LAPORAN
TOPOGRAFI / GEOMETRIK
1. UMUM
Yang dimaksud dengan geometrik ialah dimensi yang nyata dari suatu jalur
jalan raya beserta bagian – bagiannya yakni Alignemen Horisontal,
Alignemen Vertikal dan diagram super elevasi yang disesuaikan dengan
ketentuan atau parameter-parameter yang telah ditentukan oleh standart
bina marga dan kebutuhan dari pada sifat – sifat komposisi lalu lintas yang
harus dilayani oleh jalan yang direncanakan tersebut.
Yang dimaksud dengan topografi adalah kondisi atau situasi dari pada
lokasi jalan yang direncanakan. Pada pekerjaan jalan keadaan topografi ini
dibagi menjadi 3 golongan yaitu: Datar (D), Perbukitan (B) dan Pegunungan
(G). Pembagian golongan ini didasarkan atas besaran kemiringan atau
kelandaian yang telah ditentukan dalam standart yang telah dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
2. ALIGNEMENT HORISONTAL.
A. Umum.
C. Tikungan.
2). Superelevasi
VR2
Rmin = --------------------------
127. ( emax. f )
di mana :
Rmin = Jari jari minimum ( m )
VR = Kecepatan Rencana ( Km/Jam )
emax = Superelevasi maksimum ( % )
f = Koefisien gesek, untuk perkerasan aspal f = 0,14
s/d 0,24
Jari-jari
Minimum 600 370 210 110 80 50 30 15
Rmin (m)
VR
Ls = ---------- x T
3.6
V R3 VR . e
Ls = 0.022 x ---------x2.727 x ----------
R.C C
Dimana : e = Superelevasi
C= Perubahan percepatan, diambil 1 – 3
m / dt 3.
R= Jari jari busur lingkaran, m.
(c). Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan
kelandaian,
( em – en ) . VR
Ls = ----------------------
3.6 . re
Dimana : VR = Kecepatan rencana (km/jam),
em. = Superelevasi maksimum,
en = Superelevasi normal.
Re = Tingkat pencapaian perubahan
kemiringan melintang jalan
(m/m/detik).
Tabel Panjang Lengkung Peralihan (Ls) dan panjang pencapaian superelevasi (Lc)
untuk jalan 1 jalur – 2 lajur – 2 arah.
Superelevasi, e ( % )
VR
2 4 6 8 10
( km/jam)
Ls Lc Ls Lc Ls Lc Ls Lc Ls Lc
20
30
40 10 20 15 25 15 25 25 30 35 40
50 15 25 20 30 20 30 30 40 40 50
60 15 30 20 35 25 40 35 50 50 60
70 20 35 25 40 30 45 40 55 60 70
80 30 55 40 60 45 70 65 90 90 120
90 30 60 40 70 50 80 70 100 100 130
100 35 65 45 80 55 90 80 110 110 145
110 40 75 50 85 60 100 90 120 - -
120 40 80 55 90 70 110 95 135 - -
E. Tikungan gabungan
3. ALIGNEMENT VERTIKAL
A. Umum.
1). Alinemen vertikal terdiri atas bagian landai vertikal dan bagian
lengkung vertikal.
2). Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian landai vertikal dapat
berupa landai positif (tanjakan), atau landai negatif (turunan),
atau landao nol (datar).
3). Bagian lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung atau
lengkung cembung.
B. Landai Maksimum
Kelandaian Max.
3 3 4 5 8 9 10 10
(%)
C. Lengkung Vertikal
(a) Jika jarak pandang henti lebih kecil dari panjang lengkung
vertikal cembung panjangnya ditetapkan dengan rumus :
A.S2
L = ----------
405
(b) Jika jarak pandang henti lebih besar dari panjang lengkung
vertikal cekung, panjangnya ditetapkan dengan rumus :
405
L = 2 S ------------
A
L=A.Y
S2
L = ----------
405
Dimana :
L = Panjang lengkung vertikal (m),
A = Perbedaan grade (m),
Y = Faktor penampilan kenyamanan,
didasarkan pada tinggi obyek 10 cm dan
tinggi mata 120 cm.
< 40 1.5
40 – 60 3
> 60 8
D. Lajur Pendakian
E. Koordinasi alinemen.
4. L A M P I R A N.