Anda di halaman 1dari 18

RANK (PERINGKAT) BATUBARA

(COAL RANK)

Disampaikan oleh :

BASUKI RAHMAD, Dr.Ir.MT

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
2015
1
GRUP SUBSTANSI BATUBARA
Proximate Ultimate Maceral

Moisture Moisture Moisture

Mineral Matter Mineral Matter Mineral Matter

Hydrogen
Nitrogen Vitrinite
Volatile Matter
Sulfur Liptinite
Oxygen

Fixed Carbon Carbon Inertinite


Rank merupakan tahapan yang telah dicapai oleh bahan organik
dalam proses pembatubaraan, bukan besaran yang dapat diukur
(berdasar pada beberapa parameter)

Pembatubaraan adalah Perkembangan dari gambut melewati


tahap yang berbeda antara brown coal (lignit), sub-bituminous,
bituminous menjadi antrasit dan meta antrasit
STRUKTUR MOLEKUL EMPIRIS BATUBARA

4
Coal quality

Coal rank
BASIS DATA

SURFACE MOISTURE
TOTAL
MOISTURE
INHERENT MOISTURE

ASH
MINERAL
VOLATILE ar
MATTER
MINERAL ad
MATTER VOLATILE d
VOLATILE MATTER
daf
ORGANIC
PURE COAL MATTER dmmf

FIXED CARBON
DASAR PELAPORAN
ANALISA KIMIA BATUBARA
(BASIS ANALYSIS)
1. As Received Basis (ar) unsur kandungan : sama
saat diterima
2. Air Dry Basis (adb) unsur kandungan :
dikeringkan dengan udara bebas
3. Dry Basis (db) unsur kandungan : tanpa
kandungan air
4. Dry Ash Free Basis (daf) unsur kandungan :
tanpa kandungan air dan abu
5. Dry Mineral Matter Free Basis (dmmf) unsur
kandungan : murni batubara (pure coal), tanpa
kandungan air dan zat mineral lain.
Peningkatan rank batubara dikorelasikan terhadap kedalaman
berdasarkan analisis vitrite dan reflectivitas vitrinit
(after M. & R. TEICHMÜLLER, 1967)
Hubungan antara reflektan vitrinite dan parameter rank
perbedaan kimiawi (after M.TEICHMÜLLER, 1967)
Perubahan fisika, kimia dan molekul dari vitrite selama
pembatubaraan bituminous coal dan antrasit
(M. & R. TEICHMÜLLER, 1954a, 1968a)
Keterangan:

Baris ke-1 dan ke-2 : Perubahan struktur kimia pada unsur pokok dari
struktur humic selama pembatubaraan bituminous coal dan
anthracitization. Hexagon menggambarkan fraksi aromatik, baris fraksi
alipatik, yang berpindah secara teratur ketika material aromatik bersatu
menjadi cluster yang lebih besar.

Baris ke-3, menunjukkan peningkatan orientasi unit-unit elementer


humic paralel pada bidang planar. Peningkatan orientasi diketahui
dibawah mikroskop melalui peningkatan tekanan anisotropy dari
vitrinite, biasanya orientasinya paralel pada bidang planar.

Baris ke-4, perubahan sifat fisik yang paling penting digambarkan


Penyebab Proses Pembatubaraan

 Proses pembatubaraan dikontrol oleh Temperatur,


Tekanan dan Waktu.
 Rank dikontrol oleh gradien geothermal dan
konduktivitas panas dari batuan.
 Tekanan makin tinggi maka proses pembatubaraan
makin cepat, terutama di daerah patahan, terlipat
dan sebagainya.
 Proses pembatubaraan yang diakibatkan oleh
radioaktif masih jarang diamati, tetapi sampai
saat ini dilaporkan hanya menyebabkan kenaikan
reflektan di sekitar inklusi mineral radioaktif saja.
Pembatubaraan dan Bituminisasi

Pembatubaraan dan bituminisasi adalah proses


diagenesa selama proses menghasilkan produk yang
mobile (gas atau minyak mentah) pada satu sisi atau
proses aromatisasi dan kondensasi (pemadatan) dari
produk sisa padatan (kerogen pada batuan induk minyak).
Welte (1972):
Kerogen didefinisikan sebagai padatan,
hydrogen-rich, fraction dari unsur organik yang
tidak dapat dilarutkan pada pelarut organik
Hubungan antara rank batubara, optical properties (sifat optik) liptinites dan generasi
hidrokarbon dari kerogen (after Hood and Gutjahr, 1972 and M.Teichmuller,1974)
Awal Batubara dan Minyak Bumi
Karweil, 1966:
mengindikasikan tanda-tanda (permulaan) minyak bumi juga
ditemukan dalam batubara walaupun dalam konsentrasi yang
jauh lebih rendah dibandingkan konsentrasi pada oil-source rock.

Kröger, 1968:
Minyak bumi sebagai ubahan dan tergabung ke dalam kerogen
pada source-rock, pada batubara minyak bumi ditemukan
muncul terutama sebagai hidrogen-rich, alipatik pada kelompok
zat humic (lilin-resin vitrinit komplek dari KRöGER, 1968;
perhydrous vitrinits)
Untuk sebagian kecil, permulaan minyak bumi hadir sebagai
maseral dari grup liptinit, terutama alginite, resinite, bituminite,
cutinite dan liptodetrinite.
Bituminisasi dan Korelasinya dengan
Genesa Minyak Bumi

I. Pengamatan petrografi batubara mendukung


pandangan bahwa bitumen, minyak bumi adalah
bahan dari liptinites dan vitrinite

II. Bituminisasi pada batubara ini dimulai pada tahap


batubara bituminous dan khususnya mencolok pada
tahap bituminous C/B volatile tinggi

III. Pembatubaraan mula-mula melompat pada liptinites


dan vitrinit yang sama dengan formasi minyak
mentah pada petroleum-source rock.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai