(ORMED)
DI SUSUN OLEH :
KANDORA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya lah sehingga penyusunan makalah ini dapat selesai tepat
waktu
Terwujudnya makalah ini berkat adanya bantuan dari kakak-kakak senior yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan menemani saya mulai dari
tahap persiapan pemberangkatan sampai penyusunan makalah ini, dan terima
kasih pula kepada teman-teman yang telah membantu dan ikut memberikan energi
positif kepada saya.
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan, untuk itu dengan segala rendah hati saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini agar dapat lebih baik
ke depannya.
Akhir kata saya ucapkan semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi para pembacanya.
Makassar,24,Oktober 2022
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
3.1 Kesimpulan 21
3.2 Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN 23
Dokumentasi 23
Itinerary 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gua/Caving adalah lubang alam yang kosong, bentuknya bisa sederhana,
bisa bercabang, dapat vertikal maupun horisontal dan dapat memiliki satu tingkat
atau lebih, baik ada atau tidak ada sungai di dalamnya dan tidak terdapat cahaya
didalamnya.
Kegiatan penelusuran gua atau caving ini dilakukan untuk mengaplikasikan
teori yang sudah diberikan selama materi (Indoor), maka dari itu dilakukan
langsung ke lapangan agar lebih mengerti dan mengetahui lingkungan yang ada
di gua dan lebih tahu tentang teori yang telah diberikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DIVISI CAVING / GUA
2.1.1 Dasar Teori
Gua adalah lubang alami yang berada dalam tanah dapat dimasuki oleh
manusia (Erlangga Esa Laksmana, STASIUN NOL, 2005). Di Indonesia banyak
terdapat gua. Kawasan-kawasan gua di sebut kawasan karst.
Susur Gua atau jelajah Gua (Caving) adalah olahraga rekreasi
menjelajahi gua. Tantangan dari olahraga ini tergantung dari gua yang
dikunjungi, tetapi sering kali termasuk negosiasi lubang, kelebaran,
dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan dan tali juga digunakan
di banyak tempat.
Caving kadang kala dilakukan hanya untuk kenikmatan melakukan
aktivitas tersebut atau untuk latihan fisik, tetap awal penjelajahan, atau ilmu fisika
dan biologi juga memegang peranan penting. Sistem gua yang belum dijelajahi
terdiri dari beberapa daerah di bumi dan banyak usaha dilakukan untuk mencari
dan menjelajahi mereka. Di wilayah yang telah dijelajahi (seperti banyak negara
dunia pertama), kebanyakan gua telah dijelajahi, dan menemukan gua baru
sering kali memerlukan penggalian gua atau penyelaman gua.
3
Jenis gua menurut jenisnya
1. Gua Karst ( Batu Kapur)
Jenis gua yang satu ini terbentuk dari pelarutan batuan kapur, yang
kemudian menghasilkan lubang dan lorong-lorong yang semakin dalam
seiring dengan berjalannya waktu. Jenis gua ini adalah bentukan gua
yang paling besar di dunia; lebih dari 50% dari keseluruhan jumlah gua
yang ada terbentuk dari karst.
Indonesia sendiri adalah negara dengan sebaran batuan kapur
terbesar di dunia.Salah satu gua karst yang terkenal di Indonesia adalah
Gua Surupan di Kebumen, Jawa Tengah; terkenal dengan keindahan
stalakmit dan stalaktit pada dindingnya, serta kekayaan alam berupa
fauna endemik seperti udang, kura-kura, atau walet.
2. Gua Lava
Gua jenis ini terbentuk dari berbagai macam aktivitas vulkanologi,
yang mengakibatkan terjadinya pergeseran permukaan dan menjadi
sebuah endapan batuan muda. Contoh gua lava yang terdapat di
Indonesia adalah Gua Lawa di Kabupaten Purwerejo, Jawa Tengah.
3. Gua Litoral
Gua litoral terbentuk dari proses pengikisan (abrasi) yang terjadi di
pinggir laut, palung laut, atau tebing laut. Gua ini menawarkan bentukan
alam yang tidak biasa dan unik.
2.1.3 Bagian-bagian Gua
1. Zona terang, daerah yang merupakan mulut gua, cahaya masih sama
seperti di luar gua.
2. Zona senja, merupakan daerah di dalam gua dimana tumbuhan hijau
masih bisa tumbuh. Cahaya pada daerah ini pada senja hari.
3. Zona gelap dengan suhu berubah, merupakan daerah gelap total yang
dicirikan dengan suhu dan kelembaban yang masih bisa berubah setiap
saat sesuai dengan perubahan keadaan cuaca luar.
4
4. Zona gelap dengan suhu tetap, merupakan daerah yang terjauh dari mulut
gua dengan suhu dan kelembaban yang selalu tetap
2. Stalakmit,
terbentuk dari proses terjadinya stalaktit. Ketika air menetes jatuh ke
lantai gua, terjadi penguapan air, maka timbul penumpukkan larutan kapur
yang membetuk kerucut memanjang dan meruncing ke atas.
3. Column
Cloumn adalah stalaktit dan stalakmit yang ujung-ujungnya menyatu,
menyerupai pilar/tiang.
4. Drapery/korden,
proses terjadinya hampir sama dengan stalaktit, hanya saja
perembesannya terjadi pada sebuah celah (crack) yang memanjang pada
atap gua, sehingga bentukan yang tumpul menyerupai tirai-tirai seperti korden
jendela yang menggantung pada atap menuju ke bawah dengan lekukan-
lekukannya.
5
5. Flowstone,
terjadi karena penumpukkan larutan kapur pada celah memanjang yang
horizontal pada dinding gua, sehingga membentuk satu gundukan berbentuk
separuh bola yang permukaannya/lapisan luarnya seperti air mengalir.
6. Gourdam (dam),
bentuknya seperti kolam kecil yang saling menyambung dan
menumbuk sehingga membentuk jaringan persis daerah persawahan. Terjadi
karena permukaan dari lantai gua tidak rata, sehingga pada suatu tempat
kapur yang terlarut air mengalir ke dasar gua terhambat dan membentuk
dinding sesuai dengan alur lantai yang menahannya dan terjadi secara
berulang-ulang.
7. Helektite,
yaitu bentuk stalaktit yang aneh karena bisa bercabang sejajar
dengan atau gua, bahkan pertumbuhannya kadang tidak ke bawah tetapi ke
atas menuju atap seperti melawan daya tarik bumi (gravitasi).
2.1.5 Hambatan dalam penelusuran Gua
Hambatan-hambatan dalam penelusuran Gua yaitu,
Setiap penelusur gua wajib menaruh respek terhadap penduduk sekitar gua.
Mintalah ijin seperlunya, bila mungkin secara tertulis dari yang berwenang.
Jangan membuat onar atau melakukan tindakan-tindakan yang menyinggung
perasaan penduduk. Jangan merusak pagar, tanaman, atau bangunan dan
6
mengganggu hewan milik penduduk. Secara umum etika pemanjatan sama
2.1.7 Perlengkapan
1. Helm
2. Lampu kepala
3. Sepatu boot
4. Coverall
5. Sarung tangan
6. Tas
7. Makanan dan air minum
8. Baju ganti
Rock Climbing merupakan salah satu bagian dari divisi MPA Jonggring
Salaka dimana kegiatan tersebut berupa pemanjatan tebing dengan peralatan
dan teknik-teknik tertentu. Kegiatan ini mempelajari tentang teknik-teknik
pemanjatan tebing, pemetaan, rescue, dan lain-lain.
7
2.1.5 Peralatan
1. Tali karmantel, alat terpenting dalam panjat tebing
2. Harness, jangkar yang menghubungkan tali dan tubuhmu
3. Carabiner, logam pengaman yang menghubungkan tali dan alat lainyya
4. Ascender, alat bantu untuk menaiki tali
5. Descender, rem alat Panjang tebing
6. Webbing, tali nilon yang kuat
7. Piton, paku untuk olahraga panjat tebing
8. Hammer, untuk menghantam dan melepas paku piton
9. Chock, and friend alat pengaman yang diselipkan dicelah batu
10. Chalk, bag wadah untuk magnesium
11. Sepatu panjat tebing memiliki desain dan spesiifikasi khusus
4. Off Belay
8
Pembilay Menginstrusi kepada pemanjat bahwa dia tidak
mengamankan lagi
5. Full
Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay agar tali dikencangkan
6. Slack
Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay agar tali dikendorkan
7. Rock
Pemanjat Memberitahukan kepada orang yang berada dibawah bahwa
ada batuan tebing yang jatuhTopPemanjat Memberitahukan bahwa dia
telah sampai pada puncak
2. Alpen system
Lain halnya dengan system diatas, jadi antara titik start dengan pitch
terakhir sama sekali tidak terhubung dengan tali transpot, sehingga jalur
pemanjatan adalah sebagai jalur perjalanan yang tidak akan dilewati kembali
oleh team yang dibawah. Maka pemanjatan dengan system ini benar-benar
harus matang perencanaanya karena semua kebutuhan yang mendukung dalam
pemanjatan tersubut harus dibawa pada saat itu juga.
9
2.3 MOUNTENERING
10
penting karena semakin tinggi suatu daerah semakin rendah kadar
oksigennya.
3. Persiapan Tim
Menentukan anggota tim dan membagi tugas serta
mengelompokkannya dan merencanakan semua yang berkaitan dengan
pendakian.
11
longsoran hutan lebat dan lain-lain. Kecelakaan yang terjadi di gunung-
gunung Indonesia umumnya disebabkan faktor intern. Rasa keingintahuan
dan rasa suka yang berlebihan dan dorongan hati untuk pegang peranan,
penyakit, ingin dihormati oleh semua orang serta keterbatasan-
keterbatasan pada diri kita sendiri.
1. Persiapan
12
3. Evaluasi
13
karena makanan yang kita makan itulah yang menjadi sumber energi
dan tenaga yang dihasilkan lewat oksidasi.
3) Kesegaran Jasmani
4) Program Aerobik
15
kerja fisik seseorang berkaitan dengan kelancaran transportasi
oksigen dalam tubuh selai respirasi.
1. Orientasi Medan
a. Menentukan arah perjalanan dan posisi pada peta
b. Menggunakan kompas
c. Peta dalam perjalanan
16
2. Membaca Keadaan Alam
- Keadaan udara (cuaca, temperature, perubahan awan)
- Membaca sandi-sandi
3. Tingkatan Pendakian gunung
17
berupa buku-buku atau artikel-artikel yang kita butuhkan atau dari orang-
orang yang pernah melakukan pendakian pada objek yang akan kita tuju.
Tidak salah juga bila meminta informasi dari penduduk setempat atau
siapa saja yang mengerti tentang gambaran medan lokasi yang akan kita
daki.
18
Perlengkapan pribadi : jarum , benang, obat pribadi, sikat, toilet
paper / tissu, dll.
Ransel / carrier.
3. Perlengkapan pembantu
19
6. Packing
Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya
menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika
telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke
dalam carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan
anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
7. Perlengkapan Pribadi Alam Bebas
Outdoor activity atau kegiatan alam bebas merupakan kegiatan
yang penuh resiko dan memerlukan perhitungan yang cermat. Jika salah-
salah maka bukan mustahil musibah akan mengancam setiap saat.
Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa salah satu
kegiatan alam bebas yaitu rock climbing [panjat tebing] merupakan jenis
olahraga yang resiko kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah
olahraga balap mobil formula-1.
Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila safety-procedure tidak
menjadi perhatian yang serius, tetapi apabila safety-procedure
diperhatikan dan sering berlatih, maka resiko tersebut dapat ditekan
sampai titik paling aman.
8. Perencanaan Perbekalan
9. Persiapan umum
Kesiapan mental.
20
Kesiapan fisik.
Kesiapan administrasi.
Kesiapan pengetahuan dan ketrampilan.
10. Persiapan mendaki gunung
11. Mengenal Jenis Gunung dan Grade Pendakian
12. Makanan (logistik)
13. Peralatan lain (kantong utnuk sampah dan brang yang basah)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada saat penelusuran atau perjalanan selalu didahului dengan management
perjalanan agar meminimalisir kejadian kejadian yang tak diinginkan nantinya,
serta selalu menjaga etika setiap dalam perjalanan atau kegiatan berlangsung.
Etika Pecinta Alam :
1. Dilarang mengambil sesuatu kecuali gambar.
2. Dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak.
3. Dilarang membunuh sesuatu kecuali waktu.
3.2 Saran
1. Selalu berhati-hati dalam perjalanan di alam terbuka.
2. Selalu memahami kondisi fisik setiap dalam perjalanan.
3. Selalu menjaga sikap setiap dalam perjalanan.
4. Selalu memperhatikan management dalam perjalanan.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://cari-carimakalah.blogspot.com/2017/09/makalah-pendakian-gunung.html
https://akasakaoutdoor.co.id/kenali-jenis-dan-bentuk-gua-sebelum-melalukan-
aktivitas-caving/
http://eprints.ums.ac.id/45544/3/bab%201.pdf
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3348/8/UNIKOM_Muhammad%20Hatta
%20Wardi_11.%20Bab%20I.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/19063/7/9.%20509142002%20BAB%20I.pdf
22
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
23
GUNUNG BIALO 2360 MDPL KAB JENEPONTO
ITINERARY
Hari 1
14 Oktober 2022 Rincian kegiatan Keterangan
24
07.46-08.30 Pos 2 ke pos 3 -
08.30-09.03 Pos 3 ke pos 4 -
09.03-09.30 Pos 4 ke pos 5 -
09.30-09.47 Pos 5 ke Puncak -
10.00-11.46 Puncak ke lokasi camp -
11.46-12.36 Istirahat dan makan -
12.36-14.28 Materi -
14.28-15.00 Packing -
15.00-16.01 Tempat camp ke start point -
16.01-22.23 Start poin ke sekret -
25
1