Anda di halaman 1dari 42

METODE PELAKSANAAN

Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa


Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Oleh
PT.PP (Persero) Tbk.
Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3

1.1 UMUM .................................................................................................................... 3

1.2 DATA PROYEK ..................................................................................................... 4

1.3 LOKASI PROYEK.................................................................................................. 4

1.4 LINGKUP PEKERJAAN ........................................................................................ 5

1.5 LAYOUT BANGUNAN ......................................................................................... 5

1.6 BAGAN ALIR KEGIATAN POKOK .................................................................... 6

1.7 PEMBAGIAN AREA KERJA ................................................................................ 6

1.8 STRUKTUR ORGANISASI PROYEK .................................................................. 7

BAB II PEKERJAAN PERSIAPAN ........................................................................................ 8

2.1 UMUM .................................................................................................................... 8

2.2 PENGUKURAN SITE, PEMATOKAN, SETTING OUT AS BANGUNAN ..... 16

2.3 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI ................................................................. 17

2.4 PENEMPATAN TOWER CRANE....................................................................... 18

2.5 TRAFFIC MANAGEMENT ................................................................................. 19

BAB III METODE PEKERJAAN STRUKTUR ..................................................................... 20

3.1 GAMBARAN UMUM PEKERJAAN .................................................................. 20

3.2 PEKERJAAN DEWATERING ............................................................................. 20

3.3 PEKERJAAN KOLOM ......................................................................................... 22

3.4 PEKERJAAN BALOK DAN PELAT .................................................................. 31

3.5 PEKERJAAN SHEARWALL ............................................................................... 35

3.6 PEKERJAAN TANGGA ...................................................................................... 37

3.7 PEKERJAAN RAMP ............................................................................................ 40

PT. PP (Persero) Tbk. 2


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 UMUM
Gedung Rektorat Tahap II – Universitas Negeri Malang ini dibangun di
Komplek Universitas Negeri Malang - Jawa Timur. Gedung Rektorat Tahap II ini
merupakan gedung delapan lantai dengan konstruksi beton bertulang. Pembangunan
Gedung Rektorat Tahap II – Universitas Negeri Malang ini waktu pelaksanaannya
direncanakan 210 ( dua ratus sepuluh) hari kalender.
Waktu pekerjaan selama 210 hari kalender merupakan waktu yang cukup
untuk melaksanakan seluruh item pekerjaan. Untuk itu agar mampu memberikan hasil
yang sempurna, kondisi –kondisi tertentu yang mungkin terjadi di lapangan harus tetap
diperhatikan. Konsep pendekatan BMW (Biaya, Mutu dan Waktu) menjadi perhatian
kontraktor pelaksana agar kualitas dan kuantitas pekerjaan dapat dilaksanakan secara
tepat dan sesuai spesifikasi pekerjaan.
Dengan pengalaman PT. PP (Persero) Tbk melaksanakan pembangunan
Gedung sejenis Gedung Rektorat Tahap II – Universitas Negeri Malang ini, maka kami
yakin bisa menyelesaikan Proyek ini dengan tepat waktu dan kualitas yang baik. PT PP
(Persero) Tbk yang telah bersertifikat ISO 9001 untuk Quality Management, sertifikat
OHSAS untuk Safety Management dan Sertifikat ISO 14001 untuk Enviroment
Management, maka kami sangat peduli dan memperhatikan Mutu Pekerjaan,
Keamanan, Keselamatan dan Kenyamanan baik Pekerja Proyek maupun Lingkungan
Sekitar.
Setelah mempelajari kondisi medan kerja (0% pekerjaan) dan persyaratan
teknis dalam Dokumen Tender , dibuatlah metode pelaksanaan pekerjaan dengan
berpedoman pada jadwal waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan dan tahapan
pelaksanaan pekerjaan (sequence) yang logis dengan hari kerja berdasarkan hari efektif
dari hari kalender waktu pelaksanaan yang tersedia.

PT. PP (Persero) Tbk. 3


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

1.2 DATA PROYEK


NAMA PROYEK : BELANJA MODAL GEDUNG DAN
BANGUNAN BERUPA PEMBANGUNAN
GEDUNG REKTORAT TAHAP II
LOKASI : KOMPLEK UNIVERSITAS NEGERI
MALANG JL. SEMARANG NO 5,
MALANG
PEMILIK PROYEK : UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KONSULTAN PERENCANA : PT. ARTEFAK ARKINDO
SUMBER DANA : DIPA Universitas Negeri Malang Nomor:
DIPA-023.04.2.415009/2013, tanggal 05
Desember 2012 Tahun Anggaran 2013
WAKTU PELAKSANAAN : 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender.

1.3 LOKASI PROYEK


Proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu – Politeknik Negeri Malang
Tahap II ini terletak di Jalan Semarang No. 5 Malang - Jawa Timur. Lokasi pekerjaan
untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Lokasi PembangunanGedung Rektorat Tahap II – Universitas Negeri Malang

Gambar 1. 1 Lokasi Proyek

PT. PP (Persero) Tbk. 4


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

1.4 LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup Pekerjaan Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II – Universitas Negeri
Malang sebagai berikut :
• Pekerjaan Struktur
o Pekerjaan Persiapan
o Pekerjaan Lantai Basement
o Pekerjaan Lantai Dasar
o Pekerjaan Lantai 2
o Pekerjaan Lantai 3
o Pekerjaan Lantai 4
o Pekerjaan Lantai 5
o Pekerjaan Lantai 6
o Pekerjaan Lantai 7
o Pekerjaan Lantai 8 ( Balok, Plat Lantai 50%)
o Pekerjaan Ramp

1.5 LAYOUT BANGUNAN


Jalan Ambarawa
Jalan Semarang

Gambar 1. 2 Layout Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II – Universitas Negeri


Malang

PT. PP (Persero) Tbk. 5


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

1.6 BAGAN ALIR KEGIATAN POKOK

START

PEKERJAAN PERSIAPAN MANAGEMENT(QSHE)

PEKERJAAN STRUKTUR

FINISH

Gambar 1. 3 Bagan Alir Kegiatan Pokok (General Flowchart)

1.7 PEMBAGIAN AREA KERJA


Pada pelaksanaan proyek ini direncanakan dibagi menjadi beberapa area kerja, yaitu:

ZONE 1 ZONE 2

ZONE 3 ZONE 4

ZONE 5 ZONE 6

PT. PP (Persero) Tbk. 6


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Tujuan pembagian area kerja antara lain :


o Pengadaan dan ketersediaan beton Ready mix terkontrol
o Pengaturan pekerjaan dilapangan lebih terarah dan terkontrol
o Kontrol Mutu pekerjaan akan lebih maksimal.
o Pengaturan management traffic lebih baik
Pelaksanaan pekerjaan dengan pembagaian area akan membantu dalam pekerjaan
dilapangan.Disetiap area memiliki target penyelesaian yang berbeda,tetapi saling
berkesinambungan area satu dengan yang lain.

1.8 STRUKTUR ORGANISASI PROYEK


Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Project
Manager, dibantu oleh beberapa tenaga staf Teknik / Engineering, Quality Control,
Supervisor, Surveyor, dan didukung tenaga-tenaga terampil dan ahli. Tim tersebut juga
didukung oleh bagian Logistik, Personalia, dan Keuangan yang diberi wewenang penuh
oleh perusahaan dalam melaksanakan proyek ini sehingga dapat berhasil baik sesuai
dengan yang diharapkan.
Berikut merupakan struktur organnisasi dalam proyek Gedung Rektorat Tahap
II – Universitas Negeri Malang:
Project Manager
Ir. Agus Heryanto
Quality Control Ahli - K3
Tjatra Adji Pradana Ir. Pudji Lukitohadi
Wahyudi

Site Manager Administrasi


Ir. Nugraha Adi Suryabrata Subani

SE. Arsitektur Pelaksana &


Henry Ardianto, ST Pembantu Pelaksana
Agus Purwono
Nur Cahyono
SE. Struktur
Daru Susanto, ST Quantity Surveyor
Endra Lasmara S.U., ST
Wahyono Hidayat, ST

Surveyor
Achmad Antono, ST
Thomas Arso Anggoro

Drafter
Sujono Murti, ST
Bujang Harpendi, ST

Administrasi
Subani

Logistik
Sudarmono
Gambar 1. 4 Struktur Organisasi

PT. PP (Persero) Tbk. 7


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1 UMUM
Pekerjaan persiapan direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek
konstruksi dan pada saat tender. Perencanaannya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
diperoleh suatu hasil perencanaan yang efisien, namun bisa mencakup segala pekerjaan
yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek tersebut.
Fasilitas-fasilitas yang dibangun harus mampu menyediakan seluruh keperluan
selama masa pembangunan, baik berkaitan dengan pembangunan secara langsung
ataupun fasilitas penunjang orang-orang yang terlibat pembangunan untuk dapat hidup
secara layak. Selain itu fasilitas sementara juga harus dalam kondisi yang senyaman
mungkin berkaitan dengan kelancaran dan kemudahan pekerja proyek.
Fasilitas yang akan dibangun pada proyek ini yaitu antara lain:
1. Pintu Masuk - Keluar
2. Pos jaga
3. Kantor Pengawas Kontraktor
4. Kantor MK / Konsultan Pengawas
5. Kamar Mandi dan WC
6. Gudang dan work shop material dan alat
7. Los kerja besi dan kayu
8. Pagar Proyek

1. Pembuatan papan nama proyek.


Papan nama proyek berisi informasi mengenai nama proyek, Pemilik proyek,
Manajemen Konstruksi / Konsultan Pengawas, Kontaktor Pelaksana serta hal-hal lain
yang berkaitan dengan aktifitas Pekerjaan Pembangunan.

2. Pembuatan Direksi Keet


Direksi Keet / Kantor lapangan direksi dan kontraktor dengan luas minimum
adalah 48 m2 dengan perlengkapan ruang seperti :
 Ruang resident engineer.
 Ruang rapat.

PT. PP (Persero) Tbk. 8


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

 Pantry (dapur kecil fas. Air bersih dan air minum).


 Km/wc.

Gambar 2. 1 Kantor Pengawas dan Kontraktor

Gambar 2. 2 Ruang Direksi dan Ruang Rapat

3. Pembuatan Gudang
Gudang dan tempat penimbunan material juga dilengkapi dengan ukuran
sesuai kebutuhan dan terpelihara selama pelaksanaan berlangsung. Semua fasilitas
tersebut ditempatkan pada lokasi yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Gambar 2. 3 Gudang Materal dan Peralatan

PT. PP (Persero) Tbk. 9


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

4. Pengamanan lokasi kerja.


Pekerjaan meliputi pembuatan dan pemeliharan pagar keliling site dan pagar
terbuat dari konstruksi kayu yang dilapisi seng gelombang BJLS 32 setinggi 200 cm,
jarak pemasangan pagar dengan area konstruksi dan atau area operasional kontraktor
minimal : 5 meter. Pintu gerbang keluar masuk kendaraan dibuat dengan material yang
sama dan pemilihan pintu masuk disesuaikan dengan kondisi lokasi proyek. Area
proyek ini juga dilengkapi dengan pos jaga yang tujuannya adalah sebagai pengamanan
baik kedalam maupun keluar proyek.
Finishing pada dinding pagar digunakan cat besi dengan warna biru PP pada
Bagian atas. Pengecatan dilaksanakan pada bagian luar.
Konstruksi pagar dibuat dengan menggunakan kayu dengan dimensi adalah
untuk tiang 6x12 cm sedangkan penyambungnya 5x7 cm. Kontruksi pagar
berdiri/dijepit pada pondasi (kaki) yang terbuat dari cor beton.

Gambar 2. 4 Pagar dan Pintu Gerbang Proyek

PT. PP (Persero) Tbk. 10


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

5. Penyediaan air kerja dan listrik kerja.


Air kerja akan menggunakan air sumber air Negara (PDAM) dan untuk daya
listrik kerja menggunakan sambungan dari sumber listrik Negara (PLN). Itu semua
merupakan salah satu fasilitas lapangan yang juga menjadi perhatian kami, sedangkan
untuk lainnya seperti : Pemadam kebakaran, Tanda pengenal dan alat pengaman, MCK
dan Jamsostek juga kami sediakan sesuai kebutuhan.
Untuk pemadam kebakaran, yang terpenting adalah lokasinya harus aman,
jelas dan mudah dicapai / digunakan saat diperlukan, untuk itu perlu persetujuan dari
Konsultan Pengawas dalam hal penempatannya.
Dalam hal keselamatan untuk pekerja dilapangan kami selalu merujuk
peraturan pemerintah untuk menjamin keselamatan kerja bagi tenaga kerja dilapangan
kami melakukan kerjasama dengan perusahaan yang bergerak dibidang tersebut dan
juga kami menyediakan P3K untuk tindakan awal jika terjadi kecelakaan.

Gambar 2. 5 Pengadaan Sumber air Bersih dan Listrik kerja Proyek

PT. PP (Persero) Tbk. 11


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

6. Mobilisasi & Demobilisasi.


Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan
yang diperlukan di lapangan. Peralatan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu
melayani/mendukung pelaksanaan pekerjaan yang berada dalam jangkauannya dan
tidak mengganggu bangunan yang ada dalam radius jangkauannya.
Untuk kelancaran jalannya aktifitas di Site kami menyiapkan armada yang
akan mendukung pelaksanaan pekerjaan berupa kendaraan roda empat untuk distribusi
baik kedalam maupun keluar proyek.

7. Los Kerja Besi dan Kayu


Fasilitas ini dibangun untuk pekerjaan besi dan kayu. Los kerja besi
merupakan tempat pemotongan maupun pembengkokan besi beton sesuai gambar kerja
(shop drawing) yang ada. Los kerja kayu digunakan sebagai tempat pembuatan
bekisting dan pekerjaan kayu lainnya. Bangunan untuk fasilitas ini biasanya dibuat
lepas tanpa dinding (los) dan diberi penutup atap, agar para pekerja dapat bekerja
dengan nyaman. Los kerja ini ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi stok
material dan direncanakan dalam satu flow fabrikasi besi maupun kayu yang dianggap
paling efektif dan efisien dari aspek luas area yang dibutuhkan dan yang tersedia serta
dari aspek efisiensi waktu fabrikasi dan perpindahan material besi dan kayu.
Los kerja untuk fabrikasi kayu adalah los kerja standar dari PT.PP ( Persero )
Tbk yang terbuat dari rangka baja yang mudah dipasang dan dibongkar dengan atap
terbuat dari material seng.

Gambar 2. 6 Los Kerja Besi dan Kayu

PT. PP (Persero) Tbk. 12


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Gambar 2. 7 Potongan Los Kerja Besi dan Kayu

8. Kamar Mandi dan Toilet


Sebagai fasilitas sanitasi yang harus ada pada proyek diperlukan toilet. Toilet
dibedakan disain dan lokasinya berdasarkan peruntukannya. Toilet untuk karyawan dan
konsultan didisain berbeda dengan untuk pekerja. Toilet untuk karyawan dan konsultan
ini ditempatkan sedekat mungkin dengan kantor. Sedangkan toilet untuk pekerja
diletakkan berada di lokasi pekerjaan yang sedang berlangsung. Toilet dibuat dengan
finishing keramik dan kloset dengan kualitas bagus. Dan juga harus tersedia juga bak
air sebagai wadah air bersih.

Gambar 2. 8 Kamar mandi dan toilet

PT. PP (Persero) Tbk. 13


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

9. Pos Jaga Proyek


Untuk pengawasan area proyek terhadap aspek keamanan, diperlukan pos
keamanan. Semua pekerja yang akan masuk dan keluar harus melewati pos keamanan
untuk diperiksa. Begitu juga dengan keluar masuk barang, harus melapor ke pos
keamanan untuk dilakukan pencatatan. Pos keamanan juga harus mendata setiap tamu
yang akan masuk dan keluar proyek.Pos keamanan dibuat dengan elevasi lebih tinggi
dari vincity untuk pengamatan yang luas dan lebih baik.

Gambar 2. 9 Pos Jaga Proyek

PT. PP (Persero) Tbk. 14


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

10. Site Instalation

1 8

11. Jalan Sementara Proyek

1 8

PT. PP (Persero) Tbk. 15


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

2.2 PENGUKURAN SITE, PEMATOKAN, SETTING OUT AS BANGUNAN


Tahap awal setelah penyerahan lokasi, tim survey akan melakukan
pengukuran ulang pada lokasi pekerjaan dengan titik acuan Banch mark/ starting point
yang telah di tentukan sebelumnya. Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengecek lokasi
yang sudah di approve/disetujui apakah sudah sesuai dengan data gambar rencana yang
dilapangan. Apabila belum, kontraktor akan memberikan informasi mengenai data
pengukuran tersebut ke MK untuk dapat di proses perencanaan atau revisinya.

Gambar 2. 10 Pengikuran Site, Pematokan dan Setting out Bangunan

PT. PP (Persero) Tbk. 16


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

2.3 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal, adalah peralatan yang diperlukan
untuk membangun fasilitas-fasilitas proyek, seperti: kantor proyek, gudang, stock yard
(gudang terbuka) dan bangunan-bangunan sementara lainnya. Pada tahap ini, peralatan
yang dibutuhkan masih terbatas pada peralatan-peralatan ringan, seperti alat-alat untuk
pengukuran.
Peralatan yang dipergunakan dalam proyek :

Jenis Fasilitas / Peralatan /


No. Jumlah Kapasitas
Perlengkapan

1 Tower Crane 1 R-60


2 Molen Beton 5 5 m3
3 Molen Spesi 5 350 L
4 Stamper 4 80 kg
5 Concreat Pump 1 40 m3/jam
6 Truck Material 5 4 m3
7 Bar Cutter 4 42 mm
8 Bar Bender 4 42 mm
9 Concrete Vibrator 8 2 Inchi
10 Genset 2 100 KVA
11 Compresor 4 175 CFM
12 Scaffolding 5000 -
13 Water Pump 1 30 m3/jam
14 Theodolite 1 100 meter
15 Waterpass 1 100 meter

PT. PP (Persero) Tbk. 17


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

2.4 PENEMPATAN TOWER CRANE


Tower crane diperlukan terutama sebagai pengangkut vertikal bahan-bahan
untuk pekerjaan struktur, seperti besi beton, bekisting, beton cor, dan material lainnya.
Penempatan tower crane, harus direncanakan bisa menjangkau seluruh area proyek
konstruksi bangunan yang akan dikerjakan dengan manuver yang aman tanpa terhalang.
Penggunaan tower crane tersebut, juga harus memperhitungkan beban maksimum yang
mampu diangkatnya. Pada kondisi tertentu, penggunaan tower crane tidak
dimungkinkan, maka digunakan mobile crane. Dapat pula digunakan kombinasi
keduanya apabila diperlukan.
Konstruksi tower crane yang perlu direncanakan dengan cermat adalah pondasi
dan penempatan bracing sebagai pengaku pada saat bangunan telah mencapai
ketinggian tertentu (free standing). Pondasi tower crane berupa pondasi beton plat
setempat dengan bored pile atau tiang pancang. Pondasi tower crane pada posisi tower
crane di dalam gedung, memanfaatkan pondasi gedung yang akan dibangun. Sedangkan
bracing menggunakan material baja yang diangkurkan ke struktur bangunan yang sudah
jadi pada elemen struktur kolom maupun balok dan plat lantai.

Gambar 2. 11 Penempatan Tower Crane R-60

PT. PP (Persero) Tbk. 18


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

2.5 TRAFFIC MANAGEMENT

Adanya aktifitas masuk dan keluar proyek berupa terutama material, memerlukan
pengaturan khusus. Pengaturan tersebut dapat berupa penentuan pintu masuk dan pintu
keluar, area manuver, area loading dan unloading material, area antrian, dan aturan-aturan
lain. Pengaturan lalu-lintas tersebut disebut traffic management.
Traffic management sangat terkait dengan lalu lintas yang ada di luar proyek dan lalu
lintas yang diperkirakan terjadi di dalam proyek. Jumlah dan kondisi akses serta rute jalan
kerja saling menentukan dalam perencanaan lalu-lintas di dalam proyek.

Kelengkapan rambu-rambu yang


digunakan sebagai traffic managemen
diantaranya;

Gambar 2. 12 Kelengkapan Traffic Management

PT. PP (Persero) Tbk. 19


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

BAB III
METODE PEKERJAAN STRUKTUR

3.1 GAMBARAN UMUM PEKERJAAN


Pekerjaan terletak di lingkungan kampus Universitas Malang, tepatnya di Jl.
Semarang 5 Malang. Dengan kondisi exiting bangunan saat ini (pembangunan gedung
rektorat tahun 2011) sudah pada pada tahap struktur pondasi dan basement. Dengan
lokasi di area pembangunan sudah siap untuk pelaksanaan pembangunan tahap
selanjutnya.
Pada awal pekerjaan kami akan melakukan berbagai persiapan diantaranya yaitu
dengan melakukan dewatering sistem untuk membuang air yang menggenang pada
lantai basement yang telah ada. Paket pekerjaan Gedung Rektorat Tahap II –
Universitas Malang ini dimulai dengan pekerjaan kolom pada daerah basemen yang
memakan waktu 18 hari.
Setelah itu pekerjaan balok dan pelat lantai dasar dimulai pada saat pekerjaan kolom
lantai basement berjalan 15 hari. Selanjutnya dilanjutkan dengan pekerjaan kolom
lantai satu yang dimulai pada saat pekerjaan balok dan pelat telah berjalan 4 hari.
Begitu pula urutan pelaksanaan pada lantai tiga hingga lantai delapan. Pada saat
Pekerjaan kolom lantai tujuh berjalan, pekerjaan ramp pada lantai dasar dumulai,
pekerjaan ini diperkirakan memakan waktu 39 hari. Seluruh pekerjaan dari lantai
basement hingga lantai delapan di rencakan selesai dalam kurun waktu 210 hari
kalender. Berikut penjelasan dari masing – masing pekerjaan utama yang akan
dilaksanakan .

3.2 PEKERJAAN DEWATERING


 METODE PELAKSANAAN
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan pengeringan
serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun pada bagian pekerjaan
lainnya dengan cara yang baik. Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan
tidak ada bahan pondasi,pipa atau beton yang diletakkan dalam air kecuali dengan
persetujuan direksi. Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan
harta benda, dan gangguan terhadap masyarakat luas dan lingkungan sekitarnya. Jika

PT. PP (Persero) Tbk. 20


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

penyedia jasa memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus mendapat
persetujuan direksi terlebih dahulu.
Dewatering sistem cut off biasanya sudah dapat mengatasi air tanah sepenuhnya
tetapi terkadang galian terisi air dari luar, maka pengeringan air dari luar tersebut
menggunakan kombinasi dengan open pumping / sistem permukaan yaitu membuat
saluran tersier yang mengalir ke sumpit, lalu dipompa dengan submersible pump

 ALAT DAN BAHAN


Alat yang dipergunakan yaitu pompa submersible yang diletakkan dibawah
galian tanah dan air tanah dibuang ke saluran sementara.
SALURAN
SALURAN
SEMENTARA
SEMENTARA

ELEVASI BASEMENT
POMPA SUBMERSIBLE

DEWATERING

Gambar 3. 1 Pekerjaan dewatering system menggunakan pompa submersible

 PENGENDALIAN RESIKO TERHADAP K3 UNTUK PEKERJAAN


DEWATERING :
 IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO K3
o Terperosok ke dalam lubang galian ( luka berat )
o Tergores atau tertancap pipa dewatering ( luka berat )
o Tertimpa pipa atau alat kerja lainnya ( Luka Ringan )
o Tersandung alat-alat kerja ( Luka Ringan )
 PENGENDALIAN RESIKO K3 :
o Membuat Safety Line Area
o Membuat Pagar atau rambu pelindung

PT. PP (Persero) Tbk. 21


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

o Memakai alat pelindung diri lengkap


o Penempatan Traffic Office
3.3 PEKERJAAN KOLOM
KOLOM LANTAI BASEMENT

ZONE 2 ZONE 4 ZONE 6

ZONE 1 ZONE 3 ZONE 5

Jumlah Kolom : 98 buah


Dimensi Kolom : Variasi
Material bekisting : Multiplek
Jumlah tenaga : 44 orang
Jumlah Bekisting : 11 buah
Pemakaian Bekisting : 3 hari
Waktu Pelaksanaan : 7 hari /zone

KOLOM LANTAI DASAR

ZONE 2 ZONE 4 ZONE 6

ZONE 1 ZONE 3 ZONE 5

Jumlah Kolom : 98 buah


Dimensi Kolom : Variasi
Material bekisting : Multiplek
Jumlah tenaga : 44 orang

PT. PP (Persero) Tbk. 22


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Jumlah Bekisting : 11 buah


Pemakaian Bekisting : 3 hari
Waktu Pelaksanaan : 7 hari /zone

KOLOM LANTAI 2

ZONE 2 ZONE 4 ZONE 6

ZONE 1 ZONE 3 ZONE 5

Jumlah Kolom : 94 buah


Dimensi Kolom : Variasi
Material bekisting : Multiplek
Jumlah tenaga : 44 orang
Jumlah Bekisting : 11 buah
Pemakaian Bekisting : 3 hari
Waktu Pelaksanaan : 7 hari /zone

KOLOM LANTAI 3

ZONE 2 ZONE 4 ZONE 6

ZONE 1 ZONE 3 ZONE 5

Jumlah Kolom : 78 buah


Dimensi Kolom : Variasi

PT. PP (Persero) Tbk. 23


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Material bekisting : Multiplek


Jumlah tenaga : 44 orang
Jumlah Bekisting : 9 buah
Pemakaian Bekisting : 3 hari
Waktu Pelaksanaan : 7 hari /zone

KOLOM LANTAI 4

ZONE 2 ZONE 4 ZONE 6

ZONE 1 ZONE 3 ZONE 5

Jumlah Kolom : 64 buah


Dimensi Kolom : Variasi
Material bekisting : Multiplek
Jumlah tenaga : 44 orang
Jumlah Bekisting : 8 buah
Pemakaian Bekisting : 3 hari
Waktu Pelaksanaan : 7 hari /zone

KOLOM LANTAI 5

ZONE 2 ZONE 4 ZONE 6

ZONE 1 ZONE 3 ZONE 5

PT. PP (Persero) Tbk. 24


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Jumlah Kolom : 64 buah


Dimensi Kolom : Variasi
Material bekisting : Multiplek
Jumlah tenaga : 44 orang
Jumlah Bekisting : 8 buah
Pemakaian Bekisting : 3 hari
Waktu Pelaksanaan : 7 hari /zone

KOLOM LANTAI 6

ZONE 2 ZONE 4 ZONE 6

ZONE 1 ZONE 3 ZONE 5

Jumlah Kolom : 64 buah


Dimensi Kolom : Variasi
Material bekisting : Multiplek
Jumlah tenaga : 44 orang
Jumlah Bekisting : 8 buah
Pemakaian Bekisting : 3 hari
Waktu Pelaksanaan : 7 hari /zone

KOLOM LANTAI 7

ZONE 2 ZONE 4 ZONE 6

ZONE 1 ZONE 3 ZONE 5

PT. PP (Persero) Tbk. 25


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Jumlah Kolom : 64 buah


Dimensi Kolom : Variasi
Material bekisting : Multiplek
Jumlah tenaga : 44 orang
Jumlah Bekisting : 8 buah
Pemakaian Bekisting : 3 hari
Waktu Pelaksanaan : 7 hari /zone

KOLOM LANTAI 8

ZONE 2 ZONE 4 ZONE 6

ZONE 1 ZONE 3 ZONE 5

Jumlah Kolom : 64 buah


Dimensi Kolom : Variasi
Material bekisting : Multiplek
Jumlah tenaga : 44 orang
Jumlah Bekisting : 8 buah
Pemakaian Bekisting : 3 hari
Waktu Pelaksanaan : 7 hari /zone

PT. PP (Persero) Tbk. 26


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

 METODE PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan pekerjaan kolom ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan,
diantaranya sebagai berikut ;

1. Pemasangan steck besi kolom dengan panjang 3. Untuk menjamin ketepatan kolom pada as-nya,
penjangkaran minimum 40D. dibuat sepatu kolom.

2. Penyambungan besi stek dengan tulangan kolom 4. Pemasangan bekisting kolom. Harus diperiksa
yang telah dipabrikasi. kelurusan dan vertikalitasnya.

Untuk Metode Pelaksanaan pada Struktur Kolom sambungan Lantai Atas :

1. Marking sepatu kolom sebagai tempat batas bekisting.

2. Pasang Sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.

PT. PP (Persero) Tbk. 27


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

3. Pasang Besi kolom ke dalam stek besi yang sudah ada.

4. Kencangkan Besi kolom dan stek besi dengan menggunakan sengkang.

5. Pasang Bekesting kolom, tempatkan sesuai dengan marking yang ada.

Bekesting Kolom
diangkat
Besi Kolom diangkat menggunakan mobil Twin Channel
menggunakan mobil Waler
crane Form Tie
crane
Tie Bar
Besi
LVL
Kolom
Plywood
Right Angle
Connector

Besi Stek Besi Stek


Kolom Kolom Pipa Support
Plat
Balok Plat Balok

Kolom Kolom

6. Atur kelurusan bekesting kolom dengan memutar push pull.

7. Lakukan pengecoran dengan menggunakan Bucket dan dihubungkan dengan pipa


tremi,lakukan pemadatan dengan vibrator.

8. Bongkar Bekesting kolom dan pasang kepalan kolom.

PT. PP (Persero) Tbk. 28


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

 Sebelum Pengecoran :
Bekisting dipasang sesuai dengan gambar Shop Drawing, dengan urutan pemasangan
bekisting seperti ketentuan :
1. Cek Jarak sabuk sesuai standar bekisting kolom.
2. Cek Pertemuan panel pada sudut bekisting.
3. Permukaan Plywood dibersihkan dan diberi pelumas.
4. Penyetelan pipa support setelah bekisting kolom telah terpasang,dan memastikan
posisi bekisting kolom sudah benar.
5. Pemberian adukan mortar pada dudukan bekisting kolom dilakukan setelah posisi
bekisting sudah benar dan kokoh serta pastikan mortar yang ditabung mengering
 Saat Pengecoran :
1.Lakukan Vibrasi yang cukup pada saat pengecoran.
2.Lakukan pengetokan dengan palu kayu pada keliling bagian luar eksisting kolom.
 Saat Pembongkaran :
1. Panel dikendorkan secukupnya agar tidak merusak beton waktu pengangkatan
dilakukan
2. Sebelum pengangkatan, dipastikan pen atas push pull prop terkunci (terikat). Push
pull prop diikat dengan sempurna pada waller.
3. Setelah pembongkaran panel harus diservis. Pembersihan, repair champer/lis
4. Stocking panel kolom harus tegak, tidak boleh menyandar pada material lain.
Stocking sesuai site plan yang ditentukan

 Analisa ( Produktivitas ) Penggunaan Alat Dan Waktu Pelaksanaan Pek. Kolom


 Jumlah Kolom / lt. : 98 bh
 Dimensi Kolom : Variasi
 Material bekisting : Multiplek
 Jumlah Bekisting : 11
 Lama pemakaian bekisting : 2 hari
 Waktu pelaksanaan per Lt : (96 /11) X 2 =18 hari

PT. PP (Persero) Tbk. 29


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Jumlah tenaga kerja


• Tenaga pembesian = 12 orang
• Tenaga bekisting = 18 orang
• Tenaga pengecoran = 12 orang
Alat yang dipergunakan
• Bar bending
• Bar cutter
• Concrete mixer truck
• Concrete pump truck
• Concrete vibrator
• dan alat bantu lainya

 PENGENDALIAN RESIKO TERHADAP K3 UNTUK PEKERJAAN KOLOM


STRUKTUR :
 IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO K3
o Terjatuh atau terpleset dari lantai atas ( luka berat )
o Terkena benda atau peralatan berat ( luka berat )
o Mata terkena cipratan beton cor yang panas ( Luka Ringan )
o Tertusuk paku pengerjaan bekisting ( Luka Ringan )
o Tertimpa bak atau tremi pengecoran ( Luka Berat )
 PENGENDALIAN RESIKO K3 :
o Membuat Safety Line Area
o Membuat Pagar atau rambu pelindung
o Memakai alat pelindung diri lengkap
o Penempatan Traffic Officer
o Pengawasan Rutin
o Memperkuat Platform Kerja

PT. PP (Persero) Tbk. 30


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

3.4 PEKERJAAN BALOK DAN PELAT


Pekerjaan balok dan plat lantai dengan cara konvensional dilakukan setelah
pekerjaan kolom struktur berdiri dengan luasan tertentu, dalam luasan lantai yang luas
pekerjaan balok dan plat lantai boleh di batasi/stopcor dengan ketentuan kaidah struktur
perilaku dari momen. Untuk perlakuan balok dan plat lantai diperkenankan di stopcor
area ¼ bentang dari balok induk/anak tentunya dengan meminta persetujuan dari
konsultan pengawas/MK. Berikut disajikan flowchart pekerjaan balok;

Gambar 3. 2 Flowchart alur pekerjaan Balok dan Pelat

 METODE PELAKSANAAN
Pada Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai ini juga dipergunakan Metode Zoning Area
dimana setiap Zoning Area diperhitungkan terhadap volumenya, yaitu produktivitas
terhadap :
1. Bekisting
2. Pembesian / Penulangan

PT. PP (Persero) Tbk. 31


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

3. Pengecoran Beton
Selain itu untuk menentukan besarnya Produktivitas setiap Zone Area juga harus
memperhitungkan luasan setiap lantai yang akan dibangun.

Gambar 3. 1 Penampang Bekisting Untuk Balok

Gambar 3. 3 Metode Pelaksanaan Balok dan Pelat lantai

PT. PP (Persero) Tbk. 32


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Visualisasi urutan Metode Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai :

5 . Pekerja mempersiapkan penulangan

TAHAPAN PENGECORAN:
1. Persiapan concrete pump
2. Masukkan adukan mortar ke dalam bak truk pompa sebagai tahap awal proses
pemompaan
3. Pompa mortar dan masukkan output mortar dari pompa ke dalam tempat khusus yang
kemudian dituang

PT. PP (Persero) Tbk. 33


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

4. Masukkan adukan beton ke dalam bak pompa


5. Tembakkan adukan beton ke area pengecoran
6. Adukan beton diratakan menggunakan tenaga manual
7. Pindahkan pipa beton ke area pengecoran berikutnya

Detail spesifikasi Jumlah Tenaga Kerja per group :


Jumlah tenaga kerja
• Tenaga pembesian = 15 orang
• Tenaga bekisting = 10 orang
• Tenaga cor = 6 orang
Alat yang dipergunakan
• Bar bending
• Bar cutter
• Concrete mixer truck
• Concrete pump truck
• Concrete vibrator
• dan alat bantu lainya

 PENGENDALIAN RESIKO TERHADAP K3 UNTUK PEKERJAAN BALOK


DAN PELAT:
 IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO K3
o Terjatuh atau terpleset dari lantai atas ( luka berat )
o Terkena benda atau peralatan berat ( luka berat )
o Mata terkena cipratan beton cor yang panas ( Luka Ringan )
o Tertusuk paku pengerjaan bekisting ( Luka Ringan )
 PENGENDALIAN RESIKO K3 :
o Membuat Safety Line Area
o Membuat Pagar atau rambu pelindung
o Memakai alat pelindung diri lengkap
o Penempatan Traffic Officer
o Pengawasan Rutin
o Memperkuat Platform Kerja

PT. PP (Persero) Tbk. 34


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

3.5 PEKERJAAN SHEARWALL


 METODE PELAKSANAAN

Komponen Shearwall:
1. HAND
RAILING

2. ADDITIONAL
LVL WALLER

3. HOP UP
BRACKET

4. WALLER

5. PUSH PULL

6. CLIMBING SYSTEM

1 2

Dudukan
climbing
Jarak sesuai posisi
angkur pada kolom

3 4

PT. PP (Persero) Tbk. 35


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

6
7

Keterangan :
1. Pemasangan mounting ring / angkur pada dinding corewall.
2. Perakitan lantai / platform climbing, jarak antar climbing bracket sesuai posisi
angkur pada dinding corewall.
3. Pemasangan tali climbing untuk mengangkat platform, posisi tali harus
seimbang.
4. Pengangkatan platform climbing,dengan bantuan tower crane dan dilakukan
adjustment agar perletakan sesuai posisi angkur pd dinding corewall.
5. Penempatan platform climbing.
6. Angkat bekisting corewall dengan bantuan tower crane.
7. Menempatkan bekisting dinding corewall pada sisi dalam/luar dan mengatur
kelurusannya dengan push pull.
8. Setelah bekisting siap kemudian dilakukan pengecoran corewall.
9. Jika usia beton telah cukup, bongkar bekisting dan lakukan kembali climbing
untuk bekisting corewall diatasnya.

 PENGENDALIAN RESIKO TERHADAP K3 UNTUK PEKERJAAN


SHEARWALL :
 IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO K3
o Terjatuh atau terpleset dari lantai atas ( luka berat )
o Terkena benda atau peralatan berat ( luka berat )
o Mata terkena cipratan beton cor yang panas ( Luka Ringan )
o Tertusuk paku pengerjaan bekisting ( Luka Ringan )
o Tertimpa bak atau tremi pengecoran ( Luka Berat )

PT. PP (Persero) Tbk. 36


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

 PENGENDALIAN RESIKO K3 :
o Membuat Safety Line Area
o Membuat Pagar atau rambu pelindung
o Memakai alat pelindung diri lengkap
o Penempatan Traffic Officer
o Pengawasan Rutin
o Memperkuat Platform Kerja

3.6 PEKERJAAN TANGGA


Pekerjaan tangga ini dilaksanakan pada tahap terakhir setelah struktur balok dan plat
lantai telah selesai di cor.Pelaksanaan strukutur tangga dan anak tangga ini
menggunakan metode konvensional ( cor di tempat ). Berikut ini adalah flowchart
urutan pengerjaan tangga diantaranya :

Gambar 3. 4 Flowchart urutan pemasangan struktur tangga

PT. PP (Persero) Tbk. 37


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Tangga diantaranya sebagai berikut :

Gambar 3. 5 Metode pelaksanaan pekerjaan tangga

PELAKSANAAN :
1. Pasang perancah sebagai tumpuan bekisting dengan ketinggian sesuai elevasi tangga,
kemudian pasang bekisting
2. Pasang tulangan
3. Pasang bekisting panel trap tangga dengan perkuatan kaso / pipa.
4. Cor Tangga secara hati-hati, jangan menumpuk beton di satu lokasi. Ratakan beton
dan finish permukaan sesuai shop drawing ( Floor Hardener / finish struktur yang
nantinya akan dipasang keramik )

PT. PP (Persero) Tbk. 38


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

Gambar 3. 6 Sistem bekisting tangga

 PENGENDALIAN RESIKO TERHADAP K3 :


IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO K3
o Terjatuh atau terpleset dari lantai atas ( luka berat )
o Terkena benda atau peralatan berat ( luka berat )
o Mata terkena cipratan beton cor yang panas ( Luka Ringan )
o Tertusuk paku pengerjaan bekisting ( Luka Ringan )
PENGENDALIAN RESIKO K3 :
o Membuat Safety Line Area
o Membuat Pagar atau rambu pelindung
o Memakai alat pelindung diri lengkap
o Penempatan Traffic Officer
o Pengawasan Rutin

PT. PP (Persero) Tbk. 39


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

3.7 PEKERJAAN RAMP


 METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan pekerjaan pelat ramp diantaranya sebagai berikut :
1. Mempersiapkan Bekisting dan Scaffolding sebagai acuan atau cetakan pengecoran dari
ramp.

2. Memasang bekisting dari kayu atau papan ( plywood ) dan memasang besi tulangan
pelat ramp.

PT. PP (Persero) Tbk. 40


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

3. Melakukan pengecoran pada bekisting ramp yang telah dipersiapkan pembesiannya


dengan menggunakan concrete mixer dan concrete vibrator

4. Setelah umur dan kekuatan beton sudah cukup umur maka semua bekisting dan
scaffolding dilepas dan ramp difinishing atau dihaluskan ( diprofil ) sesuai dengan
perencanaan.

Sudut kemiringan ᴓ​o

 PENGENDALIAN RESIKO TERHADAP K3 UNTUK PEKERJAAN RAMP:


 IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO K3
o Terjatuh atau terpleset dari lantai atas ( luka berat )
o Terkena benda atau peralatan berat ( luka berat )
o Mata terkena cipratan beton cor yang panas ( Luka Ringan )
o Tertusuk paku pengerjaan bekisting ( Luka Ringan )

PT. PP (Persero) Tbk. 41


Belanja Modal Gedung Dan Bangunan Berupa
Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II

o Tertimpa bak atau tremi pengecoran ( Luka Berat )


 PENGENDALIAN RESIKO K3 :
o Membuat Safety Line Area
o Membuat Pagar atau rambu pelindung
o Memakai alat pelindung diri lengkap
o Penempatan Traffic Officer
o Pengawasan Rutin

PT. PP (Persero) Tbk. 42

Anda mungkin juga menyukai