Anda di halaman 1dari 71

PERENCANAAN PELABUHAN

TUGAS A :
Rencanakan pelabuhan laut yang terletak dilokasi sesuai peta, sebagai
pelabuhan baru.

PENENTUAN LOKASI PELABUHAN

Lokasi pelabuhan ditetapkan dengan memperhatikan :


a. Arah angin
b. Keadaan tinggi gelombang
c. Perbedaan pasang surut
d. Kemungkinan adanya perluasan pelabuhan
e. Luas perairan di muka pelabuhan untuk memutar kapal
f. Keamanan terhadap kebakaran
g. Strategi
h. Pemeriksaan keadaan tanah

U
a. Arah Angin .
Dalam perencanaan ini diasumsikan :
- Arah Angin : 30
90 - Durasi : 4 jam
S - Kecepatan : 30 km/jam

b. Keadaan Tinggi Gelombang.


Ini penting karena sangat menentukan dan dapat menyebabkan kapal
tidak melakukan bongkar muat.
Gelombang/ ombak dapat terjadi jika keadaan yang seimbang dari
permukaan air laut mengalami perubahan yang disebabkan karena
antara lain :
- Gerakan kapal
- Gempa bumi
- Letusan gunung berapi
- Tiupan angin

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Gelombang yang disebabkan oleh tiupan angin sangat penting untuk


diketahui agar dalam kolam pelabuhan dapat diusahakan air berada
dalam kondisi tenang. Tinggi gelombang yang terjadi dalam kolam
diisyaratkan melebihi 30 cm atau tergantung kapal yang berlabuh.
Berikut ini adalah tabel kriteria besar gelombang yang cukup agar suatu
jenis kapal dapat melakukan bongkar muat dengan aman.

Tabel 1.1 Maksimum ukuran tinggi gelombang berdasarkan ukuran kapal

Ukuran Kapal Ukuran Tinggi Gelombang


1000 DWT Maks 0,2 m

1000 3000 DWT Maks 0,6 m

3000 15000 DWT Maks 0,8 m

Kapal 120/120 (Roll On Roll Off) Maks 0,2 m


Kapal Tanker Maks 1,2 m
(Sumber : Perencanaan Pelabuhan oleh Soedjono Kramadibrata, hal 34 .)

Untuk tinggi gelombang yang terjadi pada suatu titik P dalam kolam
pelabuhan dapat juga dihitung dengan rumus (formula Stevenson).

Hp = H

(Pers 2.1 Hal 63 Pelabuhan Dr. Ir. Bambang Triatmojo)

Dimana : Hp = tinggi Gelombang pada setiap titik P dalam kolam


pelabuhan (m)
H = tinggi gelombang pada suatu pintu masuk (m)
b = lebar pintu masuk (m)
B = lebar kolam pada titik P dalam pelabuhan (m)
D = jarak dari pintu masuk sampai ke titik P (m)

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Catatan : Persamaan diatas tidak berlaku untuk titik yang berjarak


kurang dari 15 m dari mulut.

Hp
P
B

Gambar 1.1 Penjelasan rumus 2.1

Bila ternyata dalam perhitungan Hp > Hijin = 0,6 m, maka perlu


dipasang Break Water agar air dalam kolam pelabuhan lebih tenang.
Break Water dipengaruhi oleh ombak, berupa :
o Gaya tekan hidrostatik, yang besarnya tergantung dari naik dan
turunnya ombak.
o Gaya tekan dinamis, yang menjelma dengan pecahnya ombak.

c. Perbedaan Pasang Surut.


Terjadinya pasang surut disebabkan oleh gaya tarik pergerakan
deklinasi dari benda-benda angkasa dari suatu sistem tata surya. Akibat
terjadinya pasang surut ini, terjadi ketidak-tetapan ketinggian muka air
terhadap suatu posisi di daratan. Dalam menentukan lokasi perlabuhan
perlu diperhatikan arus pasang surutnya karena dapat merusak dasar
dan konstruksi break water.

d. Kemungkinan Perluasan Pelabuhan.


Dalam merencanakan suatu pelabuhan, maka kemungkinan perluasan
pelabuhan perlu dipikirkan untuk rencana jangka panjang, apalagi kalau
yang direncanakan adalah pelabuhan umum.

Perlu diperhatikan tersedianya ruang untuk :

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

- Perencanaan dermaga
- Penambahan bangunan-bangunan sipil
- Perluasan pelabuhan
- Kemungkinan pembangunan dock untuk perbaikan, perawatan
untuk pembuatan kapal
- dll.

e. Luas Daerah Perairan Dimuka Pelabuhan Untuk Memutar


Kapal.
Dalam perencanaan tugas ini, dipakai ukuran kapal yang terbesar yaitu
Tanker/Liquid carrier : 300.000 DWT dengan L = 354 m, jadi :
(Tabel Kerakteristik Kapal Hal 37 Pelabuhan, Ir Bambang Triatmojo).
R = 1,5 L (diambil L terbesar)
= 1,5 x 354m
= 531 m
D = 2R = 2 x 531 = 1062 m

f. Keamanan Terhadap Kebakaran.


Dalam perencanaan pelabuhan, kemungkinan kebakaran harus
dihindari antara lain dengan menempatkan unit-unit kebakaran pada
tempat tempat yang diperkirakan mudah terbakar.

g. Strategi.
Pada perencanan pelabuhan, tidak hanya diperlukan strategi ekonomi,
tapi perlu pula strategi pertahanan dan keamanan . Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut diatas, kita dapat membuat beberapa
sketsa rencana penempatan pelabuhan yang tepat dan mendekati
sempurna. Perlu pula diperhatikan jaringan lalu lintas yang sudah ada
agar tidak terganggu.

h. Pemeriksaan Keadaan Tanah


Pemeriksaan keadaan tanah sangat penting, terutama untuk
keperluan :
o Perencanaan konstruksi pondasi

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

o Penentuan jenis kapal keruk yang dipakai


Cara-cara yang digunakan untuk pemeriksaan keadaan tanah antara
lain dengan pengeboran (Boring) atau pun Sondir yang dilakukan pada
tempat-tempat tertentu. Dengan demikian dapat diketahui keadaan
tanah dasar termasuk jenis tanah serta sifat tanah dan lapisan-
lapisannya.

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

PERHITUNGAN GELOMBANG
Pada perencanaan pelabuhan ini, data mengenai gelombang tidak
diperoleh. Untuk itu diperlukan menghitung fetch efektif guna
memperoleh data tsb. Fetch adalah jarak antara terjadinya angin sampai
lokasi gelombang tersebut. Dengan diperolehnya fetch efektif, ditambah
data mengenai kecepatan angin berhembus, maka dapat diketahui tinggi
gelombang pada lokasi pelabuhan, dengan menggunakan grafik
(terlampir).
Cara perhitungan/ pembuatan fetch efektif yaitu :
a) Dari lokasi yang akan direncanakan dibuat pelabuhan, ditarik garis
lurus yang sejajar arah angin yang ada.
b) Dari garis tersebut, dapat dilihat 2 kemungkinan :
o Garis tersebut akan mengenai daratan
o Garis tersebut tidak akan mengenai daratan
c) Selanjutnya buat garis lurus yang membentuk sudut 45 dengan
garis sejajar arah angin tersebut, kearah kiri dan kanan.
d) Sudut 45 tersebut kemudian dibagi dalam beberapa segmen yang
sudutnya 5 sehingga terdapat beberapa garis lurus.
e) Apabila dari garis-garis lurus tersebut ada garis yang tidak mengenai
daratan/pulau, diganti dengan garis yang baru dengan sudut
tertentu dengan arah kedaratan/pulau.
f) Ukur panjang garis dari lokasi pelabuhan sampai ke ujung seberang
yang berpotongan tegak lurus dari arah angin (Xi).
g) Hitung cosinus sudut tersebut.
h) Buat dalam bentuk tabel.

Catatan :
Garis yang mengenai daratan adalah garis dimana jika mengena
daratan maka arah anginya akan kembali.
Garis yang tidak mengenai daratan adalah garis dimana jika tidak
mengena daratan maka arah angin akan terus.

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Tabel 2.1 Menghitung Fetch Efektif

N
o Sudut Cos Ri (cm) Ri Cos (cm)
1 45 0.7071 11.1 7.84881
2 40 0.76604 14.3 10.954372
3 35 0.81915 14.4 11.79576
4 30 0.86602 16 13.85632
5 25 0.9063 21.7 19.66671
6 20 0.93969 20.9 19.639521
7 15 0.96592 20.4 19.704768
8 10 0.9848 19.9 19.59752
9 5 0.99619 19.7 19.624943
10 0 1 19.6 19.6
11 5 0.99619 19.7 19.624943
12 10 0.9848 19.9 19.59752
13 15 0.96592 20.4 19.704768
14 20 0.93969 20.9 19.639521
15 25 0.9063 21.7 19.66671
16 30 0.86602 22.9 19.831858
17 35 0.81915 23.7 19.413855
18 40 0.76604 21.3 16.316652
19 45 0.7071 19.4 13.71774
= 16.90242 = 329.802291

Fetch Effektif = = = 19.51213 cm

Skala pada peta 1 : 111000


Feff = 19.51213 x 111000
= 2165846.92 cm
= 21.6584692 km

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

a. Tinggi Gelombang (Ho)

UL = 15

UA = 0.71 Uw1,23 (Sumber :Pelabuhan Bambang Triatmojo pers.3.30, Hal 99)

RL = (Sumber :Pelabuhan Bambang Triatmojo, Hal 100)

Dari Gambar 3.25 (Pelabuhan Bambang Triatmojo Hal 100) diperoleh :

Untuk UL = 15 maka RL = = 1.0


UW = R L x U L

= 1.0 x 15 = 15

A = 0.71 Uw1,23 = 0.71 (15)1,23 = 19.854


U

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Dengan menggunakan grafik peramalan gelombang (Gambar 3.27


Pelabuhan Ir. Bambang Triatmojo Hal 128) untuk :

UA = 19.854 dan Fetch effektif = 21.6584692 km diperoleh :


Tinggi Gelombang (Ho) = 1.00 m
Periode (T) = 3.7 Second

Ket : UL : kecepatan angin di darat (m/s)


UA : faktor tegangan angin
UW : kecepatan angin di laut (m/s)
RL : perbandingan antara kecepatan angin di laut dan di darat

Selain berdasarkan UA dan Fetch effektif, perhitungan Ho dan T bisa juga


berdasarkan data UA dan durasi dengan menggunakan grafik yang sama,
yaitu :

Untuk UA =19.854 dan durasi 1.6 jam, diperoleh :


Tinggi Gelombang (Ho) = 1.00 m
Periode (T) = 3.7 second

Dari kedua nilai Ho dan T diatas diambil nilai yang lebih kecil, sehingga tinggi
dan periode gelombang adalah :
Tinggi Gelombang (Ho) = 1.00 m
Periode (T) = 3.7 second

Dalam perencanaan pelabuhan, kapal yang di gunakan adalah CONTAINER,


yaitu 30.000 DWT.Untuk ukuran kapal 30.000 DWT, tinggi gelombang
maksimum (H ijin) = 0.8 m.

Ho = 1.00 m > HIZIN = 0.8 m

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Maka lokasi pelabuhan memerlukan pemasangan Break Water.

Tinggi Gelombang Pecah


Ho = 1.00 m
T = 3.7 second

Panjang Gelombang (Lo) = = = 21.39 m


Kelandaian (m) = Kedalaman Laut pada Kontur terluar dan Pantai
Jarak Kontur dari Darat
Dari data diperoleh : Kedalaman Laut = 20 m
Jarak Kontur dari darat = 711 m

Maka : m = = 0.028 0.03

= = 0,00745

Dari grafik diperoleh : = = 0,00745

= 1.02

H = Ho x (1.02) = 1.02 m
Jadi, tinggi gelombang pecah = 1.02 m

= = 0.00759

Dari Grafik diperoleh : untuk = 0.00759 dan m = 0,03

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Maka : = 1.18db= Hb .(1.18) = 1.02. (1.18)


= 1.2036 m (kedalaman gel.pecah)
Energi Gelombang
Dimana :

E = E = Energi rata-rata ( )

= kerapatan massa ( ) air laut


=

g = percepatan gravitasi ( )
E = 1226.25

Perencanaan Break Water


Pengertian Break Water
Break Water adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi
daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang.
Macam dan Tipe Break Water
Break water yang dihubungan dengan pantai
Break water lepas pantai
Pemecah gelombang terdiri atas tiga tipe, yaitu :
a. Pemecah gelombang sisi miring
b. Pemecah gelombang sisi tegak
c. Pemecah gelombang campuran

Perencanaan break water sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu
alam yang dilindungi oleh lapisan pelindung (armour) berupa batu besar atau
beton dengan bentuk tertentu. Beton dan batu buatan terdiri dari :
a. Tetrapod, mempunyai empat kaki yang berbentuk kerucut terpancung
b. Tribar, mempunyai tiga kaki yang saling dihubungkan dengan lengan.
c. Ouddripod, mempunyai bentuk mirip tetrapod tetapi sumbu-sumbu dari
ketiga kakinya berada pada bidang datar.

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

d. Dolos, terdiri dari dua kaki saling silang menyilang dan dihubungkan
dengan lengan.

Perancanaan break water dengan sisi miring mempunyai keuntungan :


a. Elevasi puncak bangunan rendah
b. Gelombang refleksi kecil
c. Kerusakan berangsur-angsur
d. Perbaikan murah
e. Harga murah

Dalam perencanaan break water, dipilih model Rubber Mound

LWSmax
Tetrapods Batu Alam
LWSmin

Batu Alam

Batu Alam

Pemecah gelombang sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam
yang dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar atau batu dengan
bentuk tertentu.
Beton atau batu buatan ini berupa tetrapod, tribar, heksapod, dolor, dsb.

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

o Penentuan Elevasi Puncak


o Ho = 1.00 m
o T = 3.7 second

o Panjang Gelombang (Lo) = = = 21.385 m

o Bilangan Irribaren =

o Plot ke grafik

o Plot ke grafik didapatkan nilai


o Nilai runup = Ru = 0.85 x H = 0.85 x 1 = 0.85

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Elevasi Break Water dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0.5 m =


HWL + Ru + Tinggi Kebebasan = 3.95 + 0.85 + 0.5 =5.3 m
Free Board (Jagaan ) = x Tinggi Gelombang = x 1 = 0.5 m
Elevasi crest sesudah ditambah freeboard = 5.3+ 0.5 = 5.8 m
Kedalaman breakwater diambil kedalaman pada ujung kolam pelabuhan yang
direncakan sedalam 20 m
Tinggi Break Water = Kedalaman Break Water + Elevasi Crest =20+5.8 =25.8
m =26 m

o Menentukan Berat Dari Unit Armour.

Rumus Hudson :
Dimana : W = Berat Unit Armour
r = Specific Weight dari Unit Armour
H = Tinggi Gelombang (ft)
KD = Damage Cooficient
Sr = Specific Grafity dari Unit Armour
= Sudut kemiringan Break Water
w= Specifik Weight Air laut (Lbs/cuft)

Diketahui : Syarat pembuatan Break Water terpenuhi, yaitu :


Ho > H iijin = 1 m > 0.8 m
r batu alam = 2.65 ton/m3
r tetrapod = 2.4 ton/m3
w = 1.03 ton/m3
Sr = 2.65/1.03 = 2.57 (Batu Pecah), 2.33 (Batu Pecah)
H = 1.00
= 1.5 dan KA (lapis lindung) = 1.04 (tetrapod) & 1.15 (batu
alam)
KD = 8 (Tetrapod) , 4 (Batu Pecah)

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Berat Unit Armour (Lapis Pelindung)


Lapisan I (Tetrapods) :

W = = 0.085 ton
W1 = 0.085 x Fk = 0.085 x 1.5 = 0.1275 ton
W1 = 127.5 Kg
Lapisan I (Batu Alam) :

W = = 0.114 ton
W1 = 0.114 x Fk = 0.114 x 1.5 = 0.171 ton
W1 = 171 Kg
W1 = W1t + W1b = 0.1275 + 0.171 =0.2985 ton
Lapisan II

W2 = = =0.02985 ton
W2 = 29.85 Kg
Lapisan III :

W3 = = = 0.0004975 ton
W3 = 0.4975 Kg

o Menentukan Lebar Crest.


1/3
B = n . KA . ( W/ r )
n = jumlah unit armour (diketahui 3 lapis)
Lapis I : B1 = 3 . 1.04 . (0.2985 / 2.4)1/3 /2 + 3 . 1.15 . (0.2985 /
2.65)1/3 /2
= 1.6118 = 1.7 m
Lapis II : B2 = 3 . 1.15 . (0.02985 / 2.65)1/3 = 0.773 m = 0.8 m

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Lapis III : B3 = 3 . 1.15 . (0.0004975 / 2.65)1/3 = 0.198 m = 0.2 m

o Menentukan Tebal Lapisan Armour.


1/3
T = m . KA ( W/ r )
m = Jumlah armour -1 = n 1 = 2
Lapis I : T1 = (2 . 1.04 (0.2985/2.4)1/3 + 2 . 1.15 (0.2985/2.65)1/3 )/2 =
1.07 m
Lapis II : T2 = 2 . 1.15 (0.02985/2.65)1/3 = 0.516 m

o Menghitung Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Break Water.

Cotg = 1.5 = 1.5


tg = 0.6667 maka = 33.69
Lebar Dasar Break Water :

B = + Lebar Crest Lapis I

= + 1.7 m
= 79.7 m = 80 m

a = Tinggi Break Water - t1 t2

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

= 26 1.07 0.516
= 24.4 m

b = = = 36.6 m

c = = = 43.988 m

d = = 0.3 m

e = = = 0.597 m

f = = 0.45 m

g = = 1.161 m

h = = = 13.16 m

i = f + ( ) = 0.45 + = 2.06 m

j = = = 11.23 m

k = d + ( ) = 0.3 + ( ) = 1.07 m

l = ( )b=( ) 36.6 = 3.3 m

m = = = 10.33 m

n = = = 12.26 m

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

o = ( )n =( ) 12.26 = 34.61 m

Gaya-gaya yang bekerja pada break water adalah :


i. Akibat Beban Sendiri Break Water.
Menghitung Berat Sendiri Break Water :
- Lapisan I (Tetrapod + Batu Alam)
Luas = A1 + A2 + A3
A1 = (Lebar Crest Lap 1 + Lebar Crest Lap 2 + 2 x i x t1/2)
= ( 1.7 + 0.8 + 2 x 2.06 x 1.07/2) = 4.704 m2
A2 = ( A1 x i x sin 33.69)
= ( 4.704 x 2.06 x Sin 33.69) = 5.375 m2
A3 = m ( i x sin 33.69 )
= 10.33 ( 2.06 x sin 33.69) = 11.804 m2
Luas Total = 4.704 + 5.375 + 11.804 = 21.883 m2
Berat = 21.883 m / 2 x (2.4 + 2.65) ton/m
= 55.255 t/m
- Lapisan II Batu Alam
Luas = B1 + B2 + B3 + B4 + B5
B1 = (Lebar Crest Lap 2 + Lebar Crest Lap 3 + 2 x k x t2/2
= ( 0.8 + 0.2 + 2 x 1.07 x 0.516/2) = 1.552 m2
B2 = ( Elevasi crest + freeboard)-t2-t1+(lebar crest lap 1 x 1/sin
33.69 x e))
= ( 5.8 0.516 1.07 +( 1.7/Sin 33.69 x 0.597)) = 9.348 m2
B3 = ( 1.157 x (( Elevasi Crest + FreeBoard + H)-(t1+t2))/sin 33.69)
= 10.875 m2
B4 = ( n + o h) ( l x sin 33.69)
= (12.26 +34.61 13.16 ) x (3.3 x sin 33.69) = 61.706 m2
B5 = ( o x (l x sin 33.69 )
= 34.61 x ( 3.3 x sin 33.69) = 63.354 m2
Berat Total = 1.552 + 9.348 + 10.875 + 61.706 + 63.354 = 146.835 m2
Berat = 146.835 m x (2.65) ton/m
= 389.113 ton/m3

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

- Lapisan III Batu Alam


Luas = [ (B-(2xl)+Lebar Crest Lap 3 )]x a/2

= [((80-(2 x 3.3)) + 0.2]x


= 897.92 m
Berat = 897.92 m x (2.65) ton/m
= 2379.488 t/m

Jadi, Gaya Akibat Berat Sendiri Break Water :


W = W1 + W2 + W3
= 55.255 t/m + 389.113 t/m + 2379.488 t/m
= 2823.856 t/m
Untuk jalur selebar 1 m , Total Berat Break Water :
W = 2823.856 t

b. Akibat Beban Gempa


Koofisien gempa diambil koofisien terkecil dari koofisien gempa = 0.3
Jadi, Beban gempa = 0.3 x 2823.856 t/m = 847.157 ton/m

Jadi, sepanjang 1 m = 847.157 ton

c. Akibat Angin
Fw = W . A . K dimana W = tekanan angin = c.v2
c = koef. Angin = 0.00256
v = kec. Angin = 15 m/s = 30 Knots
A = luas penampang Break Water
K = 1,5 (factor keamanan)
Tekanan Angin (W) = cv = (0.00256) x (30) = 2.304

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

1.7

X1

X2

X1 = (Elevasi Crest + freeboard) H = 5.8 1 = 4.8 m

X2 = = = 7.2 m

A = (Lebar Crest Lap 1 +( Lebar Crest Lap 1 + 2 x X2))x X1)

= (1.7 + (1.7 + 2 x X2))x X1

= (1.7 + (1.7 + 2 x 7.2)) x 4.8 = 42.72 m


Fw = 2.304 x 42.72 x 1.5
= 147.64 t/m
Jadi,
Total Gaya Vertikal :
V = Akibat Berat Sendiri Break Water
= 2823.856 ton/m

Total Gaya Horizontal :


H = Akibat Beban Gempa + Beban Angin
= 847.157 ton/m + 147.64 ton/m
= 994.797 ton/m
Kontrol Stabilitas Break Water.
a. Terhadap Geser

Syarat : 1,5

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

1,5
1.892 1,5 ..... OK !!
b. Terhadap Guling

Syarat : > 2
Gaya Gempa + Angin dianggap bekerja pada tengah break water.

M guling = H . (5.8/2)
H = 994.797 x 2.9
5.8 m = 2884.911 ton m
V
M lawan guling = V . (80/2)
80 m
= 2823.856 x 40
= 112954.24 ton m

= 39.15 > 2 . . . . . OK!!


c. Terhadap Eksentrisitas
Syarat |e| <
1
= /6 . B = 1/6 . (80) = 13.33 m
|e| = B/2 - x

|e| = ( ) - 38.98 = 1.02 m


|e| = 1.02 m < = 13.33 m .. OK!
Kesimpulan : Dari kontrol stabilitas break water terhadap geser , guling ,
eksentrisitas ternyata break water tersebut cukup aman !!
REFRAKSI, DIFRAKSI, DAN REFLEKSI GELOMBANG

1) Refraksi Gelombang
Refraksi terjadi karena adanya pengaruh penambahan kedalaman laut.
Didaerah dimana kedalaman air lebih besar dari setengah panjang
gelombang, yaitu di laut dalam. Gelombang menjalar tanpa dipengaruhi

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

dasar laut. Tetapi di laut transisi dan dangkal, dasar laut mempengaruhi
gelombang. Di daerah ini apabila ditinjau suatu garis puncak gelombang
yang berada di air yang lebih dangkal akan menjalar dengan kecepatan
yang lebih kecil dari pada bagian air yang lebih dalam. Akibatnya garis
puncak gelombang akan membelok dan berusaha sejajar dengan garis
kedalaman laut. Garis orthogonal gelombang yaitu gais yang tegak lurus
dengan garis puncak gelombang dan menunjukan arah penjalaran
gelombang, juga akan membelok dan berusaha untuk menuju tegak lurus
dengan garis kontur dasar laut.

2) Difraksi Gelombang
Apabila gelombang datang terhalang oleh suatu rintangan, seperti
pemecah gelombang atau pulau maka gelombang tersebut akan
membelok disekitar ujung rintangan dan masuk di daerah terlindung
dibelakangnya. Dalam difraksi gelombang ini terjadi transfer energi
dalam arah tegak lurus penjalaran gelombang menuju daerh terlindung.
Apabila tidak terjadi difraksi daerah belakang rintangan akan tenang.
Tetapi karena proses difraksi maka daerah tersebut terpengaruh oleh
gelombang datang, transfer energi ke daerah belakang rintangan
menyebabkan terbentuknya gelombang di daerah tersebut. Meskipun
tidak sebesar diluar daerah terlindung.

3) Refleksi Gelombang
Gelombang yang membentur atau mengenai suatu bangunan akan
dipantulkan sebagian atau seluruhnya. Refleksi gelombang di dalam
pelabuhan akan menyebabkan ketidaktenangan di dalam perairan
pelabuhan. Fluktuasi muka air ini akan menyebabkan gerakan kapal yang
dihambat dan dapat menimbulkan tegangan yang besar pada tali
penambat. Untuk mendapatkan ketenangan di kolam maka bangunan-
bangunan yang ada di pelabuhan harus bias menyerap / menghancurkan
gelombang. Suatu bangunan yang mempunyai sisi miring dan terbuat
dari kumpulan batu akan bisa menyerap energi gelombang lebih banyak
disbanding bangunan tegak.

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Perhitungan Difraksi, Refraksi, dan Refleksi

Refraksi Gelombang
Diketahui :
- Tinggi gelombang = 1.00 m
- Periode gelombang = 3.7 detik
- Arah gelombang = 40
- Jarak gelombang dari ujung rintangan (r) = 355.5 m

Arah datang gelombang pada salah satu titik misalnya : 20 m


Lo = 1.56 .(3.7) = 21.356 m

Co = = = 5.772

= = 0.94

Untuk nilai diatas dari table A-1 didapat :

= 0.94 L= = 21.276 m

c = = = 5.75

sin a1 = ( ) sin ao = x sin 40


a1 = 32.63

Jadi, koofisien refraksi :

Kr = = = 0.954

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Difraksi Gelombang
Misalnya : kedalaman air dibelakang break water = 20 m
Lo = 1.56 T

= 1.56 (3.7) = 21.356 = = 0.94 m


Maka dari table A-1 diperoleh :

= 0.94001 L= = 21.276 m
Jarak ke titik A ke ujung rintangan : r = 355.5 m

= = 16.71 = gunakan nilai terbesar yaitu = 10

Dengan menggunakan table 3.5 untuk nilai = 10


Didapat = 130 dan = 40 , sehingga koofisien refraksi K = 0.06
Ho = K.Kr.Ho =0.06 x 0.954 x 1 =0.05724 m

Refleksi Gelombang

x = dimana : Hr = Tinggi Gelombang refleksi


Hi = Tinggi Gelombang datang = 1 m
x = koofisien refleksi = 0.5
Hr = x . Hi
= 0.5 x 1 m
= 0.5 m

Tipe Bangunan X
Dinding vertical dengan puncak
diatas air 0,7 1,0
Dinding vertical dengan puncak 0,5 0,7
terendam

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Tumpukan batu sisi miring 0,3 0,6


Tumpukan blok beton
0,3 0,6
Bangunan vertical dengan peredam
0,05 0,2
energy

PERENCANAAN DIMENSI TAMBATAN (BERTHING)


DAN KONSTRUKSI LAINNYA

Dari data diketahui bahwa kapal yang akan menggunakan fasilitas pelabuhan
adalah :

- Passenger : Volume = 30.000 GT


- Cargo : Volume = 30.000 DWT
- Container : Volume = 30.000 DWT

Rencana Kedalaman Perairan


Disesuaikan dengan kapal yang akan menggunakan pelabuhan tersebut.
Kedalaman pelabuhan ditetapkan berdasarkan Full Load Draft (max draft)
dari kapal yang tertambat dengan jarak aman / ruang bebas sebesar 0,8
m sampai 1 m dibawah luas kapal. Taraf dermaga ditetapkan antara 0,5
1,5 diatas muka air pasang sesuai dengan besarnya kapal.

1. Container 30.000 DWT


Panjang = 237 m
Lebar = 30.7 m
Sarat = 11.6 m
Clearance ( Ruang bebas) = 1 m
Pasang surut = (HWS LWS) = 3.95 1.55 = 2.4 m
Kedalaman perairan :
h = tinggi kapal (sarat) + clearance + pasang surut + 1/3 ombak
= 11.6 + 1 + 2.4 + 1/3.(1)
= 15.33
Jadi :

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Untuk kedalaman perairan diambil yang terbesar = 15.33 m


Untuk tinggi dermaga rencana = 15.33 m + Freeboard = (15.33 +
0.5)m=15.83 m

Dermaga

Free Board 0.5 m

H = 15.83 m

Elevasi Pengerukan A
Rencana Tambatan / Panjang Dermaga
Dari data diketahui bahwa kapal yang akan menggunakan fasilitas pelabuhan
adalah :

- Passenger : 30.000 GT
- Cargo : 30.000 DWT
- Container : 30.000 DWT
Rumus untuk menghitung panjang dermaga adalah sbb :

d =n L + (n-1) 50 + 2 50

Dimana : n = jumlah tambatan


L = panjang kapal

50 m L 50 m 50m L 50 m L 50 m

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

d d d

I. Tambatan PASSENGER
Tonnage kapal yang diramalkan adalah 600.000 orang /tahun. Perhitungan
jumlah tambatan yang dilakukan dengan cara analitis, dengan asumsi :
- jumlah kapal perkapal

- jumlah kapal yang berkunjung pertahun = = 20 buah

- jumlah kapal perhari = = 0.05 1 kapal /hari


Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.

Uk Panjang Dermaga : d = n L + (n1) 50 + 2 50

d = 1 230 + ( 1 - 1 ) 50 + 100 = 330 m


II. Tambatan CARGO.
Tonage kapal yang diramalkan adalah :

General cargo : 600.000 ton /tahun

- jumlah kapal yang berkunjung pertahun = = 20 buah

- jumlah kapal perhari = = 0.05 1 kapal /hari


Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.

Uk Panjang Dermaga : d = n L + (n1) 50 + 2 50

d = 1 186 + ( 1 - 1 ) 50 + 100 = 286 m

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

I Tambatan CONTAINER.
Tonnage yang diramalkan :

Container : 750.000 ton/tahun

- jumlah kapal yang berkunjung pertahun = = 25 buah

- jumlah kapal perhari = = 0.07 1 kapal /hari


Dari hasil tersebut, diperlukan 1 buah tambatan.

Uk Panjang Dermaga : d = n L + (n1) 50 + 2 50

d = 1 237 + ( 1 - 1 ) 50 + 100 = 337 m


Kesimpulan :
Jadi panjang dermaga diambil dari kapal rencana yaitu Container 30.000 DWT
= 337 m
Dan untuk kapal Cargo dan Passenger panjang dermaga = 330 m

Approach Entranche Channel


Dredging, Borrow, dan Dumping Area adalah alur pelayaran yang dalam
hal ini menggunakan dua jalur untuk melayani kapal yang akan masuk ke
kolam pelabuhan.
Direncanakan kapal akan memutar dengan buritan menghadap laut lepas
ke dalam kolam dekat Break Water dengan bantuan arus dan angin,
kemudian kapal ditarik dengan kapal tunda untuk merapat ke dermaga.
o Menghitung lebar alur untuk 2 jalur

1.5 B + 1.2 B 30.00 1.5 B + 1.2 B

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

B = Lebar Kapal Draft = 11.6 m


L = Panjang Kapal
Diambil B yang terbesar diantara semua jenis kapal yang ada yakni
Kapal Container dengan B = 30.7 m & L = 237 m.

o Untuk lebar arus pelayaran dipakai rumus :

L = 1.5 B + (1.2 1.5 ) B + 30.00 + (1.2 1.5 ) B + 1.2 B


L = 1.5 (30.7) + 1.2 (30.7) + 30.00 + 1.5 (30.7) + 1.2 (30.7)
L = 195.78 m
(Perencanaan Pelabuhan S.Kramadibrata Hal 208)
o Untuk memutar kapal dipakai rumus :
d = 3L = 3 ( 237) = 711 m
R = 1.5 L = 1.5 (237) = 355.5 m
o Buang Sauh (Waiting Cargo HeadLine)
Singgle = L + 6 Draft = 195.78 + 6 (11.6) = 265.38 m
Double = L + 4.5 Draft = 195.78 + 4.5 (11.6) = 247.98 m
Pengerukan
Pengerukan diperlukan bila kedalaman perairan dilokasi perairan lebih
kecil atau kurang dari kedalaman perairan rencana sesuai dengan ukuran
kapal yang akan berlabuh. Dari data/peta, lokasi pelabuhan yang
direncanakan memiliki kedalaman 20 m, sedangkan kedalaman perairan
yang dibutuhkan/ direncanakan untuk jenis kapal terbesar = 15.83 m.
Jadi perlu diadakan pengerukan.

Ware House/Transit Shed/Open Storage


Ware House :
Gudang yang digunakan untuk menyimpan barang dalam jangka waktu
yang lama.
Transit Shed :
Gudang yang digunakan untuk manampung barang-barang yang sifatnya
sementara, karena nantinya barang tersebut masih akan diteruskan
ketempat yang lain.
Open Storage :

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Gudang untuk menampung barang-barang yang dianggap tidak berbahaya


dan cukup aman untuk hujan dan terik matahari.
Akan direncanakan gudang yang menampung jenis container (Peti Kemas).
1. Container = 750.000 ton / tahun
Barang /muatan kapal dalam bentuk container dapat ditampung
sebelumnya dalam Open Storage (Container Yard).

Volume Barang = = 2054.795 ton /hari

Luas Lapangan Penimbunan Container = = 6849.317 m =


6900 m2

Bentuk dan ukuran Peti Kemas menurut ISO adalah sebagai berikut :

Penyebut Kapasit
L W H A B as
an (ton)
40 ft 400 80 80 75 35
394
30 ft 2911 80 293 75 25
80
20 ft 80 192 75 20
80
10 ft 1910 80 80 75 10

94
99
B

L
Gambar Peti Kemas

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Ukuran Palet dan Peti Kemas :

Palet Peti Kemas


URAIAN
Kekuatan (Ukuran)
Kelas 5 1-(0,9x0,75) -
Kelas 4 1,5-(1,12x0,91) -
Pale
Kelas 3 2-(1,37x1,12) -
t
Kelas 2 2,5-(2,24x1,37) -
Kelas 1 3-(2,75x2,24) -
- 5-
- (2,24x1,46x2,44)
- 7-
- (2,44x1,97x2,44)
PK uk.5 feet
- 10-
PK uk.7 feet
Peti - (2,44x2,99x2,44)
PK uk.10 feet
Kem 20-
PK uk.20 feet
as (2,24x6,06x2,44)
PK uk.30 feet
25-
PK uk.40 feet
(2,24x9,13x2,44)
30-
(2,44x12,19x2,4
4)

Terminal Penumpang
Untuk merencanakan terminal penumpang dipakai aman pada kapal
penumpang yaitu:
Passenger boat 30.000 DT
Diasumsi : Kapasitas = 3000 orang
Jumlah Penumpang /tahun = 600.000 orang /tahun

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Ditanya :
Perencanaan terminal penumpang = .?
Penyelesaian :

Jumlah kapal yang berlabuh /berangkat = = 100

Banyaknya kapal perhari : = 0.277 1 buah


Banyaknya penumpang sekali berlabuh / berangkat 1 x 3000 = 3000
orang
Diperkirakan setiap orang membutuhkan + 3 m untuk semua kegiatan
di terminal.
Luas Lantai Terminal = 3000 orang x 3 m = 9000 m

Rencana Jalan
Pada perencanaan penempatan jalan, intersection dari setiap jalur jalan
dibuat minimal, baik untuk jenis kendaraan yang sama maupun yang
berbeda, misalnya untuk tipe II dan Forklit.
Jalan untuk masuk kepelabuhan dibuat 2 jalur agar arus lalu lintas tetap
lancer dalam pelayanan penumpang maupun pengangkutan barang-barang
yang keluar masuk pelabuhan. Apabila dalam pelabuhan terdapat rencana
jalan kereta api, diusahakan tidak mangganggu jalur lalu-lintas yang lain.

Perlengkapan Dermaga
Untuk seluruh pelabuhan, baik pelabuhan umum, pelabuhan cargo,
container maupun pelabuhan lainnya, diperlukan perlengkapan, baik untuk

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

usaha pengawasan maupun pemeliharaaan. Guna keperluan itu, maka perlu


adanya :
A. Kantor- kantor yang meliputi :
a. Kantor Syahbandar
b. Kantor Bea Cukai
c. Kantor Kesehatan
d. Kantor Imigrasi
e. Kantor Buruh Pelabuhan
f. Kantor Pelabuhan
B. Fasilitas-fasilitas pendukung, yang meliputi :
a. Suplai Air Bersih
b. Suplai Listrik
c. Jaringan Telekomunikasi
d. Suplai Bahan Bakar Minyak
e. Fasilitas Pemadam Kebakaran
f. Drainase dan Pembuangan Sampah
C. Prasarana pendukung lainnya :
a. Jaringan Jalan Raya dan Jalan Kereta Api
b. Kapal-kapal Kerja
c. Fasilitas Perbaikan Kapal
d. dll

REKAPITULASI TUGAS A

I. Lokasi Pelabuhan : PELABUHAN MANADO

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

- Kecepatan Angin = 15 m/s = 30 knots


- Tinggi gelombang ijin = 0.8 m
- Beda Pasang Surut = 2.4 m
- Lebar kolam kapal = 711 m

II. Perhitungan Gelombang.


- Tinggi Gelombang = 1.00 m
- Tinggi Gelombang Pecah = 1.2036 m
- Energi Gelombang = 1226.25 Kg/det2

III. Perencanaan Break Water.


- Tinggi Break Water = 26 m
- Kedalaman Break Water = 80 m

IV. Perhitungan Sarana Lainnya.


- Panjang Dermaga / Tambatan :
o Untuk Container = 337 m
- Kedalaman Perairan :
o Untuk Container = 15.33 m
- Lebar Alur Pelayaran = 195.78 m
- Gudang :
Luas Lapangan Penimbunan Container = 6900 m2
- Terminal :
Luas Lantai Terminal = 9000 m2

TUGAS B :
LANGKAH LANGKAH PERHITUNGAN :

1. Pemilihan Tipe atau Bentuk Struktur Tambatan

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

2. Perhitungan gaya-gaya yang bekerja pada struktur :


a. Current Force (Akibat Arus)
b. Wind Pressure (Akibat Angin)
c. Berthing Force (Akibat Benturan /Getaran)
d. Wave Force (Akibat Gelombang)
3. Perencanaan Bolder dan Fender
4. Perhitungan Struktur
a. Tiang Pancang
b. Dermaga
5. Gambar Potongan dan Detail

PEMILIHAN TIPE / BENTUK


STRUKTUR TAMBATAN

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk


merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan
menaik-turunkan penumpang.

Pemilihan tipe dermaga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang akan


dilayani (dalam tugas ini dermaga yang melayani penumpang dan barang
seperti ; barang potongan dan peti kemas), ukuran kapal, arah gelombang
dan angin, kondisi topografi dan tanah dasar laut dan yang paling penting
adalah tinjauan ekonomi untuk mendapatkan bangunan yang paling
ekonomis.

Pada tugas ini perencanaan struktur tambatan / dermaga menggunakan


material beton bertulang yang dihitung dengan pengaruh beban luar.
Beban luar yang bekerja terdiri atas 2 komponen, yaitu :
1. Gaya / beban horizontal, ini merupakan reaksi dari FENDER.
2. Gaya / beban vertikal, semua beban yang ada di atas dermaga.

Struktur penahan direncanakan terdiri atas konstruksi kelompok tiang


pancang (pile group) dan tembok penahan tanah (retaining wall). Dalam
perencanaan, poer dan plat lantai dermaga ditahan oleh kelompok tiang
pancang.

PERHITUNGAN GAYA - GAYA


YANG BEKERJA PADA STRUKTUR

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

A. CURRENT FORCE (Akibat Arus)


Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang
terendam air juga kan menyebabkan terjadinya gaya pada kapal yang
kemudian diteruskan pada dermaga dan alat penambat. Besar gaya yang
ditimbulkan oleh arus diberikan oleh persamaan berikut ini :
a. Gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah haluan (sejajar
kapal)
Rumus :
R = 0.14 . S. V2 .. Pelabuhan Bambang Triatmodjo, hal 173
di mana :
R = Gaya akibat arus (tonm)
S = Luas bagian kapal yang terendam air (m2)
V = Kecepatan arus = 0.10 m /det (ditentukan)

Untuk gaya Current Force (akibat arus) ini diambil ukuran kapal
Container 30.000 DWT dimana :
~ Panjang kapal = 237 m
~ Sarat kapal = 11.6 m

S = B' 11.6 m

237 m

Maka :
S = luas kapal yang terendam air = 237 m x 11.6 m = 2749.2
m2
R = 0.14 x 2749.2 x (0.10)
R = 3.848 tonm

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

b. Gaya tekanan karena arus yang bekerja dalam arah sisi kapal (tegak
lurus kapal)
Rumus : R = . . c . v . B

Dimana : = rapat massa air laut = 1024 kg/m = 1.024 t/m


c = koofisien tekanan arus = 1.3
v = kecepatan arus = 0.10 m/det (ditentukan)
B = S = Luas bagian kapal yang terendam air = 2749.2
m2
Jadi,
R = . 1.024 t/m x 1.3 x (0.10m/det)2 x 2749.2 m
R = 18.298 tonm

B. WIND PRESSURE (Akibat Angin)

R = . . c . v . (A cos + B sin)

Dimana : = sudut antara angin dan kapal = 50


c = koofisien tekanan arus = 1.3
A = luas proyeksi arah melintang
= (kedalaman-sarat) x lebar kapal terbesar
= (15.83 11.6) x 30.7 = 129.861 m
B = luas proyeksi arah memanjang
= (kedalaman-sarat) x panjang kapal terbesar
= (15.83 11.6) x 237 = 1002.51 m
Jadi,
R = x 1.024 t/m x 1.3 x (0.10 m/det) 2 x (129.861 cos 50+ 1002.51
sin 50)
R = 4.27 tm

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

C. WAVE FORCE (Akibat Ombak)

Fx = . . D . Wo . H

Fy = . . D . Wo . H
Dimana : cMx,cMy = 1.3 (kooisien energi arah x dan y)
h (kedalaman) = 15.33 m
Wo (berat jenis air laut)= 1.024 t/m
H (tinggi gelombang) = 1m
D (sarat kapal) = 11.6 m (sarat kapal terbesar)
L (panjang gelombang) = 21.39 m
Fx adalah besarnya gaya akibat gelombang pada arah x terhadap dermaga
Fy adalah besarnya gaya akibat gelombang pada arah y terhadap dermaga
Maka :

Fx = . .(11.6). (1.024) .
(1)
= 60.05 ton

Fy = . . (11.6). (1.024) .
(1)
= 71.57 ton

Fx = 60.05 ton
F=

=
= 93.43 ton

Fx = Gaya akibat gelombang


yang sejajar kapal
Risky Schwars Mentang 100211051
Fy = Gaya akibat gelombang
yang tegak lurus kapal
PERENCANAAN PELABUHAN

Fy = 71.57 ton

D. BERTHING FORCE (Akibat Benturan Kapal)

Kapal yang akan merapat ke dermaga akan membentur struktur


dermaga yang menimbulkan getaran-getaran yang nantinya akan diserap
oleh FENDER.
Besar energi yang ditimbulkan dapat dilihat dengan memakai rumus
sebagai berikut
Rumus :

E=

( Sumber : Perencanaan Pelabuhan Soedjono Karmadibrata, hal 316)

di mana : E = Energi kinetic ( ton meter )


g = Gravitasi bumi = 9.81 m/det2
V = Kecepatan kapal saat merambat (0.15) m/det
Untuk Container 30.000 DWT
W = Berat kapal ( W = Wa + D/T)
di mana :

Wa = /4 . D2 . L . Wo
D = Sarat kapal = 11.6 m (kapal terbesar)
L = Panjang kapal = 237 m
Wo = Berat jenis air laut = 1.024 t/m3
D/T = Berat kapal = 30.000 DWT

jadi : Wa = /4 . (11.6 )2 x 237 x 1.024 = 25648.03 Ton


maka :
W = 25648.03 + 30.000

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

= 55648.03 Ton
sehingga :

E = = 63.81 tm
Jadi gaya total yang bekerja dan akan di teruskan ke dermaga adalah :
F = 3.848 + 18.298 + 4.27 + 93.43
F = 119.846 ton

PERENCANAAN BOLDER dan FENDER

A. PERENCANAAN BOLDER

Bolder adalah alat pengikat. Kapal yang berlabuh ditambatkan ke


dermaga dengan mengikatkan tali-tali penambat ke bagian haluan, buritan
dan badan kapal. Tali-tali penambat tersebut diikatkan pada alat penambat
yang dikenal dengan bitt yang dipasang disepanjang sisi dermaga. Bitt
dengan ukuran yang lebih besar disebut dengan bollard (corner mooring post)
yang diletakkan pada kedua ujung dermaga atau ditempat yang agak jauh
dari sisi muka dermaga. (sumber : Pelabuhan, Ir. Bambang triatmodjo, hal
209-210).
BOLLARD
Bollard digunakan selain untuk mengikat pada kondisi normal dan pada
kondisi badai, juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal merapat
dermaga atau untuk membelok/ memutar terhadap ujung dermaga. Supaya
tidak mengganggu kelancaran kegiatan di dermaga (bongkar muat barang)
maka tinggi bolder dibuat tidak boleh lebih dari 50 cm diatas lantai dermaga.
Bollard diperhitungkan untuk memikul beban tarik lateral yang berupa
momen. Beban lateral ini diteruskan pada tiang pancang lewat poer pondasi.
Penulangan Bollard
Bollard diperhitungkan sebagai struktur yang oversteak yang memikul
momen (beban lateral). Direncanakan memikul beban tarik lateral sebesar
( CONTAINER 30.000 DWT ) : F = 150 ton

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Momen Ultimate, Mu = 150 ton x tinggi kepala bollard ( 0.4 m ) = 60 tm


* Faktor keamanan = 3
* Momen design (Mu) = 60 tm x 3 = 180 tm = 180000 kgm
= 18000000 kg cm

Mu = 180 tm = 1800000000 Nmm


fc = 22.5 MPa
fy = 240 MPa
1 = 0.85
b = 40 cm
h = 40 cm
Tulangan disebar merata () = 0.2
Beban sementara (KD) = 0.6 (dari PBI 71)

Dengan cara ULTIMATE :

Rumus : Cu =

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Cu = Cu = 0.97
Untuk : Cu = 0.97
= 0.2

( sumber : lihat tabel perhitungan kekuatan batas penampang beton


bertulang oleh Ir. Wiratman Wangsadinata )

di peroleh : 100q = 35.40


q = 0.354

Penulangan : As = q . b . h .

dimana : b.h= = = 1256.63 mm2

Maka : As = 0.354 x 1256.3 x = 43.2 cm2


As= As maka :
As total = 43.2 cm2 x 2 = 86.4

Jumlah tulangan (n) =


Dimana : = 32 mm = 3.2 cm
Luas = x x (32 mm)2
= 804.24 mm2
= 8.04 cm2

n = = 10.74 buah = 11 buah


Jadi dipakai tulangan 11 32 mm

Kontrol jarak tulangan :

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

- selimut beton (t) : 5 cm


- keliling tulangan : .D = . (40 5) cm
= 109.95 cm
- jarak antar tulangan : 1/11 x 109.95 cm = 9.9 cm
- jarak bersih > 1.5 (lihat PBI 71)
(9.9 5.0) cm > 1.5 x 3.2 cm
4.9 cm > 4.8 cm Ok !!!

Tulangan pada POER


- Ukuran POER diambil : (80 x 80 x 40) cm3
- Tulangan susut minimum : 0.25 % x luas beton
= 0.0025 x 80 cm x 80 cm = 16 cm2

- Jumlah Tulangan (n) :


dimana : D = 19 mm
L = x x 192
= 283.528 mm
= 2.83 cm

Sehingga : n = = 5.653 buah = 6 buah


Jadi dipakai tulangan 6 19 mm

- Jarak Tulangan : = cm = 25.33 cm

* Bagian atas dipasang tulangan 3 19


* Bagian bawah dipasang tulangan 3 19
* Tulangan pembagi digunakan 8 10

8 10
3 19

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

40 cm

3 19

80 cm

Gambar : Tulangan pada Poer

Panjang Penyaluran
Panjang penyaluran (panjang tulangan bollard) yang masuk pada POER
pondasi dihitung menurut PBI 71 pasal 8.6 hal 74 untuk batang polos,
berlaku :
Rumus :

Ld = 0.14 x 0.013D . *au


Dimana : D = tulangan = 32 mm
As = 804.248 mm2 = 8.04248 cm2
1. Mutu Beton K - 225 ; ' bk = 225 kg / cm2
2. Mutu Baja U - 32 ; *au = 2780 kg / cm2

maka : Ld = 0.14 x 0.013(3.2) x 2780


= 208.676 cm 115.648
cm.OK!
Jadi Ld diambil = 209 cm
BITT
Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi cuaca normal. Jarak
dan jumlah minimum bitt untuk beberapa ukuran kapal diberikan dalam table
di bawah ini.
Tabel : Penempatan Bitt
Ukuran Kapal Jarak Maksimum Jumlah min/
(GRT) (m) tambatan
~ 2.000 10-15 4
2.001-5.000 20 6

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

5.001-20.000 25 6
20.001-50.000 35 8
50.001-100.000 45 8
(sumber : Pelabuhan, Ir. Bambang Triatmodjo, hal 210)

B. PERENCANAAN FENDER
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan
dermaga. Fender akan menyerap energi benturan antara kapal dan dermaga.
Gaya yang harus di tahan oleh dermaga tergantung pada tipe dan konstruksi
fender dan defleksi dermaga yang diizinkan.
Fender juga melindungi rusaknya cat badan kapal karena gesekan
antara kapal dan dermaga yang disebabkan oleh gerak kapal waktu merapat
ke dermaga.
Fender harus dipasang sepanjang dermaga dan letaknya harus
mengenai badan kapal. Karena ukuran kapal berlainan, maka fender harus
dibuat agak tinggi pada sisi dermaga.
Pada perencanaan tugas ini digunakan fender dari karet (Bridgeston
Super Arch) tipe V.
Perencanaan Fender Untuk Dermaga

Gambar : Posisi kapal saat membentur fender


Data-data yang diperlukan :
- Berat jenis air laut (Wo) = 1.024 t/m3
- Kecepatan waktu merapat (V)= 0.15 m/det
(Pelabuhan Ir. Bambang Triatmodjo,hal 170)
- Gravitasi bumi (g) = 9.81 m/det2

Untuk CONTAINER 30000 DWT

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

- Panjang Kapal (L) = 237 m


- Lebar Kapal (B) = 30.7 m
- Berat Kapal (D/T) = 30.000
- Sarat (D) = 11.6 m

maka :
W = Wa + DWT
= (/4 . D2 . L . Wo) + DWT
= (/4 x (11.6)2 x 237 x 1.024) + 30.000
= 55648.03 ton
Sehingga :

E =

E = = 1.92 tm

Catatan : D = sarat kapal


L = panjang kapal
Wo = berat jenis air laut (1.024 t/m)
D/T = berat kapal tonage
W = berat seluruh kapal dengan muatannya
Wa = massa kapal yang bermuatan penuh
E = Energi yang diserap

Energi yang diserap oleh sistem FENDER dan dermaga biasanya ditetapkan
E atau 50% E, setengah energi lain diserap oleh kapal dan air.
(sumber : Pelabuhan Bambang Triatmodjo, hal 205).
Jadi, EF = x 1.92 tm= 0.96 tm
Bidang Kontak waktu kapal merapat = 0.08 . L
= 0.08 .237 m
= 18.96 m
Fender yang digunakan direncanakan sebanyak 2 buah, dimana setiap
fender menerima beban yang sama sebesar :

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

=0.46 tm (digunakan fender karet seibu tipe


FV002-1-4)
E fender < E fender FV002-1-4 ( Energi =0.51 tm) OK!!
0.46 < 0.51 tm .................OK !!
Dengan R = 8 ton

PERENCANAAN KONSTRUKSI DERMAGA


Untuk struktur dermaga, lantai dermaga direncanakan menumpu di
atas tiang pancang (pile group).

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

TIANG PANCANG KELOMPOK (PILES GROUP)


Beban yang bekerja pada kelompok tiang pancang adalah beban
vertikal dan beban horizontal. Dalam mendisain, gaya horizontal diambil gaya
reaksi FENDER terbesar yaitu untuk CONTAINER 30000 DWT; dimana untuk
FENDER tipe FV002-1-4 dengan R = 8 ton.

Tinjau sekelompok tiang pancang :


- Lebar dermaga yang didukung oleh piles group = 17 m ( Direncanakan)
- Panjang dermaga total = 711 m
- Ukuran tiang pancang = ( 50 x 50 ) cm2
- Jarak tiang pancang arah memanjang = 3.0 m
( Direncanakan)
- Beban hidup pada apron diambil = 0.5 t/m2
( Direncanakan)
- R (gaya yang dapat dipikul oleh fender) = 8 ton
- Luas apron yg dipikul tiang pancang kelompok = 17 x 711 = 12087
m2

1m
3m 1m

R RRR

7m 5m
9m 3m
11 m

13 m
15.33 m

Gambar : Kelompok tiang pancang

Menghitung Tiang Pancang yang Ditanam

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Data :
Kedalaman 04 46 68 8 10
N 4 6 7 9

Untuk perhitungan dapat dilihat pada CRITICAL FOR PORT & HARBOUR
FACILITIES IN JAPAN dan TECHNICAL STANDART FOR PORT IN INDONESIA
1980
Dimana :

N pada kedalaman ( )=N


Kh = 0.15 N

Untuk perencanaan konstruksi dermaga dipakai mutu beton = K225

E = 9600 = 9600 = 144000 kg/cm4

I = b . h3 = 50 . 503 = 520833.33 cm4

Rumus :

Untuk N = 4

= = 0.003162

= = 316.26 cm = 3.1626 m

Untuk N = 6

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

= = 0.0035

= = 285.71 cm = 2.8571 m

Untuk N = 7

= = 0.003637 cm

= = 274.95 cm = 2.7495 m

Untuk N = 9

= = 0.003873 cm

= = 258.20 cm = 2.5820 m

Letak (kedalaman) diambil dari harga terbesar, yaitu = 3.1626


m.Berada di antara (0 4) meter. Jadi tiang pancang di asumsikan terjepit
pada kedalaman 3.162 meter, dan harus ditanam pada kedalaman minimal
:

h= = = 948.77 cm = 9.488 m
Catatan : ini dari VIRTUAL GROUND SURFACE (VGS) yaitu : permukaan tanah
sesungguhnya

Gaya Pada Tiang Pancang


Disain gaya horizontal adalah reaksi R = 8 ton, gaya horizontal ini
dimisalkan bekerja pada kelompok tiang pancang yang dipancang.

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

1m
3m 1m

R RRR

7m
11 m 3m
9m 5m
13 m

15.33 m

Gambar : Kelompok tiang pancang


Rumus :

Khi =
dimana : hi = panjang tiang pancang
= kedalaman perairan + panjang tiang pancang
yang masuk kedalam tanah
hA = (13 + 9.488) = 22.488 m

KhA = = 53.331 kg/cm


hB = (11+ 9.488) = 20.488 m

KhB = = 68.04 kg/cm


hC = (9 + 9.488) = 18.488 m

KhC = = 88.7 kg/cm


hD = (7+ 9.488) = 16.488 m

KhD = = 118.62 kg/cm


hE = (5+ 9.488) = 14.488 m

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

KhF = = 163.90 kg/cm


hF = (3 + 9.488) = 12.488 m

KhG = = 234.8 kg/cm


Maka :
Khi = [ 53.331 + 68.04 + 88.7 + 118.62 + 163.90 + 234.8 ] kg/cm
= 727.39 kg/cm

Rumus :

HA = kg

HB = kg

HC = kg

HD = kg

HE = kg

HF = kg

Momen Yang Terjadi Akibat Gaya Horizontal :

M = 1/2 = 3.162 m

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

MA = 0.5*( 13 + 3.162 )* = 4739.82 kgm

MB = 0.5*( 11 + 3.162 )* = 5298.78 kgm

MC = 0.5*( 9 + 3.162 )* = 5932.25 kgm

MD = 0.5*( 7 + 3.162 )* = 6628.67 kgm

ME = 0.5*( 5 + 3.162 )* = 7356.41 kgm

MF = 0.5* (3 + 3.162 )* = 7956.32 kgm

Maka, untuk desain tulangan digunakan Mmaks = 7956.32 kgm

Perhitungan Efisiensi Tiang Pancang

Perhitungan daya dukung tanah untuk Pondasi Tiang Pancang adalah :


Rumus :
qult = Qujung + Qgesekan

Diketahui,
Data : C = 0 (tanah pasir)
= 1.22 t/m3
PV DIAGRAM = 40o
= Lebar tiang pancang = 50 cm = 0.5 m
Atiang = 0.5 x 0.5 = 0.25 m2
Perhitungan Q terhadap beban di atasnya
= 1.22 L
= 400
I

II
PV

Qgesk

9.488 m
Qujung

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Jenis pasir adalah pasir lepas ( di laut )

Untuk pasir lepas :


Dc = 10 d ; dimana d = diameter = 0.50 m
Dc = 10 (0.50) = 5.0 meter
PV = .L
= 1.22 t/m3 x 5 m
= 6.1 t/m2

Luas PV diagram :
LI (bagian segitiga) = (5 m) (6.1 t/m2) = 15.25
t/m
LII (bagian persegi) = 4.488 m x 6.1 t/m2 =
27.3768 t/m Total
= 42.6268 t/m

Maka :

Qujung = qujung x Aujung qujung = PV. Nq

Dengan = 400 maka diperoleh Nq = 81.3

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Nilai k didapat dengan rumus K = 1 + tan2()


K = 1 + tan2(40)= 1.7
Jadi :
qujung = 6.1 t/m2 x 81.3= 495.93 t/m2
Aujung = (0.5 m x 0.5 m) = 0.25 m2
Sehingga :
Qujung = 495.93 t/m2 x 0.25 m2
= 123.983 ton
Qgesekan = K tg x Keliling x luas PV diagram
Tg = 0.45 (untuk beton)

Keliling = 2* *r = 2*3.14*0.25 = 1.57


m
Qgesekan = (1.7) (0.45) x 1.57 x 42.6268
= 51.19 ton
Jadi :
qult = Qujung + Qgesekan
= 123.983 ton + 51.19 ton
= 175.173 ton
Diambil Faktor Keamanan (FK) = 2
Sehingga didapat Qizin = 350.346 ton

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Mencari Daerah Aman Retainning Wall (Tembok Penahan Tanah)

Untuk mencegah berkurangnya kekuatan tiang pancang, maka dipasang


RIP RAP sampai batas daerah aman Retainning Wall.
Rumus :
= Arc tg Kh
dimana :

Kh = ;
Kh = Koefisien Gempa = 0.05
= 1.22 t/m3
= 400

Kh = = 0.277

jadi : = Arc tg Kh
= Arc tg (0.277)
= 15.480
Letak daerah aman
- = 400 15.480
= 24.520
Retainning Wall

-
Gambar : Letak Daerah Aman

Penulangan Tiang Pancang

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Gaya yang bekerja dan yang diperhitungkan adalah beban vertikal dan
momen maksimum, yaitu pada kepala tiang pancang.
Diketahui :
Total gaya vertikal = Q = N = 350.346 ton = 350346 kg =
3503460 N
Mmaks = 7956.32 kgm

Ukuran Tiang Pancang : (50 x 50) cm


Ukuarn Balok : (30 x 50) cm
Eksentrisitas
e=

= 0.022 m = 22 mm
Luas Pile, Ac = 500*500 = 250000 mm2
Kuat Tekan Beton = 22.5 MPa
Fy = 240 MPa
Dari grafik dan tabel perhitungan beton bertulang diperoleh

MPa = 0.0176 ( Hasil Interpolasi)


fc = 22.5

Luas Tulangan As = *Ac = 0.0176*250000 = 4400 mm2

Digunakan 16 ( As ada = 4536.32 mm2 ) 4536.32 > 4400 OK!!!

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Perhitungan Tulangan pada Balok Penghubung Antar Tiang Pancang

A B C D E

Analisa Pembebanan :
o Akibat Beban Mati :

Beban Plat Poer : 3 x 0.2 x 2400 = 1440

Beban Balok : 0.3 x 0.5 x 2400 = 360

DL = 1800
o Akibat Beban Hidup :

LL = 3 x 250 = 750

Jadi, qu = 1.2 DL + 1.6 LL = 3360


Momen yang terjadi :

Momen tumpuan Ujung = q . l2 = . 3360 . 32 = 1260


Kg m

Momen tumpuan Ujung = q . l2 = . 3360 . 32 = 3024


Kg m

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Momen lapangan Ujung = q . l2 = . 3360 . 32 = 2749.09 Kg m

Momen lapangan Ujung = q . l2 = . 3360 . 32 = 1890 Kg m

Untuk Perencanaan digunakan momen desain :


M Tumpuan = 3024 Kgm = 3024 . 104 Nmm
M Lapangan = 2749.09 Kg m = 2749.09 . 104 Nmm

DESAIN TULANGAN BALOK

1. PENULANGAN PADA DAERAH TUMPUAN

M data : Mmax = 3024 kgm


Mu = 1.5 x 3024
4 = 4536 kgm
16
= 45360000 Nmm
50 cm
fc' = K225 = 225 kg/cm2
= 22.5 MPa
4
16
fy = 2400 kg/m2
= 240 MPa
d' = 5 cm = 50 mm
30 cm
d = 50 cm - 5 cm
= 45 cm = 450 mm
Es = 200000 Mpa

* Menghitung Tulangan BALANCE


Rumus :

Xb =

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

= . 450 = 321.429 mm
Ab = 1 . Xb ; untuk fc' = 22.5 MPa < 30 MPa

di mana :
1 = 0.85
Ab = 0.85 x 321.429 cm = 273.2 mm

Asmax = 0.75 * Ab
= 0.75 * 273.2 = 204.75 mm

T=C
As1 . fy = 0.85 . fc' . b . Asmax
As1 . 240 = 0.85 . 22.5 . 300 . 204.75
As1 = 4894.80 mm2

* Kekuatan Nominal Penampang

Rumus : Mn1 = As1 . fy . (d - )

= 4894.80 . 240 (450 - )


= 408373555.1 Nmm

= = 53364705.88 Nmm
Asumsi Pembagian Tulangan :
1.Tulangan Tarik 70% : Mn = 70 % x 53364705.88 Nmm = 37355294.12
Nmm
2.Tulangan Tekan 30% : Mn = 30 % x 53364705.88 Nmm = 16009411.76
Nmm

Tulangan Tarik

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Mn = As . fy (d - )

= As . 240 (450 - )
= - 5.01 As2 + 108000 As
-5.01 As2 108000 As + 37355294.12 = 0
Diperoleh As perlu = 340.50 mm2
A 16 = 201.06 mm2

Kontrol Ratio Tulangan : min = = 0.0058

bal = = 0.0677
max = 0.75 . bal = 0.508

Jumlah Tulangan = = 1.69 2 buah

ada = = 0.00297 < min .(Tidak Ok)!!!!


As min = min . b . d = 0.0058 . 300 . 450 = 783 mm2

Jumlah Tualangan = n= = 3.89 4 buah


Jadi, digunakan 4 16 mm

Tulangan Tekan

Mn = As . fy (d - )

= As . 240 (450 - )
= - 5.01 As2 + 108000 As

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

-5.01 As2 108000 As + 16009411.76 = 0


Diperoleh As perlu = 147.22 mm2
A 16 = 201.06 mm2

Kontrol Ratio Tulangan : min = = 0.0058

bal = = 0.0677
max = 0.75 . bal = 0.508

Jumlah Tulangan = = 0.73 1 buah

ada = = 0.00148 < min .(Tidak Ok)!!!!


As min = min . b . d = 0.0058 . 300 . 450 = 783 mm2

Jumlah Tualangan = n= = 3.89 4 buah


Jadi, digunakan 4 16 mm

2. PENULANGAN PADA DAERAH LAPANGAN

M data : Mmax = 2749.09 kgm


Mu = 1.5 x 2749.09
4 = 4123.635 kgm
16
50 cm = 41236350 Nmm
fc' = K225 = 225 kg/cm2
= 22.5 MPa
4
16
fy = 2400 kg/cm2
= 240 MPa
30 cm
Risky Schwars Mentang 100211051
PERENCANAAN PELABUHAN

d' = 5 cm = 50 mm
d = 50 cm - 5 cm
= 45 cm = 450 mm
Es = 200000 Mpa
* Menghitung Tulangan BALANCE
Rumus :

Xb =

= . 450 = 321 mm
Ab = 1 . Xb ; untuk fc' = 22.5 MPa < 30 MPa

di mana :
1 = 0.85
Ab = 0.85 . 321 cm = 273.2 mm

Asmax = 0,75 * Ab
= 0.75 * 273.2 = 204.75 mm

T=C
As1 . fy = 0.85 . fc' . b . Asmax
As1 . 240 = 0.85 . 22.5 . 300 . 204.75
As1 = 4894.80 mm2
* Kekuatan Nominal Penampang

Rumus : Mn1 = As1 . fy . (d - )

= 4894.80 . 240 (450 - )


= 408373555.1 Nmm

= = 48513352.94 Nmm

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Asumsi Pembagian Tulangan :


1.Tulangan Tarik 70% : Mn = 70 % x 48513352.94 Nmm =
33959347.06Nmm
2.Tulangan Tekan 30% : Mn = 30 % x 48513352.94 Nmm = 14554005.88
Nmm

Tulangan Tarik

Mn = As . fy (d - )

= As . 240 (450 - )
= - 5.01 As2 + 108000 As
-5.01 As2 108000 As + 33959347.06 = 0
Diperoleh As perlu = 309.98 mm2
A 16 = 201.06 mm2

Kontrol Ratio Tulangan : min = = 0.0058

bal = = 0.0677
max = 0.75 . bal = 0.508

Jumlah Tulangan = = 1.54 2 buah

ada = = 0.00297 < min .(Tidak Ok)!!!!


As min = min . b . d = 0.0058 . 300 . 450 = 783 mm2

Jumlah Tualangan = n= = 3.89 4 buah


Jadi, digunakan 4 16 mm
Tulangan Tekan

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Mn = As . fy (d - )

= As . 240 (450 - )
= - 5.01 As2 + 108000 As
-5.01 As2 108000 As + 14554005.88 = 0
Diperoleh As perlu = 133.92 mm2
A 16 = 201.06 mm2

Kontrol Ratio Tulangan : min = = 0.0058

bal = = 0.0677
max = 0.75 . bal = 0.508

Jumlah Tulangan = = 0.66 1 buah

ada = = 0.00148 < min .(Tidak Ok)!!!!


As min = min . b . d = 0.0058 . 300 . 450 = 783 mm2

Jumlah Tualangan = n= = 3.89 4 buah


Jadi, digunakan 4 16 mm

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

PERHITUNGAN PENULANGAN PLAT LANTAI DERMAGA

* Tebal Plat = 20 cm
* Pembebanan di tinjau per-satu meter :
1. Beban Hidup (LL) = 2.0 t/m2 * 1 m = 2 t/m
2. Beban Mati (DL) = 0.20 m * 2.4 t/m3 * 1 m = 0.48 t/m

qu = 1.2 DL + 1.4 LL = 1.4 ( 0.48 ) + 1.7 ( 2 ) = 4.072 t/m

Asumsi : Plat dianggap terjepit Elastis pada ke empat sisinya oleh balok yang
ada (Type II. PBI - 71. hal 203

3.0 m
Ly
= 1
Lx
Ly
3.0 m

Lx

plat 2 arah (panel tipe II)

Perhitungan momen :

Keempat sisinya menerus. tabel tipe II

MLx = + 0.001 * qu * * 21
= + 0.001 * 4.072 * ( 3.0 )2 * 21
= + 0.7696 tm

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

MLy = + 0.001 * qu * * 21
= + 0.001 * 4.072 * ( 3.0 )2 * 21
= + 0.7696 tm

Mtx = -0.001 * qu * * 52
= -0.001 * 4.072 * ( 3.0 )2 * 52
= -1.905 tm

Mty = -0.001 * qu * * 52
= -0.001 * 4.072 * ( 3.0 )2 * 52
= -1.905 tm

Jadi momen desain tulangan arah X = Y untuk :


# Tumpuan : Mdesain = 1.905 tm
# Lapangan : Mdesain = 0.7696 tm

1. PENULANGAN PADA DAERAH TUMPUAN

Data-data :
Mdesain = 1.905 tm = 19050000 Nmm
fc' = 22.5 MPa
fy = 240 MPa
h = 20 cm = 200 mm
d' = 2 cm = 20 mm
Es = 200000 Mpa
b = 750 mm (tinjauan per l m)(untuk daerah tumpuan)

Tulangan Tumpuan
Mu = 1.905 tm = 1.905 . 107 Nmm

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Mn = = = 23812500 Nmm
Dicoba dengan tulangan 10 : b = 750 ; h = 200 mm
Selimut beton = 20 mm
d = 200 20 - .10 = 175 mm

A = = 78.53 mm2

Mn = As . fy (d - )

= As . 240 (175 - )
23812500 = 42000 As 2.007 As2
2.007 As2 42000 As + 23812500 = 0
Diperoleh As perlu = 583.21 mm2

Jumlah Tulangan = = 7.426 8 buah

As ada= = 628.24

Kontrol Ratio Tulangan : ada = = 0.00478

min = = 0.0053

b = ( )( ) = 0.048
ada < min (Tidak Ok) !!!
Dicoba dengan tulangan 10

As ada = = 78.5398 mm2


As perlu = min . b. d = (0.0053) . (750) . (175) = 695.625 mm2

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

Jumlah Tulangan = =8.82 9 buah

Jarak Antar Tulangan = = 83.33 90 mm


Digunakan Tulangan : 10 90 mm.

2. PENULANGAN PADA DAERAH LAPANGAN

Data-data :
Mdesain = 0.7696 tm = 7696000 Nmm
fc' = 22.5 MPa
fy = 240 MPa
h = 20 cm = 200 mm
d' = 2 cm = 20 mm
Es = 200000 Mpa
b = 1500 mm (untuk daerah lapangan l )

Tulangan Lapangan
Mu = 0.7696 tm = 0.7696 . 107 Nmm

Mn = = = 9620000 Nmm
Dicoba dengan tulangan 10 : b = 1500 ; h = 200 mm
Selimut beton = 20 mm
d = 200 20 - .10 = 175 mm

A = = 78.53 mm2

Mn= As . fy (d - )

Risky Schwars Mentang 100211051


PERENCANAAN PELABUHAN

= As . 240 (175 - )
9620000 = 42000 As 1.003 As2
1.003 As2 42000 As + 9620000 = 0
Diperoleh As perlu = 230.31 mm2

Jumlah Tulangan = = 2.93 3 buah

As ada= = 235.59

Kontrol Ratio Tulangan : ada = = 0.000897

min = = 0.0053

b = ( )( ) = 0.048
ada < min (Tidak Ok) !!!
Dicoba dengan tulangan 10

As ada = = 78.5398 mm2


As perlu = min . b. d = (0.0053) . (1500) . (175) = 1391.25 mm2

Jumlah Tulangan = =17.71 18 buah

Jarak Antar Tulangan = = 83 90 mm


Digunakan Tulangan : 10 90 mm.

Risky Schwars Mentang 100211051

Anda mungkin juga menyukai