TEKNOLOGI BAHAN
DISUSUN OLEH:
Rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah ini beri
judul “ Klasifikasi agregat beton ” Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke
jalan yang penuh dengan cahaya yaitu Agama Islam. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas perkuliahan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi saya sebagai penulis. Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Dr. Jasman, ST., MT selaku dosen pengampu. Terakhir, saya menyadari
bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna. Maka dari itu saya terbuka terhadap
kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan saya, agar pada tugas berikutnya bisa
menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para
pembaca.
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beton adalah material konstruksi yang pada saat ini sudah sangat umum digunakan. Saat
ini berbagai bangunan sudah menggunakan material dari beton. Pentingnya peranan konstruksi
beton menuntut suatu kualitas beton yang memadai. Penelitian-penelitian telah banyak dilakukan
untuk memperoleh suatu penemuan alternatif penggunaan konstruksi beton dalam berbagai
bidang secara tepat dan efisien, sehingga akan diperoleh mutu beton yang lebih baik. Beton
merupakan unsur yang sangat penting, mengingat fungsinya sebagai salah satu pembentuk
struktur yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Keadaan ini dapat dimaklumi, karena
sistem konstruksi beton mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan bahan lain.
Keunggulan beton sebagai bahan konstruksi antara lain mempunyai kuat tekan yang tinggi, dapat
mengikuti bentuk bangunan secara bebas, tahan terhadap api dan biaya perawatan yang relatif
murah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian agregat pada beton
2. Jenis-jenis agregat pada beton
3. Klasifikasi agregat pada beton
1. Agregat Halus
Agregat Halus merupakan bahan pengisi diantara agregat kasar sehingga
menjadikan ikatan lebih kuat yang mempunyai Bj 1400 kg/m. Agregat halus yang
baik tidak mengandung lumpur lebih besar 5 % dari berat, tidak mengandung bahan
organis lebih banyak, terdiri dari butiran yang tajam dan keras, dan bervariasi.
Berdasarkan SNI 03-6820-2002, agregat halus adalah agregat besar butir
maksimum 4,76 mm berasal dari alam atau hasil alam, sedangkan agregat halus
olahan adalah agregat halus yang dihasilkan dari pecahan dan pemisahan butiran
dengan cara penyaringan atau cara lainnya dari batuan atau terak tanur tinggi.
Berdasarkan ASTM C33 agregat halus umumnya berupa pasir dengan partikel
butir lebih kecil dari 5 mm atau lolos saringan No.4 dan tertahan pada saringan
No.200.
Pemisahan ukuran
Ukuran ayakan (mm) Persen (%) berat
yang lewat masing-masing ayakan
25 100
19 90 – 100
9,5 20 – 55
4,75 0 – 10
2,36 0–5
1. Agregat Berat
Agregat berat merupakan agregat untuk membuat beton dengan berat isi >2400
kg/m yang bertujuan untuk menahan radiasi yang berbahaya bagi manusia. Untuk
3
membuat beton tersebut biasanya menggunakan batu barite (BaSO4) dengan berat isi
4,15-4,45 t/m3, dan butirannya seberat 6,80-7,60 t/m3.
2. Agregat Normal
Agegat normal ini yaitu jenis agregat dengan berat isi antara 300-1800 kg/m3.
Kegunaan dari beton normal yaitu untuk membuat beton tanpa persyarat khusus,
biasanya agregat yang dipakai pada umumnya berupa jenis batuan beku, batuan
malihan, dan batuan endapan.
3. Agregat Ringan
Agregat ringan dapat berasal dari sumber daya alam atau hasil dari olahan
manusia. Sumber daya alam yang besar adalah material vulkanik. Buatan atau
sintetis, agregat yang diproduksi oleh proses termal di pabrik-pabrik. Agregat ringan
mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang dari berat tersebut. Tujuan dari agregat
ringan untuk membuat beton dengan tujuan khusus. Agregat ringan ini berupa batu
tulis, terak pecah, tanah foamed, batu apung dan yang berupa hasil olahan manusia
seperti bola plastik ± 6 m, polyethylene terpthalate (PET) yg telah dioalah dari
limbah plastik, kedua agregat ringan tersebut telah diteliti dan layak digunakan
sebagai agregat ringan.
BAB III
PENUTUP
Agregat adalah salah satu dari bahan material beton yang berupa sekumpulan batu pecah,
kerikil, pasir baik berupa hasil alam atau lainnya. Agregat merupakan suatu material yang
digunakan dalam adukan beton yang membentuk suatu semen hidrolis. Agregat yang digunakan
dalam campuran beton dapat berupa agregat alam atau agregat buatan, secara umum agregat
dapat dibedakan berdasarkan ukurannya.
Jenis-jenis agregat beton antara lain, agregat halus dan agregat berat. Agregat Halus
merupakan bahan pengisi diantara agregat kasar sehingga menjadikan ikatan lebih kuat yang
mempunyai Bj 1400 kg/m. Agregat halus yang baik tidak mengandung lumpur lebih besar 5 %
dari berat, tidak mengandung bahan organis lebih banyak, terdiri dari butiran yang tajam dan
keras, dan bervariasi. Menurut SNI 1970-2008, agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil
disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu
dan mempunyai ukuran butir antara 4,75 mm (No.4) sampai 40 mm (No. 1½ inci).
Klasifikasi agregat pada beton antara lain, agregat berat, agregat normal, dan agregat
ringan. Agregat berat merupakan agregat untuk membuat beton dengan berat isi >2400
kg/m3 yang bertujuan untuk menahan radiasi yang berbahaya bagi manusia. Agegat normal ini
yaitu jenis agregat dengan berat isi antara 300-1800 kg/m3. Agregat ringan mempunyai berat
1100 kg/m3 atau kurang dari berat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, Khairul. 2017. “Pengertian Agregat, jenis-Jenis dan Klasifikasinya (Agregat Halus &
Kasar)”, https://www.dataarsitek.com/2017/01/pengertian-agregat-jenis-dan-klasifikasi-Kasar-
Halus.html, diakses pada 23 Juni 2021 pukul 20.30 WITA.