DIVISI CAVING
Disusun Oleh:
Divisi Caving
BAB I
PENDAHULUAN
Caving, atau yang dikenal juga sebagai speleologi, adalah kegiatan eksplorasi
dan penelitian di dalam gua dan rongga bawah tanah. Aktivitas ini telah ada sejak
zaman dahulu, di mana manusia memasuki gua-gua untuk berlindung, mencari
sumber air, dan mungkin juga upaya spiritual. Namun, seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, caving telah menjadi lebih terstruktur dan mendalam.
Para peneliti dan pecinta alam kini menggunakan peralatan khusus untuk
menjelajahi dan memahami ekosistem unik yang ada di dalam gua, serta
mengungkap potensi penemuan ilmiah dan arkeologis. Caving juga menjadi daya
tarik rekreasi bagi banyak orang yang ingin merasakan petualangan di bawah
permukaan bumi, sambil menghargai keindahan alam yang jarang terlihat.
1.3 Manfaat
Melalui pembukuan ini yang dibuat oleh Divisi Caving diharapkan menjadi
wadah dan sarana bagi Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Teknik yang
berkedudukan sebagai Badan Semi Otonom (BSO) yang bertempat di Fakultas
Teknik UNISSULA agar dapat belajar dan memahami serta
mengimplementasikan tentang ilmu kecintaan alam terutama pengembangan
terhadap pemahaman pada Divisi Caving.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengenalan alat caving dan praktek simpul yang digunakan untuk kegiatan
caving.
2. Pembuatan Anchor menggunakan webbing.
3. Pengenalan dan Pengaplikasian Teknik Rappeling.
4. Pengenalan dan Pengaplikasian Metode SRT (Single Rope Technique).
5. Pengenalan Deviasi, Intermediate, dan sambung tali.
6. Pengenalan macam-macam ornament Gua.
7. Pengambilan Data (Mapping).
Adapun hal yang harus dipersiapkan secara mental bisa dilakukan dengan
browsing di internet terkait dengan medan dan ornament sebagai gambaran dasar
untuk berkegiatan di Gua. Selain itu bisa dilakukan sharing-sharing dengan Senior
MAPATEK dan MAPALA lain yang sudah berpengalaman dalam kegiatan yang
berkaitan dengan Gua.
Selain secara fisik dan mental, tentunya kami juga perlu mempersiapkan
hal yang penting dalam kegiatan Pengembangan Divisi Caving, yaitu dengan
mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk kegiatan Caving/Susur Gua.
Tetapi karena alat yang kurang mencukupi untuk kegiatan Caving, maka Anggota
Muda MAPATEK UNISSULA melakukan safari MAPALA yang bermaksud
untuk meminjam alat dengan mengirimkan surat peminjaman alat yang tercantum
alat yang kurang dan juga sekaligus mempererat silahturahmi antar MAPALA.
Gua adalah istilah yang mengacu pada suatu formasi geologi alamiah yang
terbentuk di dalam batuan atau tanah, yang umumnya memiliki keunikan dan daya
tarik bagi mereka yang tertarik pada eksplorasi alam liar. Gua sering dianggap
sebagai tempat petualangan dan penjelajahan yang menawarkan pengalaman
mendalam dengan lingkungan bawah tanah. Gua-gua sering dianggap sebagai
bagian dari keindahan alam yang belum terjamah dan menawarkan pengalaman
mendebarkan bagi mereka yang mencari tantangan dan pengetahuan tentang
geologi dan ekosistem bawah tanah.
Berdasarkan materi pembentuknya, jenis – jenis gua yaitu gua lava, gua es, gua
kapur, gua fosil, dan gua abrasi. Sedangkan berdasarkan posisinya menurut
Suhardjono (2012:22) gua dibedakan atas gua horizontal dan gua vertikal.
a. Gua Horizontal
Gua dengan jenis ini memiliki mulut gua yang mendatar seperti pintu masuk pada
umumnya, sehingga untuk mencapai ke dalam gua jauh lebih mudah, namun
tingkat kesulitan tergantung medan gua karena ada gua yang sempit atau perlu
menunduk atau merangkak.
b. Gua Vertikal
Gua vertikal adalah jenis gua yang berisi satu atau lebih liang vertikal yang
signifikan, alih-alih lorong horizontal seperti gua pada umumnya. Gua vertikal
biasanya terbentuk dari batu kapur akibat dari erosi jangka panjang oleh air. Gua
ini tidak dapat dijelajahi dengan aman tanpa menggunakan tali atau tangga. Salah
satu contoh gua vertikal yaitu Gua Senen.
Caving atau susur gua adalah salah satu kegiatan alam bebas yang aktivitasnya
menelusuri alam di bawah tanah dalam keadaan gelap dan hanya menggunakan
penerangan kecil. Setiap aktivitas penelusuran gua, tidak lepas dari keadaan gelap
total. Petualangan di lorong gelap bawah tanah menghasilkan pengalaman
tersendiri yang mebimbulkan perasaan ingin tahu yang besar bercampur dengan
perasaan cemas karena gelap total. Susur gua tidak bisa dilakukan tanpa alat.
Sebelum melakukan susur gua, harus dipastikan sudah mengetahui alat-alat yang
digunakan agar aman dan menghindari terjadinya kecelakaan saat di lokasi. Alat-
alat yang dibutuhkan saat susur gua diantaranya yaitu:
b. Cover all (wear pack), digunakan sebagai pelindung tubuh secara keseluruhan.
e. Carmantel Statis, digunakan sebagai lintasan untuk turun dan naik pada gua
vertikal.
h. Seat Harness, digunakan untuk mengikat tubuh yang dipasang pada pinggang
dan paha.
n. Foot loop, digunakan sebagai pijakan kaki dan dihubungkan dengan ascender.
o. Dry Bag, digunakan untuk tempat P3K dan barang penting lainnya.
b. Gourdam: ornamen ini berbentuk mirip petak-petak sawah. Ada dua jenis
mikro (berukuran kecil) dan makro gourdam (berukuran besar). Terbentuk
akibat pengendapan kalsit pada saat aliran air terhambat atau diperlambat pada
bibir gourdam tersebut.
Gambar 2.18 Gourdam
(Sumber: flickr.com)
d. Stalagmit: ornamen yang tumbuh dari lantai gua yang dikarenakan tetesan dari
stalaktit yang terus menunpuk pada satu titik.
b. Alat Tulis
Alat tulis adalah peralatan yang dipergunakan untuk menuliskan atau
menorehkan tanda atau bentuk di atas suatu permukaan. Alat tulis yang biasa
digunakan dala mapping berupa kertas anti air atau kertas kalkir, pensil,
pulpen, penghapus.
Gambar 2.31 Alat Tulis
(Sumber: blibli.com)
c. Kompas
Digunakan untuk membidik azimuth. Kompas ada dua jenis yaitu Kompas
Bidik dan Kompas Orientasi.
3.1 Kesimpulan
Caving merupakan eksplorasi dan penelitian di dalam gua dan rongga bawah
tanah yang telah dilakukan sejak zaman dahulu. Dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, caving menjadi lebih terstruktur dan mendalam,
melibatkan peneliti dan pecinta alam dalam menjelajahi ekosistem gua serta
mengungkap potensi ilmiah dan arkeologis. Selain menjadi daya tarik rekreasi,
kegiatan ini juga dijadikan wadah bagi Mahasiswa Pecinta Alam untuk menambah
pengetahuan tentang gua dan lingkungan bawah tanah, serta untuk memperluas
pemahaman tentang ilmu kecintaan alam. Tentu dengan adanya pembukuan
khususnya pada Divisi Caving bertujuan untuk mendokumentasikan dan
memperkaya pengetahuan anggota MAPATEK UNISSULA, sambil memenuhi
persyaratan keanggotaan dan meningkatkan pemahaman tentang teknik susur gua.
Pada pelaksanaan kegiatan di Divisi Caving perlu menjelaskan dengan lebih rinci
mengenai manfaat dan tujuan dari kegiatan Divisi Caving dalam Program Kerja
MAPATEK UNISSULA. Sebaiknya juga dapat menguraikan bagaimana Divisi
Caving akan menjadi sebuah wadah yang efektif bagi anggota Mahasiswa Pecinta
Alam untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang ilmu kecintaan alam dan
lingkungan bawah tanah. Sertakan juga penjelasan tentang bagaimana pembukuan
dan dokumentasi yang dilakukan oleh Divisi Caving dapat membantu dalam
memperkaya pengetahuan anggota dan memenuhi persyaratan keanggotaan.
Selain itu, pada Divisi Caving juga dapat menguraikan lebih lanjut tentang
tahapan-tahapan persiapan fisik dan mental yang harus dijalani oleh anggota
Divisi Caving sebelum melaksanakan kegiatan serta mampu memberikan contoh
yang lebih spesifik mengenai jenis latihan rutin yang dilakukan setiap minggu dan
bagaimana hal tersebut dapat membantu meningkatkan kesiapan fisik anggota.
Penjelasan metode juga perlu di jabarkan untuk meningkatkan persiapan mental,
seperti diskusi dengan senior atau pencarian informasi online tentang Gua. Serta
kesadaran akan faktor-faktor keamanan dan lingkungan menjadi prioritas utama.
Hal ini menjelaskan tentang pentingnya pengetahuan, pelatihan, dan pengalaman
yang memadai perlu ditekankan sebagai bagian integral dari kegiatan ini.
LAMPIRAN