KONSEP DASAR
𝐕 𝟐𝐃
𝐑𝐦𝐢𝐧 =
𝟏𝟐𝟕 ( 𝐞𝐦𝐚𝐱 + 𝐟 𝐦𝐚𝐱 )
=
Rmin = Jari jari tikungan minimum (m)
Rc = Jari jari tikungan rencana (m)
VD = Kecepatan kendaraan rencana (Km/jam)
emax = Superelevasi maksimum (%) Superelevasi
maksimum yang diterapkan adalah 8% untuk
jalan Antarkota, Jalan Perkotaan, dan JBH
(Permen PU No.19/PRT/M/2011).
f max = Koefisien gesekkan melintang maksimum
panjang lengkung peralihan (ls)
Laju rotasi 3,5% (0,035) radian/detik adalah sesuai untuk VD < 80Km/Jam.
Laju rotasi 2,5% (0,025) radian/detik adalah sesuai untuk VD ≥ 80Km/Jam.
Desain tikungan tipe S-C-S
( 𝒘𝒏 𝟏 ) 𝒆 𝒅
𝑳 𝒓 𝒎𝒊𝒏=
∆
( 𝒃𝒘 )
𝒆𝒏
𝑳 𝒕= 𝑳𝒓
𝒆 𝒎𝒂𝒙
Contoh:
Perhitungan Lr dan Lt untuk tikungan,
o Lebar jalan per lajur (w) = 3,6 meter
o Jumlah lajur per arah (n1) = 2 lajur
o Superlevasi maksimum (emax) = 10 %
o Normal Crown (en) = 2%
o Maximum relative gradient (∆) = 0,5
o Adjustment factor (bw) = 0,75
Jika suatu tikungan ditetapkan akan didesain dengan tipe F-C, maka
prosedur
1. Tentukan panjang lengkung lingkaran tikungan (LC), periksa terhadap
pembatasan panjangnya.
2. Tentukan panjang tangent runoff
3. Tentukan panjang tangent runout
4. Tentukan pelebaran lajur di tikungan
5. Lakukan desain tikungan untuk semua titik PI
6. Koordinasikan koordinat desain alinemen menggunakan sistem koordinat
yang menerus sehingga tergabung dalam satu kesatuan koordinat
alinemen
7. Lanjutkan ke desain alinemen vertikal
Desain tikungan tipe F-C
Desain tikungan tipe F-C
Desain tikungan tipe F-C