Beton :
Kekuatan semen
Kekuatan agregat
Kekuatan lekatan antara semen dan agregat
Semen
merupakan bahan pengikat utama untuk
adukan beton dan pasangan batu yang
digunakan untuk menyatukan bahan menjadi
satu kesatuan yang kuat,
Semen secara kimiawi akan aktif setelah
berhubungan dengan air (hidraulis)
tipe semen
Dalam peraturan Beton 1989 membagi semen Portland
menjadi lima jenis (SK.SNI T-15-1990-03:2), yaitu :
Kelecakan,
Bentuk, tekstur dan
Beton cair pengikatan dan
gradasi
pengerasan
Kekuatan, kekerasan
Sifat fisik, sifat kimia
Beton keras dan ketahanan
dan mineral
(durability)
Agregat halus
Agregat halus ialah agregat yang semua butirnya
menembus ayakan berlubang 4.8 mm (SII.0052,1980) atau
4.75 mm (ASTM C33,1982) atau 5,0 mm (BS.812,1976)
Agregat halus yang baik harus tahan terhadap perubahan
cuaca, berbentuk baik dan tergradasi dengan baik sehingga
dapat mengisi ruang kosong secara menyeluruh dalam
beton
FUNGSI AGREGAT HALUS
Dalam beton, fungsi utama agregat halus adalah sebagai
bahan pengisi rongga-rongga antara agregat kasar, Semakin
padat struktur beton maka semakin tinggi kuat tekan yang
dihasilkan
Memberikan kelecakan (menambah mobilitas dan
mengurangi friksi antar butir agregat kasar)
Syarat Agregat Halus – PBI 71
- Pasir Vulkanik
Pasir yang berasal dari erupsi gunung berapi, biasanya
berwarna gelap.
- Abu Batu
Limbah dari pemecahan batu.
GRADASI PASIR
PROPERTIES MATERIAL
Agregat kasar
Agregat kasar ialah agregat yang semua butirannya
tertinggal diatas ayakan 4.8 mm (SII.0052,1980) atau 4.75 mm
(ASTM C33,1982) atau 5,0 mm (BS.812,1976).
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau batu
pecah. Kerikil adalah bahan yang terjadi sebagai hasil
desintegrasi alami dari batuan-batuan dan berbentuk agak
bulat serta permukaannya licin. Sedangkan batu pecah
adalah bahan yang diperoleh dari batu yang digiling
(dipecah)
Fungsi agregat kasar
Fungsi agregat kasar adalah sebagai komponen utama
yang paling banyak memberikan sumbangan kekuatan
kepada beton nantinya. Secara umum, kekuatan beton
tergantung pada kekuatan agregat kasarnya.
syarat Agregat kasar
– PBI 71
Kondisi yang sulit akan kita temui bila material pasir kita sangat halus
(zona 4) sedangkan kerikil kita berukuran besar (zona 1)
4 KONDISI AIR DI DALAM AGREGAT
Abu sekam
Abu sekam adalah limbah dari tanaman padi, yang pada
saat ini limbah padi kurang dimanfaatkan untuk hal-hal
yang penting. Padahal didalam sekam padi ini terdapat
unsur SiO2 yang dengan mengatur pembakaran tertentu
akan diperoleh silika yang reaktif
CEMENT - WATER
+
Water/Cement = A W/C = A
Slump = B + ADMIXTURE Slump > B
Strength = C
Strength = C
+
-CEMENT
WATER
-WATER
1 2 3
Keterangan :
1. Ditambahkan pada saat air baru masuk 50%
2. Ditambahkan bersama dengan air
3. Ditambahkan setelah semua air masuk
Sumber : Sika
FLOW DIAGRAM OF READY MIXED CONCRETE
PROCESS
WATER
2 `
`
` FLOW
METER
COMPUTERIZED
WEIGHER
``
3 RESEARCH &
DEVELOPMENT
SAND
LABORATORY
WEIGHER
``
COARSE
AGGREGATE 4
COARSE AGREGATE
5
CONCRETE
3 SLUMP TEST SAMPLE
SAND
ADMIXTURES
RENCANA MUTU (QUALITY PLAN) BETON SIAP PAKAI
KONTROL PENERIMAAN
RENCANA MUTU (QUALITY PLAN) BETON SIAP PAKAI
KONTROL PROSES
RENCANA MUTU (QUALITY PLAN) BETON SIAP PAKAI
KONTROL PROSES
RENCANA MUTU (QUALITY PLAN) BETON SIAP PAKAI
KONTROL AKHIR PROSES
MATERIAL TEST METHOD
1. TES BERAT JENIS ( ASTM C 128 – 93 )
Tujuan :
Menentukan berat jenis dalam kondisi SSD menurut
prosedur ASTM. Nilai ini diperlukan untuk menetapkan
besarnya komposisi volume agregat dalam adukan campuran
beton
BAHAN
ALAT
Hasil Perhitungan
Tujuan :
Menentukan berat jenis menurut prosedur ASTM.
Nilai ini diperlukan untuk menetapkan besarnya
komposisi volume agregat dalam adukan beton
BAHAN
ALAT
Hasil Perhitungan
Tujuan :
Menentukan besarnya nilai resapan agregat untuk
menetapkan besarnya jumlah volume air dalam
campuran beton
BAHAN
ALAT
Resapan : W- W1
W1
Resapan :…………………..%
Pasir : WI – JMR – 62
Kerikil : WI – JMR - 63
Tujuan :
Menentukan besarnya kadar lumpur yang terkandung dalam
agregat untuk menentukan apakah material tersebut layak
Atau tidak digunakan sebagai campuran beton.
Kadar Lumpur BAHAN
Agregat Halus
ASTM C 142 -78
ALAT
Hasil Perhitungan
ALAT
Hasil Perhitungan
Referensi :
ASTM C 136 - 93, vol 04.02 hal. 76 - 79
ASTM C 33 - 93, vol 04.02 hal. 10 - 16
ALAT dan BAHAN
a = A x 100 %
B
Dimana :
A = Berat benda uji yang tertahan diatas saringan
B = Berat benda uji total
Ayakan 5 - 10 10 – 20 20 - 30
Nominal
Size
1,18 X
2,36 X
4,75 X X
9,5 X X X
12,5 X X X
19 X X
25 X X
37,5 X
50
Data yang diperoleh :
Jumlah prosentase diatas masing – masing ayakan
Modulus kehalusan (FM)
Prosentase kumulatif lolos ayakan.
Gambar grafik dari hasil masing – masing ayakan.
KADAR AIR
Pasir ( ASTM C 556-89 )
Batu pecah ( ASTM C 556-89 )
Tujuan :
Menentukan kelembapan /Moisture content pasir
atau batu pecah, guna menentukan besarnya jumlah
air dalam campuran beton
BAHAN
ALAT
Hasil Perhitungan
Kadar air : W- W1
W1
Kadar air :…………………..%
MENETAPKAN KADAR
ORGANIK DALAM AGREGAT
HALUS
Tujuan :
Mengetahui angka keausan material, yang dinyatakan
dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan
No. 12 (1,7 mm) terhadap berat semula, dalam persen.
BAHAN
ALAT
Hasil Perhitungan
Keausan : a – b x 100% = ….
a
Dengan,
a = berat benda uji awal (gr)
W2 = Berat benda uji tertahan saringan no 12
(1,70)