Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN EKSKURSI 2016

EKSKURSI DI KARANGSAMBUNG, PT. DAHANA, PT. BUKIT ASAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Tambang Terbuka

OLEH :

NADIA ANGGRAINI PUTRI

RIKA ALMAIDA SIMANJUNTAK

FATHONIE YURNIA

OKTAVIANA SAPUTRI

WENI FATMADIAH

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat serta hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Ekskursi di
Karangsambung, PT. Dahana, dan PT. Bukit Asam ini dapat terselesaikan dengan
baik tanpa kendala. Adapun penyusunan Laporan Ekskursi ini berdasarkan data-data
yang diperoleh selama melakukan ekskursi, serta buku buku pedoman,. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ekskursi ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak Bambang Heryadi, ST.MT selaku dosen pembimbing
2. Rekan-rekan satu angkatan teknik pertambangan S1 2013 yang mengikuti
ekskursi 2016
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan
industri masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan Laporan Praktik Industri ini. Demikian kata
pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami
sendiri dan pembaca pada umumnya.
2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ekskursi.1
B. Tujuan Ekskursi..2
C. Manfaat Ekskursi2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ekskursi di Karangsambung3
B. Ekskursi di PT. Dahana7
C. Ekskursi di PT. Bukit Asam12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...19
B. Saran.19
DAFTAR PUSTAKA20
LAMPIRAN
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Ekskursi


Study Ekskursi adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa di bidan pertambangan
terutama di bidang akademis dan juga non akademis.selain itu juga wawasan
mahasiswa di dunia mahasiswa.sedangkan pertambangan itu sendiri
merupakanrangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan
(penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral,
batubara, panas bumi, migas. Dalam dunia pertambangan mahasiswa dituntut
tidak hanya memahami materi saja tetapi diharapkan sebisa mungkin untuk
memahami dan mengetahui proses penambangan secara nyata.
Kegiatan Studi Ekskursi diharapkan bisa membantu mahasiswa untuk lebih
memahami dan menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam dunia kerja.
Pengalaman dan ilmu dalam dunia kerja yang didapatkan dalam Studi Ekskursi
diharapkan mahasiswa bisa menentukan kemana arah setelah lulus kuliah. Untuk
memperoleh pekerjaan kemampuan saja tidak cukup tetapi diperlukan jaringan
luas supaya dapat memporelah informasi dalam segala hal khususnya dunia
kerja.
Kegiatan ekskursi yang telah dilakukan yaitu di Karangsambung untuk
melihat kondisi geologi ( yang berhubungan dengan batuan beku, sedimen, dam
metamorf), PT.Dahana (Persero) untuk mengetahui tentang bahan peledak dan
pembuatannya, dan di PT. Bukit Asam untuk melihat proses produksi Batubara
dengan menggunakan Bucket Wheel Exscavator (BWE) dan proses penanganan
Air Asam Tambang (AAT) di PT. Bukit Asam.
4

B. Tujuan Kunjungan Industri


Diadakannya kunjungan industry ini bertujuan untuk :
1. Sebagai wawasan informasi serta memperbanyak pengetahuan
2. Untuk mengetahui alat-alat dan peralatan yang digunakan dalam suatu
bidang pekerjaan
3. Sebagaitindaklanjutpembelajaranteori
4. Untuk memenuhi sebagian syarat dalam menyelesaikan tugas
C. Manfaat Kunjungan Industri
Adapun beberapa manfaat kunjungan industri diantaranya :
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia
kerja Melihat secara langsung cara kerja produksi
b. Mendapat gambaran saat akan bekerja atau ingin membuat sebuah
industri
2. Bagi Kampus
a. Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi mahasiswa dapat mengajar
mahasiswa belajar langsung ke lapangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekskursi di Karangsambung
Kebumen adalah salah satu kabupaten yang masuk dalam wilayah propinsi
Jawa Tengah di wilayah paling Selatan pulau Jawa dan berbatasan langsung
dengan Samudra Hindia. Dengan kata lain, tidak ada lagi daratan di Selatan
Kebumen, hanya ada Samudra Hindia dan Kutub Selatan. Nama Kebumen yang
memiliki arti Kebumian merupakan nama baru dari kabupaten Panjer yang
berarti tonggak awal.
Ditinjau dari sisi Geologis, Kebumen merupakan daerah tertua dalam proses
pembentukannya. Daerah ini merupakan daerah Subduksi yang awalnya
merupakan dasar samudra yang kemudian muncul sebagai akibat terjadinya
tumbukan dua lempeng bumi pada 117 juta tahun 60 juta tahun yang lalu, yakni
lempeng benua Eurasia dan lempeng samudra Hindia.
Salah satu bukti dari peristiwa alam tersebut adalah daerah Luk Ula (nama
sungai di Kabupaten Kebumen yang dimulai dari kecamatan Karangsambung
menuju ke Selatan hingga bermuara di samudra Hindia). Sungai Luk Ula pada
awalnya merupakan sungai bawah laut, terbentuk pada masa pratersier tertua
diperkirakan telah berumur sekitar 117 juta tahun. Nama Luk Ula sendiri
didasarkan pada pola alur sungai yang berkelok kelok seperti jejak ular yang
berjalan, sehingga dinamakan Luk (Alur) Ula (Ular). Penelitian tentang
Kebumen pertama kali dilakukan oleh Verbeek, seorang geolog Belanda pada
tahun 1891. Ia melakukan penelitian di wilayah Karangsambung. Hasil penelitian
ini baru dipetakan secara geologi oleh Harlof pada tahun 1933. Penelitian
dilanjutkan oleh Sukendar Asikin, geolog Indonesia pertama yang mengulas
geologi daerah Karangsambung berdasarkan teori Tektonik Lempeng. Bukti
bukti geologis berupa batuan batuan kuno di Karangsambung sebagai hasil
evolusi bumi antara lain batuan Rijang dan batuan Lempung Merah Gamping.
Secara teori, kedua batuan tersebut hanya bisa di temui di dasar lautan dalam.
4

Terdapat pula batuan Basalt Karangsambung yang merupakan batuan beku yang
berasal dari letusan gunung berapi dasar laut. Karangsambung yang hingga kini
terkenal sebagai daerah penambangan pasir dahulunya merupakan gunung api
purba dasar laut sebelum masa pratersier. Ada juga batuan Sepentinite yang
merupakan batuan malihan dari perut bumi di bawah lantai samudra. Selain
batuan batuan tadi, tedapat juga batuan Sekismika, fosil hasil evolusi biota laut
seperti ikan, bintang laut, kerang laut, kepiting, terumbu karang dan lain lain.
Fosil biota darat yang dimungkinkan ada setelah Karangsambung menjadi
daratan pun banyak dijumpai antara lain fosil: bambu, berbagai tanaman keras
seperti jati, kelapa, buah kelapa dan tanaman pohon pohon purba lainnya yang
usianya sangat tua dan bahkan memiliki tingkat kekerasan jauh di atas rata rata
kekerasan batuan umumnya. Para geolog dari berbagai negara pun banyak yang
mengunjungi Karangsambung dimana lokasi tersebut telah dijadikan
laboratorium geologi nasional LIPI dan telah diakui dunia sebagai lapangan
geologi terlengkap di dunia. Lokasi situs geologi ini sangat luas, mencapai 3
kecamatan yakni kecamatan Karangsambung, Sadang, dan Karanggayam.
Batuan Karangsambung dan batuan sungai Luk ula memiliki ciri khas yang
tidak dimiliki oleh batuan lain di belahan bumi mana pun. Banyaknya
masyarakat yang tidak mengetahui ciri khas dan karakteristik batuan Luk Ula dan
Karangsambung akhirnya terpaksa tertipu dengan batu batu yang berasal dari
luar Kebumen atau bahkan dari Kebumen sendiri tetapi bukan dari alur Luk Ula
dan Karangsambung yang diatasnamakan batuan Luk Ula dan Karangsambung.
Batu Mulia Sungai Luk Ula
Sesuai dengan julukannya, Batu Mulia adalah batu yang mempunyai
derajat kemuliaan yang lebih dibandingkan dengan batuan lainnya. Derajat
kemuliaan tersebut bisa dilihat dari kekerasan, keunikan corak, unsur
pembentukan, kandungan mineralnya, kelangkaannya dan sebagainya. Batuan
tersebut kemudian dibentuk menjadi batu akik yang menjadi asesoris manusia
5

ataupun Suseki (Kerajinan Batu Hias). Tujuannya tidak lain untuk menambah
nilai kemuliaan manusia dari aspek keindahan.
Budaya memakai akik atau asesoris dari batu hingga hiasan batu seperti
suseki telah menjadi bagian dari gaya hidup. Batuan batuan luar negeri pun
telah banyak masuk ke Indonesia bahkan kini menduduki kelas teratas.
Ketidaktahuan masyarakat dalam negeri mengenai batu Luk Ula yang sebenarnya
telah dikenal hingga mancanegara menambah kabur dan rendah nilai batuan Luk
Ula yang sangat luarbiasa baik dari segi ketuaan usia, kekerasan, kelangkaan,
kandungan mineral, kegilapan, kandungan minyak, kekhasan dan daya
kandungan enegi yang tersimpan sebagai benda statis yang bisa digunakan untuk
memancarkan daya potensi manusia (pemakainya) dengan sistem induksi materi
makrokosmos dan mikrokosmos. Hal inilah yang sesungguhnya menjadi dasar
kecocokan seseorang terhadap batuan tertentu yang didasarkan dengan profesi,
karakter, dan hari kelahiran seseorang dengan unsur alam di hari kelahiran
tersebut yang harus bersinergi dengan daya makrokosmos statis yang ada dalam
batu.
Fenomena dan pemahaman masyarakat awam terhadap tingginya harga dan
klas dari batu luar menjadikan kesenangan bagi para kolektor batu baik dalam
negeri maupun luar negeri seperti China, Jepang Korea dan lain lain yang
dengan mudah dan murahnya membeli dan mengangkut bongkahan bongkahan
besar batuan Luk Ula ke tempat mereka, sementara masyarakat umum
dikondisikan untuk berburu batu luar negeri atau luar pulau. Kecerobohan juga
terjadi di beberapa daerah dimana para pecinta akik membeli batu batu Luk Ula
yang khas tersebut kemudian diatasnamakan batuan dari daerah mereka.
Tentunya mereka tidak memperhitungkan sisi geologis bahwa batuan Luk Ula
adalah jenis batuan dengan ciri khusus yang tidak dimiliki oleh daerah di belahan
bumi manapun.
6

Batuan Luk Ula dan Daya Energinya


Batuan Luk Ula yang memiliki bermacam macam jenis dan kekhasan
tersendiri, memiliki daya manfaat sebagai hasil induksi energi statis
makrokosmos yang dikandungnya terhadap energi dinamis mikrokosmos yang
terdapat dalam diri manusia (si pemakai atau pemilik batu). Proses ini merupakan
proses reaksi alam baik kimia, fisika, kelistrikan, kemagnetan dan lain lain.
Daya yang ditimbulkan dari pemakaian dan kepemilikan batu Luk Ula berbeda
dengan batuan batuan dari daerah lain yang lebih bersifat klenik dan erat
dengan pencitraan bahwa batu atau akik identik dengan dunia perdukunan.
Mencari Bahan Dasar di Aliran Sungai Luk Ula Karangsambung
Mencari bahan dasar berupa batuan untuk dijadikan akik di sungai luk Ula sangat
sulit. Hal ini disebabkan oleh kegiatan eksplorasi pasir secara besar besaran
yang telah berlangsung lebih dari 25 tahun ini dengan menggunakan mesin sedot,
sehingga batuan batuan mulia ikut tesedot dan terbawa oleh truk pasir ke
tempat tempat konsumen pasir, tidak hanya di dalam kabupaten Kebumen saja,
tetapi sampai ke luar kabupaten, dikarenakan kualitas pasir Luk Ula yang dikenal
unggul sejak dahulu. Selain aktivitas penambangan pasir, hal lain yang
menyebabkan langkanya batuan Luk Ula adalah banyaknya kolektor dari luar
kota bahkan macanegara seperti Jepang, Korea, Cina, dan lain lain yang
membeli dan mengangkut bongkahan bongkahan batuan berkualitas Luk Ula
Karangsambung yang tidak jarang menggunakan kendaraan berat. Batuan berupa
bongkahan besar tersebut dijadikan hiasan taman bernilai tinggi. Keadaan ini
sangat sulit dicegah sebab batuan batuan ini tidak hanya tersebar di tanah milik
LIPI saja, akan tetapi lebih banyak dan beragam di tanah milik warga. Kondisi
ekonomi warga yang pas pasan dan medan pegunungan menjadikan batuan
batuan ini sebagai sumber mata pencaharian warga. Harga murah untuk batu
berkualitas tinggi ini tidak menjadi masalah bagi warga yang sehari harinya
mayoritas bergantung pada alam Luk Ula dan Karangsambung. Efek kelangkaan
seperti yang terjadi sekarang ini pun tidak dihiraukan warga.
7

B. Ekskursi di PT. Dahana


1. Sejarah Singkat
PT DAHANA (Persero) atau DAHANA adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) di bidang industri strategis yang memberikan layanan bahan
peledak terpadu untuk sektor Migas, Pertambangan Umum, Kuari dan
Konstruksi serta sektor pertahanan keamanan. Sejarah DAHANA sebagai
pionir di industri ini berawal dari proyek Menang Angkatan Udara Republik
Indonesia (AURI) pada tahun 1966 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Setelah pada tahun 1973 diresmikan menjadi Perusahaan Umum DAHANA
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 36/1973,kemudian ditetapkan sebagai
Perusahaan Perseroan (Persero), pada tahun 1991.
DAHANA telah teruji dan terbukti mampu menyediakan bahan
peledak dan jasa peledakan secara terpadu untuk berbagai kebutuhan dan
kondisi secara memuaskan, termasuk bench blasting, trench blasting dan
underwater blasting yang cukup kompleks. DAHANA mampu menangani
proses peledakan secara lengkap mulai dari perancangan, kalkulasi, persiapan
drill hole, konfigurasi peledakan, penyediaan bahan peledak, pelaksanaan
peledakan, hingga pengamanan operasional.
Inovasi menjadi kata inti DAHANA untuk terus berkembang baik dari
segi produk baru maupun proses yang lebih efisien.
DAHANA telah berhasil mendirikan Pabrik Cartridge Emulsion,
ANFO, Pabrik Detonator Electric dan Non-electric, Pabrik Ammonium
NitrateSolution dan Pabrik Booster, serta memiliki gudang bonded
magazinedanOn-site Plant, pabrik emulsion di berbagai lokasi tambang
Pada tahun 2012, DAHANA menyelesaikan pembangunan fasilitas
pengembangan dan manufaktur terbesar di ASEAN yang dinamakan
Energetic Material Center (EMC) berlokasi di Subang, Jawa Barat.
DAHANA sadar tumpuan perusahaan terletak pada pengelolaan
sumber daya manusia yang mumpuni, sistem manajemen yang efektif, dan
8

tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan komitmen
manajemen PT DAHANA (Persero) melalui Kebijakan Manajemen Mutu,
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan yang telah mendapatkan
sertifikasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007
PT. DAHANA tidak saja membuat bahan peledak untuk penambangan
saja tetapi juga untuk kegiatan militer. Konsumennya sudah tersebar di
seluruh Indonesia bahkan Luar Negri.
2. K3LH
PT DAHANA (Persero) menetapkan Kebijakan Manajeman Mutu K3
dan lingkungan (QHSE Policy) sebagai komitmen perusahaan dalam
menetapkan, mengimplementasikan & memelihara well-established QHSE
management system yang berbasis OHSAS 18001:2007 untuk SMK3, ISO
14001:2004 untuk sistem Manajemen lingkungan dan ISO 9001:2008 untuk
Sistem Manajemen Mutu.
Komitmen PT DAHANA (Persero) dalam pemenuhan Peraturan
perundangan dan persyaratan K3 dan lingkungan seperti ter-state dalam
Kebijakan MK3L dilakukan melalui penaatan terhadap Peraturan
perundangan dan persyaratan K3 dan lingkungan secara bertahap, konsisten
dan berkesinambungan.
Komitmen PT Dahana (Persero) dalam pencegahan kecelakaan kerja,
peningkatan kualitas kesehatan kerja dan pencegahan pencemaran lingkungan
ditetapkan dengan penetapan HSE Key Performance indicator berupa zero
incident, zero occupational illnes dan zero environmental pollution melalui
implementasi secara konsisten praktek kerja aman, sehat & ramah
lingkungan.
Selaras dengan Program Budaya Perusahaan, PT. Dahana (Persero)
mengembangkan awareness dan budaya selamat, sehat dan ramah lingkungan
dengan minimalisasi perilaku yang tidak aman dan/atau kondisi tidak aman
9

yang berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja, gangguan


kesehatan & pencemaran lingkungan.
3. Pabrik-Pabrik PT. Dahana
a. Pabrik Emulsi
Dahana memiliki pabrik bahan peledak jenis emulsi di Tasikmalaya.
Pabrik yang memproduksi jenis bahan peledak cartridge emulsion ini
memiliki kapasitas produksi 2.000/ton/shift.
b. Pabrik Detonator
Pabrik electric detonator bekerjasama dengan PT Pindad. Dengan
kapasitas 1.500.000 pcs/tahun, pabrik yang berlokasi di Turen, Malang
didirikan untuk mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri. Produk
yang dihasilkan dari pabrik ini antara lain, plain detonator, instaneous
detonator, dan delay detonator. saat ini sedang dikembangkan seismic
detonator, selain inovasi pengembangan squib untuk roket Lapan,
detonator granat untuk Pindad.
Sedangkan pabrik Non-Electric Detonator berlokasi di Subang Jawa
Barat. Jenis detonator ini merupakan salah satu aksesories yang saat ini
makin diminati oleh pertambangan-pertambangan besar seperti batubara,
emas dan sebagainya, karena dapat mengurangi dampak peledakan yang
berupa getaran pada lingkungan disekitarnya. Disamping itu
kinerja/performance peledakan menggunakan non-electric detonator
dinilai lebih baik dibandingkan dengan electric detonator. Dengan
kapasitas produksi mencapai 3 juta unit per tahun, pendirian pabrik ini
diharapkan dapat memenuhi permintaan untuk pasar dalam negeri.

c. Pabrik DANFO
Pabrik DANFO berlokasi di Subang Jawa Barat memiliki kapasitas
produksi 5.000 ton/shift/tahun.
d. Gudang Berikat
10

Selama empat puluh dua tahun Dahana telah menunjukkan eksistensinya


dalam industri bahan peledak dalam negeri. Dengan memanfaatkan
fasilitas yang dimiliki dan peluang bisnis yang ada Dahana telah
mendapatkan ijin sebagai Penyelenggara Gudang Berikat (PGB) dan
merangkap Pengusaha Pada Gudang Berikat (PPBG) berlokasi di Jl.
Subang Cikamurang, Desa Sadawarna, Kecamatan Cibogo, Kabupaten
Subang, Jawa Barat, dan memiliki luas 3.600 m2 yang terdiri atas 3 buah
gudang berikat masing-masing untuk bahan peledak AN, detonator, dan
accessories.
4. Pertambangan Umum dan Kuari
Bahan peledak merupakan bahan yang sangat bebahaya dan sensitif,
sehingga untuk tujuan tertentu perlu ada monitoring dan kontrol tertentu.
Bahan Peledak Komersial merupakan campuran bahan kimia yang dapat
digunakan sebagai bahan peledak untuk pekerjaan pertambangan, pekerjaan
konstruksi sipil atau dalam produksi tertentu untuk tujuan komersil lainnya.
PT DAHANA (Persero) ditunjuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
27 Tahun 1982 untuk menyediakan bahan peledak dan jasa yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 125 tahun 1999 tentang Pengadaan dan Penggunaan Bahan
Peledak adalah rincian dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 36 Tahun
2012 tentang Pedoman regulasi, Pengawasan dan Pengembangan Industri
Bahan Peledak dan Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Pengawasan, Pengendalian dan Keamanan Bahan Peledak Komersial.

5. Izin Pembelian dan Penggunaan (Izin P2)


Pembelian bahan peledak hanya dapat dipenuhi jika pelanggan memiliki Izin
Pembelian dan Penggunaan (Izin P2) yang dikeluarkan oleh Kepala
Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang berlaku selama 6 (enam) bulan
dan hanya diberikan kepada pelanggan yang sudah mempunyai sendiri Izin
11

Pemilikan, Penggunaan dan Penyimpanan Bahan Peledak (P3 izin) yang juga
dikeluarkan oleh Kapolri.
6. Kepemilikan, Izin Kuasa dan Penyimpanan (Izin P3)
Izin P3 adalah Izin Pemilikan, Penggunaan dan Penyimpanan Bahan Peledak.
Izin P3 dikeluarkan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan berlaku
selama 5 (lima) tahun sesuai dengan keabsahan izin yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Mineral & Batubara, Direktorat Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi. Sebelum Izin P2 atau Izin P3 dikeluarkan
oleh Kapolri Indonesia, diperlukan adanya rekomendasi dari Kepala
Kepolisian Daerah (Kapolda). Untuk proyek/ perusahaan di bawah Direktorat
Jenderal Pertambangan Umum atau Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
Bumi, selain dari rekomendasi dari Kapolri sementara, rekomendasi dari
salah satu Direktorat tersebut di atas juga diperlukan. Selain itu, untuk
mendapatkan rekomendasi dari Kepala Kepolisian Daerah, rekomendasi dari
Kepolisian Daerah (Polres) juga diperlukan.
7. PEMBELIAN
a. Pelanggan mengajukan permintaan tertulis dengan menyebutkan jenis dan
kuantitas bahan peledak bersama dengan penjelasan pada tujuan
penggunaan.
b. Berdasarkan permintaan material, Dahana akan mengajukan penawaran
untuk pelanggan dan jika diinginkan, Dahana dapat membantu dalam
mempersiapkan dan menyelesaikan izin yang diperlukan.
c. Setelah perjanjian pembelian tercapai antara Dahana dan pelanggan,
persyaratan pembelian akan dinyatakan dalam pesanan pembelian / PO
atau layanan order / SO.
d. Berdasarkan urutan, Dahana akan menentukan rencana pengadaan,
apakah itu akan dipenuhi dari stok yang tersedia, diproduksi atau
diimpor.
12

e. Barang akan dikirim setelah izin dan pembayaran persyaratan terpenuhi


sesuai dengan jadwal pengiriman.
C. Ekskursi di PT. Bukit Asam
1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini didirikan sejak penjajahan Belanda tahun 1919 dengan
metode penambangan terbuka (Open Pit Mining) dengan daerah
pertambangan pertama di daerah Air Laya. Lalu pada tahun 1923 metode
penambangan diubah menjadi penambangan bawah tanah (Underground
Mining). Tetapi metode ini hanya bertahan hingga 1940.
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah mulai melakukan pembebasan
perusahaan yang dinamakan nasionalisasi. Lalu setelah Belanda mengakui
bahwa Indonesia sudah merdeka, pada tahun 1950 pemerintah Indonesia
mengesahkan berdirinya Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam
(PN. TABA). Lalu pada tahun 1981, PN. TABA resmi berubah nama
menjadi Perusahaan Terbuka Tambang Batubara Bukit Asam (persero) Tbk. ,
yang selanjutnya disebut perseroan.
PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pelabuhan Tarahan atau di sebut
juga dengan PTBA merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak
dalam bidang distribusi batubara yang berpusat di Tanjung enim, Sumatera
Selatan. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. adalah perusahaan milik negara yang
bertujuan mengembangkan usaha pertambangan nasional khususnya
batubara. PTBA yang berdiri sejak 1981 termasuk dalam daftar lima besar
produsen batubara di Indonesia. Bahkan penjualan PTBA di dalam negeri
termasuk terbesar kedua.
Di era awal 1970-an saat melambungnya harga minyak, mata dunia
terbuka bahwa batubara merupakan sumber energi alternatif yang murah dan
memiliki cadangan besar. Di awal tahun 1976, Unit Produksi TABA yang
merupakan bagian dari Perum Batubara mendapatkan kunjungan dari pihak
Bank Dunia. Unit yang memiliki kapasitas produksi tahunan 122,000 ton saat
13

itu telah memiliki studi kelayakan sederhana dan memiliki angka produksi
yang tidak melebihi 1 juta ton per tahun. Kemudian diputuskan untuk
mengubah coal mining projectmenjadi coal mining transportation atau
pertambangan terpadu.
Pertambangan Terpadu ini dalam perencanaannya transportasi
batubara akan menempuh perjalanan darat sejauh 420 kilometer dan
perjalanan laut 100 kilometer dari lokasi awal (hulu) di area penambangan
batubara Tanjung Enim, dan berujung (hilir) di PLTU Suralaya. Untuk studi
kelayakan terpadu program pengembangan ini sendiri, Bank Dunia dan
pemerintah RI masing-masing mengeluarkan anggaran 10 juta dolar AS.
2. Lokasi Perusahaan
PT Bukit Asam berlokasi di sekitar Pulau Sumatera dan kantor di Jakarta,
serta 3 dermaga di Teluk Buyur, Kertapati, dan Tarahan. Lokasi PT Bukit
Asam dapat dilihat di bawah ini dengan luas daerah operasi tambang seluas

90.823 ha :
Gambar 2. 1 Lokasi PT Bukit Asam
Tambang batubara Tanjung Enim seluas 66.414ha yang meliputi Kabupaten
Muara Enim danKabupaten Lahat, Sumatera Selatan, yang terdiridari Air
Laya (7.621 ha), Muara Tiga Besar (3.300ha), Banko Barat (4.500 ha),
14

Banko-Tengah BlokBarat (2.423 ha), Banko-Tengah Blok Timur (22.937ha),


Banjarsari, Kungkilan, Bunian,Arahan Utara,Arahan Selatan (24.751 ha).
Anak Perusahaan PT Bukit Kendi (882 ha).
Tambang batubara Ombilin seluas 2.950 ha,yang meliputi Lembah Segar dan
Talawi.
Lokasi Peranap, Indragiri Hulu Riau (18.230 ha).
Lokasi Kecamatan Palaran, Kotamadya Samarindamelalui anak perusahaan
PT Internasional PrimaCoal (3.238 ha).
3. Profil PT Bukit Asam
PT Bukit Asam (Persero) Tbk. merupakan perusahaan tambang
batubara di Indonesia yang sebagaian besar sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia sebesar 65,02% dan publik sebesar 34,98%.
Perusahaan tambang yang berdiri pada tanggal 2 Maret 1981 berdasarkan
dasar hukum Peraturan Pemerintah No 42 tahun 1980 ini memiliki besar
modal dasar senilai Rp 4.000.000.000.000 ( Rp 4 triliun). PT Bukit Asam
(Persero) Tbk. ini beralamat pusat di Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim,
Sumatera Selatan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2014, PT
Bukit Asam (persero) Tbk. mendapatkan laba bersih senilai Rp 2,02 trilliun
dengan volume penjualan sebesar 17,96 juta ton.
4. Proses Penambangan
PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim memiliki 3 sumber
tambang yaitu tambang utama yang berada di Airlaya, lalu di Muara Tiga
Besar yang biasa disebut MTB, dan di Banko Barat. PT Bukit Asam ini
merupakan pertambangan open pit atau tambang terbuka, dimana kegiatan
penambangan dilakukan di permukaan bukan di bawah tanah. Tentunya
proses penambangan yang pertama dilakukan adalah proses eksplorasi untuk
mengetahui potensi batubara yang dapat ditambang. Setalah itu, proses
penggalian pun dilakukan. Hasil galian lalu akan diangkut ke tempat
penyimpanan batu bara sementara atau yang biasa disebut dengan stock pile .
15

Lalu, batu bara akan diangkut dengan kereta dan selanjutnya dengan kapal
untuk dikirim ke konsumen. Pada dasarnya proses penambangan yang
terdapat di PT Bukit Asam memiliki 2 tipe penambangan. yang pertama
pertambangan kontinyu (continuous mining) dan penambangan manual.
Dimana metode Penambangan kontinyu ( BWE System )dioperasikan oleh
perusahaan PTBA sendiri sedangkan untuk metode penambangan manual (
Shovel/Truck )sebagian besar dilakukan oleh pihak ketiga/Kontraktor. Pada
penambangan manual, proses penanmbangan hanya dilakukan secara
sederhana menggunakan alat bantu Shovel dan truk pengangkut/Dump Truck.
Sedangkan penambangan kontinyu dilakukan secara terus menerus dengan
menggunakan alat BWE dan didukung sistem CHF.

Gambar 3.2 Continuous Mining


Proses penambangan dimulai dari sumber tambang yang berada di
kawasan Airlaya, Muara Tiga Besar dan Banko Barat. Ketiga kawasan
tersebut menjadi sumber utama tambang batubara di PTBA. Proses
penambangan utama menggunakan alat Bucket Wheel Excavator (BWE)
16

sebagai alat pengeruk. Alat ini berfungsi untuk mengeruk batubara dari tanah
penutup. BWE menggunakan listrik sebagai sumber tenaga. Setelah batubara
dikeruk, lalu batubara akan jatuh pada conveyor yang sudah terpasang pada
BWE sehingga batubara akan jatuh di ujung BWE yang lainnya. Dalam
pengerjaanya, BWE dibantu oleh Belt Wagon (BW). BW adalah alat yang
digunakan sebagai perpanjangan tangan BWE. BW membantu mengalirkan
batubara menuju conveyor excavating (CE).
Setelah batubara sampai di conveyor, batubara akan di antarkan ke
distribution point. Distribution Point adalah tempat dimana batubara dan tanah
dipisahkan. Tanah yang berhasil dipisahkan akan diarahkan menuju outside
dump menggunakan Conveyor Dumping (CD), sedangkan batubara akan
dialirkan menuju ke stock pile menggunakan Coal Conveyor (CC).
Stock pile adalah kawasan untuk menimbun batubara. Stock pile
terdiri dari gundukan gundukan batubara yang disusun berdasarkan grade.
Stock pile berguna untuk menyimpan pasokan batubara, karena pada saat
hujan tidak ada kegiatan penambangan sehingga permintaan batubara dipasok
dari stock pile ini. Stock pile dilengkapi dengan alat Stacker/Reclaimer.
Sistem operasi Stacker/Reclaimer dapat dibedakan menjdi dua system yaitu:
Stacking yaitu sistem operasi untuk menumpukkan batubara di stockpile jika
TLS tidak membutuhkan batubara.
Reclaiming yaitu system operasi untuk mengambil batubara dari stock pile
jika TLS membutuhkan batubara untuk dimuat ke gerbong.
S/R merupakan suatu mesin sejenis BWE tetapi lebih kecil, kelebihan dari
mesin ini bisa mengambil batubara dan menimbun batubara. Sesuai dengan
namanya Stacker/Reclaimer yang berarti mengambil kembali dan menimbun
batubara ke lokasinya.
Setelah ditumpuk di stock pile, batubara sesuai permintaan akan
diangkut menggunakan S/R ke Coal Conveyor (CC) menuju Train Loading
Station (TLS). TLS berfungsi untuk penyimpanan batubara sementara
17

sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam kereta. TLS dilengkapi oleh hopper


pembantu, sehingga batubara dari CC akan masuk ke dalam hopper. Lalu
ketika kereta datang, hopper akan terbuka dan batubara akan jatuh pada
gerbong yang kosong. Kereta lalu di distribusikan ke berbagai macam tujuan
salah satunya ke PLTU, pelabuhan untuk kebutuhan pengiriman dosmetik
maupun ekspor.
BWE System
BWE adalah sebuah alat berat tambang yang digunakan untuk surface
mining. Fungsi utama BWE adalah pengeruk utama dalam penambangan skala
besar dan kontinyu. Faktanya BWE adalah alat penambangan terbesar yang
pernah dibuat, dan kendaraan terbesar di darat. BWE hanya digunakan untuk
penambangan batubara.
Secara umum, BWE memiliki 4 bagian yaitu bucket wheel, lengan,
conveyor, dan penggerak. Sebelum pengerukan dilakukan, ahli geologi
memastikan ada tidaknya batubara dibawah tanah tersebut, gradeapa yang ada
dan batas areal pengerukan. Jika sudah ditetapkan arealnya, lalu dilakukan
analisa ada tidaknya penghalang seperti pohon atau batu. Penghalang harus
disingkirkan sebelum dilakukan pengerukan. Jika ada pohon, harus ditebang
terlebih dahulu dan jalur penambangan harus mampu menahan beban BWE.
Sedangkan jika penghalang berupa batu, maka dilakukan metode bombing jika
dibutuhkan. Setelah semua persiapan selesai, lalu BWE akan mulai
menggali. Biasanya, batubara akan tertutupi oleh tanah, sehingga BWE harus
menggali tanah terlebih dahulu. Ketika menggali tanah, conveyor diarahkan
menuju outside dump. Setelah selesai, BWE akan mulai mengeruk batubara.
Bucket wheel bertugas sebagai bagian pertama yang menyentuh bahan
tambang. Maka dari itu, tingkat keausan bucket wheel sangat tinggi.
Karena sulitnya medan yang harus ditempuh BWE, BWE
menggunakan chain link untuk memudahkan gerak maju mundur BWE.
Selain itu dengan adanya gear rim pada poros BWE, maka memungkinkan
18

BWE untuk berputar ke kanan dan ke kiri (slewing). Material tahan impak dan
tahan aus yang dibutuhkan pada alat ini adalah :gear rim segment, crawler
chain link, cam for drive thumbler, wheel boogie, dan gigi bucket.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Karangsambung terletak dikabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kebumen
merupakan daerah tertua dalam proses pembentukannya. Daerah ini
merupakan daerah Subduksi yang awalnya merupakan dasar samudra yang
kemudian muncul sebagai akibat terjadinya tumbukan dua lempeng bumi
pada 117 juta tahun 60 juta tahun yang lalu, yakni lempeng benua Eurasia
dan lempeng samudra Hindia.
Yang mana batuan Beku, sedimen dan metamorf terbentuk secara bersamaan.
2. PT. Dahana merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang
industri strategis yang memberikan layanan bahan peledak terpadu untuk
sektor Migas, Pertambangan Umum, Kuari dan Konstruksi serta sektor
pertahanan keamanan. Yang mana tidak saja untuk keperluan penambangan
tetapi juga untuk keperluan Militer dalam negeri. Yang mana konsumennya
tersebar diseluruh Indonesia dan juga Luar Negeri.
3. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah perusahaan milik negara yang
bertujuan mengembangkan usaha pertambangan nasional khususnya
batubara. Dimana metode Penambangan kontinyu (BWE System)
dioperasikan oleh perusahaan PTBA sendiri.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan yaitu :
1. Ekskursi seharusnya diwajibkan bagi seluruh mahasiswa, mengingat ilmu
yang didapatkan dilapangan sangat berguna karena mahasiswa melihat
kondisi nyata dari teori yang didapatkan selama perkuliahan.
2. Adanya diskusi yang baik mengenai lokasi yang akan dikunjungi, agar semua
mahasiswa tidak keberatan untuk mengikuti kegiatan ekskursi.
20

3. Kekompakkan dari mahasiswa juga akan tercipta dengan adanya ekskursi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ratno Wijaya. 2015. Material Selection Untuk Aplikasi Tahan Impak dan Tahan Aus
Pada Peralatan Tambang PT Bukit Asam. Padang : Jurusan Teknik Material
dan Metalurgi.( Laporan Kerja Praktek )
LAMPIRAN

A. Foto Ekskursi Di Karangsambung

B. Foto Ekskursi di PT. Dahana


C. Foto Ekskursi Di PT. Bukit Asama

Anda mungkin juga menyukai