = = 0,75
simpangan max 10 menit 4
Dit:
a. µP
b. YP
c. Gel Strength
Jawab:
a. µP = C600 – C300
= 28 – 21
= 7 cP
b. YP = C300 - µP
= 21 – 7
= 14 cP
simpangan max 10 detik 12
c. Gel Strength : = = 1,2
simpangan max 10 menit 10
= 29 cP
simpangan max 10 detik 5
c. Gel Strength : = = 0, 625
simpangan max 10 menit 8
5.7 Pembahasan
Dalam suatu kegiatan pemboran, kontaminasi merupakan salah satu masalah
yang perlu untuk diperhatikan karena kontaminasi dapat terjadi saat proses
berlangsung maupun saat penyemenan berlangsung. dalam percobaan ini hal
tersebutlah yang menjadi tujuan kita mempelajari sifat-sifat fisik lumpur akibat
kontaminasinasi garam, gypsum, dan semen. serta untuk dapat memahami cara
penanggulangan kontaminasi lumpur pemboran.
- menambah KOH.
B.kontaminasi gypsum
C.kontaminasi semen
Discussion
One of the causes of changes in the physical properties of drilling mud is the
presence of unwanted materials (contaminants) that enter the mud during drilling
operations. This is supported by the theory of Adam, Nel, j. (1985) in his book
"drilling techniques" classifies the contamination when the drilling process enters
the salt layer in the formation known as sodium chloride contamination, gypsum
contamination occurs when the formation of salt formations. While contamination
during cementing is continuous, the sludge is contaminated by cement where the
cementation is less than perfect.
Iin sample 1 we analyzed sludge with NaCL contamination. where we get that
the NaCL contamination yield point is smaller than the standard sludge piont
yield. meanwhile, NaCL contamination viscosity plastic is greater than standard
mud viscosity plastic. as stated by Robinson, 1 (2005) sodium chloride which
enters the alkaline sludge system will react with OH- ions and form CL- ions. As
a result of this contamination, it will change the properties of the sludge, such as
viscosity, yield point, gel strength and fluids loss. In sample 2 we analyzed sludge
with gypsum contamination. where we get the yield point of gypsum
contamination is greater than the yield of standard sludge piont. Meanwhile,
gypsum contamination viscosity plastic is smaller than standard mud viscosity
plastic. As stated by Borrero, F, J. (2012) gypsum that enters the sludge system
will form sulfate ions so that it can reduce PH which will cause an increase in the
corrosive rate of drilling equipment and will also change the physical properties
of the mud such as viscosity, yield point, gel strength and fluids loss. In sample 3
we analyzed sludge with cement contamination. where we get the yield point of
cement contamination is greater than the yield of standard sludge piont.
meanwhile, cement contamination viscosity plastic is smaller than standard mud
viscosity plastic. As stated by Rabiah, H, (2006) this contamination is easily
detected due to an increase in calcium, viscosity and pH of the chemical
substance from cement which causes sludge damage is Ca (OH2) or commonly
called lime (lime) which can cause severe flocculation. .
- add to KOH
B. gypsum contamination
C. Cement contamination
5.8 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan yang dilakukan yaitu:
1. Dengan mengetahui sifat-sifat fisik lupur maka dapat di ketahui pula
karakteristik lumpur pemboran yang sesuai dengan keadaan formasi.
2. Semakin besar massa kontaminasi semakin besar harga viscosity, yield point,
gel strength, namun berkebalikan dengan fluid loss dan tebal mud cake.
5.9 Tugas
1. Apa hubungan peningkatan atau penurunan nilai pH pada kontaminasi lumpur
pemboran?
Jawab:
Jika PH yang digunakan dalam keadaan asam maka serbuk bor yang keluar
dari lubang bor akan halus dan hancur, sehingga tidak dapat di tentukan
batuan apa yang di tembus oleh mata bor, selain ituperalatan yang dilalui oleh
lumpur saat sedang sirkulasi maupun tidak, akan mudah berkarat.jika PH yang
digunakan terlalu basa juga tidak baik karena dapat menaikkan kekentalan dari
gel strength dari lumpur bor.
2. Apa yang terjadi jika lumpur pemboran terkontaminasi dengan gas? Dan
penanggulangan apa yang harus dilakukan terhadap proses tersebut ?
Jawab:
Kontaminasi CO2 :pada keadaan basa maka CO2 akan bereaksi dengan OH -
membentuk ion karbonat atau ion bikarbonat yang nantinya dapat menentukan
87