HIDROLOGI KE-2
Disusun Oleh :
Muhammad Farizal
Kelas : TKBA-A
N I M : 201014
1
SOAL LATIHAN :
1. Dari suatu rangkaian data curah hujan, terdapat data curah hujan yang hilang. Jelaskan, ada
berapa macam metode yang bisa digunakan untuk mengisi data curah hujan yang hilang
tersebut !. Uraikan penjelasan saudara dengan rinci !
Jawaban :
Metode yang dapat digunakan untuk mengisi data curah hujan yang hilang sebagai berikut,
a. Metode Rata-Rata Aljabar
Metode Rata-Rata Aljabar adalah metode yang paling praktis digunakan untuk mencari
data curah hujan yang hilang. Pengukuran yang dilakukan di beberapa stasiun dalam waktu
yang bersamaan dijumlahkan dan kemudian dibagi dengan jumlah stasiun, stasiun yang
digunakan dalam hitungan biasanya masih saling berdekatan (Saputro, 2011). Digunakan
jika perbedaan curah hujan tahunan normal di stasiun terdekat < 10% dari Stasiun yg
datanya hilang.
Metode Normal Ratio adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari data
yang hilang. Metode perhitungan yang digunakan cukup sederhana yakni dengan
memperhitungkan data curah hujan di stasiun hujan yang berdekatan untuk mencari data
curah hujan yang hilang di stasiun tersebut. Variabel yang diperhitungkan pada metode ini
adalah curah hujan harian di stasiun lain dan jumlah curah hujan 1 tahun pada stasiun lain
tersebut). Digunakan jika perbedaan curah hujan tahunan normal di Sta. terdekat > 10%
dari Stasiun yg kehilangan data tsb. Rumus Metode Normal Ratio untuk mencari data curah
hujan yang hilang sebagai berikut (Wei and McGuiness, 1973) :
2
px Nx = 1/ n { p1 N1 + p2 N2 + p3 N3 ...+ pn Nn } (2)
Keterangan:
Keterangan :
3
2. Dari suatu DAS yang luasnya 2 Ha, diketahui sketsa data grafik Alat Ukur Hujan Otomatis
(AUHO) sebagai berikut :
Diminta :
a. Hitung intensitas hujan setiap jam
b. Gambarkan hyetograph hujan
c. Hitung tebal hujan efektif, bila selama terjadi hujan besarnya kehilangan air rata-rata
sebesar 10 mm/jam
Jawaban :
a. Intensitas hujan setiap jam
4
b. Hyetograph Hujan
Hyetograph Hujan
25
20 20
Hujan Efektif
INTENSITAS (MM/JAM)
20
15
10 10 10
10
5 4 4 4
0 0 0 0
0
8 ke 9 9 ke 10 10 ke 11 11 ke 12 12 ke 13 13 ke 14 14 ke 15 15 ke 16 16 ke 17 17 ke 18 18 ke 19 19 ke 20
WAKTU (PUKUL/JAM)
5
3. Di suatu DAS terdapat 5 (lima) stasiun hujan sbb. :
Karena curah hujan yg dicari sudah berada di pusat sumbu (0.0). Maka tidak perlu
diganti sumbu xy baru. Sehingga x = x’ dan y = y’.
Tabel perhitungan
Curah Hujan W = 1/dxi²
Nama Stasiun X=X' Y=Y' dxi² = X² + Y² WxP
(P) mm x 10^3
Waru - 0 0 0 0 0
Pucang 119 45 45 4050 0.247 29.383
Tumpang 100 -35 50 3725 0.268 26.846
Poncokusumo 79 -40 -40 3200 0.313 24.688
Dau 134 45 -35 3250 0.308 41.231
Jumlah 1.136 122.147
Jadi besarnya curah hujan di Stasiun Waru adalah :
Pc = 122.147/1.136 => 107.564 mm