Anda di halaman 1dari 39

STATISTIK GELOMBANG

PERTEMUAN MINGGU KE 5
REKAYASA PANTAI DAN RAWA
PRODI TEKNIK SIPIL

Tim Pengajar Rekayasa Pantai dan Rawa


ATTENTION
This course material just is only addressed to ITERA students
(specifically who take Coastal and Swamp Engineering) with aim to
support student learning and not intended to published.

Type equation here.

Reference
Bambang Triatmodjo, Teknik Pantai, Beta Offset
Outline
 Statistik Gelombang
 Gelombang Representatif
 Distribusi Tinggi dan Periode Gelombang Individu
 Periode Ulang Gelombang (analisis frekuensi)
 Fungsi Distribusi Probabilitas
 Kala Ulang
 Interval Keyakinan
 Pembangkitan Gelombang
 Angin
 Fetch
 Peramalan Gelombang di Laut Dalam
Pendahuluan
 Data gelombang sangat dibutuhkan dalam perencanaan bangunan
pantai. Data diperoleh dari pengukuran maupun peramalan
gelombang berdasarkan data angin.
 Gelombang di alam adalah tidak teratur (acak) dan sangat
kompleks, dimana masing-masing gelombang dalam deretan
gelombang memiliki karakteristik gelombang yang berbeda-beda.
 Analisis statistic gelombang diperlukan untuk mendapatkan
beberapa karakteristik gelombang seperti tinggi gelombang
representative (𝐻1 , 𝐻10 , 𝐻𝑠 dan sebagainya), probabilitas kejadian
gelombang dan gelombang ekstrim.
 Pencatatan gelombang biasanya meliputi tinggi, periode dan
arah datang gelombang.
 Pencatatan gelombang secara tradisional menggunakan palem
gelombang dan stop watch untuk mengukur periode.
Alat ukur gelombang otomatis:
 wave rider (mini buoy), wave
pressure gage, acoustic wave
and current profiler.
oceansensorsystems.com/
Grafik Pencatatan Gelombang
Statistik Gelombang
Gelombang Representatif

 Untuk keperluan perencanaan bangunan pantai perlu dipilih tinggi


dan periode gelombang individu yang dapat mewakili suatu
spectrum gelombang, dikenal dengan Gelombang Representatif.

Contoh
 𝐻10 adalah tinggi rata-rata dari 10 persen gelombang tertinggi dari
pencatatan gelombang.
 𝐻33 atau 𝐻𝑠 adalah tinggi rerata dari 33% nilai tertinggi dari
pencatatan gelombang signifikan.
Statistik Gelombang
Distribusi tinggi dan periode gelombang individu

 Data pencatatan gelombang yang didapatkan dalam rentang waktu


tertentu sangat banyak dan berupa data yang acak.
 Untuk mengetahui karakteristik gelombang dari gelombang acak
dilakukan analisis distribusi gelombang.
 Misalkan dalam suatu pencatatan diperoleh 100 gelombang individu,
𝑁 = 100.
0 ≤ H < 0.5 0.5 ≤ H < 1 1 ≤ H < 1.5 1.5 ≤ H < 2.0 2.0 ≤ H < 2.5 2.5 ≤ H < 3 3.0 ≤ H < 3.5 3.50 ≤ H < 4.0 4.0 ≤ H < 4.5
H (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jumlah 4 13 19 25 11 14 5 7 2
Gelombang, n

Probabilitas 0.04 0.13 0.19 0.25 0.11 0.14 0.05 0.07 0.02
n/N (N=100)
 Bentuk histogram akan semakin
baik jika memiliki jumlah data
yang banyak. Sehingga untuk
mendapatkan bentuk histogram
yang lebih baik, dilakukan
dengan menggabungkan jumlah
data dari beberapa pencatatan.
 Bentuk histogram untuk distribusi
tinggi gelombang dapat didekati
oleh suatu fungsi distribusi
teoritis, yaitu Fungsi distribusi
Rayleigh (Longuet-Higgins).
Fungsi distribusi Rayleigh

dimana
 Probabilitas bahwa suatu nilai tinggi
gelombang 𝐻 lebih besar dari suatu
nilai tertentu 𝐻 (diberi notasi 𝐻)
diberikan oleh persamaan berikut

dengan 𝑝 𝐻 > 𝐻 adalah jumlah 𝑛


gelombang yang lebih besar dari 𝐻
dibagi dengan jumlah total gelombang
𝑁.
𝑛
Tinggi gelombang dengan probabilitas tertentu yang
𝑁
dilampaui dapat dihitung dengan persamaan berikut

Tinggi rerata dari semua gelombang yang lebih besar dari 𝐻,


diberi notasi 𝐻 𝐻 dapat dihitung sebagai berikut
Untuk tinggi gelombang rerata 𝐻100 persamaan menjadi
 Grafik distribusi tinggi gelombang
teoritis (CERC, 1984) memberikan
hubungan antara 𝐻/𝐻𝑟𝑚𝑠 dan
probabilitas kumulatif.

 Grafik (a) adalah probabilitas bahwa


nilai 𝐻/𝐻𝑟𝑚𝑠 lebih besar dari nilai-nilai
yang ditunjukkan dalam grafik.

 Grafik (b) digunakan untuk menghitung


perbandingan 𝐻/𝐻𝑟𝑚𝑠 berdasarkan
probabilitas dari 𝐻 yang dilampui.
 Dari grafik (b) dapat dihitung tinggi
gelombang representative sebagi fungsi
𝐻𝑟𝑚𝑠 .
Hubungan antara 𝑛, 𝐻𝑛/𝐻𝑠, 𝐻𝑛/𝐻100

n Hn / Hs Hn / H100
1 1.68 2.68
5 1.37 2.18
10 1.28 2.03
33 1.00 1.60
50 0.89 1.42
100 0.63 1.0000
Periode Ulang Gelombang

 Dalam melakukan perencanaan bangunan pantai, kita perlu


mengantisipasi datangnya gelombang-gelombang besar.
 Untuk menetapkan gelombang dengan periode ulang tertentu
dibutuhkan data gelombang dalam jangka waktu pengukuran yang
panjang. Data tersebut dapat berupa data pengukuran atau data
peramalan gelombang berdasarkan data angin.
 Dari setiap tahun pencatatan dapat ditentukan gelombang
representatif 𝐻𝑠 ; 𝐻10 ; 𝐻1 ; 𝐻𝑚𝑎𝑥 .
 Berdasar data representatif untuk beberapa tahun pengamatan dapat
diperkirakan gelombang yang dimungkinkan untuk terjadi (atau lebih
besar) dalam satu kali dalam 𝑇 tahun.
 Gelombang tersebut dikenal dengan gelombang kala ulang 𝑇 tahun.

 Misalkan gelombang dengan periode ulang 50-tahunan, artinya


bahwa gelombang tersebut diharapkan disamai atau dilampaui
rata-rata sekali dalam 50 tahun. Hal ini tidak berarti bahwa
gelombang 50 tahunan hanya akan terjadi satu kali dalam setiap
periode 50 tahun yang berurutan.
Periode Ulang Gelombang
Fungsi Distribusi Probabilitas

 Prediksi tinggi gelombang berdasarkan periode ulang gelombang


dilakukan dengan 2 fungsi distribusi yaitu
 Distribusi Gumbel (Fisher-tippet Type I)

 Distribusi Weibull
Penyelesaian untuk distribusi Gumbel dan Weibull adalah
sebagai berikut
 1. Data masukan disusun dalam urutan dari besar ke kecil

 2. Tentukan probabilitas dari tinggi gelombang representatif ke-m


yang tidak tidak dilampaui ; 𝑝 𝐻𝑠 ≤ 𝐻𝑠𝑚
 3. Menghitung nilai 𝑦𝑚

 4. Menghitung parameter skala (𝐴) dan parameter lokasi (𝐵) dari


analisis regresi linier  𝐻𝑠𝑚 = 𝐴𝑦𝑚 + 𝐵
 5. menghitung nilai 𝑦𝑟 untuk kala ulang gelombang tertentu

 6. Menghitung tinggi gelombang signifikan dengan periode ulang 𝑇𝑟

 7. Menghitung interval keyakinan berdasar deviasi standar tinggi


gelombang signifikan dalam periode ulang Tr
Penyelesaian untuk distribusi Gumbel dan Weibull adalah
sebagai berikut
 1. Data masukan disusun dalam urutan dari besar ke kecil
Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 m Hsm
H 2.46 3.19 2.34 3.45 3.25 2.39 2.1 2.32 3.74 3.02 3.1 1.53 3.95 2.85 2.86 1 3.95
2 3.74
3 3.45
4 3.25
5 3.19
6 3.1
7 3.02
8 2.86
9 2.85
10 2.46
11 2.39
12 2.34
13 2.32
14 2.1
15 1.53
Jumlah 42.5500
average 2.8367
Penyelesaian untuk distribusi Gumbel dan Weibull adalah
sebagai berikut
 2. Tentukan probabilitas dari tinggi gelombang representatif ke-m

yang tidak tidak dilampaui ; 𝑝(𝐻_𝑠≤𝐻_𝑠𝑚 )


Penyelesaian untuk distribusi Gumbel dan Weibull adalah
sebagai berikut
 3. Menghitung nilai 𝑦𝑚

 4. Menghitung parameter skala (𝐴) dan parameter lokasi (𝐵) dari


analisis regresi linier  𝐻𝑠𝑚 = 𝐴𝑦𝑚 + 𝐵
Periode Ulang Gelombang
Menghitung tinggi gelombang signifikan untuk beberapa Periode
Ulang
 5. Menghitung 𝑦𝑟

 6. Tinggi gelombang signifikan untuk beberapa periode ulang


dihitung dari fungsi distribusi probabilitas dengan rumus berikut
Periode Ulang Gelombang
Menghitung Interval Keyakinan

 7. Menghitung interval keyakinan berdasar deviasi standar tinggi


gelombang signifikan dalam periode ulang Tr
 Pencatatan gelombang dilakukan pada waktu yang terbatas, dengan
ketidakpastian tertentu untuk memperkirakan tinggi gelombang ekstrim.
 Tingkat keyakinan sangat dipengaruhi oleh penyebaran data.

 dimana 𝛼 adalah
 Koefisien 𝛼1 , 𝛼2 , 𝜅, 𝑐, 𝜀 diberikan oleh tabel berikut
Distribusi α1 α2 К с ε
FT-1 0.64 9.00 0.93 0.00 1.33
Weibull (k=0.75) 1.65 11.40 -0.63 0.00 1.15
Weibull (k=1.0) 1.92 11.40 0.00 0.30 0.90
Weibull (k=1.4) 2.05 11.40 0.69 0.40 0.72
Weibull (k=2.0) 2.24 11.40 1.34 0.50 0.54
 Deviasi standar dari tinggi gelombang signifikan dengan periode ulang
tertentu

Pembangkitan Gelombang
(Peramalan Gelombang)
Parameter untuk melakukan Peramalan
Gelombang
 1. Kecepatan rerata angin U di permukaan air
 2. Arah angin
 3. Panjang daerah pembangkitan gelombang (fetch)
 4. Lama hembus angin pada fetch
Kecepatan Angin
 Transformasi dari data angin di daratan yang terdekat dengan
lokasi studi menjadi data angin di atas permukaan laut.

𝑈𝑊
𝑅𝐿 =
𝑈𝐿
 CERC (1984) dalam Shore Protection Manual memberikan
grafik yang menunjukkan hubungan antara angin di atas laut
dengan angin di atas darat. Grafik diperoleh berdasarkan hasil
penelitian di Great Lake Amerika.
 Untuk menghitung pembangkitan gelombang diberikan variabel
𝑈𝐴 (factor tegangan angin). 𝑈𝐴 dihitung dari kecepatan angin

2
𝑈𝐴 = 0,71. 𝑈𝑊
Fetch
 Fetch adalah panjang daerah pembangkitan gelombang dimana
angin mempunyai kecepatan dan arah konstan (fetch).
 Fetch dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut.
Peramalan Gelombang di Laut Dalam
 Peramalan gelombang dihitung berdasarkan kecepatan angin, lama
hembus angin dan fetch.
 Salah satu metode dalam peramalan gelombang diberikan oleh
CERC (1984).
 Dari grafik tersebut apabila panjang fetch, factor tegangan angin
dan durasi diketahui maka tinggi dan periode gelombang signifikan
di laut dalam dapat dihitung.
Pemilihan Gelombang Rencana
 Penentuan gelombang rencana harus mempertimbangkan fungsi dan tipe
bangunan, kepentingan bangunan dan juga biaya pelaksanaan pekerjaan.
 Tinggi gelombang yang diperoleh dari peramalan gelombang adalah tinggi
gelombang signifikan 𝐻𝑠 .
 Dengan menganggap tinggi gelombang mengikuti distribusi Rayleigh, 𝐻𝑠 dapat
digunakan untuk memperkirakan tinggi gelombang.

H10 1,28 . Hs
H5 1,37 . Hs
H1 1,68 . Hs
PR pertemuan 4

Anda mungkin juga menyukai