BAB II
DASAR TEORI
pelaksanaan dengan menggunakan metode konvensional. Dengan selisih biaya
pekerjaan sebesar Rp 8,277,512,32.
3. Kualitas dari pelaksanaan dengan metodea shotcrete lebih baik dari kualitas
konvensional.
4.
Aspek – aspek yang menyebabkan perbedaan antara lain : metode pelaksanaan
pekerjaan yang berbeda, alat yang digunakan, teknologi yang berbeda dan
pekerja atau tenaga ahli. (dikutip dari abstrak tugas akhir Irwan Azhar “Studi
analisa perbandingan ….. “ Fakultas Teknik – Universitas Muhammadiyah
Surakarta)
2.1.1 Jenis-jenis Metode Shotcrete
Menurut SNI 03-6811-2002 tingkatan campuran tambahan untuk shotcrete dibuat
berdasarkan salah satu dari 2 metode berikut ini:
a. Metode Dry-Mix
Pada sistem dry-mix atau sering disebut juga gunite. Campuran yang dimasukkan
dalam mesin berupa campuran kering dan akan tercampur dengan air di ujung selang,
sehingga mutu dari beton yang ditembakkan sangat tergantung pada keahlian tenaga yang
memegang selang yang mengatur jumlah air. Pada sistem ini sangat mudah dalam
perawatan mesin shotcretenya, karena tidak pernah terjadi ‘blocking’.
b. Metode Wet-Mix
Pada sistem wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran
basah, sehingga mutu beton yang ditembakkan lebih seragam. Tapi sistem ini
memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi bila sampai terjadi ‘blocking’.
Pada metode shotcrete, umumnya digunakan additive untuk mempercepat
pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi
terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).
meningkatkan kekuatan tarik dan lentur serta menurunkan permeabilitas. Modifikasi
polimer biasanya akan mengurangi penyusutan dan mempercepat pengeringan.
b. Pozzolanic
Admixture
Pengembangan
yang paling signifikan dalam pencampuran admixture shotcrete
adalah silica fume admixture. Bahan ini merupakan partikel yang sangat halus sekitar
seratus sekali lebih kecil dari semen. Silika ini akan bereaksi dengan pozzolanic yang
dihasilkan oleh hidrasi semen. Hal ini akan menyebabkan kuat tekan meningkat, cukup
menurunkan permeabilitas dan ketahanannya meningkat. Campuran admixture ini juga
berfungsi mengurangi rebound.
2.1.3 Keuntungan dan Kelemahan Metode Shotcrete
Keuntungan dari metoda shotrete adalah :
Rongga – rongga pada permukaan akan terisi bahkan pada permukaan yang tidak
beraturan.
Pengikatan yang baik antara bahan yang dipakai dan permukaan yang dikerjakan.
Variasi ketebalan beton dapat diatur dengan mudah.
Hanya membutuhkan 2-5 orang operator
Memiliki kekuatan yang lebih tinggi di banding metode konvensional
Pasangan dinding bata/ ikatan bata adalah suatu susunan bata yang dibuat zig-zag agar
tidak terjadi siar tegak yang berada dalam suatu garis lurus dengan bahan perekatnya (adukan).
Yang dimaksud siar disini adalah adukan yang sudah terpasang pada pasangan bata, biasanya
mempunyai ukuran ketebalan 1 cm-1,5 cm. Pada pasangan bata ini, siarnya dibuat zig-zag agar
konstruksi bangunannya menjadi lebih kuat, karena dengan susunan zig-zag itu sendiri setiap
komponen (batu-bata & adukan) akan lebih mengikat dengan sempurna dibanding dengan yang
dibuat lurus. Akan tetapi lain halnya dengan pemasangan super bata, karena pada super bata
terdapat lubang-lubang
yang berukuran agak besar dan cukup banyak yang nantinya lubang-
lubang
tersebut akan dimasuki oleh adukan, maka pada pemasangannya diperbolehkan terdapat
Gambar 2.1 Bahan Penyusun B-Panel
2.4 Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya yaitu perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan
dan upah
serta biaya – biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek
(H. Bachtiar Ibrahim,
1994). Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung
dengan teliti, cermat
dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan
berbeda – beda di masing – masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah
tenaga kerja.
Dalam menyusun anggaran biaya dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut :
Biaya Kasar (taksiran)
1. Anggaran
Sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan tiap
2
meter persegi (m ) luas lantai. Anggaran biaya kasar dipakai sebagai pedoman terhadap
anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
yang harus dibedakan dalam menyusun Anggaran Biaya Bangunan yaitu : Harga Satuan Bahan,
Harga Satuan Upah,
Harga Satuan Pekerjaan.
2.5.1 Pasangan
dinding bata merah
Di
bawah ini dijelaskan kedudukan masing-masing istilah sesuai dengan contoh
cara menghitung Harga Satuan Pekerjaan untuk 1 m2 pasangan dinding bata merah dan
plesteran dengan campuran 1 Semen : 5 Pasir.
Daftar Harga Satuan Bahan
1. Bata merah Rp. 612 / buah
2. Semen Rp. 55,000 / zak
3. Pasir Rp. 225,000 / m3
Dari komposisi campuran di atas, kita dapat analisa harga satuan pekerjaan untuk
1 m2 pasangan dinding bata merah dengan campuran 1 Semen : 5 Pasir
Tabel 2.1 Analisa Harga Satuan Bahan untuk 1 m2 pasangan dinding bata merah
(sumber ; Analisa Harga Satuan Perumahan Dylan Residence 2012 )
Tabel 2.2 Analisa Harga Satuan Upah untuk 1 m2 pasangan dinding bata merah
(sumber
; Analisa Harga Satuan Perumahan Dylan Residence 2012 )
Tabel 2.4 Analisa Harga Satuan Upah untuk 1 m2 plesteran dinding t=1,5cm
(sumber ; Analisa Harga Satuan Perumahan Dylan Residence 2012 )
Harga Satuan Pekerjaan = Bahan + Upah
= 11,552 + 36,708 = Rp. 48,260
Maka untuk pekerjaan dinding pada tipe rumah 45 dengan volume 99.89 m2 dapat
dihitung sebagai
berikut :
Tabel 2.5
Rencana Anggaran Biaya pekerjaan pasangan batu bata dan plesteran
dinding rumah tipe 45
(sumber ; Rencana Anggaran Biaya Perumahan Dylan Residence 2012 )
Jenis Harga Satuan Jumlah harga
Volume Satuan
Pekerjaan (Rp) (Rp)
Pasangan
99.89 m2 197,194 19,697,708
Batu Bata
Plesteran
199.77 m2 48,260 9,640,900
t=1,5cm
Total Jumlah Harga (Rp) 29,338,608
Dibawah ini adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pekerjaan dinding
B-Panel pada tipe rumah 45 dengan volume 99.89 m2. Harga satuan didapat setelah hasil
wawancara dengan pihak B-Panel, maka didapat total harga sebagai berikut :
Rencana Anggaran Biaya pekerjaan dinding B-Panel rumah tipe 45
Tabel 2.6
(sumber ; Handry Febriansen – Manager Project Division B-Panel )
Jenis Harga Satuan Jumlah harga
Volume Satuan
Pekerjaan (Rp) (Rp)
Pemasangan
99.89 m2 215,494 21,525,695
B-Panel
Plesteran
199.77 m2 60,225 12,031,148
t=3cm
Total Jumlah Harga (Rp) 33,556,843