BAB 7
7. 1
Survai Topograf
Alinyemen
Memuaskan ?
ya
Fungsi
Arteri
Kolektor
Bukit
Pegunungan
3000
2000
2500
1750
2000
1500
Sumber: Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Bina
Marga,1997
7. 2
VR (km/jam)
40
30
20
600
370
210
110
80
50
30
15
2500
1500
900
500
350
250
130
60
5000
2000
1250
700
Sumber: Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Bina Marga,1997
7. 3
k X C R sin S
Ls 360
2 R 2
c 2 S
p YC R(1 cos S )
Ts
c
Lc
2R
360
2
Ls
YC
6R
X C Ls
p tan
p
R
cos
2
L total Lc 2 Ls
Es
Ls 3
40 R 2
k
2
k X C R sin S
c 0
Lc 0
Ts R p tan
YC
p YC R(1 cos S )
Ls 2
6R
X C Ls
Es
3
Ls
40 R 2
R p
2
L total 2 Ls
k
2
cos
7. 4
dimana:
Vrencana =
Ls
=
T
=
em
=
en
=
re
=
Ls
Ls 0 ,022
Vrencana
T
3 ,6
Vrencana
V
e
2 ,727 rencana
R .C
C
Ls
( em en ) Vrencana
3 ,6 re
Pada dasarnya tidak ada ketentuan baku tentang pemilihan jenis tikungan.
Bina Marga, untuk keseragaman perancangan, menyarankan untuk
menggunakan tikungan spiral-circle-spiral sebagai dasar perancangan. Alur
pemilihan tikungan yang disarankan oleh Bina Marga adalah sebagai berikut:
7. 5
ya
Lc < 25 m ?
tidak
ya
p < 0,10 m ?
Tikungan Lingkaran
tidak
e < min (0,04
atau
1,5 en) ?
ya
Tikungan Lingkaran
tidak
Tikungan Spiral-Lingkaran-Spiral
e%
2%
0%
2%
Pot.
PT.Hasfarm
3
Pot.
4
Dian Konsultan
Ls
7. 6
e%
Lc
Ls
2%
0%
2%
2%
2%
e%
2%
e%
Pot. 1
Pot. 2
Pot. 3
Pot. 4
2%
0%
2%
Pot.
4
2%
ST
SCS
TS
Pot.
3
Pot. 1
Pot. 2
Pot.
2
e%
Pot.
1
2%
2%
0%
e%
2%
2%
e%
Pot. 3
Pot.
4
Pot.
2%3
Pot. 4
Pot.
2
2%
Pot. 1
0%
2%
CT
TC
Ls
e%
Ls
Pot.
1
2%
0%
2%
2%
Gambar
7.4 Diagram Superelevasi untuk Tikungan S-S
Pot. 2
2/3 Ls'
2%
1/3 Ls'
Lc
1/3 Ls'
2/3 Ls'
7. 7
Pot.
1
2%
TC
Pot. 4
CT
7. 8
VR (km/jam)
Kelandaian Maksimum
(%)
40
30
20
10
10
Sumber: Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Bina Marga,1997
Panjang kritis adalah panjang landai maksimum yang harus disediakan agar
kendaraan dapat mempertahankan kecepatannya sedemikian rupa sehingga
penurunan kecepatan tidak lebih dari kecepatan rencana. Lama perjalanan
tersebut tidak boleh lebih dari satu menit.
Tabel 7.5 Panjang Kritis
Kecepatan pada
Kelandaian (%)
Awal Tanjakan
4
5
6
7
8
9
10
(km/jam)
80
60
630
320
460
210
360
160
270
120
230
110
230
90
200
80
Sumber: Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Bina
Marga,1997
Catatan: :
Untuk Parabola
r
(konstan)
dengan
didapat
: g(+)jika
rXnaik
Cdan g(-) jika
Analisa dilakuan
dari integrasi
kiri ke kanan
dan nilai
dX
dX 2
turun
(g2 - dY
g ) adalah Perbedaan aljabat kelandaian,
A (%)
dY
untuk X Nilai
0, e1 atau
g1Evdan
untuk
X
L
,
g
2
adalah nilai y pada
dX
dXx = L
L atau Lv adalah panjang lengkung
( g 2 g1 )dan y(+) untuk lengkung
untuk
g1 0 CNilai
, g 2 y(-)
rL
C ,lengkung
atau r Cembung
sehingga,
Cekung
L
Gambar 7.6 Lengkung Vertikal
dY g 2 g1
L 2
(Y y ) g1
dari gambar didapatkan bahwa
PT.Hasfarm
7. 9
Nilai e (vertical offset) atau Ev adalah untuk x 1/2 L, yaitu :
1
A
L AL
8
8
Ev e
100 x
S2 A
2h1
2h2
Jika jarak pandang yang lebih besar dari panjang lengkung vertikal
(S>L):
L 2S
200
2 h1
2 h2
S2A
122 3,5S
b) Jika jarak pandang yang lebih besar dari panjang lengkung vertikal (S>L):
L 2S
122 3.5S
A
7. 10
7. 11
7. 12
7. 13
7. 14
7. 15
7. 16
7. 17
Gambar 7.16 Plan Rencana Jl. Halim Perdana Kusuma Sta. 0+000~Sta. 1+716
7. 18
7. 19
7. 20