Anda di halaman 1dari 24

Mata Kuliah Pertemuan-04

Hujan
HIDROLOGI TB 213
SKS 2
S1 – Pendidikan Teknik Bangunan
 Proses Kejadian Hujan
 Karakteristika Hujan
 Pengukuran Hujan
 Manfaat Data Hujan
 Analisis Hujan
s i
s a Awan
e n
n d
K o
a n
d
g in
A n

Massa
udara
lembab
n

An
gi

g in
An
Jenis Genetik
Hujan

Hujan konvektif
Hujan siklonik
Hujan orografik
Variabilitas dan
Karakteristik Hujan
Variabilitas Hujan
1. Variabilitas Waktu Hujan
hujan tidak jatuh secara bersamaan untuk satu wilayah
2. Variabilitas ruang/tempat hujan
hujan tidak jatuh secara merata di dalam satu lokasi

Karakteristika Hujan
1. Kedalaman Hujan Keadaan curah hujan Intensitas curah hujan (mm)
2. Lama Hujan 1 jam 24 jam
Hujan sangat ringan <1 <5
3. Arah Gerak Hujan Hujan ringan 1–5 5 – 20
4. Frekuensi Hujan normal 5 – 10 20 – 50
Hujan lebat 10 – 20 50 – 100
Hujan sangat lebat > 20 > 100
Pengukuran
Hujan
Penakar Hujan Biasa
(manual raingauge)
Jenis Alat Pencatat Jungkit
Ukur Hujan (Tipping Bucket)
Pencatat Hujan Otomatis
(automatic raingauge)
Pencatat Pelampung
(Tipping Float )
Jenis alat ukur hujan :
۞ Penakar hujan biasa (manual raingauge)
Corong dengan luas
permukaan 4 dm2 dan dengan
:
Tinggi h = 1,50 m 
penangkapan 84 – 96 %
Tinggi h = 0,40 m 
penangkapannya 93 – 97 %
۞ Pencatat hujan otomatis (automatic raingauge)
Pencatat jungkit (tipping bucket)

Saringan

Tipping bucket

Pencatat pelampung (tipping float)


Pipa
pembuang

j = corong
k = bak
m penampung
l = pelampung
l m = mesin pencatat
n = sipon

k
n
Cara pengukuran : Dilakukan pengamatan secara
teratur setiap hari (24 jam), dan
pada jam pengamatan yang sama
(jam 9 pagi).
Data yang diperoleh dalam bentuk
Penakar hujan biasa :
harian.
Air hujan terkumpul dalam gelas
ukur (dalam 24 jam)
Dihitung : d = V/A, dengan V =
volume air hujan, A luas permukaan
corong.

Pencatat jungkit (tipping bucket)


Alat ukur tipe jungkit ini dibagi dalam 2 ruangan yang diatur
sedemikian rupa, apabila satu terisi kemudian menjungkit dan
menjadi kosong. Hal ini menyebabkan ruangan yang satunya berada
pada posisi yang akan diisi oleh corong. Setiap jungkit menunjukkan
suatu tinggi hujan (d), kemudian tercatat secara otomatis dan
bertahap.
Cara pengukuran :

Pencatat pelampung (tipping float)


Proses pencatatan curah hujan yang masuk dalam alat pencatatan tipe
pelampung adalah: (1) curah hujan yang tertangkap tertumpah ke
dalam pelampung, (2) pelampung akan terangkat, (3) pelampung
dihubungkan dengan alat pencatat grafis, dan (4) apabila pencatatan
mencapai (d) = 10 mm, air dalam pelampung akan tersedot keluar
yang mengakibatkan alat penulis turun ke posisi nol (Soemarto, 1995).

Hasil pencatatan hujan otomatis.


10 mm

0
Data Hujan Jam-jaman
Sistem Sungai Nama Sungai Slahung Nama Stasiun Slahung Bulan Januari Jam
Total
Jam/Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Hari
10 0,1 0,3 0,8 1,2 09-10
11 0,3 0,2 0,5 11
12 0,1 0,1 2,6 0,6 0,2 0,1 0,1 0,1 0,1 4,0 12
13 3,5 1,3 0,6 0,9 0,3 6,6 13
14 4,0 3,0 0,5 0,1 7,6 14
15 0,4 1,0 5 3,1 1,1 10,6 15
16 1,2 6,2 0,1 6,7 0,1 0,8 0,3 0,1 15,5 16
17 0,3 2,3 0,3 3 4 0,3 0,7 10,9 17
18 0,5 1,1 0,9 0,2 0,5 4 7,2 18
19 0,2 1,3 1,4 14,1 1,6 18,6 19
20 2,5 0,6 6,5 1,5 0,2 0,2 11,5 20
21 0,3 2 2,3 21
22 0,2 0,2 22
23 5,8 0,8 6,6 23
24 0,1 0,1 0,1 15,0 2,3 3 20,6 24
01 5 1 6,0 01
02 0,1 1,5 0,8 2,4 02
03 0,6 0,1 2 0,2 2,9 03
04 0,5 0,1 0,8 1,4 04
05 1,7 0,6 0,1 2,4 05
06 0,1 0,1 2,2 0,1 0,1 0,2 0,4 3,2 06
07 0,2 0,2 07
08 0,9 0,1 0,1 0,1 0,1 1,3 08
09 0,3 0,8 1,1 09
Bulan
Data Hujan Harian
Tanggal Jumlah
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1 8 28 10 50 30 24 40 190
2 25 15 6 3 30 75 154
3 54 15 2 26 45 7,5 149,5
4 15 4 9 35 60 5,5 57 185,5
5 41 20 10 1 15 50 137
6 27 35 24 15 3 104
7 50 20 35 65 3 173
8 45 20 71 20 156
9 46 25 5 29 16 36 157
10 2 10 33 38 7 90
11 28 2,5 12 42,5
12 23 25 10 30 88
13 26 185 82 23 316
14
15 10 18
70
60
55
15 59 32
13
10
68
20
8 214
224
Data Hujan Bulanan
16 50 25 13 1 10 4 3 106
17 50 12 21 35 118 Bulan
18 32 40 80 25 32 56 4 269 No. Tahun Jumlah
19 3,5 144 15 25 2 19 42 250,5 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
20 30 6 7 180 98 10 4 335
1 1993 654 332 575 655,5 271 274 229 584 330 393 562,5 553,5 5.414
21 104 53 5 50 121 34 30 54 451
22 1,5 3 15 75 13 10 17 4 53 191,5 2 1994 842 449 456 551 296 46 2 24,5 132 410 542,5 290 4.041
23 62 31 20 12 18 7 27 34 211 3 1995 345,5 493 449 362 280,5 428 136,4 105 425 548 539 315 4.426
24 32 10 8 43 14 107 4 1996 398 422 401,5 405 388 147 247 453 312 308 396 368 4.246
25 1 5 6 24 4 53 12 105
26 15 25 26 7 17 90 5 1997 411 140 261 389 383 45 66 49 10 147 490 299 2.690
27 15 8 48 7 15 12 105 6 1998 519 435 684 397 321 586 418 405 200 496 257 134,5 4.853
28 25 18 54 25 6 23 151 7 1999 443 222 264 239 344 308 139 63 69 699 494 354 3.638
29 7 11 73 13 104
30 140 8 25 60 11 20 14 53 16 347
8 2000 481 249 217 234 341 115 260 285 248 351 408 159 3.348
31 27 10 34 8 13 92 9 2001 475 573 293 428 312 327 363 189 410 446 362 4.178
Jumlah 654 332 575 655,5 271 274 229 584 330 393 562,5 553,5 10 2002 628 398 432 277 320 203 420 45 130 355 574 457 4.239
H-Hujan 18 12 21 24 11 7 8 15 9 16 21 23
11 2003 162 618 459 537 275 129 4 308 291 475 255 362 3.875
Rata2 36,33 27,67 27,38 27,31 24,64 39,14 28,63 38,93 36,67 24,56 26,79 24,07
Hj-(1-15) 221 245 200 384 174 98 230 136 212 182 300 12 2004 732 553 415 467 506 109 133 25 408 290 782 501 4.921
Hr-(1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 13 2005 676 730 637 302 167 406 218 216 252 329 400 235 4.568
Hj-(16-31) 433 87 375 272 97 176 229 354 194 181 381 254 14 2006 502 449 140 225 269 69 82 15 74 226 283 571 2.905
Hr-(16-31 16 13 16 15 16 15 16 16 15 16 15 16
Abs-bul 140 53 144 185 60 75 121 180 98 60 73 75 15 2007 325 699 221 492 189 278 127 84 119 245 502 728 4.009
Abs-th 185 Rata-rata 506,2 450,8 393,6 397,4 310,8 231,3 189,6 190 227,3 381,2 456,5 355,1
Frekuensi Pengukuran
Pola frekuensi hujan menurut waktu pencatatan,
yaitu tahunan, bulanan, harian dan jam-jaman.

Frekuensi f 
(d) Curah hujan (c) Curah hujan (b) Curah hujan (a) Curah hujan
jam-jaman harian bulanan tahunan
Analisis Hujan
Daerah
1. Rata-Rata Aljabar
Didapat dari rata-rata hitung untuk semua stasiun yang ada dalam DAS.

d1  d 2  d 3  ...  d n n
d
d  i
d = tinggi n curah hujan n
i 1 rata-rata (mm)
d1, d2 = tinggi curah hujan pada stasiun hujan 1, 2, n
n = banyaknya stasiun hujan

Hasil yang baik (dipercaya)


Stasiun hujan ditempatkan secara merata di dalam DAS
2. Poligon Thiessen

● ●
● ●

● ●
● ●

Langkah pengerjaan :
1. Bentuk jaringan segitiga dengan menghubungkan setiap stasiun dengan garis.
2. Tarik garis sumbu (garis berat) untuk setiap segitiga.
3. Luas daerah hujan dianggap diwakili oleh salah satu stasiun hujan bersangkutan yang
dibatasi oleh garis-garis poligon.
4. Luas relatif berbanding dengan luas DAS merupakan koefisien pengalinya.
A1d1  A2 d 2  A3 d 3  ...  An d n
d
A1  A2  A3  ..  An
n
Ai d i n
Ad
d   i i
i 1 A1 i 1 A
5. Perhitungan dilakukan secara tabelaris.

dxK
Sta Hujan (d) Luas Koefisien
(2) x (3)

1 2 3 4 5

1 d1 A1 1 = A1/A 1 x d 1

2 d2 A2 2 = A2/A 2 x d 2

3 d3 A3 3 = A3/A 3 x d 3

n dn An n = An/A n x d n

Jumlah A d



3. Isohyet d5 = 110 mm


d2 = 60 mm

d1 = 40 mm


d0 = 30 mm d4 = 100 mm

d3 = 80 mm

d 0  d1 d  d2 d  dn
A1  1 A2  ...  n1 An
d 2 2 2 1. Hasil lebih teliti.
A1  A2  ...  An 2. Diperlukan jaringan stasiun hujan
n
d i 1  d i n
d i 1  d i yang relatif lebih padat.
 2 Ai  2 Ai 3. Subyektifitas dalam
d i 1
 i 1 penggambaran isohyet.
n
A
 Ai
i 1
Corong

Botol Aqua bekas

Penggaris

Papan

Anda mungkin juga menyukai