KONSTRUKSI BETON
KULIAH KE-4
TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI
DOSEN:
IR. LOLOM E. HUTABARAT, MT
PENGERTIAN BETON
BETON
Campuran antara semen portland, agregat halus (pasir), agregat
kasar (kerikil) dan air, sehingga membentuk campuran plastis
(mortar) yang lama kelamaan akan mengering dan mengeras
seperti batuan karena proses pengikatan air dan semen terhadap
bahan pengisi yaitu pasir dan kerikil
BETON BERTULANG
Beton biasanya dipasang dengan batang baja yang dinamakan
beton bertulang fungsinya untuk mendapatkan kekuatan tarik
dari baja selain kekuatan tekan yang diberikan oleh beton
MATERIAL BETON
Kelebihan beton dibandingkan material baja atau kayu:
• Harga relatif lebih murah dibandingkan baja
• Tidak memerlukan biaya perawatan khusus
• Tahan lama karena tidak busuk atau berkarat
BETON SEGAR
Beton yang berat isi 2200-2500 kg/m3 dg agregat alam tanpa
bahan tambahan
KOMPONEN BETON
• AGREGAT HALUS
Pasir alam dari yg berasal dari pecahan batu secara alami atau
industri dimana ukuran butir maks 5 mm
• AGREGAT KASAR
Kerikil yang berasal dari dari pecahan batu secara alami atau
industri dimana ukuran butir antara 5-40 mm
• AIR
Air yang digunakan sesuai standar air yang dapat diminum
• SEMEN
Semen Portland (SP) atau Semen Portland Pozolan (SPP)
JENIS SEMEN PORTLAND
1. Semen Portland (SP) adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan
cara menggiling klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat
kalsium yang bersifat hidrolis dan gips sebagai bahan pembantu.
2. Semen Portland Pozolan (SPP) adalah suatu bahan pengikat hidrolis
yang dibuat dengan menggiling halus klinker semen portland dan
pozolan atau sebagai campuran yang merata antara bubuk semen
portland dan bubuk pozolan selama penggilingan
3. Semen Pozolan Kapur (SPK) adalah bahan pengikat hidrolis yang
dibuat dengan menggiling halus bahan pozolan dengan kapur padam
4. Semen Portland Putih (SPP) adalah semen hidrolis berwarna putih
yang tidak memerlukan persyaratan khusus kecuali warnanya yang
putih
JENIS SEMEN POZOLAN
Klasifikasi Semen Portland Pozolan (SPP) sbb:
• SPP jenis A, digunakan utk semua tujuan didalam pembuatan
aduk dan beton
• SPP jenis B, perkembangan kekuatannya lebih lambat, hanya
dapat digunakan untuk tujuan tertentu dalam adukan dan
konstruksi beton dengan mutu maks sama dengan B1
SYARAT FISIKA SPP
JENIS SPP
URAIAN
SPP A SPP B
Kehalusan:
Uji permeabilitas udara dgn alat Blaine, (m2/g) min 2800 2800
Sisa maks diatas ayakan 0,09mm dlm % berat 15 10
Waktu pengikatan dengan alat Vicat
Awal, (mnt) min 45 45
Akhir, (mnt) maks 7 7
a. Kekekalan bentuk dgn autolave 0,5 0,5
Pemuaian (%) maks 0,2 0,2
Penyusutan(%) maks tidak boleh retak, pecah, tidak boleh retak,
b. Percobaan kue direbus atau perubahan bentuk pecah, atau perubahan
c. Percobaan kue direndam dg air dingin lainnya bentuk lainnya
Kuat tekan
3 hari, (kg/cm2) min - 125
7 hari, (kg/cm2) min 100 200
28 hari, (kg/cm2) min 200 250
Panas hidrasi
7 hari, maks (kal/g) 60 79
28 hari, maks (kal/g) 70 80
SYARAT FISIKA SPK
URAIAN SYARAT SPK
Kehalusan:
Sisa maks diatas ayakan 1,2mm dlm % berat 0
Sisa maks diatas ayakan 0,09mm dlm % berat 10
Pengikatan awal
Benda uji harus mengeras dalam waktu maks (jam) 3 24 jam
Kekekalan bentuk
Percobaan kue direbus tidak boleh retak, pecah, atau
Percobaan kue direndam dalam air dingin perubahan bentuk lainnya
Kuat tekan
3 hari, (kg/cm2) min -
7 hari, (kg/cm2) min 100
28 hari, (kg/cm2) min 200
SYARAT KIMIA SPP
JENIS SPP
URAIAN
SPP A SPP B
Kadar MgO, maks (%) 5,00 5,00
Kadar SO3, maks (%) 1,00 4,00
Kadar hilang pijar, (%) 5,00 5,00
KUALITAS AIR
1. Air laut dapat mengurangi kekuatan beton sampai 20%.
2. Kandungan lumpur ≤ 2 gr /liter
3. Kandungan garam ≤ 15 gr /liter
4. Kandungan klorida (Cl) ≤ 0,5 gr /liter
5. Kandungan senyawa sulfat ≤ 1 gr /liter
Kandungan zat-zat tersebut secara berlebih akan berpengaruh pada:
➢ Proses reaksi kimia dari semen
➢ Lekatan antara pasta semen dan butiran batuan
➢ Mengurangi kekuatan dan keawetan beton
➢ Membuat beton mengembang sehingga terjadi retak-retak
KUALITAS KERIKIL