Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KUNJUNGAN WISATA ILMIAH

PUSLITBANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KEMENTRIAN PU


DAN PROYEK TEROWONGAN CISUMDAWU
Diajukan untuk memenuhi tugas sebagai bukti tertulis telah melaksanakan
Kunjungan Wisata Ilmiah tahun 2019

Disusun Oleh :
Tri Astita Gunawan
1711090

TEKNIK SIPIL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2018
Jalan Mayor Syamsu No.1, Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul
Kabupaten Garut-Jawa Barat 44151

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan nikmat-Nya, sehingga “Laporan Kunjungan Wisata Ilmiah Puslitbang
Perumahan dan Permukiman Kementerian PU dan Proyek Pembangunan
Tunnel di Ruas Jalan Tol Cisumdawu” ini dapat saya selesaikan.
Alhamdulillah atas izin Allah SWT. maka tersusunlah Laporan ini. Laporan ini
sengaja saya susun untuk memenuhi syarat untuk megikuti Tugas Akhir. Dan tidak
lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak yang
telah membantu kelancaran penyusunan laporan ini khususnya kepada orang tua saya
yang sangat mendukung dalam berbagai macam bentuk baik doa maupun materi
sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Saya meyakini bahwa dalam laporan ini masih banyak kekeliruan, maka dar itu
kritik dan syarat yang bersifat membangun sangat saya harapkan untuk perbaikan
laporan selanjutnya.

Garut, 16 Juli 2019


Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat.................................................................................................1
C. Metode Penulisan......................................................................................................1
D. Sistematika Laporan.................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementrian PU.....................3
1. Sejarah...................................................................................................................4
2. Tugas dan Fungsi...................................................................................................5
3. Produk Hasil Pengembangan Puskim..................................................................6
B. Proyek Pembangunan Tunnel di Ruas Jalan Tol Cisumdawu...............................7
1. Profil Terowongan.................................................................................................7
2. Metode Pengerjaan................................................................................................8
3. Desain Terowongan...............................................................................................9
BAB III.................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
LAMPIRAN.........................................................................................................................12
Dokumentasi....................................................................................................................12
 Kunjungan di PUSLITBANG............................................................................12
 Kunjungan di Terowongan Cisumdawu............................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kunjungan Wisata Ilmiah (KWI) adalah salah satu kegiatan belajar


mahasiswa di luar lingkungan Kampus dengan tujuan agar mahasiswa
mendapat sebuah gambaran tentang penerapan materi yang telah ditelah
dipelajari di bangku kuliah sesuai bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini merupakan agenda tahunan kampus yang wajid diikuti tiap
mahasiswa setiap tahunnya. Saat kunjungan, mahasiswa diberikan
kesempatan untuk bertanya pada Pembicara di tempat yang dikunjungi.
Tahun ini Jurusan Teknik Sipil Angkatan 2017 Sekolah Tinggi Teknologi
Garut berkesempatan melakukan kunjungan wisata ilmiah ke PUSLITBANG
Perumahan dan Permukiman Kementrian PU dan Proyek Pembangunan
Tunnel di Ruas Jalan Tol Cisumdawu yang dilaksanakan pada tanggal 23
April 2019.

Dengan diadakannya kunjungan wisata ilmiah ini, diharapkan bahwa


mahasiswa yang berkunjung dapat memahami benar tentang dunia kerja yang
sebenarnya dilapangan. Selain itu, pihak kampus juga berharap dengan
adanya kunjungan wisata ilmiah ini dapat bekerjasama dengan perusahaan
dalam rangka penyaluran mahasiswa yang lulus dari kampus ini untuk siap
bekerja di perusahaan.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Mahasiswa teknik sipil dapat menambah wawasan mengenai


masalah puslitbang dan transportasi darat.
2. Mahasiswa teknik sipil dapat memahami dan mendalami lebih lanjut
ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah.
3. Menolong mahasiswa untuk mengetahui penerapan ilmu-ilmu tentang
ilmu teknik sipil pada saat di lapangan, sehingga mereka dapat lebih
memahami Teknik dan termotivasi dalam mengikuti perkuliahan
selanjutnya dengan lebih baik.

C. Metode Penulisan

1
1. Secara langsung atau metode observasi
Yang dimaksud dengan pengumpulan data dengan cara
observasi adalah penyusunan melakukan pengumpulan data dengan
cara pengamatan secara langsung melalui teknik wawancara kepada
staf yang berwenang.
2. Secara tidak langsung atau metode kepustakaan
Yang dimaksud dengan pengumpulan data dengan cara
kepustakaan adalah penyusunan berpedoman pada buku-buku atau
referensi dan informasi internet yang berkaitan dan berhubungan
langsung dengan materi yang diangkat atau isi laporan kami.

D. Sistematika Laporan

Agar penyusunan laporn ini sesuai dengan kaidah penulisan dan literature
dalam pemaparan, kami membuatnya dalam beberapa bagian urutan penting.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementrian PU

Pusat Penelitan dan Pengembangan disingkat menjadi Puslitbang yang


di naungi oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia (PUPR). Puslitbang ini beralamat di Jl. Panyawungan-
Cileunyi Wetan-Kabupaten Bandung 40393. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 15/PRT/M/2015. Pusat
Litbang Perumahan dan Permukiman bagian dari Badan Litbang Pekerjaan
Umum dan Prumahan Rakyat Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat. Puslitbang ini memiliki tugas untuk melaksanakan penelitian dan
pengembangan di bidang perumahan dan permukiman.

Puslitbang ini adalah salah satu bagian dari beberapa badan yang di
naungi oleh Kementrian PUPR. Dalam menjalankan tugasnya,
Puslitbang ini terpusat pada peneliitian, pengembangan, pengujian dan
lain sebagainya yang berkaitan dengan perumahan dan permukiman.
Puslitbang ini dibangun dengan tujuan untuk melakukan riset dan
pengembangan berbagai hal yang berkaiitan dengan konstruksi khusus
di bidang perumahan dan permukiman, untuk selanjutnya dapat di
terapkan atau dii aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak
hanya itu, Pusltbang ini juga menyediakan jasa untuk menguji bahan
atau material yang akan digunakan untuk perumahan dan lain
sebagainya.

3
Dalam menjalankan tugasnya Puslitbang ini sudah bergerak di berbagai hal,
semisal seperti penelitian, pembuatan produk, dan melakukan uji lainnya
yang berkaiitan dengan perumahan dan permukiman. Seperti halnya pada saat
dilakukan kunjungan wisata ilmiah oleh Perguruan Tinggi Swasta dari Garut
yaitu Sekolah Tinggi Teknologi Garut Program Studi Teknik Sipil. Pada saat
itu banyak dijelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan Puslitbang ini,
dimulai dari material yang digunakan untuk percobaan dan lain sebagainya.
banyak sekali produk yang menarik hasil dari pengembangan di puslitbang.
Puslitbang ini memiliki beberapa balai penelitian, yakni :
1. Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman
2. Balai Tata Bangunan
3. Balai Bahan Bangunan
4. Balai Struktur dan Konstruksi Bangunan

1. Sejarah

Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman adalah salah satu dari empat
institusi penelitian dan pengembangan di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Diawali dari :

 1953 – 1975
Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan (LPMB)
 1976 – 1984
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan (DPMB) di bawah
Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
 1985 – 1999
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
(PUSLITBANGKIM) di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum
 2000

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Permukiman


(PUSLITBANGKIM) di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Permukiman dan Pengembangan
Wilayah

 2001 – 2004

4
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
(PUSLITBANGKIM) di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah

 2005 – 2014

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman di bawah Badan


Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum

 2014 – sekarang
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman telah melakukan berbagai


penelitian di bidang permukiman,pengembangan teknologi bangunan, dan
lingkungan permukiman, standarisasi, pengujian, dan lain-lain. Berbagai
produk keluaran Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman telah banyak
dimanfaatkan dalam pembangunan baik yang dilakukan oleh pemerintah,
swasta, maupun masyarakat luas.
Untuk meningkatkan profesionalisme, Pusat Litbang Perumahan dan
Permukiman terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang
memiliki kepentingan sama seperti perguruan tinggi, organisasi-organisasi
penelitian dan pengembangan lainnya baik swasta maupun pemerintah
yang ada di dalam dan luar negeri.

2. Tugas dan Fungsi


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat No. 15/PRT/M/2015. Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman
bagian dari Badan Litbang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tugasnya adalah
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan
permukiman.
Selanjutnya sebagaimana dijelaskan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat No.15/PRT/M/2015 pasal 1182, Dalam
melaksanakan tuga tersebut, puslitbang menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:

5
1) Penyusunan kebujakan teknis, program, dan anggaran penelitian
dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman;
2) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pelayanan uji
laboratorium dan lapangan, sertifkasi, inspeksi, kalibrasi, dan
advis teknis di bidang perumahan dan permukiman;
3) Pemantauuan, evaluasi, dan pelaporan hasil penelitian dan
pengembangan di bidang perumahan dan permukiman;
4) Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan
permukiman;
5) Pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan;
6) Pelaksanaan urusan keuangan, ketata usahaan, dan umum;
7) Penyiapan penyusunan standar dan pedoman; dan
Pelaksanaan disemenasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan
di bidang perumahan dan permukiman.

3. Produk Hasil Pengembangan Puskim

RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) adalah sebuah penemuan


teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu
cepat (oleh sebab itu disebut sebagai teknologi instan), dengan
menggunakan bahan beton bertulang pada staruktur utamanya, Inovasi ini
didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan
harga terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas bangunan sesuai
dengan standar (SNI), sebagaimana diketahui, bahwa pertumbuhan rumah
baru setiap tahunnya sangat tinggi, yaitu mencapai 800.000 unit per tahun,
sedangkan pada sisi lain, daya beli mesyarakat sangat rendah, yaitu 70%
kelompok masyarakat termasuk berpenghasilan rendah, dan cukup berat
untuk mendapatkan rumah layak (baik beli maupun sewa).

Contoh bangunan rumah risha

Teknologi rumah ini mengacu pada ukuran modular, sehingga


ukuran setiap komponennya senantiasa berulang, sehingga setiap
komponen sudah diperhitungkan untuk dapat digunkan pada
komponen-komponen yang beragam, seperti komponen dapat
digunakan untuk pondasi, sloof, kolom, balok, kuda-kuda termasuk

6
dinding. bahkan pada beberapa penerapan dilapangan komponen-
komponen RISHA ini juga digunakan untuk pembangunan
infrastruktur, seperti tower menara air, kanstin jalan, drainase jalan,
pedestrian, kebutuhan lansekap [bangku, meja , prasasti, dsb, bahkan
landasan helikopter].
Produk ini telah digunakan secara massal untuk pembangunan
kembali permukiman pascabencana Tsunami di NAD dan Nias. Telah
disusun buku tentang RISHA dan dipublikasikan secara nasional
dengan jumlah sekitar 4000 eksemplar, melalui penerbit Griya Kreasi.

B. Proyek Pembangunan Tunnel di Ruas Jalan Tol Cisumdawu

Sebagai negara berkembang, mobilitas barang, jasa, dan manusia di


Indonesia haruslah cepat dan efisien. Salah satu cara pemerintah untuk
mewujudkan kelancaran mobilitas tersebut adalah dengan memperlancar
jalur transportasi, baik darat, laut, maupun udara.
Salah satu proyek guna meningkatkan mobilitas di Pulau Jawa adalah
dengan pembangunan Tol Trans Jawa. Tol yang membentang dari ujung
barat hingga ujung timur Pulau Jawa ini diharapkan mampu mewujudkan
mobilitas yang cepat dan efisien. Namun dengan kondisi geografis
Indonesia yang terdiri dari banyak perbukitan, terdapat kendala tersendiri
dalam perancangan serta pemilihan trase yang paling efisien. Kendala ini
terjadi saat pemilihan trase tol cisumdawu, dimana trase paling efisien
mengharuskan adanya terowongan.

1. Profil Terowongan

Cisumdawu adalah sebuah jalan tol sepanjang 60 kilometer bagian dari


Jalan Tol Trans Jawa yang berada di Jawa Barat menghubungkan daerah
Cileunyi – Sumedang – Dawuan atau Jalan Tol Padaleunyi dengan Jalan
Tol Palimanan-Kanci keseluruhan mempergunakan lahan seluas 825 ha.
Pekerjaan tol ini di bagi menjadi 6 tahan yaitu :
1) Tahap Cileunyi-Tanjungsari sepanjang 12,0 km
2) Tahap Tanjungsari-Sumedang sepanjang 17,51 km
3) Tahap Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,73 km
4) Tahap Cimalaka-Legok sepanjang 6,96 km
5) Tahap Legok-Ukungjaya sepanjang 16,35 km
6) Tahapa Ukungjaya-Kertajadi sepanjang 4,0 km

7
Pada ruas jalan tol Cisumdawu ini memiliki 2 terowongan dengan
panjang 471 meter dan diameter 15 m. Pekerjaan terowongan ini
dikerjakan dengan menembus bukit yang berada di perbatasan Desa
Cigendel, Kecamatan Sumedang Selatan dan Desa Pamulihan, Kecamatan
Pamulihan, Kabupaten Sumedang.

Terowongan Tol Cisumdawu terletak pada seksi 2 Tol Cisumdawu


(Rancakalong-Sumedang) dari STA 12+628 hingga STA 13+100.
Terowongan tersebut terdiri dari dua terowongan yang menembus bukit
sepanjang 472 meter dan dengan diameter masing-masing terowongan 14
meter. Dalam tiap terowongan nantinya terdapat 1 jalur jalan yang terdiri
dari 2 lajur jalan dengan badan jalan selebar 11 meter. Proyek ini
dikerjakan oleh konsorsium yang terdiri dari Metallurgical Corporation of
China Ltd (MCC), PT Wijaya Karya (Persero), PT Nindya Karya
(Persero), dan PT Waskita Karya (Persero).
Terowongan seharga sekitar Rp 700 miliar ini dilaksanakan dengan
menggunakan metode New Austrians Tunneling Method (NATM) dengan
Backhoe sebagai alat penggali. Untuk saat ini terowongan kiri cisumdawu
(rancakalog-sumedang) telah digali sepanjang 103 meter dan terowongan
kanan (sumedang-rancakalong) sepanjang 33 meter.

2. Metode Pengerjaan

Pembangunan terowongan yang diklaim sebagai satu-satunya untuk


jalan tol Indonesia ini akan dipercayakan kepada Metallurgy
Corporation of China (MCC) dengan metode New Austrian Tunneling
Method. Metode itu merupakan salah satu metode manual dengan
memberikan penguatan pada bagian atas struktur tanah lalu dilakukan
pengerukan tanah menggunakan eskavator.

Pada potongan melintang, terowongan dibagi menjadi 4 bagian,


yaitu Upper, Middle, Lower, dan lantai terowongan. Penggalian
dimulai dengan menggali bagian upper sedalam 1,5 meter lalu dinding

8
terowongan dilapisi steel fiber reinforced shotcrete setebal 20-25 cm
dan dengan steel arches dan wire mesh sebagai tulangan.
Penyemprotan shotcrete tersebut dilakukan dengan metode wet
spraying. Setelah selesai dilakukan penggalian bagian upper,
dilakukan penggalian pada bagian middle dengan langkah yang sama
seperti bagian upper, kemudian dilanjutkan pada bagian lower.
Setelah terowongan tergali secara penuh, pada dinding terowongan
dipasang lapisan geomembran untuk menangkal rembesan air lalu
dicor dinding layan (lining concrete) dengan beton setebal 50 cm. Di
saat yang sama pada bagian lantai terowongan dipasang inverted steel
arches dan dicor dengan beton untuk lantai kerja serta untuk pondasi
jalan saat masa layan. Begitu seterusnya hingga terowongan berhasil
menembus bukit. Setelah terowongan berhasil menembus bukit
barulah dilakukan pelapisan perkerasan jalan.

Sebelum penggalian, tanah yang akan digali selalu diselidiki untuk


mengetahui keadaan di dalamnya dengan cara dibor sedalam 3 meter
pada titik-titik tertentu serta pada dinding terowongan dilakukan
penyuntikan air semen untuk memperkuat dinding. Penggalian
dibatasi hanya sepanjang 1,5 meter untuk sekali penggalian, dan pada
satu hari dapat dilakukan 3 sampai 4 kali penggalian dengan interval 4
sampai 5 jam.

3. Desain Terowongan

Terowongan cisumdawu terletak pada titik-titik gempa sehingga


mengharuskan terowongan didesain dengan konstruksi yang tahan
gempa dengan umur rencana 100 tahun. Ada perbedaan pada desain
mulut terowongan kiri dan kanan di mana mulut terowongan kanan
menggunakan steel ribs sebagai tulangan sedangkan mulut
terowongan kiri hanya menggunakan steel bar. Karena mulut
terowongan kiri hanya mengunakan steel bar, metode yang digunakan
pada area mulut terowongan sepanjang 20 meter ke dalam terowongan
adalah cut and cover dengan lining concrete setebal 80 cm. Mahalnya
steel ribs menjadi alasan mengapa jenis tulangan mulut terowongan
kiri berbeda dengan terowongan kanan yang telah dibangun lebih
dulu.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keberadaan Puslitbang dan juga jalan Tol Cisumdawu menjad salah satu
dari kebanyakan fasilitas yang menjadi penting keberaddaannya. Puslitbang
sebagai salah satu lembaga untuk penelitian dan juga pengembangan dalam
bidang perumahan dan permukiman, selain iitu jalan tol Cisumdawu juga
sebagai lajur perekonomian akses penghubung dan pembangkit perekonomian
di wilayah Jawa Barat juga menjadi vital keadaannya. Maka dari itu kedua hal
tersebut, sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya.

B. Saran

Lebih meningkatkan kembali pelayanan dalam hal untuk memperhatiikan


masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

 http://litbang.pu.go.id/puskim/
 http://www.clapeyronmedia.com/cisumdawu-tol-penembus-bukit-
pertama-di-indonesia/

11
LAMPIRAN
Dokumentasi

 Kunjungan di PUSLITBANG

 Kunjungan di Terowongan Cisumdawu

12

Anda mungkin juga menyukai