Persimpangan
Traffic light
bertingkat
Pulau Lalu Lintas
Pulau Lalu Lintas
Tempat yang ideal untuk menempatkan pengatur lalu lintas dan rambu pengarah
Kelompok Pulau Lalu Lintas
Wa 1,0
a La 3,0
Ra 0,5
Wb 1,5
Lb Wp + 1,0
b
Rb 0,5
Luas daerah 5,0 m2
c Wc D + 1,0
Lc 5,0
d Wd 1,0
Dimensi Minimum Pulau Lalu Lintas
(a) Hanya pemisah lalu lintas (b) Digunakan untuk lalu lintas
dan pejalan kaki
Dimensi Minimum Pulau Lalu Lintas
Tersedia lahan atau ruang yang cukup memadai untuk membangun bundaran lalu
lintas
Kapasitas ruang ambing/jalinan (P) bundaran adalah fungsi luar dari
“proporsi lalu lintas ambing”
Kemampuan bundaran
melayani lalu lintas
tergantung pada
ketersediaan ruang untuk
berambing (weaving), yaitu
lalu lintas yang memotong
dari satu alur ke alur lain
Proporsi Ambing (P)
Jumlah lalu lintas yang berkonflik di ambing dibagi dengan jumlah
lalu lintas yang memasuki ambing
(𝑏 + 𝑐 + 𝑔 + 𝑘) (𝑔 + ℎ + 𝑒 + 𝑐)
𝑃 𝐵𝑈 = 𝑃 𝑇𝑆 =
(𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑔 + 𝑗 + 𝑘) (𝑔 + ℎ + 𝑖 + 𝑑 + 𝑒 + 𝑐)
(𝑒 + 𝑑 + 𝑏 + 𝑗) (𝑗 + 𝑘 + ℎ + 𝑑)
𝑃 𝑈𝑇 = 𝑃 𝑆𝐵 =
(𝑑 + 𝑒 + 𝑓 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑗) (𝑗 + 𝑘 + 𝑙 + 𝑔 + ℎ + 𝑑)
Kapasitas Praktis pada Ruas Ambing
(Metode Well’s)
𝑒 𝑝
288 𝑥 𝑤 𝑥 1 + 1−
𝑄𝑝𝑟𝑎𝑘 = 𝑤 3
𝑤
1+
𝐿
Menuju
Dari
Utara Timur Selatan Barat
Utara - 290 254 77
Timur 538 - 75 736
Selatan 490 322 - 125
Barat 354 989 106 -
989 + 106 + 490 + 538
𝑃 𝐵𝑈 = = 0,76
989 + 106 + 490 + 538 + 354 + 322
989 + 322 + 254 + 77
𝑃 𝑈𝑇 = = 0,81
989 + 322 + 254 + 77 + 290 + 106
736 + 538 + 254 + 106
𝑃 𝑇𝑆 = = 0,91
736 + 538 + 254 + 106 + 77 + 75
736 + 77 + 490 + 322
𝑃 𝑆𝐵 = = 0,71
736 + 77 + 490 + 322 + 125 + 538
Dimensi:
w = 12 m
𝑒1 = 6 m
𝑒2 = 12 m
L = 60
e = 1 2 6 + 12 = 9 m
Sisi L w/L e/w p p/3
BU 60 0,2 0,75 0,76 0,25
UT 60 0,2 0,75 0,81 0,27
TS 60 0,2 0,75 0,91 0,30
SB 60 0,2 0,75 0,71 0,24
𝟐𝟖𝟖 . 𝒘 Cadangan
1-p/3 1+e/w 𝑸𝒑𝒓𝒂𝒌 Qs 𝑸𝒑𝒓𝒂𝒌 − 𝑸𝒔
Sisi 𝟏+𝒘 𝑳
(a) (b) (a . b . c) (arus nyata) 𝑸𝒔
(c)
(%)
BU 0,75 1,75 2880 3763 2799 34,44
UT 0,73 1,75 2880 3679 2038 80,52
TS 0,70 1,75 2880 3511 1786 96,58
SB 0,76 1,75 2880 3847 2288 68,13
Qs (arus nyata):
BU = 354 + 989 + 106 + 490 + 322 + 538 = 2799 smp/jam
UT = 77 + 254 + 290 + 322 + 106 + 989 = 2038 smp/jam
TS = 538 + 736 + 75 + 106 + 77 + 254 = 1786 smp/jam
SB = 125 + 490 + 322 + 736 + 77 + 538 = 2288 smp/jam
Kapasitas cadangan yang tersedia pada sisi
Barat-Utara rendah. Kemungkinan perubahan
adalah memperbaiki ruas itu dengan mengubah
bentuk bundaran dengan menambah panjang
sisi
Kapasitas Praktis Satu Bagian Jalinan
(Department of the Environment, 1975)
𝑒
160 . 𝑤 1 +
𝑄𝑝 = 0,85 𝑤 Kendaraan/jam
𝑤
1+
𝐿
𝑄𝑒 = 𝑘 (𝐹 − 𝑓𝑐 . 𝑄𝑐 )
𝑄𝑒 = 𝑘 (𝐹 − 𝑓𝑐 . 𝑄𝑐 )
𝑒−𝑉 0,5
𝑋2 = 𝑉 + 𝑡𝑑 = 1 +
(1 + 2 . 𝑆) (1 + 𝑀)
1,6 (𝑒 − 𝑉) 𝑀 = 𝑒 (𝐷−60) 10
𝑆=
𝑙′
Example
Garis pusat bundaran (D) = 65 m
Lebar jalan masuk (e) = 8,5 m
Lebar setengah jalan tuju (V) = 7,3 m
Rata-rata panjang kembangan (l’) = 30 m
Jari-jari jalan masuk (R) = 40 m
Sudut masuk () = 30
Example
Ke Jumlah
Arus
Dari Lalu
U S T B Lintas
Masuk
U - 850 200 100 1150
S 700 - 450 250 1400
T 150 350 - 700 1200
B 350 450 350 - 1150
𝑘 = 1 − 0,00347 ∅ − 30 − 0,978 1 − 0,05
𝑅
𝑘 = 1 − 0,00347 30 − 30 − 0,978 1
40 − 0,05
𝑘 = 1,02445
𝑄𝑐 − 𝑄𝑚
𝑀𝑐 = 𝑥 100%
𝑄𝑚
Program Studi Teknik Sipil (S1)
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Tahun Akademik 2020/2021 – 1