Anda di halaman 1dari 10

INSTRUMEN KKL OCEANOGRAFI

SURVEI CEPAT TERINTEGRASI


(RAPID INTEGRATED SURVEY)
INVENTARISASI SUMBERDAYA ALAM WILAYAH PESISIR

Titik pengukuran : .................................... Hari,tanggal:....................................


Lokasi : ..............................................................................................
Koordinat : ..............................................................................................
Bentuk lahan : ..............................................................................................
Penggunaan Lahan : ..............................................................................................
Surveyor :........................................... 2. ..............................................

CHECKLIST SURVEI ASPEK GEOMORFOLOGI PESISIR


1. Morfologi
1. Karakteristik Kelautan
Morfologi pantai
a. Waktu pengukuran: pukul…………………….
a. Bentuk
b. Arah pantai:
angin Lurus
: N Teluk
NE Tak teratur
Lengkung CliffS
SE
W CEPAT TERINTEGRASI NW
b. Lereng pantai SURVEI
laut 0-2% 8-14 % 26-55%

DDDD
DDDD
c. Kenampakan :
(RAPID
Muka laut seprti cermin INTEGRATED SURVEY)
3-7% 14-25% 56-150%
INVENTARISASI
Terjadi gelembur tak SUMBERDAYA
merata dan tanpa buih ALAM WILAYAH >140% PESISIR
Riak gelombang merata, puncak gelombang mengkilat, tanpa buih, tidak pecah
c. Bentuk Riak
lereng Rata Cembung Tak teratur

DDDD
gelombang besar, puncak gelombang mulai pecah, gelombang putih lebih banyak

DDDD DDDD DDDD DDDD


Cekung Berteras
Gelombang kecil mamanjang, punggung gelombang melebar, gelombang putih lebih
Titikd. pengukuranbanyak
Topografi pantai
: ....................................
Datar
Hari,tanggal:....................................
gelombang besar Bergelombang Berbukit
Mulai terbentuk D Bergunung
Berombak Miring
Lokasi : ..............................................................................................
Mulai terbentuk gelombang besar
D
e. Relief pantai SURVEI
Laut mulai meinggi,
0-4 m
gelombangCEPAT besar, TERINTEGRASI
laut memutih karena buih, terjadi percikan
26-50 m D >75
Koordinat gelombang : ..............................................................................................
(RAPID INTEGRATED SURVEY) D
5-15m 51-75 m
Gelombang besar meninggi, puncaknya memenjang berbuih, garis-garid D gelombang
Bentuk lahanINVENTARISASI
nyata SUMBERDAYA ALAM WILAYAH D
: ..............................................................................................
PESISIR
f. Lebar Gisik
Gelombang menjadi<5 mtinggi dan panjang, 25-50 m buih percik, D
banyak >100
pandangan terganggu
D
Penggunaan Lahan : ..............................................................................................
5-25 m 50-100
D
D
Titik
Surveyorpengukuran
Morfologi medan : .................................... Hari,tanggal:....................................
:1......................................... 2 ...............................................
D
2. Kecepatan angin (m/dt): 0-2%
0,0 - 0,2 (tenang)
8-14%
7,7 – 10,7 (agak kuat)
26-55%
DD56-140%
DDDD
Lokasi
a. Kemiringan : : 3-7
..............................................................................................
0,2 - 1,2 (sepoi-sepoi)
% 1,3 - 3,3 (sangat 14-25%
10,38 – 13,8 (Kuat)
lemah) D
13,9-17,1
D >140% (Kencang)
Koordinat : ..............................................................................................
3,4 - 5,4 ( lemah) D
17,2- 20,7 (Sangat kencang)
D >20,7
5,5 - 7,6 (Sedang) D (badai)
Bentuk lahan CHECKLIST: ..............................................................................................
SURVEI ASPEK OSEANOGRAFI(KELAUTAN) D
Datar Bergelombang D Berbukit
DDDD

1,1 – 1,5 mD
b.3. Topografi
Penggunaan Lahan : (m): Berombak
Tinggi gelombang ..............................................................................................
: <0,1 m Miring D Bergunung 5,1-7,5 m
0,1 – 1,2 1,6 - 2,0 mD 7,6 – 9,5 m
Surveyor :1.........................................
0,3 – 0,5 2 2,1
...............................................
– 3,5mD >9,5 m
0,6- 1,0 m 3,6 – 5,0mD
D

CHECKLIST SURVEI ASPEK Biotik (Flora dan fauna)

1. Vegetasi lahan kering Sebaran


2. Materi
Herbapenyusun
berumpun, tinggi 0,1 – 0,8 meter, batang tidak
4. pipih, sedikit
Periode gelombang : persegi,
/banyak daun
0,0 – 0,2 detikbanyak terkumpul di detik
5,0 – 7,8 14,5 - 17,5 detik
Batuan beku batang,
pangkal : bunga banyak
Abu
0,2 -vulkanik
0,4/sedikit.
detik Tuff– 11,1 detik
7,8 Lava detik
17,5 –21,7
Pumice
Contoh: fimbristylis ( bulu mata atau komes)
0,4 – 2,8 deti Basa/mafic
11,1 – 14,5 detik Bom/lapili
>21,7 detik
Lainya: ………………… :
Semak tegak,tinggi 0,6 – 2,5 meter , ujung batang
2,8 – 5,0 detik ……………………….. :…………………
5. Arus
berambut
pantaipendek, tangkai daun 4-8 cm, bunga kuning
Sedimen Padu
a.putih, bunga
Arus :pantaidengan
susurtandan Batu lempung
panjang
(longshore 10 - 60 cm Batu pasir
current) Konglomerat
Contoh:
Arah Crotalaria
arus : Breksi
N Bati gamping
NE E
Lainya: ……………………… : S……………………………..SW :…………………........
Semak tegak, tinggi 0,2SE – 0,8 meter, batang berambut
lebat,tak
mengandung W tangkal daun sangat pendek,
getah, NW
Sedimen padu : Aluvial Koluvium Flufiatil
mahkota bentuk terompet 2,5aeolis
Pasir – 3 cm Pasir marin
Kecepatan(m/dt):
Contoh: 0,0 – 0,2
catharanthus ( ainya
tapak 5,5 – 7,9 14,6 – 17,5
: dara atau kembangsari)
…………………….. : …………………………… :……………………….
0,3 – 1,5
Rumput, rumpun banyak, kuat, batang keras, berlilin, 8,0 – 11,1 17,6 – 21,7
1,6 – 3,3 11,2 – 14,5 >21,7
pelepah
Batuan daun lebar,
Metamorf : helai daun sempit, bungan sering
Kuarsit Gneiss Slate
3,4 – 5,4
menggulung terbawa angin Schist Marmer
Contoh: Spinifex ( rumputLainya
angin: ……………………. : …………………………...
atau rumput lari) :…………………………
b. Arus balik ( rip current)
Pohon/perdu,
Arah arus kadang : berbatang
N banyak, sering dengan
NE E
akar tunjang di pangkal SE batang dan akar udara dari S SW
Ukuran butir sedimen lepas (Wenrworth)
cabang, tinggi 3-7 meter,Wpanjang daun 70-250 cm, NW lebar
daun 3-9 cm, pada tepi daun dan bagian bawah ibu tulang
Diameter Butir
daun berduri
Kecepatan(m/dt): 0,0 – 0,2 5,5 – 7,9 Nama
14,6 – 17,5
(mm) Phi()
Semak tegak,>256tinggi 0,3
0,5-3
– 1,5meter, batang 8,0
< -8 bulat
– 11,1
Berangkal
17,6 – 21,7
tebal, bagian 64-256 1,6 – 3,3
yang muda putih,helai-6daun 11,2 – 14,5 >21,7
s.d -8 Kerikil kasar
3,4 – 5,4
memanjang
6. Pasang surut
bulat
4-64 telur tebalik,bunga-2dalams.d -6 anak Kerikil sedang
2-4
paying berunga banyak tertancap antara -1 s.d -2
tangkai Kerikil Halus
1-2 0 s.d -1 Pasir sangat kasar
daripasang
Tipe pasangan
surut daun
0,5-1 yang sama, bentuk
:
1 s.dbunga
Pasang surut harian tunggal
0 Pasir kasar
bulat segi lima Pasang
seperti tugu surut harian ganda
berwarns
0,25-0,5 2 biru
s.d 1 Pasir tunggal
sedang
Pasang surut campuran condong ke harian
Contoh: calatropis (widuri)
0,125-0,25 3 s.d 2 Pasir
Pasang surut campuran condong harian ganda halus
0,0625-0,125
Rumput setahun, pangkal batang merayap sering4 s.d 3 Pasir sangat halus
0,0039-0,0625 8 s.d 4 Debu
bercabang,
7. Tipe empasan tinggi: batang
<0,0039
Surging0,1-0,6 meter
>8
Pluging
Lempung
Collapsing Spilling
Contoh: Dactyloctenum
Sumber: Bird,1970( suket drigoan,katela,
kartut)
Batang tumpul-segitiga tajam, tinggi 0,1-0,8 meter,
distribusi 4-10 berjejal pada pangkal batang, helai daun
bentuk garis, panjang 10-60 cm, lebar daun 0,2-0,6 cm,
hijau mengkilat, buah memanjang- bulat telur terbalik
cokelat, panjang kurang lebih 1,5 mm.contoh
cyperus(teki,mota)

Herba menahun, tegak menyolok,


berbau keras, tinggi 0,2-0,6warna hijau tua, batang
meter, tinggi
10-20 cm, batang bulat kaku, daun
lemah,berbaring/tumbuh ke atas, tangkai daun 3-10 mm, bawah dalam roset
akar,
pangkal pada tangkai
daun bentuktepi
membulat, pelepah
daunpendek,
bergigi,epi keriting-
panjang 1,5-
6bergerigi
cm, lebarlemah panjang,
0,5-4cm, daun dengan
bunga 4-5 cm, 2lebar daun
bibir, 2-7atas
bibir
cm, daun
tegak/ batang lebihberambut
melengkung kecil, berjaraktebal jauh-jauh
panjang 6-9 mm,
Contoh:
bibir bawahElephantopus
bercangap (tapak 3, panjang limankurang
atau tapak
lebih 10mm
gajah,tapak
Contoh tangan)
leucas ( paci,lenglengan)
Batang beruas
Semak ,tegak, bercabang
merayap/naik pelan, panjang lebar, 0,5-1,5
tinggi 0,03-3
mm, anak
meter , ruas
daun gepeng, daun
ovaldaun penumpu bulat telur terbalik memanjang
bergaris,tanda bunga
hijau biru,panjang
berhadapan dengan 15-25 daun,cm,bunga
lebar 8-181-6 cm, bunga ungu
berwarna
2.Vegetasi Lahan Basah
kuning-merah,buah
putih. buni bentuk telur ternalik jenis Sebaran
Contoh: Opuntia
Contoh:Desmodium ( duri tentong)
Perdu bercabang banyak,tinggi 0,5-51.m, batang
(sisik,betook,jareman,godean,picisan) ………………………………
persegi
empat, yang muda penuh rambut
Herba setahun berambut/tidak, bercabang, berair berduri, tangkai daundan
panjang, pangkal daun tumpul ujung 2 ………………………………
runcing
berdaging, betang bulat, panjang 0,1-0,5 meter, bunga 2-
6bergigi,bagian
berkelompok.atas berambut kasar, bagian bawah
Hutan
jarang,
Contoh: Mangrove
panjang
fortulaca daun 5-8 cm,lebar
( krokot ) 3-5,5
3 cm, mahkota
………………………………
bunga bentuk
Perdu, tinggi lonceng warna oranye,
0,1-2 meter,daun merahcabang,bunga
di ujung muda, atau
merah putih
berdiri ( umumnyarendah <1 meter) 4 sendiri
………………………………
di ketiak
Contoh:
daun, Lantana
mahkota (tembelek
kuning cerah/ayam,
mudagambiran, mamasan).
Herba pendek
Contoh:sida bercabang,tinggi 0,5-1meter,
(sidaguri,sidagori,galunggung) daun
5 ………………………………
oval/elips memanjang,
Herba menahun, tinggipanjang0,2-0,81,5-10 cm, buah
meter, batngdengan
bulat
daun pelindung yang tidak rontok
berwarna keunguan rambut panjang,daun berhadapan, , semacam duri
melekat
oval dengan mudahnya
Encengmemanjang,
Gondok Genjerpada orang
atau bergerigi kasar, yag lewat/ kuning
batang
Contoh: Achyranthes ( jarong sangketan)
kehijauan,buah keras bersegi, cokelat tua hitam
Herba
Contoh: tegak,tridax
cabang lebar, ( tinggi 0,3-0,5 meter,
pletang,orang batang
aring,sangga
bulat, buku memebesar, daun oval memanjang, panjang
langit,sidawala)
Rumput laut
2-4 cm,setahun,tegak,
Herba lebar 1-2 cm, tinggi0,1-1
agak berdaging, meter,hijau kebiruan,
batang
tepi rata,tangkai
beongga,daun daun
bulat 1-4memanjang
telur cm, buah tinggi ujung3 runcing,
mm, gundul
Contoh: 5-15
panjang Euphorbia
cm, lebar( atato)
2,5- 10,5 cm, bunga bentuk
Perdu tegak,
lonceng lebar,cabang
tinggi banyak
7-9 menyimpang
mm,warna kuningdari batang,
muda
Ganggang laut
tinggi 1-2
dengan meter,hijau,
pangkal ujungbuah rantingbunihijau
bulatkemerahan,
memnjang.poros
daun
Rumputtangkai 2,5-6 sering
menahun, cm, anak daun 5-13rumpun
membentuk buah, oval
memanjang
besar,tanpa tunas menjalar, tinggi umumnya <daun
atau bulat telur terbalik, panjang 1-3
1 meter
cm, lebar 0,5-2cm,
( tetapiVegetasi
bias mencapai bagian tandan di ketiak,
lain 2 meter). Batang berongga pipih, kuning hijau
bergaris ungu merah
daun bentuk garis kasar, panjang 4,5-8 cm, lebar 0,5-1,8
Contoh: Idigofera
cm, karangan bunga sumatrana
terdiri atas ( tarun,
2-18 tomjawa)
bulir berjauhan,
. bunga kuning ungu
Contoh: paspalum (benjoran, kinangan, krisik,menir )
Rumput / perdu, daun warna hijau cerah, berlekuk-lekuk,
mahkota bunga ungu, tinggi 0,3-2 meter, daun panjang
4-9 cm, lebar 2,5-6 cm
2.Contoh: Sachytarpeta (jarong )
Tanaman Jenis Produktivitas
Rumput menahun, rumpun besar, batang merayap
dipangkal dan mengeluarkan akar, tinggi 0,2-0,8 meter,
hela daun bentuk garis tepid an bagian atas kasar, warna
hijau biru, panjang 10-45 cm, lebar 0,4-1 cm, bulir 4-28
terkumpul berdiri menyerong dengan panjang 2-10 cm.
Contoh: Chloris (Kembang goyang, cakar ayam,kilen)
pertanian (kwt/ha/panen)

Jenis padi padian 1 ………………………………… ……………………

2 ………………………………… ……………………

3 ………………………………… ……………………

Jenis polowijo
1 ………………………………… ……………………

2 …………………………………. ……………………

3 …………………………………. ……………………

4 ………………………………… ……………………
.
5 ………………………………… ……………………

3.1 Tipologi Pesisir dalam Wilayah kepesisiran


Pembicaraan mengenai wilayah kepesisiran, tidak akan terlepas dari klarifikasi bentuk pesisir ( coast)
sebagai bagian wilayah kepesisiran secara genesisi, seperti yang diilustrasikan oleh Shepard dalam king
(1972) pada gambar 3.1. Menurut Shepard, pesisir dikelompokan menjadi 2 kategori, yaitu pesisir
primer ( primary coast) dan pesisir skunder ( secondary coast). Morfologi pada pesisir primer lebih
dikontrol oleh proses-proses terestrisl, seperti: erosi, deposisi, vokanik, dan diastropisma, dari pada
aktifitas organisme maupun proses marine, sedangkan pesisir skunder merupakan pesisir yang terutama
dibentuk akibat aktivita organisme seperti pembentuk terumbu, dan akibat proses marine atau aktivitas
gelombang.

Pesisir primer dapat dikelompokan lagi ke dalam 4 tipe pesisir, yaitu pesisir akibat erosi lahan ( land
erosion coast), pesisir akibat deposisional sb-arial (sub-aerial deposition coast ), pesisir akibat proses
volkanik (volkanik coast). Dan pesisir akibat proses structural ( structurally shaped coast).
(1) Land erosion coast merupakan bentuk lahan pesisir yang berkembang dibawah pengaruh erosi
lahan – lahan bawah didaratan yang diikuti oleh proses inundasi oleh laut. Termasuk dalam
kategori ini adalah lembah-lembah sungai (river valleys), pesisir erosi glacial (drowned glacial
erosion coast), dan pesisir [ada topografi karst.
(2) Sub-aerial deposition coast adalah pesisir yang terbentuk akibat akumulasi secara langsung bahan-
bahan sedimen sungai , glasial, angin atau akibat longsor lahan kearah laut. Termasuk dalam
kategori ini adalah proses pembentukan delta dan rataan pasang surut.
(3) Volcanic coast merupakan pesisir yang terbentuk sebagai akibat proses volkanik di tengah laut .
Termasuk dalam kategori ini adalah pesisir aliran lava ( lava flow coast ), tephra coast yang
tersusun oleh material hancuran vulkan seperti: abu vulkan, cinders, blok lava, dan pesisir akibat
letusan vulkan ( volcanic collapse coasts atau explosion coast), seperti kaldera.
(4) Structurally shaped coast adalah pesisir yang terbentuk akibat proses patahan, pelipatan, atau
intrusi batuan sedimen, seperti: kubah garam atau kubah lumpur laut dangkal ( salt domes atau
mud lupms).

Pesisir skunder dikelompokan kedalam 3 tipe pesisir, yaitu pesisir akibat erosi gelombang ( wave erosion coasts),
pesisir akibat pengendapan marine (marine deposition coasts), dan peiisr akibat organisme ( coast built by
organism).

(1) Wave erosion coast merupakan pesisir dengan garis pesisir yang terbentuk akibat aktivitas
gelombang, yang mungkin berpola lurus atau tidak teratur, tergantung pada komposisi
maupun struktur dari batuan penyusun, seperti pada proses erosi atau abrasi gelombang pada
tebing pantai.
(2) Marine deposition coast adalah pesisir yang dibentuk oleh deposisi material sedimen marine.
Termasuk dalam kategori ini adalah pesisir berpenghalang (barier coasts), seperti: barier
beaches, barier island, barier spits and bays, cuspate forelands,beach palins, seperti coastal
sand plains tanpa lagoon dan rataan lumpur ( mud flats) atau rawa garaman (salt marshes).
(3) Coast build by organism merupakan pesisir dengan garis pesisir yang terbentuk akibat
aktivitas hewan atau tumbuhan, termasuk terumbu karang yang dibentuk oleh alga dan oister,
atau tumbuh-tumbuhan seperti mangrove atau rumput-rumput rawa (marsh grasses). Pesisir
tipe ini umumunya dijumpai pada daerah-daerah tropical.

Ditinjau berdasar material penyusun, wilayah kepesisiran barat dapat diklasifikasikan


menjadi beberapa tipr, antara lain:

(1) Wilayah kepesisiran berlumpur, merupakan wilayah kepesisiran dengan pantai


disominasi oleh material lumpur
(2) Wilayah kepesisiran berpasir, merupakan wilayah kepsisiran dengan material
penyusun pantainya didominasi oleh pasir
(3) Wilayah kepesisiran berbatu, merupakan wilayah kepesisiran dengan pantai yang
didominasi oleh material bebatuan.

Ditinjau berdasarkan sudut lereng pantai yang terbentuk, wilayah kepesisiran dapat
dibedakan menjadi :

(1) Wilayah kepesisiran landai, yaitu wilayah kepesisiran dengan lereng pantai <20%
(2) Wilayah kepesisiran curam, yaitu wilayah kepesisiran dengan kereng pantai >20%
1. Land erosion coast pesisir uang terbentuk akibat erosi lahan di daratan, baik oleh sungai
atau glacial sebelum mengalami pengangkatan. Contoh :
- Pantai erosi flufial yang tenggelam
- Tenggelamnnya lembah glacial (droconet glacial erosion coaast )

Potensi Permasalahan
 Pantai bergisisk dengan hamparan pasir  Proses erosi dan abrasi pantai dapat
disepanjang gisiknya, berpotensi untuk terjadi dengan intensitas bergantung
wisata berjemur dan jalan-jalan. pada aktivitas angin, gelombang dan
 Umumnya pantai terbuka dengan arus laut.
pandangan lepas, banyak gelombang  Jika energy dan abrasi sangat kuat dan
yang memungkinkan untuk Identifikasi
wisata ski dan kriteria
berlangsung terus -menerus, maka
 Dapat
air, diidentifikasi
terbang gantholasecara jelas dan nyata dari foto
dan pemandangan udara maupun
lerengpantai akan semakincitra, untuk tanah-
curam.
tanah timbul akan dicirikan dengan pola aliran sungai yang menjari ketikabalik
yang indah Sehingga dapat terbentuk arus memasuki
lautPantai-pantai yang demikian, umunya
(berpola seperti kipas atau delta). Untuk lahan yang kuat dan berbahaya ( ripcurrent).
gemuk pasir akan Nampak berupa
sangat dinamis sebagai areal untuk  Sangat berbahaya bagi kesetabilan dan
hamparan
wisata pasir terbuka yang luas dengan bukit-bukit kecil.bangunan, maupun para
keselamatan
 Rona atau warna akan nampak jelas apabila tanah timbul
wisatawan yangditumbuhi mangrove dengan
sedang berkunjung
baik, atau berona cerah dan berpola seragamteratur Lahanapabila berupa
disepanjang sand
pantai akandunes
semajin
 Dilapangan banyak tumbuh mangrove dan penggunaan habis, bilalahan
erosi terus
tambakberlanjut.
untuk tanah-
tanah timbul yang intensive,atau Identifikasi dan kriteria
hamparan bukit pasir dengan vegetasi khas, seperti
widuri,
Dapattapak
diidentifikasikan dengan jelas melalui
kambing ( ipornea pescaprae) citraatau
dan foto udara,
rumput dengan
angin kenampakan
( spinifex sp).
hamparan pasir pantai pada gisiknya
 Kenampakan riak dan zona pecah gelombang ( breakers zone) nyata dab dapat diidentifikasi
dengan baik,
1. Volcanic
Biasanya garispesisir
coast pantai berbelok-belok
yang terbentuk atausebagai
melengkung, membentuk
akibat teluk yangditengah
proses volkanik nyata laut.
Termasuk
Pola aruskedalam
dan gelombang akan nampak nyata, dengan arah gerakan yang berasosiasi
kategori ini adalah pesisir aliran lava ( lava flow coast),tephra dengan
kedudukan garis pantai.
coast yang tersusun oleh material hancuran vulkan, seperti abu vulkan, cinders dan
2. Sub-aerial deposition coast pesisir yang terbentuk akibat akumulasi secara langsung
blokbahan-bahan
lava dan pesisir
sedimenakibat
sungai,letusan vulkan
glacial, angin, ( volcanic
atau collapse
akibat longsor lahan kecoast
arahatau explotion
laut. Contoh:
coast) seperti kaldera
- Proses pembentukan delta dan dataran alluvial pesisir
- Potensi
Perkembangan rataan pasang surut (Tidal flat) dan hutan Permasalahan
mangrove
 Banyak- bahan Pengendapan
gakian cpasir oleh angin ( sand dunes)
( Batuan  Umumnya pantai terjal dan
- Pantai-pantai es, seperti morena dan drumline
beku volkanik seperti breksi, berbahaya
andesit dll)  Akibat morfologi pantai yang
 Merupakan media pertumbuhan
Potensi terjal, biasanya
Permasalahan sering terjad abrasi
karang yang baiktanah timbul atau delta
Perkembangan yang kuat
 Konflik socialdan debur
tentang ombak yang
kepemilikan
 Biasanya panorama pantai indah,
sangat intensif besar.
lahan dengan tanah-tanah timbul
sehingga
Pada umumnya berkembang
berpeluang untuk  Penyalahan wewnang
Jika dekat dengan volkandapat berakibat
yang
pemanfaatan lahan untuk tambak beralihnya atau konversi hutan
pegembangan wisata alam masih aktif, merupakan zona
 Hutan mangrove sebagai habitat plasma mangrove secara besar-besaran
nutfah tumbuh baik bahayalahan-lahan
menjadi volakan, tambak,
yang jugayang
 Banyak nutrisi dan ikan berkembang seringkali berasosiasi
berarti menggangu keseimbngan dengan
biak dengan baik tsunami.pantai
ekosistem
 Mampu melindungi pantai dari Identifikasi  Pendangkalan muara sungai atau
bahaya dan Kriteria
 Jikaerosi dan menjaga
lavanya ekosistem
basa, maka pesisir bentuk pantai estuary
biasanya dan pantai apabila sedimen
tak teratur, berkelok-kelok,terjal
 Pada pesisir yang tersusun oleh material darat sangat tinggi yang berupa
danpasir,
banyak dijumpai kenampakan batu-batu sisa abrasi yang
endapan lempung, indah dipinggir atau
sehingga
terbentuk bukit-bukit pasir ( sand
agak ke tengah dari zona pantai
dunes) mengganggu pelayaran atau pendaratan
 Jika lavanya asam, biasanya bentuk pantai lebihkapal teratur
nelayan.
 JikaBerpotensi
terbentuksebagai
karena amblesan,
pantai  Air tanah asin akibat airseperti
maka akan dijumpai kenampakan
wisata alam laut yang
kaldera
 Padakawsan mangrove
umumnya dengan
banyak aneka burung
batu-batu terjebak saat sedimentasi
besar hitam yang keras, dan abrasi kuat batuan
pantai,atau kawasan wisata pantai (lempung), yang disebut
menyebabkan pembentukan sisa-sisa berupa batuan yang berdiri
denganConnate waterkokoh ditengan air
dan mengalami
berpasir pada sand dunes
dengan beraneka bentuk yang unik dan indah pertukaran kation (cation ex-change)
2. Structurally shaped coast pesisir yng terbentuk akibat proses patahan, pelipatan,
atau intrusi batuan sedimen. Seperti: kubah garam atau kubah lumpur lautdangkal
( salt domes atau mud lumps)
Potensi Permasalahan
 Merupakan media pertumbuhan  Umumnya pantai terjal berbentuk
karang yang baik cliff dan sangat berbahaya
 Biasanya panorama pantainya  Akibat morfologi pantai yang
indah,sehingga berpeluang untuk terjal,terjai abrasi yang kuat dan
pengembangan wisata alam bahari debur ombak yang besar dengan
dan panjat tebing pcinta alam batuan jatuhan ( Rockfall)
 Proses abrasi pada dinding pantai  Pesisir yang demikian biasanya
yang terjal dengan material batu beraasosiasi dengan zona
gamping berakibat pembentukan penunjaman lempeng di dasar
goa-goa ( cave) yang berpotensi samuedera, sehingga sangat
sebagai habitat burung walet potensial untuk menimbulkan
gempa bumi dan sunami
Identifikasi dan Kriteria
 Pantai terjal dan banyak dijumpai tebing pantai (cliff)
 Terdapat kenampakan structural berupa patahan atau dinding pantai yang tegak dan
lurus memanjang
 Material didominasi oleh batu gamping dengan banyak goa ( cave) di bagian bawah
cliff
 Banyak di jumpai di pesisir selatan jwa, yang berbatasan langsung dengan
samudera Indonesia yang dalam

3. Wave erosion coast: pesisir dengan garis pesisir yang terbentuk akibat altifitas
gelombang yang mungkin berpola lurus atau tidak teratur, tergantung pada
komposisi maupun struktur dari batuan penyusun, seperti pada proses erosi atau
abrasi gelombang pada tebing pantai
Potensi Permaslahan
 Berpotensi sebagai lokasi wisata  Terjadi erosi dan abrasi pantai
pantai panorama laut lepas  JIka pantai berbentuk teluk,
berpotensi menimbulkan rip current
yang berbahaya
 Lahan pesisir cepat menghilang
akibat abrasi, sehingga terjadi
kemunduran garis pantai
Identitas dan kriteria
 Pantai berliku-liku atau terjal tidak teratur karena erosi gelombang
 Biasanya material pantai didominasi oleh endapan pasir
 Ciri-ciri kenampakan erosi atau abrasi sangat nyata dilpangan
4. Marine deposition coast pesisir yang dibentuk oleh deposisi material sedimen
marin. Termasuk dalam kategori ini adalah peisisr berpengahalang (barier coast ).
Seperti : barier beaches, barier island, barier splits and bays, cuspate forelands,
beach palins seperti: coastal sand plains tanpa lagoon dan rataan lumpur (mud flat)
atau rawa graman ( salt marsh)
Potensi Permasalahan
 Pemebentukan bar dengan laguna  Tidak tampak nyata, kecuali
yang indah,merupakan fenomena konflik kepemilikan lahan dan
menarik sebagai lokasi wisata masalah-masalah social lainya
 Bila gosong berupa split atau  Jika pengambilan air tanah
tombolo dapat menghubungkan dua berlebihan yang melebihi kapasitas
daratan dan merupakan lahan-lahan penyimpanan akuifernya, misalkan
subur untuk industry maka kemungkinan
 Pertumbuhan rataan lumpur dan besar akan terjadi intrusi air laut
rawa sebagai tambak garam,ikan

Identifkasi dan kriteia


 Biasanya Banyak dijumpai bar atau gosong pasir pantai di lepas pantai (offshore),
spit, tombolo dan laguna yang indah, yang sangat mudah dikenali dari citra maupun
foto udara
 Jika material lumpur, banyak berasosiasi dengan lahan tambak dan hutan mangrove
 Pantai yang lurus terbentuk karena pengendapan gosong pasir memotong teluk

5. Coast build by organism pesisir dengan garis pesisir yang terbentuk akibat aktifitas
hewan atau tumbuhan, termasuk terumbu krang yang dibentuk oleh alga dan oister,
atau tumbuh-tunbuhan seperti mangrove atau rumput-rumput rawa ( marsh
grasses). Pesisir tipe ini umumnya dijumpai didaerah tropical

Potensi Permasalahan
 Potensi pertumbuhan karang,  Jika terjadi eksploitasi karang,
padang lamun dan rumput laut maka akan terjadi kerusakan
 Jika karang merupakan cincinatol karang yang berarti dapat
atau beruoa barier yang melindungi menghilangkan semua potensi yang
pantai, maka perairan dekat pantai ( ada
nearshore) umunya tenang, dangkal  Erosi darat yang berakibat
dan jernih, yang berpotensi untuk sedimentasi kuat kearah laut, dapt
wisata air pantai menyebabkan kerusakan atau
 Biasnay dijumpai gisik yang luas musnahnya habitat terumbu karang
dan indah dengan hamoaran pasir  Permasalahan yang umum terjadi
 Banyak ikan hias dari kehidupan adalah maslah social berkaitan
dasar laut yang indah dengan tindakan pengrusakan
terumbu karang

Identikasi dan Kriteria


 Dijumpai formasi terumbu karang, pantai dangkal, gelombang tenang, air jernih,
banyak ikan hias dan taman laut
 Gisik yang lebardan indah sebagai kawasan wisata alam pesisir ( berjemur dan
jalan-jalan)
 Permukiman berkembang dengan baik dan pesat sebagai lokasi wisata

Anda mungkin juga menyukai