Keterangan:
I : tipe gelombang pecah, tanpa satuan
H : tinggi gelombang perairan dalam meter
L : panjang gelombang perairan dalam meter
B : sudut lereng gisik pantai, dalam derajat
Tabel 1. Nilai I dan Jenis Gelombang Pecah Galvin (Dackombe dan Gardiner,
1983)
Nilai I
I > 4,8 Spilling
0,09 < I< 4,8 Plunging
I< 0,09 Surging atau Collapsing
L
a a
h
a = puncak gelombang L
= kemiringan gelbng
b = lembah gelombang h
L = panjang gelombang
h = tinggi gelombang
DATA PENCATATAN DATA URUTAN
No. Tinggi Periode No. Tinggi Periode
Gelomb Gelombang (Detik) Gelomb Gelombang (Detik)
ang (meter) ang (meter)
1 2,32 7,4 1 2,89 7,4
2 0,24 2,3 2 2,41 7,3
3 1,85 6,5 3 2,32 7,4
4 2,41 7,3 4 1,92 6,2
5 2,89 7,4 5 1,87 5,7
6 0,47 4,1 6 1,85 6,5
7 1,87 5,7 7 1,00 5,1
8 1,92 6,2 8 0,47 4,1
9 1,00 5,1 9 0,24 2,3
H33 = 2,89+2,41+2,32
3
SPILLING BREAKER: (kelandaian 5%)
terjadi ketika timbul badai, secara perlahan-lahan,
kekuatan tidak teratur, waktu lama
SURGING BREAKER
terjadi setelah beberapa hari berlalunya badai atau
letaknya tidak jauh dari pusat badai
Skala Beaufort
Adalah ukuran empiris yang berkaitan
dengan kecepatan angin untuk
pengamatan kondisi di darat atau di laut.
Skala ini ditemukan oleh Francis Beaufort
pada tahun 1805. Beaufort mengukur
kecepatan angin dengan menggambarkan
pengaruhnya pada kecepatan kapal dan
gelombang air laut