BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Agregat
Agregat adalah salah satu dari bahan material beton yang berupa
sekumpulan batu pecah, kerikil, pasir baik berupa hasil alam atau lainnya.
Agregat merupakan suatu material yang digunakan dalam adukan beton
yang membentuk suatu semen hidrolis. Agregat yang digunakan dalam
campuran beton dapat berupa agregat alam atau agregat buatan, secara
umum agregat dapat dibedakan berdasarkan ukurannya.
9,5 mm 100
4,76 mm 95 – 100
2,36 mm 80 – 100
1,19 mm 50 – 85
0,595 mm 25 – 60
0,300 mm 10 – 30
0,150 mm 2 – 10
Pemisahan ukuran
Ukuran ayakan
Persen (%) berat
(mm)
yang lewat masing-masing ayakan
25 100
19 90 – 100
9,5 20 – 55
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PENINGKTAN JALAN RUAS RING ROAD KOTA WATANSOPPENG
4,75 0 – 10
2,36 0–5
mutu beton. Salah satu limbah yang mengandung pozzolan dan belum
termanfaatkan adalah abu bonggol jagung. Bonggol jagung memiliki
kandungan selulosa 40 - 45%, hemiselulosa 30 - 35% dan lignin 10-20%,
sedangkan abu bonggol jagung mengandung silika lebih dari 60% dengan
sejumlah kecil unsur-unsur logam (Wardhani, 2017).
2.4. Aspal
Aspal adalah bahan hidro Karbon yang bersifat melekat (adhesive),
berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan
Viskoelastis. Aspal sering disebut bitumen, bitumen merupakan bahan
pengikat pada Campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis
perkerasan lentur..
2. Karakteristik Aspal
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PENINGKTAN JALAN RUAS RING ROAD KOTA WATANSOPPENG
Jenis beton aspal yang ada di Indonesia saai ini adalah Laston atau
dikenal dengan nama AC (Asphalt Concrete), yaitu beton aspal bergradasi
menerus yang umum digunakan untuk jalan dengan beban lalu lintas yang
cukup berat. Karakteristik beton aspal yang terpenting pada campuran ini
adalah stabilitas (Waani, 2013).
Selain itu, Bina Marga 2010 juga memberikan persyaratan laston dalam
lapis perkerasan yang dapat dilihat pada Tabel 2.5.2
Laston
Stabilitas marshal
sisa (%) setelah
perendaman selama Min 90
24 jam, 60’ C
Rongga dalam
campuran (%) pada
kepadatan membal Min 2,5
(refusal)