Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong saya menyelesaikan laporan ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan mungkin penyusun tudak akan sanggung
menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpa curahkan kepada beginda
tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Laporan ini memuat tentang berbagai pengujian tanah di laboratorium. Walaupun
laporan ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas untuk
pembaca. Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen Mekanika Fluida dan
Hidrolika yang telah membimbing. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terimakas
Garut, Rabu 29 Mei 2019
Penyusun,

Andin Mulya Rianti


NPM : 1711021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Perencanaan Geometrik Jalan ini telah diperiksa dan disetujui serta memenuhi ketentuan
layak untuk dikumpulkan guna kelulusan mata kuliah Perencanaan Geometrik Jalan semester
V pada tahun ajaran 2018/2019.

Garut, Januari 2019


Mengetahui dan Menyetujui,

Dosen,

Kukun Rustandi, ST

ii
LEMBAR ASISTENSI MAHASISWA
MATA KULIAH : Hidrolika
JUDUL TUGAS : Praktikum Hidrolika
SEMESTER :3
Nama : Andin Mulya Rianti
NPM : 1711021
NO TANGGAL URAIAN ASISTENSI PARAF

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...………..i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2.Maksud dan Tujuan Praktikum ...................................................................................... 1
BAB II Pengujian laboratorium ................................................................................................. 2
2.1.Aliran Melalui Ambang Lebar ....................................................................................... 2
2.2.Maksud dan Tujuan……...........…………………………………………........……….2
2.3.Dasar Teori dan Penjelasan ............................................................................................ 2
2.4.Alat Yang digunakan ..................................................................................................... 4
2.5.Prinsip Kerja Pengujian ................................................................................................. 4
2.6.Perhitungan .................................................................................................................... 4
2.7.Tabel Hasil Perhitungan ................................................................................................. 6
2.8.Dokumentasi .................................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP………………………………………………………………..........……..7
3.1.Kesimpulan…………………………………………………….........…………………7

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mekanika Fluida dan Hidrolika merupakan bagian dari mekanika terpakai yang
merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar bagi teknik sipil. Mekanika
fluid adapt didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat sifat dan
hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fuida, dapun Hidrolika didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang
berlaku, serta perilaku cairan terutama air baik dalam keadaan diam maupun bergerak
atau mengalir.

Dalam mempelajari mekanika fluida dan hidrolika ada beberapa yang harus
dipelajari dan harus diketahui salah satunya adalag menghitung aliran melalui ambang
lebar.

Untuk menghitung debit saluran air dapat digunakan ambang lebar, sedangkan
aplikasinya dilapangan ambang lebar banyak digunakan pada saluran irigasi yang
fungsinya menentukan debit dari air yang mengalir pada saluran tersebut.

Adapun praktikum menganalisa aliran melalui ambang lebar pada semester III
yang diwajibkan kepada semua mahasiswa jurusan Teknik sipil Sekolah Tinggi
Teknologi Garut yang bertempat di Laboratprium. Dalam praktikum ini mahasiswa
dibimbing dan diarahkan oleh dosen Mekanika fluida dan Hidrolika.

1.2. Maksud dan Tujuan Praktikum


1. Melatih mahasiswa agar dapat melakukan sendiri pengukuran aliran melalui
ambang lebar.
2. Dapat mengetahui macam-macam pengujian serta cara-cara pengujian yang
baik dilapangan maupun dilaboratorium dalam upaya menentukan jenis airan
dari perhitungan angka fround.

1
BAB II
PENGUJIAN LABORATORIUM
2.1. Aliran Melalui Ambang Lebar
Tanggal pelaksanaan : Rabu, 29 Mei 2019
2.1.1. Maksud dan Tujuan
1. Menghitung debit, menghitung kecepatan, menghitung koefisien
debit, dan menghitung koefisien kecepatan.
2. Menentukan jenis aliran dari perhitungan angka froun.
2.1.2. Dasar Teori dan Penjelasan
Peluap disebut ambang lebar apabila B>0.4 hu, dengan B adalah
lebar peluap, dan hu adalah tinggi peluap.

Yc
hu
H Y0 Yt
P
Keterangan :

Q : debit aliran (𝑚3 /𝑑𝑡 )


𝑣2
H : tinggi tekanan total hulu ambang ( 𝑌𝑜 + )
2.𝑔

P : tinggi ambang (m)

Yo : kedalaman hulu ambang (m)

Yc : tinggi muka air diatas hulu ambang ( m)

Yt : tinggi muka air setelah hulu ambng (m)

Hu : tinggi muka air diatas hilir ambang Yo – P (m)

Ambang lebar merupakan salah satu kontruksi pengukur debit.


Debit aliran yang terjadi pada ambang lebar dihitung dengan
menggunkan formula sebagai berikut :

1. Rumus debit air


𝑄 = 𝐴. 𝑉
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
Dimana mencari 𝑉 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Keterangan V : percepatan aliran

A : luas penampang basah

2. Rumus koefisien debit


2
𝑄
𝐶𝑑 = 3⁄
𝐵. ℎ 2

𝑉0
Dimana ℎ = 𝑌0 + 2.9,81

Keterangan B : lebar model bendung (m)

H : tinggi total hulu ambang (m)

Cd : koefisien debit

Q : debit aliran (𝑚3 /𝑑𝑡)

3. Rumus koefien kecepatan

𝑄
𝐶𝑣 = 3⁄
𝐵. ℎ𝑢 2 . 𝐶𝑑

Dimana hu : tinggi dari model bending ke permukaan

Q : debit aliran (𝑚3 /𝑑𝑡)

Cd : koefisien debit

Cv : koefisien kecepatan

B : lebar ambang (m)

Dengan adanya ambang, akan terjadi efek pembendungan disebelah hulu


ambng,. Efek ini dapat dilihat aliran dari naiknya permukaan air bila dibandingakan
dengan sebelum dipasang ambang. Dengan demikian, pada penerapan dilapangan harus
diantisipasi kemungkinan banjir dihulu ambang.

Secara teori naiknya permukaan air ini merupakan gejala alam dari aliran
dimana untuk memperoleh aliran yang stabil, maka air akan mengalir dengan kondisi
aliran subkritik, karena aliran jenis ini tidak akan menimbulkan gerusan (erosi) pada
permukaan saluran.

Pada saat melewati ambang biasanya aliran akan berprilaku sebagai aliran kritik,
selanjutnya aliran akan mencari posisi stabil. Pada kondisi tertentu misalkan dengan
adanya terjunan atau kemiringan saluran yang cukup besar, setelah melewati ambang
aliran dapat pula berlaku sebagai aliran super kritik.

Pada penerapan dilapangan apabila kondisi super kritik ini terjadi muka akan
sangat membahayakan, dimana dasar tebing saluran akan tergerus. Strategi penanganan
tersebut diantaranya dengan membuat peredaman energy aliran, misalnya dengan
memasang lantai beton atau batu-batu cukup besar dihilir ambang.

3
2.1.3. Alat Yang digunakan
1)
2) Multi purpose teaching flume
3) Model ambang lebar
4) Point gauge
5) Mistar / pita ukur
6) Ember plastic
7) Stop wacth
8) Gelas ukur
2.1.4. Prinsip Kerja Pengujian
1) Siapkan 3 buah bola-bola kertas dengan ukuran yang tidak
terlalu besar.
2) Siapkan alat praktikum mekanika fluida.
3) Cek kesiapan alat dengan menyalakan terlebih dahulu, apabila
alat sudah dirasa stabil maka mulai praktik pengujian.
4) Alat sudah menyala, buka keran penutup air dengan keadaan
terbuka sepenuhnya, hal ini dimaksudkan untuk menambah debit
air dengan keadaan sangat deras.
5) Siapkan beberapa orang untuk memegang stopwatch dan
menghitung lamanya bola-bola kertas melaju dimedia aliran air,
kemudian siapkan pula orang untuk menjatuhkan bola-bola
kertas kedalam air, serta beberapa orang untuk mengukur
tekanan air, tinggi lintasan basah, panjang lintasan, lebar lintasan,
tinggi ambang, tinggi air diukur dari ambang, tinggi air saat akan
jatuh dari ambang lebar, dan juga tinggi air sesudah jatuh dari
ambang lebar.
6) Apabila semuanya sudah siap, maka mulai jatuhkan bola-bola
keatas air yang sedang mengalir dan catat berapa lama waktu
yang dibutuhkan.
7) Ulangi percobaan seperti di atas sebanyak 3 kali percobaan
dengan debit air yang berbeda untuk mendapatkan nilai debit,
koefisien debit, koefisien aliran, koefisien kecepatan.
2.1.5. Perhitungan
1) Data yang telah didapat
 Panjang lintasan = 480 cm
 Lebar ambang = 8 cm

Percobaan 1

 Penampang basah = 6cm


 Yo = 16 cm
 Hu = 7,7 cm
 Yt = 3,5 cm
 Yc = 5,9 cm

4
 T = 5,16 cm
 P = 8cm

Percobaan 2 (debit dikurangi)

 Penampang basah = 5,2 cm


 Yo = 15,05 cm
 Hu = 7 cm
 Yt = 2,9 cm
 Yc = 5,3 cm
 T = 5,28 cm
 P = 8 cm

Percobaan 3 (debit dikurangi)

 Penampang basah = 2,6 cm


 Yo = 11,7 cm
 Hu = 3,7 cm
 Yt = 1,5 cm
 Yc = 2,2 cm
 T = 7,56 cm
 P = 8 cm
2) Perhitungan
A = B . tinggi penampang basah
=8.6
= 48 cm
V = panjang lintasan : waktu
= 480 : 5,16
= 93,02 cm
Q=V.A
= 93,02 . 48
= 4464,96 𝑐𝑚3 /𝑠
𝑉0
H = 𝑌𝑜 +
2 . 9,81
93,02
= 16 +
2 . 9,81
= 20,79
𝑄
Cd = 3
𝐵 . ℎ ⁄2

4464,96
= 3
8. 7 ⁄2 . 5,90

= 4,42

5
2.1.6. Tabel Hasil Perhitungan

NO V A Q Y0 Yc Yt Cd Cv
(cm/s) (𝒄𝒎𝟐 ) (𝒄𝒎𝟑 /s) (cm) (cm) (cm)

1 93,02 48 4464,96 16 5,9 3,5 5,90 4,42

2 90,90 41,6 3781,86 15,5 5,3 2,9 5,23 4,88

3 63,49 17,28 1097,11 11,7 2,2 1,5 2,38 8,09

Rata- 82,47 48 3114,64 14,4 4,46 2,63 4,51 5,79


rata

2.1.7. Dokumentasi

6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat kita pahami konsep aliran dan hubungan antara
debit, kecepatan, koefisien debit, dan koefisien kecepatan.

Dari data perhitunga didapat nilai-nilai :

 Debit rata-rata (Qr) = 3114,64 𝑐𝑚3 /dt


 Kecepatan rata-rata(Vr) = 82,47 cm/s
 Kofisien debit rata-rata (Cd) = 4,51
 Koefisien kecepatan rata-rata (Cv) = 5,79

Anda mungkin juga menyukai