Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL SERBUK KAPUR

GAMPING TERHADAP KUAT TEKAN BETON


MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR EX. SENONI DAN
AGREGAT HALUS EX. MUARA BADAK
Heri Kestiyono
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Kalimantan Timur
herikes129@gmail.com

INTISARI

Seiring berkembangnya zaman, teknologi beton juga semakin maju terbukti


dengan adanya penelitian pada teknologi beton dengan menggunakan bahan 2
tambahan berupa serabut kelapa, abu arang kayu, maupun berupa limbah yang
tidak habis terbuang. Samarinda merupakan daerah dengan kekayaan alam yang
berlimpah sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik untuk dunia konstruksi, salah
satunya yaitu kapur gamping. Material kapur gamping dapat digunakan untuk
campuran beton karena kandungan kapur gamping sebagian besar tersusun dari
mineral kalsium karbonat. Adapun tujuan dari penelitian ini, pertama untuk
mengetahui serbuk kapur gamping dapat meningkatkan kuat tekan beton K-225,
dan kedua untuk mengetahui kuat tekan optimum dari penambahan serbuk kapur
gamping terhadap kuat tekan beton normal. Cara membedakan jenis agregat yang
paling banyak dilakukan adalah dengan berdasarkan pada ukuran butiran-
butirannya. Agregat yang mempunyai butiran- butiran yang besar disebut agregat
kasar yang ukurannya lebih besar dari 4.75mm. sedangkan butiran agregat yang
kecil disebut agregat halus yang memiliki ukuran lebih kecil dari 4.75mm.
Kata Kunci: Beton, Serbuk kapur gamping, Pengaruh penambahan material

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beton terdiri dari beberapa fungsi dari bahan material yang terdiri dari air,
bahan semen, agregat halus, agregat kasar. Untuk mendapatkan beton rencana
yang diinginkan, material yang biasa dipakai adalah agregat kasar atau kerikil dan
agregat halus atau pasir, agregat tersebut fungsinya sebagai bahan pengisi dan
semen yang fungsinya sebagai pengikat. Seiring berkembangnya zaman, teknologi
beton juga semakin maju terbukti dengan adanya penelitian pada teknologi beton
dengan menggunakan bahan tambahan berupa serabut kelapa, abu arang kayu,
maupun berupa limbah yang tidak habis terbuang. Samarinda merupakan daerah
dengan kekayaan alam yang berlimpah sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik
untuk dunia konstruksi, salah satunya yaitu kapur gamping. Material kapur
gamping dapat digunakan untuk campuran beton karena kandungan kapur
gamping sebagian besar tersusun dari mineral kalsium karbonat (CaCo3), yang
mana zat tersebut merupakan bahan baku penyusun semen.

Rumusan Masalah
1. Apakah dengan menggunakan persentase serbuk kapur gamping 0%, 4% dan
8% dapat mencapai mutu K-225 ?
2. Berapakah persentase penambahan kapur gamping untuk mencapai kuat tekan
optimum?

Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bermaksud mencari tahu pengaruh penambahan
material serbuk kapur gamping terhadap kuat tekan beton menggunakan agregat
kasar batu senoni dan agregat halus pasir Muara Badak. Adapun tujuan dari
penelitian ini, pertama untuk mengetahui serbuk kapur gamping dapat
meningkatkan kuat tekan beton K-225, kedua untuk mengetahui kuat tekan
optimum dari penambahan serbuk kapur gamping terhadap kuat tekan beton
normal.

LANDASAN TEORI
Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material,
yang bahan utamanya terdiri dari campuran antara semen, agregat halus, agregat
kasar, air dan atau tanpa bahan tambah lain dengan perbandingan tertentu. Karena
beton merupakan komposit, maka kualitas beton sangat tergantung dari kualitas
masing-masing material pembentuk. Agar dihasilkan kuat desak beton yang sesuai
dengan rencana diperlukan mix design untuk menentukan jumlah masing-masing
bahan susun yang dibutuhkan. Adukan beton harus diusahakan dalam kondisi
yang benar-benar homogen dengan kelecakan tertentu agar tidak terjadi segregasi.
Selain perbandingan bahan susunnya, kekuatan beton ditentukan oleh padat
tidaknya campuran bahan penyusun beton tersebut. Semakin kecil rongga yang
dihasilkan dalam campuran beton, maka semakin tinggi kuat desak beton yang
dihasilkan.
Beton dibentuk dari pencampuran bahan batuan yang diikat dengan bahan
perekat semen. Bahan batuan yang digunakan untuk menyusun beton umumnya
dibedakan menjadi agregat kasar (kerikil/batu pecah) dan agregat halus (pasir).
Agregat halus dan agregat kasar disebut sebagai bahan susun kasar campuran dan
merupakan komponen utama beton. Umumnya penggunaan bahan agregat dalam
adukan beton mencapai jumlah ± 70%- 75% dari seluruh beton. Nilai kekuatan
dan daya tahan (durability) beton merupakan fungsi dari banyak faktor, antaranya
adalah nilai banding campuran dan mutu bahan susun, metode pelaksanaan
pembuatan adukan beton, temperatur dan kondisi perawatan pengerasannya. Nilai
kuat tekan beton relatif tinggi dibanding kuat tariknya, dan merupakan bahan
getas. Nilai kuat tariknya berkisar antara 9%-15% dari kuat tekannya.

Jenis Beton
1. Beton ringan merupakan beton yang dibuat dengan bobot yang lebih ringan
dibandingkan dengan bobot beton normal. Agregat yang digunakan untuk
memproduksi beton ringan pun merupakan agregat ringan juga. Agregat yang
digunakan umumnya merupakan hasil dari pembakaran shale, lempung, slates,
residu slag, residu batu bara dan banyak lagi hasil pembakaran vulkanik. Berat
jenis agregat ringan sekitar 1900 kg/m3 atau berdasarkan kepentingan penggunaan
strukturnya berkisar antara 1440 – 1850 kg/m3, dengan kekuatan tekan umur 28
hari lebih besar dari 17,2 Mpa.
2. Beton normal adalah beton yang menggunakan agregat pasir sebagai agregat
halus dan batu pecah sebagai agregat kasar sehingga mempunyai berat jenis beton
antara 2200 kg/m3 – 2400 kg/m3 dengan kuat tekan sekitar 15 – 40 Mpa.
3. Beton berat adalah beton yang dihasilkan dari agregat yang memiliki berat isi
lebih besar dari beton normal atau lebih dari 2400 kg/m3. Untuk menghasilkan
beton berat digunakan agregat yang mempunyai berat jenis yang besar.
4. Beton Massa (mass concrete) Dinamakan beton massa karena digunakan untuk
pekerjaan beton yang besar dan masif, misalnya untuk bendungan, kanal, pondasi,
dan jembatan.
5. Ferro cement adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara
memberikan suatu tulangan yang berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi
kekuatan tarik dan daktil pada mortar semen.
6. Beton serat (fibre concrete) adalah bahan komposit yang terdiri dari beton dan
bahan lain berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah retak-retak
sehingga menjadikan beton lebih daktil daripada beton normal.

METODOLOGI PENELITIAN
Secara garis besar metode pada penelitian ini melakukan persiapan alat dan
bahan; semen, agregat kasar, agregat halus, air dan kapur gamping sebagai bahan
tambah, dan semua peralatan yang akan di gunakan di lengkapi. Langkah
berikutnya yakni pengujian bahan material untuk mengetahui sifat dan
karakteristik bahan dan untuk mengetahui bahan tersebut memenuhi persyaratan
untuk digunakan. Pengujian dan pemeriksaan bahan material campuran beton
terdiri dari :
1. Berat jenis dan penyerapan agregat kasar (SNI 1969:2008),
2. Berat jenis dan penyerapan agregat halus (SNI 1970:2008),
3. Analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C-136:2012),
4. Kadar lumpur agregat halus (SNI ASTM C-117),
5. Kadar lumpur agregat kasar (SNI 03-4141-1996),
6. Kadar air agregat halus dan agregat kasar (SNI 03-1971- 2011), dan,
7. Berat volume agregat halus dan agregat kasar (SNI 03-4804- 1998).

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


Spesifikasi agregat diperoleh dari hasil pengujian laboratorium, lalu
dilakukan penyusunan mix design untuk membuat sampel benda uji yang akan
diuji, dari hasil pembuatan sampel benda uji akan diperoleh hasil kuat tekan beton
dengan menggunakan mesin Compression Macaine.
Dari hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium, diperoleh hasil – hasil yaitu
sebagai berikut :
Berat jenis 2,523 gr/cm3 Min 2,5
Penyerapan 0,502 gr/cm3 Maks 3%
Kadar air 4,004 gr/cm3 -
Kadar lumpur 4,839 gr/cm3 Maks 5%
1.2. Pemeriksaan Agregat Kasar (Ex. Senoni)
Bobot isi 1,346 gr/cm3 Min. 1,3 gr/cm3
Berat jenis 2,622 gr/cm3 Min 2,5
Penyerapan 0,539 gr/cm3 Maks 3%
Kadar air 1,423 gr/cm3 -
Kadar lumpur 0,559 gr/cm3 Maks 1%
2. Analisa Saringan Agregat Gabungan
No. Saringan Pasir Batu Gabungan
37,5 (1 1/2") 35 65 100 % 100
19,1 (3/4") 35 37.326 72.326 % 50-75
9,52 (3/8") 35 11.363 46.363 % 36-60
No. 4 (4,75 mm) 34.929 0.214 35.143 % 24-47
No. 8 (2,36 mm) 34.741 0.214 34.955 % 18-38
No. 16 (1,18 mm) 29.933 0.214 30.146 % 12-30
No. 30 (0,60 mm) 12.774 0.153 12.927 % 7-23
No. 50 (0,30 mm) 4.949 0.153 5.102 % 3-15
No. 100 (0,15 mm) 0.801 0.061 0.862 % 0-6
No. 200 (0,075 mm) - - - %

Kebutuhan Campuran Bahan Untuk 3 Silinder


Dari hasil perhitungan job mix maka didapat jumlah bahan yang akan
digunakan untuk 3 silinder yaitu sebagai berikut :
1. Beton Normal
- Pasir = 13,652 kg/m3
- Batu 2/3 = 24,712 kg/m3
- Semen = 9,353 kg/m3
- Air = 4,185 kg/m3
2. Beton Serbuk Kapur Gamping 4%
- Pasir = 13,652 kg/m3
- Batu 2/3 = 24,712 kg/m3
- Semen = 9,353 kg/m3
- Serbuk Kapur 4% = 0,374 kg/m3
- Air = 4,185 kg/m3
3. Beton Serbuk Kapur Gamping 8%
- Pasir = 13,652 kg/m3
- Batu 2/3 = 24,712 kg/m3
- Semen = 9,353 kg/m3
- Serbuk Kapur 4% = 0,748 kg/m3
- Air = 4,185 kg/m3

HASIL PERHITUNGAN
1. Hasil Kuat Tekan Beton Normal
Kalibrasi Faktor Koreksi
Tanggal Tanggal Kekuatan Kekuatan
Jumlah Benda Umur Beban Pembacaan
N0 pembuatan pemeriksaan tekan tekan 28 hari
(Gram)

Bobot Isi
Luas

(cm)
(cm)
Bidang
Berat

Uji (Hari) (Ton) Manometer Bentuk Umur


beton beton (kg/cm2) (kg/cm2)
(Ton)
12275 176.625 2.32 21-7-2020 24-7-2020 3 18 17.9 0.83 0.40 101.34 305.25
1 12520 176.625 2.36 21-7-2020 24-7-2020 3 3 17 16.90 0.83 0.40 95.68 288.20
12990 176.625 2.45 21-7-2020 24-7-2020 3 16 15.90 0.83 0.40 90.02 271.15
12710 176.625 2.40 30-7-2020 6-8-2020 7 31 30.85 0.83 0.65 174.66 323.75
2 12530 176.625 2.36 30-7-2020 6-8-2020 3 7 32 31.84 0.83 0.65 180.27 334.14
12479 176.625 2.36 30-7-2020 6-8-2020 7 31 30.85 0.83 0.65 174.66 323.75
12455 176.625 2.35 24-7-2020 7-8-2020 14 32 31.84 0.83 0.88 180.27 246.81
3 12250 176.625 2.31 24-7-2020 7-8-2020 3 14 33 32.84 0.83 0.88 185.93 254.56
12372 176.625 2.33 24-7-2020 7-8-2020 14 32 31.84 0.83 0.88 180.27 246.81
12620 176.625 2.38 23-7-2020 13-8-2020 21 33 32.84 0.83 0.95 185.93 235.80
4 12615 176.625 2.38 23-7-2020 13-8-2020 3 21 34 33.83 0.83 0.95 191.54 242.91
12625 176.625 2.38 23-7-2020 13-8-2020 21 32 31.84 0.83 0.95 180.27 228.62
12240 176.625 2.31 23-7-2020 20-8-2020 28 36 35.82 0.83 1.00 202.80 244.34
5 12225 176.625 2.31 23-7-2020 20-8-2020 3 28 35 34.83 0.83 1.00 197.20 237.59
12220 176.625 2.31 23-7-2020 20-8-2020 28 34 33.83 0.83 1.00 191.54 230.77

f’cr = 267,630 kg/cm2


σ = 37,380 kg/cm2
n = 15 Sampel
k = 1,07
f’c = 227,634 kg/cm2
2. Hasil Kuat Tekan Beton Serbuk Kapur Gamping 4%
Kalibrasi Faktor Koreksi
Tanggal Tanggal Kekuatan Kekuatan
Jumlah Benda Umur Beban Pembacaan
N0 pembuatan pemeriksaan tekan tekan 28 hari
(Gram)
Luas

(cm)
(cm)
Bobot Isi
Bidang
Berat Uji (Hari) (Ton) Manometer Bentuk Umur
beton beton (kg/cm2) (kg/cm2)
(Ton)
12415 176.625 2.34 2-8-2020 5-8-2020 3 17 16.9 0.83 0.40 95.68 288.20
1 12320 176.625 2.33 2-8-2020 5-8-2020 3 3 15 14.90 0.83 0.40 84.36 254.09
12350 176.625 2.33 2-8-2020 5-8-2020 3 18 17.90 0.83 0.40 101.34 305.25
12245 176.625 2.31 2-8-2020 9-8-2020 7 24 23.88 0.83 0.65 135.20 250.61
2 12280 176.625 2.32 2-8-2020 9-8-2020 3 7 26 25.87 0.83 0.65 146.47 271.49
12325 176.625 2.33 2-8-2020 9-8-2020 7 24 23.88 0.83 0.65 135.20 250.61
12335 176.625 2.33 2-8-2020 16-8-2020 14 32 31.84 0.83 0.88 180.27 246.81
3 12340 176.625 2.33 2-8-2020 16-8-2020 3 14 34 33.83 0.83 0.88 191.54 262.23
12470 176.625 2.35 2-8-2020 16-8-2020 14 33 32.84 0.83 0.88 185.93 254.56
12265 176.625 2.31 30-7-2020 20-8-2020 21 34 33.83 0.83 0.95 191.54 242.91
4 12235 176.625 2.31 30-7-2020 20-8-2020 3 21 34 33.83 0.83 0.95 191.54 242.91
12225 176.625 2.31 30-7-2020 20-8-2020 21 33 32.84 0.83 0.95 185.93 235.80
12190 176.625 2.30 28-7-2020 25-8-2020 28 36 35.82 0.83 1.00 202.80 244.34
5 12230 176.625 2.31 28-7-2020 25-8-2020 3 28 35 34.83 0.83 1.00 197.20 237.59
12440 176.625 2.35 28-7-2020 25-8-2020 28 36 35.82 0.83 1.00 202.80 244.34
f’cr = 255,450 kg/cm2
σ = 19,360 kg/cm2
n = 15 Sampel
k = 1,07
f’c = 234,735 kg/cm2

3. Hasil Kuat Tekan Beton Serbuk Kapur Gamping 8%

Kalibrasi Faktor Koreksi


Tanggal Tanggal Kekuatan Kekuatan
Jumlah Benda Umur Beban Pembacaan
(Gram)

N0 pembuatan pemeriksaan tekan tekan 28 hari


Bobot Isi
Luas
(cm)

(cm)
Bidang
Berat

Uji (Hari) (Ton) Manometer Bentuk Umur


beton beton (kg/cm2) (kg/cm2)
(Ton)
12205 176.625 2.30 5-8-2020 8-8-2020 3 18 17.90 0.83 0.40 101.34 305.25
1 12170 176.625 2.30 5-8-2020 8-8-2020 3 3 19 18.90 0.83 0.40 107.01 322.31
11980 176.625 2.26 5-8-2020 8-8-2020 3 19 18.90 0.83 0.40 107.01 322.31
12155 176.625 2.29 5-8-2020 12-8-2020 7 30 31.84 0.83 0.65 180.27 334.14
2 12115 176.625 2.29 5-8-2020 12-8-2020 3 7 30 31.84 0.83 0.65 180.27 334.14
12070 176.625 2.28 5-8-2020 12-8-2020 7 29 33.83 0.83 0.65 191.54 355.02
12045 176.625 2.27 4-8-2020 18-8-2020 14 30 29.85 0.83 0.88 169.00 231.38
3 12235 176.625 2.31 4-8-2020 18-8-2020 3 14 32 31.84 0.83 0.88 180.27 246.81
12220 176.625 2.31 4-8-2020 18-8-2020 14 33 32.84 0.83 0.88 185.93 254.56
12075 176.625 2.28 3-8-2020 24-8-2020 21 43 42.95 0.83 0.95 243.17 308.40
4 12065 176.625 2.28 3-8-2020 24-8-2020 3 21 43 42.95 0.83 0.95 243.17 308.40
12060 176.625 2.28 3-8-2020 24-8-2020 21 48 47.92 0.83 0.95 271.31 344.08
12275 176.625 2.32 3-8-2020 31-8-2020 28 41 40.96 0.83 1.00 231.90 279.40
5 12260 176.625 2.31 3-8-2020 31-8-2020 3 28 39 38.81 0.83 1.00 219.73 264.74
12315 176.625 2.32 3-8-2020 31-8-2020 28 39 38.81 0.83 1.00 219.73 264.74

f’cr = 298,379 kg/cm2


σ = 38,675 kg/cm2
n = 15 Sampel
k = 1,07
f’c = 256,997 kg/cm2
Distribusi Normal
Dari data hasil kuat tekan di atas, dimasukan ke dalam aplikasi SPSS untuk
diperiksa apakah data hasil kuat tekan tersebut berdistribusi normal atau tidak
normal.

Grafik Gauss Beton Normal

Grafik Gauss Beton Serbuk Batu Gamping 4%

Grafik Gauss Beton Serbuk Batu Gamping 8%


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan
yaitu sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian dengan serbuk kapur gamping kuat tekan yang
ditargetkan K- 225, didapat hasil kuat tekan sebagai berikut :
No. Umur BN 4% 8%
1 3 260,234 239,796 300,48
2 7 317,377 237,793 321,33
3 14 242,053 241,885 224,90
4 21 224,062 233,811 286,50
5 28 226,433 235,695 255,74

2. Dari hasil Persentase kuat tekan optimum 0%, 4% dan 8% didapat pada
kuat tekan beton dengan tambahan serbuk kapur gamping sebanyak 8%
dengan menghasilkan kuat tekan sebesar 256,997 kg/cm2 dan hasil
tersebut memenuhi kriteria mutu rencana beton K-225. Semakin banyak
persentase serbuk kapur gamping yang digunakan maka akan semakin
bertambah nilai kuat tekan beton, hal tersebut tentunya akan sangat
cocok jika diterapkan di proyek jalan rigid pavement.

Saran
Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan, sehingga dengan kesimpulan
tersebut dapat diberikan saran-saran yaitu sebagai berikut :
1. Dalam proses pembuatan campuran beton harus benar-benar tercampur
dengan rata, agar didapatkan hasil kuat tekan beton yang berkualitas.
2. Lebih baik tidak melakukan pencampuran secara manual karena untuk
menghindari pencampuran yang tidak merata yang biasanya terjadi karena
kesalahan manusia (Human Error)
3. Diperlukan ketelitian dalam pemilihan dan menganalisa sampel sebelum
diaplikasikan ke lapangan.
4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan tidak
mengurangi penggunaan semen agar didapat hasil kuat tekan optimum.
DAFTAR PUSTAKA

ASTM. (1991). Conretes And Agregate.


ASTM C 117-95. Pemeriksaan Kadar Lumpur.
ASTM C 135-95a. Metode Uji Analisis Ayak Agregat Kasar.
ASTM C 29M-91a. Metode Berat Isi Agregat Kasar.
Armeyn, dkk,. 2016. Pengaruh Penambahan Batu Kapur Padat Sebagai Agregat
Halus Pada Kuat Tekan Beton Normal. Jurnal Teknik Sipil ITP
Aji, Pujo., Purwono, Rachmat. 2011. Pemilihan Proporsi Campuran Beton Sesuai
ACI, SNI, dan ASTM. ITS Press, Surabaya.
SNI 1969-2008, Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Kasar
SNI 1969-2008, Cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus
SNI 1971-2011, Cara Uji Kadar Air
SNI 1973-2008, Cara Uji Berat Isi
SNI 1972-2008, Cara Uji Slump Beton
SNI 2493-2011, Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji
SNI 1974-2011, Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder
SNI ASTM C136-2012, Metode Uji Analisa Saringan Agregat Kasar Dan Agregat
Halus.
Tjokrodimuljo, 2007 Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai