V = 1,5 m/s (tabel kecepatan aliran air yang diizinkan
berdasarkan jenis material, Drainase Perkotaan Hal 118)
Vgorong = 2,6 m/s (kecepatan aliran maksimum, KP 4 Hal 76)
εmasuk = 0,25 (tabel koefisien kehilangan tinggi energi dari
saluran trapesium ke segiempat dengan permukaan air bebas, KP 4 Hal 61)
εkeluar = 0,50 ( tabel koefisien kehilangan tinggi energi dari
saluran trapesium ke segiempat dengan permukaan air bebas, KP 4 Hal 61)
Ljln = 25 m
k beton = 60 (tabel koefisien kekasaran Striclkler, KP 4 Hal 59)
Luas Penampang Basah (A)
𝑄 0,54 𝐴= = = 0,21 m2 𝑉𝑔𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 2,6
Lebar Dasar Gorong-gorong (b)
b = 0,500 m
Tinggi Muka Air (h)
A 0,21 h= = = 0,413 m b 0,500 Keliling Penampang Basah (P) P = b + 2h = 0,500 + 2 (0,413) = 1,33 m
Tinggi Jagaan (W)
W = 0,25h + 0,1 = 0,25 (0,413) + 0,1 = 0,20 m
Jari-jari Hidrolis (R)
A 0,21 R= = = 0,16 m P 1,33
Kehilangan Energi Pada Saat Masuk (hf 1)
(𝑉 − 𝑉𝑔𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔)2 ℎ𝑓 1 = ε masuk 2𝑔 (1,5 − 2,6)2 = 0,25 2 x 9,81 = 0,015 m
Kehilangan Energi Akibat Gesekan (hf 2)
Vgorong 2 x L jln hf 2 = 4 k 2 x R3 2,62 x 25,00 = 4 602 x 0,163 = 0,560 m Kehilangan Energi Pada Saat Keluar (hf 3) (V − Vgorong)2 hf 3 = ε keluar 2g (1,5 − 2,6)2 = 0,5 2 x 9,81 = 0,031 m
Kehilangan Energi Total (hf tot)
hf tot = hf 1 – hf 2 – hf 3 = 0,015 – 0,560 – 0,031 = 0,606 m
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.