ABSTRACT
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) is the university educating the candidates of leaders
in local government institutions. Performance of its alumnus will be an important factor for the
success of implementation of government tasks. This study aims to measure the performance of
IPDN’s alumnus and the satisfaction of the stakeholders to the aforementioned performance. Data
were collected through survey in thirteen provinces, and were analyzed through techniques of
statistical descriptive and gap analysis. Among the eight selected dimensions of performance,
namely communication skills, organizational skills, leadership, logic, effort, group skills, ethics,
and other, it is found that the biggest gaps exist in the dimension of organizational skills and ethics.
These findings indicate that IPDN needs to focus to development of the two dimension in its
educational process.
Keywords:
Employee performance; High education of Kepamongprajaan; Stakeholder’s
satisfaction
ABSTRAK
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) merupakan lembaga pendidikan tinggi
kepamongprajaan yang mendidik calon pemimpin di lingkungan pemerintahan daerah. Kinerja
lulusan IPDN menjadi faktor penting bagi keberhasilan pelaksanaan fungsi pemerintah.
Penelitian ini bertujuan mengukur kinerja alumni IPDN dan kepuasan para pemangku
kepentingan terhadap kinerja tersebut. Data dikumpulkan melalui survei pada tigabelas
provinsi, dan diolah dengan teknik statistik deskriptif serta gap analysis. Dari delapan dimensi
kompetensi yang diukur, yakni communication skills, organizational skills, leadership, logic,
effort, group skills, ethics, dan dimensi lain-lain, ditemukan bahwa gap terbesar ada pada dimensi
organizational skills dan ethics. Temuan ini menandakan bahwa IPDN perlu memfokuskan
proses pendidikan pada pengembangan kedua dimensi ini.
Kata kunci: Kinerja Pegawai; Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan; Kepuasan Stakeholders
1
Jurnal Pemerintahan dan Keamanan Publik (JP dan KP) Vol. 1\No. 1\Februari 2019: 1 –10
berbagai bidang pekerjaan yang mereka bagian aktif dalam proses pendidikan
jalani secara profesional sesuai minat dan di sekolah, namun pengalaman mereka
kemampuan. selama menjadi praja, pengalaman mereka
Alumni IPDN sekaligus aparatur sipil selama menjalankan tugas sebagai aparatur
negara diharapkan mampu memberikan negara. Ditambah lagi dengan ikatan batin
kontribusi yang terbaik dalam menjalankan serta rasa memiliki mereka yang kuat
fungsi fungsinya sebagai pelayan masyarakat. terhadap almamater dapat menghasilkan
Kebijakan otonomi daerah yang telah berjalan dan menawarkan berbagai konsep, ide,
diharapkan mampu memberikan pelayanan pemikiran, masukan dan kritik membangun
terbaik bagi masyarakatnya. Dalam kondisi yang hanya bisa diberikan oleh orang-
ini, peran alumni IPDN sebagai aparatur orang yang berada di posisi mereka. Untuk
sipil negara di daerah baik provinsi dan membuka komunikasi yang intens
kabupaten/kota memiliki peran yang besar dapat mempergunakan berbagai media
untuk memperkuat pelaksanaan otonomi komunikasi yang dapat menjembatani civitas
daerah serta memperkuat pelayanan publik. akademika dan alumni, proses pendidikan
Pemerintah daerah selaku pengguna lulusan di IPDN dengan pola Jarlatsuh diharapkan
IPDN memiliki harapan besar bahwa lulusan dapat berkembang dalam koridor yang lebih
IPDN dapat diandalkan sebagai katalisator progresif dan terarah.
dalam perbaikan manajemen pemerintahan Dari latar belakang tersebut di atas,
dan pelayanan publik di daerah. Tentunya dapat dipahami bahwa pengukuran terhadap
harapan pemerintah daerah selaku pengguna kinerja alumni IPDN menjadi sangat penting,
lulusan IPDN, tidak mustahil terwujud jika bukan hanya bagi keberhasilan pemerintah
lulusan IPDN dapat menunjukkan kinerja daerah, namun juga bagi IPDN dalam
sesuai dengan harapan pengguna yakni mengembangkan kurikulum pendidikannya.
pemerintah daerah. Semuanya ini berkaitan Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
dengan IPDN sebagai lembaga pendidikan, kinerja alumni IPDN yang sedang
praja sebagai peserta didik serta pemerintah menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil
daerah sebagai pengguna lulusan. Kualitas Nasional, serta mengukur kepuasan para
lulusan IPDN yang baik sesuai dengan pemangku kepentingan terhadap kinerja
harapan dan kebutuhan pemerintah daerah, alumni IPDN tersebut. Hasil penelitian ini
akan membangun kepercayaan yang kuat diharapkan dapat memberikan masukan
antara lembaga pendidikan IPDN dengan bagi IPDN dalam mengembangkan proses
pemerintah daerah. pendidikannya sesuai dengan pengalaman
Dalam kaitannya dengan peningkatan lapangan para alumninya.
mutu pendidikan tinggi kepamongprajaan
dan pengembangan berbagai kegiatan
pengajaran, pelatihan dan pengasuhan
Kajian Teori
(Jarlatsuh) yang produktif di sekolah, Pamong praja dalam sejarah
alumni dapat berperan sebagai katalis pemerintahan daerah di indonesia memiliki
dengan memberikan berbagai masukan peran yang sangat strategis. Pamong
kritis dan membangun kepada almamater praja tidak saja memainkan peran sebagai
mereka. Dalam hal ini, alumni memiliki abdi negara dan abdi masyarakat yang
posisi tawar yang unik dan strategis karena menyelenggarakan pelayanan masyarakat,
meskipun mereka tidak lagi merupakan tapi juga peran strategis dalam menjaga
2
Agus Supriadi Harahap: Survei Kepuasan Stakeholders terhadap Kinerja ....
keutuhan negara. Pamong praja berperan sudah berbeda dengan kondisi saat ini,
dalam mengelola berbagai keragaman dan definisi pamong praja sesuai dengan konteks
mengukuhkan keutuhan negara. Ndraha dan jamannya perlu ditinjau ulang.
(2009) menyatakan bahwa pamong praja Pamong praja sebagai entitas, profesi
adalah mereka yang mengelola kebhinekaan dan juga sebagai institusi menjadi penting
dan mengukuhkan ketunggal-ekaan. Pamong untuk didiskusikan, apalagi ketika secara
praja adalah para pemimpin wilayah, yuridis peraturan presiden nomor 1 tahun
atau mereka yang pernah menempuh 2009 memberi ruang dan peluang untuk
pendidikan pada lembaga pendidikan eksistensi pamong praja. Dalam konteks
tinggi kepamongprajaan yaitu IPDN. Studi pelaksanaan fungsi pemerintahan, pelanggan
yang dilakukan oleh Sutiyo dan Maharjan atau konsumen adalah seseorang atau
(2014; 2017) menunjukkan bahwa para sekelompok orang atau suatu organisasi yang
pemimpin wilayah memiliki peran yang bertindak sebagai pembeli atau pengguna
sentral bagi keberhasilan pembangunan jasa suatu perusahaan atau organisasi yang
daerah, terutama di wilayah pedesaan yang perlu diperhatikan kebutuhannya. Selain
dicirikan dengan patrimonialism dan tradisi itu pelanggan bukan hanya semata-mata
kepatuhan pada pemimpin. membeli barang atau jasa, namun mereka
Pamong berasal dari bahasa Jawa yang juga membeli manfaat yang diberikan oleh
kata dasarnya adalah among. Kata ini serupa barang atau jasa bersangkutan. Pelanggan
dengan momong yang artinya mengasuh, merupakan individu unik dengan preferensi,
misalnya seperti kata mengemong anak perasaan dan emosi masing-masing. Dalam
berarti mengasuh anak kecil. Kata momong, hal interaksi dengan penyedia jasa, tidak
ngemong dan mengasuh merupakan kata semua pelanggan bersedia menerima
yang multidimensional. Sedangkan praja jasa yang seragam. Pelanggan sering kali
adalah pegawai negeri pangreh praja atau menginginkan bahkan menuntut jasa yang
pegawai pemerintahan. Menurut Kamus sifatnya personel dan berbeda dengan
Besar Bahasa Indonesia, Pamong Praja pelanggan yang lain, sehingga memunculkan
berarti pegawai negeri yang mengurus tantangan bagi penyedia jasa dalam hal
pemerintahan negara. Pamong praja atau kemampuan memahami kebutuhan spesifik
pangreh praja sebagaimana pengertian pelanggan individual dan memahami
secara etimologis tersebut di atas mungkin perasaan pelanggan terhadap penyedia jasa
masih relevan pada saat jaman kolonial dan dan layanan yang mereka terima (Tjiptono
awal kemerdekaan di mana peran pemerintah dan Chandra, 2005). Menurut Yamit (2005),
masih sangat dominan, sistem pemerintahan secara tradisional pelanggan diartikan
yang sangat sentralistik, serta paradigma orang yang membeli dan menggunakan
pemerintahan yang menempatkan produk. Dalam perusahaan yang bergerak
pemerintah sebagai pusat kekuasaan. Tapi di bidang jasa, pelanggan adalah orang
ketika sistem pemerintahan berubah dan yang menggunakan jasa pelayanan. Dalam
terjadi pergeseran paradigma pemerintahan jasa layanan kesehatan, pelanggan disebut
dari sentralistik ke desentralistik, sebagai pasien. Pandangan tradisional ini
kewenangan untuk mengurus juga ada pada menyimpulkan bahwa pelanggan adalah
rakyat, rakyat lebih mandiri, maka dengan orang yang berinteraksi dengan perusahaan
kondisi ini tentunya pengertian pamong sebelum proses produksi selesai, karena
praja sebagaimana awal berkembangnya mereka adalah pengguna.
3
Jurnal Pemerintahan dan Keamanan Publik (JP dan KP) Vol. 1\No. 1\Februari 2019: 1 –10
4
Agus Supriadi Harahap: Survei Kepuasan Stakeholders terhadap Kinerja ....
5
Jurnal Pemerintahan dan Keamanan Publik (JP dan KP) Vol. 1\No. 1\Februari 2019: 1 –10
komunikasi bagi alumni IPDN ; kurang baik Responden yang menyatakan tingkat
sebesar 8,3% kemudian cukup baik 14,2% kinerja terhadap atribut kemampuan
dan baik hanya 54,2% sementara responden leadership bagi alumni IPDN baik sebesar
yang menjawab sangat baik mencapai 50,8% kemudian cukup baik 14,2% dan
23,3% terhadap atribut kemampuan alumni tidak baik hanya 9,2% sementara responden
IPDN dalam komunikasi mayoritas baik. yang menjawab sangat baik mencapai 25.8%
Untuk kepentingan (harapan) pemerintah terhadap atribut kemampuan alumni IPDN
daerah di 13 provinsi terhadap indikator dalam aspek leadership responden menilai
yang berkaitan dengan atribut komunikasi mayoritas baik. Kepentingan (harapan)
alumni IPDN adalah mayoritas menjawab pemerintah daerah di 13 provinsi terhadap
penting yakni 51,7% dan hanya 2,5% yang indikator yang berkaitan dengan atribut
mengatakan kurang penting serta yang leadership bagi alumni IPDN adalah
menjawab sangat penting 38,3% kemudian mayoritas menjawab sangat penting yakni
responden juga menjawab cukup penting 35,8% dan hanya 6,7% yang mengatakan
hanya 7,5% dari indikator kemampuan tidak penting serta yang menjawab penting
komunikasi purna praja IPDN. Dengan 52,5% kemudian responden juga menjawab
demikian dari analisa di atas tentang cukup penting hanya 9,2% dari indikator
kepentingan pada kemampuan komunikasi kemampuan leadership bagi purna praja
purna praja IPDN, mayoritas responden IPDN.
menjawab penting dan sangat penting untuk Responden yang menyatakan tingkat
indikator kemampuan komunikasi pada kinerja terhadap atribut kemampuan logis
purna praja IPDN dalam menjalankan tugas bagi alumni IPDN baik sebesar 50,8%
di pemerintah pemerintahan daerah di 13 kemudian cukup baik 13,2% dan tidak baik
provinsi. hanya 9,2% sementara responden yang
Responden yang menyatakan tingkat menjawab sangat baik mencapai 26.7%
kinerja terhadap atribut kemampuan terhadap atribut kemampuan alumni IPDN
organization skill bagi alumni IPDN dalam aspek logic responden menilai
kurang baik sebesar 8,3% kemudian cukup mayoritas baik. Responden yang menyatakan
baik 15,8% dan baik 58,3% sementara tingkat kepentingan terhadap atribut
responden yang menjawab sangat kemampuan logis bagi alumni IPDN; kurang
baik mencapai 17,5% terhadap atribut penting sebesar 8,3% kemudian penting
kemampuan alumni IPDN dalam aspek 42,5% dan sangat penting 43,3% terhadap
organization skill responden menilai atribut kemampuan alumni IPDN dalam
mayoritas baik. Kepentingan (harapan) logic mayoritas penting dalam menjalankan
pemerintah daerah di 13 provinsi terhadap tugas yang diberikan.
indikator yang berkaitan dengan atribut Responden yang menyatakan tingkat
organization skill alumni IPDN adalah : kinerja terhadap atribut kemampuan
mayoritas menjawab sangat penting yakni lainnya bagi alumni IPDN baik sebesar
44,2% dan hanya 3,3% yang mengatakan 48,3% kemudian cukup baik 16,7% dan
tidak penting serta yang menjawab sangat tidak baik hanya 6,7% sementara responden
penting 43,3% kemudian responden juga yang menjawab sangat baik mencapai
menjawab cukup penting hanya 9,2% dari 28,3% terhadap atribut kemampuan alumni
indikator kemampuan organization bagi IPDN dalam aspek lainnya responden
purna praja IPDN. menilai mayoritas baik. Responden yang
6
Agus Supriadi Harahap: Survei Kepuasan Stakeholders terhadap Kinerja ....
menyatakan tingkat kepentingan terhadap ini kurang penting sebesar 5,8% kemudian
atribut kemampuan lainnya bagi alumni penting 44,2% dan sangat penting 45,8% dan
IPDN; responden yang menilai aspek ini hanya 4,2% yang responden menilai tidak
kurang penting sebesar 10,8% kemudian penting terhadap atribut kemampuan alumni
penting 40,0% dan sangat penting 46,7% IPDN dalam aspek group skill yang terdiri
terhadap atribut kemampuan alumni IPDN dari kemauan yang positif untuk bekerjasama
dalam kemampuan lainnya yang terdiri dengan pegawai lain, mampu mengemukakan
dari penguasaan teknologi informasi, pendapat mudah beradaptasi dan percaya
menguasai bidang tugasnya, mampu diri,. Dimana mayoritas responden menjawab
mengimplementasikan bidang ilmunya bahwa hal ini penting dalam menjalankan
di bangku kuliah ke dunia kerja serta tugas yang diberikan.
menggunakan atribut keselamatan kerja, Responden yang menyatakan tingkat
mayoritas responden menjawab penting kinerja terhadap atribut kemampuan etika
dalam menjalankan tugas yang diberikan. bagi alumni IPDN baik sebesar 51,7%
Responden yang menyatakan tingkat kemudian cukup baik 16,7% dan responden
kinerja terhadap atribut kemampuan effort yang menilai tidak baik hanya 6,7%
bagi alumni IPDN baik sebesar 50,8% sementara itu responden yang menjawab
kemudian cukup baik 19,2% dan tidak sangat baik mencapai 25% terhadap atribut
baik hanya 6,7% sementara responden kemampuan alumni IPDN dalam aspek etika.
yang menjawab sangat baik mencapai Dengan demikian mayoritas responden
23,3% terhadap atribut kemampuan menilai baik. Responden yang menyatakan
alumni IPDN dalam aspek effort. Dengan tingkat kepentingan terhadap atribut
demikian mayoritas responden menilai baik. kemampuan etika bagi alumni IPDN kurang
Responden yang menilai aspek ini kurang penting sebesar 6,7% kemudian penting
penting sebesar 10,8% kemudian penting 42,5% dan sangat penting 46,7% dan hanya
49,2% dan sangat penting 37,5% terhadap 4,2% yang responden menilai tidak penting
atribut kemampuan alumni IPDN dalam aspek terhadap atribut kemampuan alumni
effort yang terdiri dari tenang bekerja dalam IPDN dalam aspek etika yang terdiri dari
tekanan, mampu mengendalikan emosi/diri, kejujuran, keramahan, memiliki sopan dan
mampu menerima kritik, aktif dalam kegiatan santun dengan pegawai lainnya lain, hormat
training, diklat, dsb, mempunyai target dalam dengan seluruh pegawai lainnya, adil dalam
kariernya, mayoritas responden menjawab bersikap, patuh terhadap seluruh peraturan
bahwa hal ini penting dalam menjalankan lingkungan kerja, serta secara keseluruhan
tugas yang diberikan. memiliki prestasi kerja yang baik. Dimana
Responden yang menyatakan tingkat mayoritas responden menjawab bahwa hal
kinerja terhadap atribut kemampuan group ini penting dalam menjalankan tugas yang
skill bagi alumni IPDN ; responden yang diberikan.
menyatakan baik sebesar 38,3% kemudian
3. Gap Analysis
cukup baik 14,2% dan tidak baik hanya
8,3% sementara responden yang menjawab Data yang terkumpul dengan kuesioner
sangat baik mencapai 39,2% terhadap atribut di atas menunjukkan bahwa kedelapan
kemampuan alumni IPDN dalam aspek group dimensi yang diteliti masih menunjukkan
skill. Dengan demikian mayoritas responden nilai gap yang negatif, sebagaimana tabel
menilai baik. Responden yang menilai aspek berikut.
7
Jurnal Pemerintahan dan Keamanan Publik (JP dan KP) Vol. 1\No. 1\Februari 2019: 1 –10
Gambar
Gambar 1. Distribusi 1. Distribusi
skor skor kinerja
kinerja lulusan lulusan
IPDN dan IPDN dan Kepentingan/Harapan
Kepentingan/Harapan Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah
Sumber: Hasil Survei, 2017
Sumber: Hasil Survey, 2017
8
Diagram tersebut di atas menunjukkan bahwa terdapat empat kuadran kepuasan
stakeholders terhadap kinerja alumni IPDN, sebagai berikut:
Agus Supriadi Harahap: Survei Kepuasan Stakeholders terhadap Kinerja ....
9
Jurnal Pemerintahan dan Keamanan Publik (JP dan KP) Vol. 1\No. 1\Februari 2019: 1 –10
10