KEYPOINT
PORTLAND CEMENT (PC) AGREGAT AIR ADMIXTURE DAN ADDITIVE
I. SEMEN
Sifat-sifat Adhesive dan cohesive semen akan mampu mengikat fragmenfragmen mineral menjadi suatu kesatuan yang kompak Semen Portland (type I s/d V);
JENIS
Pembuatan beton biasa Tidak tahan terhadap serangan sulfat Panas hidrasi lebih rendah dari panas hidrasi semen biasa Tahan terhadap serangan sulfat kadar sedang Sifat pengerasan lebih cepat Kekuatan awal tinggi Panas hidrasi rendah Kekuatan awal rendah Tahan terhadap sulfat dalam konsentrasi tinggi
Setting disebabkan oleh proses hidrasi semen; Proses setting disertai oleh perubahan suhu pasta semen; INITIAL SETTING (pengikatan awal), ditandai dengan kenaikan suhu secara cepat; FINAL SETTING (pengikatan akhir), merupakan saat terjadinya suhu puncak
Partikel yang lebih kasar akan menghasilkan laju hidrasi dan perkembangan kekuatan yang lambat; Semen yang lebih halus dapat mengurangi BLEEDING campuran beton; Semen yang lebih halus meningkatkan WORKABILITY (derajat pengerjaan.
STRENGTH
(KEKUATAN)
Diketahui melalui pemeriksaan mortar; Dipengaruhi oleh sifat-sifat adhesive dan cohesive semen
III
x x x x -
IV
-
V
x -
PPC (SPP)
x x x x x x x -
PENYIMPANAN SEMEN PORTLAND Disimpan diruangan kering dan tertutup rapat; Ditumpuk maksimum 10 zak, dg jarak minimum dari lantai 0,3 m;
PENYIMPANAN
Waktu penimbunan tidak terlalu lama (maksimum 2 bulan); Dipilah berdasrkan merk pabrik dan disusun atasdasar waktu pengiriman; Apabila digunakan semen curah, suhu harus kurang dari 700C
II. AGREGAT
Karakter agregat sangat menentukan kualitas akhir dari beton yang dibuat Asal (alam dan buatan); Susunan Gradasi (kasar seragam, halus seragam, celah, dan continyu/ baik);
JENIS
Susunan kumpulan butir (halus dan kasar); Beratnya (ringan, normal, dan berat)
AGREGAT
Agregat Halus ---- 4,75 mm 0,075 mm Agregat Kasar ---- > 4,75 mm
Dibutuhkan suatu proporsi yang baik (optimal) untuk bisa saling mengisi antara Agregat Halus dengan Agregat Kasar.
Gradasi Celah
IIA.
Tabel 2a.3 Opening Sieve Sizes Standard
III. A I R
I. JENIS, dapat berasal dari:
Air Tanah/Sumur, PDAM, Sungai, dll
Fisik (Perbandingan kekuatan tekan) Kimia (Kandungan bahan pengotor al: lumpur, bahan yang dapat larut spt. Asam & organik, khlorida) Air harus bersih. % Cl thd. Berat semen: Beton Pratekan (0,06), Beton tdk dilindungi dr. kelembaban (0,15), Beton dilindungi (1,0), Beton Umum (0,30) Air dari sumber yang sama, dengan perbandingan kekuatan tekan tidak kurang dari 90%.
c)
IV.
UMUM
JENIS
Admixture Adalah bahan tambahan campuran beton yang ditambahkan pada saat pengadukan beton, dan sering dicampurkan bersama dengan air untuk mendapatkan sifat tertentu dari betonnya. Additive Adalah bahan tambahan berupa butiran halus dan sebagian berupa mineral yang bersifat cementitious.
III.
JENIS ADDITIVE
Type C (Accelerator); Type D (Water Reducer-Retarder); Type E (Water Reducer-Accelerator); Type F (HRWR); Type G (HRWRR).
PERLU DIPIKIRKAN
BAGAIMANA MERANCANG KOMPOSISI BAHAN TERSEBUT AGAR MEMENUHI TARGET KARAKTER BETON YANG DIINGINKAN?
TERIMA KASIH
SELAMAT SIANG