Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KKL

MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FIS


UNIVERSITAS NEGERI MALANG TH. 2017

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Cakupan Kegiatan

BAB II. DESKRIPSI UMUM OBYEK KKL


(Mendiskripsikan secara umum tentang berbagai fenomena pada obyek-obyek KKL
sesuai dengan pedoman observasi & wawancara KKL ditambah dengan
penjelasan dari nara sumber & dosen pembimbing KKL serta literatur pendukung)
A.Gunung Nglangeran
B.Kawasan Gumuk Pasir parangkusumo dan Laboratorium alam parangtritis
C.DAS Bompon Jawa tengah

BAB III. DESKRIPSI LOKASI KKL


(Mendiskripsikan tentang berbagai fenomena pada lokasi-lokasi KKL sesuai
dengan pedoman observasi & wawancara ditambah dengan penjelasan dari
nara sumber & dosen serta literatur pendukung)

A. Lokasi I: Gunung Nglangeran (Koordinat dan Ketinggian)

- Kondisi Geologi
- Kondisi Geomorfologi
- Kondisi Tanah
- Vegetasi
- Iklim
- Hidrologi
- Tata Guna Lahan
- Konservasi
- Pariwisata
- Sosial Ekonomi

D.Lokasi II: Kawasan Gumuk Pasir parangkusumo dan Laboratorium alam


parangtritis (Koordinat dan Ketinggian)

- Kondisi Geologi
- Kondisi Geomorfologi
- Kondisi Tanah
- Vegetasi
Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Th. 2017 1
Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang
- Iklim
- Hidrologi
- Tata Guna Lahan
- Konservasi
- Pariwisata
- Sosial Ekonomi

B. Lokasi III: DAS BOMPON ( Koordinat -7.332179 110.035655 dengan


ketinggian 500 mdpal-700 mdpal)
DAS Bompon merupakan salah satu Sub-DAS dari DAS Kodil yang
terletak di antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Puworejo. DAS Bompon
secara administratif termasuk di wilayah Kabupaten Magelang, terletak di antara
Kecamatan Kajoran dan Kecamatan Salaman, dan meliputi 3 desa yakni Desa
Margoyoso, Desa Wonogiri, dan Desa Kuwaderan.
- Kondisi Geologi
- Kondisi Geomorfologi
DAS Bompon merupakan sub DAS Bogowonto yang meliputi Desa
Margoyoso dan Desa Wonogiri, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang. DAS Bompon merupakan bentanglahan struktural vulkan
yang berada diantara lembah antar gunungapi yakni,Gunungapi
Sumbing, Gunungapi Merapi, Gunungapi Merbabu, dan Pegunungan
Menoreh. Bentuklahan DAS Bompon meliputi puncak, lereng tas
struktural, lereng bawah struktural, lereng kaki struktural dan dataran
koluvial. Morfologi DAS Bompon terdiri dari morfologi perbukitan dengan
ketinggian 500 mdpal – 700 mdpal dan menjadi daerah tangkapan air
hujan di untuk wilayah yang ada di bawahnya. Ketinggian wilayah
tersebut menyebabkan curah hujan wilayah ini termasuk tinggi karena
pada ketinggian tersebut secara klimatologi merupakan titik
pembentukan kondensasi maksimum.

Beberapa proses geomorfologi yang dominan terjadi di wilayah ini


berupa hillslope (longsor) dan erosi. Hillslope atau longsoran merupakan
fenomena bergeraknya material menuruni lereng karena pengaruh
gravitasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya longsor yakni
faktor dakhil, eksternal dan juga faktor pemicu. Faktor dakhil
disebabkan olehkemiringan lereng yang tergolong datar hingga curam
(0 % - 70%), tanah yang super tebal ± 200 m, tektur tanah yang
didominasi lempung, faktor eksternal yakni penggunaan lahan yang
tidak tepat dengan penanaman bebrapa tanaman pada tempat yang
tidak tepat dan factor pemicu meliputi curah hujan yang tinggi. Selain
proses hillslope juga terdapat berbagai proses erosi. Percikan hujan
yang jatuh ke permukaan tanah akan memicu terjadinya erosi percik,
apabila tanah sudah jenuh akan menghasilkan aliran permukaan yang
memicu terjadinya erosi lembar yang kemudian terus berkembang
membentuk erosi alur hingga gully. Material hasil erosi ini akan di
endapkan di lembah.

Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Th. 2017 2


Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang
Proses hillslope yang intensif terjadi berupa longsor dipengaruhi oleh
kemiringan lereng, keadaan tanah super tebal, dengan beban massa
yang tinggi dipicu adanya air hujan yang mengalami pelumpuran
dibawah yang menjadi bidang gelincir. Keberadaan massa yang berat
membebani tanah lalu memicu bergeraknya tanah perlahan-lahan
kemudian terjadilah longsor lahan. Vegetasi wilayah tersebut rapat
namun, akar tumbuhannya tidak mampu menguatkan
struktur tanah karena, akar tumbuhan tidak mendapatkan pegangan
yang kuat di dalam tanah
berupa bahan induk yang keras.
- Kondisi Tanah
- Vegetasi
- Iklim
- Hidrologi
- Tata Guna Lahan
- Konservasi
- Pariwisata
- Sosial Ekonomi

BAB IV. DESKRIPSI LINTAS OBYEK KKL

(Mendiskripsikan tentang berbagai fenomena pada lokasi-lokasi yang dilewati


sesuai dengan pedoman KKL ditambah dengan informasi dari Nara Sumber &
dosen pembimbing)
A. Prambanan – Gunung Nglangeran
B. Gunung Nglangeran – Parangkusumo
E. Parangkusumo- DAS BOMPON

BAB V. PENUTUP: Kesimpulan & Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PEDOMAN OBSERVASI,
Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Th. 2017 3
Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang
PENGUKURAN, & WAWANCARA KKL
MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG TH. 2017

I. IDENTITAS :
a. Nama Surveyor :
b. NIM :
c. Kelas/Off :

II. OBYEK : ..……………………………………………………….


III. LOKASI : .………………………………………………………..
IV. KOORDINAT DAN KETINGGIAN : ………………………………………………………….
V. MATERI

a. Geologi :

- Unit Litologi :
a. Aluvium b. Miosen (fasies sedimen) c. Miosen (fasies batu gamping)
d. Eosen e. Sedimen Pratertier f. Sekis Kristalin
g. Granit, Granodiorit, Diorit h. Hasil Gunung Api Kuarter Muda
i. Andesit, Basalt, Diabas j. Liparit, Dasit

- Struktur Geologi :
a. Antiklinal b. Sesar c. Sinklinal d. Sesar Sungkup
e. Basin f. Lipatan

- Jenis Batuan Dasar:


a. Beku Dalam (asam/felsic, menengah/intermediate, basa/mafic, ultra basa)
b. Beku Korok
c. Beku Luar (lava, abu vulkan, tuff, bom/lapilli/aglomerat, punice/scoria)
d. Sedimen Padu (batulempung, batupasir, konglomerat, breksi, batugamping)
e. Sedimen Tak Padu (aluvium, koluvium, pasia aeolis, fluviatil)
f. Metamorf (kuarsit, gneiss, slate, schist)

b. Geomorfologi :

- Bentuklahan/Unit Fisiografi : (Plateau, endapan aluvium, dataran aluvial


pantai, gawir sesar, pegunungan lipatan, rangkaian gunung api)

- Topografi :
a. Sudut Kemiringan/% (0-3; 3-8; 8-15; 15-25; 25-45; 45-75; >75)
b. Bentuk Lereng: rata, cembung, cekung, berteras, tak beraturan)
c. Panjang Lereng/m : (<15; 15-50; 50-250; 250-500; >500)
d. Bentuk Erosi : (percik, lembar, alir, parit, ravine)
e. Tingkat Erosi : (tanpa, ringan, sedang, berat, sangat berat)

c. Tanah
Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Th. 2017 4
Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang
- Warna (kode Munsell: ............................., sebutan: ….............………………..

- Kedalaman/Cm : (<25; 25-50; 50-100; 100-150; >150)

- Konsistensi:
a. Lembab : (lepas-lepas; gembur; teguh; sangat teguh)
b. Basah : (tidak lekat; agak lekat; lekat; sangat lekat)
c. Kering : (lepas-lepas, agak keras; keras; sangat keras)

- Drainase :
a. Luar : (amat cepat; cepat; normal; lambat; tergenang)
b. Dakhil : (amat cepat; cepat; normal; lambat; tergenang)
c. Umum : (amat cepat; baik; sedang; jelek; sangat jelek)

- Tekstur :
a. Kasar : banyak mengandung pasir
b. Sedang : banyak mengandung debu
c. Halus : liat

- Gleisasi :
a. Jenis Gleisasi : (hidroglei, stagnoglei, autogle)
b. Kedalaman (Cm) : (0-20; 20-50; 50-100; 100-150; >150)

d. Vegetasi
- Ciri-ciri fisik (daun, ketinggian, dll):
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………….
- Persebaran :
…………………………………………………………………………………..

e. Cuaca & Iklim

- Suhu udara : ……………………………………………………….


- Kelembaban Relatif : ………………….……………………………..……..
- Kondisi Awan : ……………………………………………………….

f. Hidrologi

- Sungai (bentuk penampang sungai, debit, pola aliran) : …….....……………….


- Kedalaman air tanah (tanya pada penduduk yang punya sumur): ………………
- Sifat fisik air (warna, rasa, bau) : ……..……………………………………….
- Salinitas/Kualitas (tawar, payau, asin) : ………………………..………………

g. Tata Guna Lahan

Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Th. 2017 5


Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang
- Alami :
a. Kosong
b. Terbuka : (padang rumput; savana; semak terbuka)
c. Tertutup : (semak belukar; hutan musiman/rontok; hutan hujan)
d. lahan basah : (rawa; rawa garaman; mangrove)

- Hutan : (jati, cemara, pinus, campuran)

- Perkebunan :
a. Annuals : (tebu; asparagus; tembakau; lainnya: …….…………………..…)
b. Perennials : (karet; teh; kopi; kelapa; sawit; kakao, lainnya: …....……)

- Pertanian (sawah, tegal, ladang, pekarangan, kebun {buah, sayuran, bunga}


a. Rotasi Tanaman : .............................., ..........................., ......................
b. Jenis Tanaman : (padi, kacang, kedelai, jagung, lombok, bawang, ketela
pohon, ketela rambat, lainnya: .....................................)
c. Pengairan : (tadah hujan; setengah teknis; teknis; air tanah)

- Permukiman (pola permukiman, kepadatan, fisik rumah, tata ruang rumah dan
pekarangan, fungsi rumah) : ……………………………………………………..
…………………………………………………………………………………...
- Industri (jenis industri, modal, sumber bahan baku, market share, dll.):
…………………………………………………………………………………....

h. Konservasi

a. Vegetatif: (reboasasi; penanaman rumput ternak; penutup tanah permanen;


strip cropping; rotasi tanaman; penggunaan sisa tanaman; penanaman saluran
drainase dengan rumput)

b. Mekanik : (pengolahan tanah; pengolahan tanah menurut kontur; pematang dan


saluran menurut kontur; pematang dengan saluran; teras bangku tanaman
semusim; teras bangku tanaman keras; teras berdasar lebar; teras berdasar
sempit; teras gulud; teras gulud bersaluran; lainnya: .........................................)

VI. STRUKTUR KERUANGAN (LINTAS OBYEK)

b. Pola jalan : .
…………………………………………………………………………………………
c. Fungsi dan penggunaan ruang :
…………………………………………………………………….
d. Area-area pusat kegiatan (terminal, pasar, perumahan, Industri, Perusahaan/pabrik, dll),
jenis kegiatan, dan pengaruhnya : ………………………….
………………………………….…..…………………………
……………………………………………………………………………………………

e. Keterkaitan antara pusat kegiatan yang satu dengan yang lain : ….……………………

f. Kemungkinan sebagai daerah rawan bencana:


Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Th. 2017 6
Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang
 Pernah dilanda bencana: (ya; tidak)
 Jenis Bencana : (banjir; kekeringan; longsor; gempa bumi; letusan gunung api;
tsunami; lainnya : ......................................................................................................)
 Tingkat Bencana (bahaya/hazard, bencana/disaster, malapetaka/catastrophe)
 Tingkat keseringan : ...................................................................................................
 Lama Bencana : ..........................................................................................................
 Waktu Bencana : ........................................................................................................
 Sumber Bencana : ......................................................................................................
 Besarnya Kerugian materiil dan non materiil : ..........................................................
 Usaha dalam mencegah/menganggulangi : ................................................................

VII. KESIMPULAN & SARAN

a. Kesimpulan & Saran obyek

b. Kesimpulan & saran lintas obyek

METODE OBSERVASI,
Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Th. 2017 7
Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang
PENGUKURAN, & WAWANCARA KKL
MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG TH. 2017

1. BAHAN DAN ALAT

BAHAN :
a. Peta Topografi
b. Peta Geologi
c. Citra Satelit (Landsat/SPOT)
d. H2O 10%
e. HCl 10%
f. pH stick/pH meter, kertas pH
g. Aquadest/Aquabidest
h. Spidol, kertas HVS, dan Kantong Plastik/Karton
i. Pedoman Observasi

ALAT :
1. Lensa Pembesar/Lup
2. Roll Meter
3. Abneylevel
4. Thermometer Udara
5. Soil Test Kit
6. Munsell Soil Color Charts
7. Camera Digital
8. Alat Pengeras Suara
9. Global Positioning System/GPS

2. DATA YANG DIKUMPULKAN


a. Geologi
b. Geomorfologi
c. Tanah
d. Vegetasi
e. Cuaca & Iklim
f. Hidrologi
g. Tata Guna Lahan

Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Th. 2017 8


Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang
h. Konservasi
i. Sosial budaya dan pariwisata

3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

a. DATA SEKUNDER

Data sekunder diupayakan didapatkan dari berbagai instansi terkait, seperti


dari: publikasi BMG dan Stasiun Klimatologi, hasil-hasil penelitian dan
laporan KKL yang relevan, BIG, BPN, Lab Geografi, Direktorat Geologi,
dll.

b. DATA PRIMER

Data Geologi: diperoleh dengan interpretasi kelurusan yang


mengindikasikan sesar dari Foto Udara dan Citra Satelit, serta hasil uji
medan.

Data Morfologi: diperoleh dari interpretasi Foto Udara dan Citra Satelit
guna mendapatkan Peta Satuan Bentuklahan. Dilakukan pula uji lapangan
dan pengukuran langsung dengan kompas geologi, abneylevel, dan roll
meter.

Data Tanah: diperoleh dengan penyidikan langsung di lapangan, serta


bila perlu mengambil sampel untuk dianalisis di laboratorium.

Data Vegetasi dan Konservasi: diperoleh dengan cara melakukan


pengamatan dan wawancara langsung dengan masyrakat setempat yang
dijumpai di lapangan.

Data Hidrologi: diperoleh dengan cara melakukan pengamatan dan


pengukuran, serta wawancara langsung dengan masyrakat setempat yang
di lapangan.

Data Proses dan Penggunaan Lahan: diperoleh dari peta tata guna lahan,
pengamatan langsung, dan wawancara dengan masyarakat setempat.

Data Sosial budaya dan Pariwisata: Observasi langsung dilapangan ,


survei wawancara baik indepth interview atau wawancara terstruktur

Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Th. 2017 9


Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai