Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ada Na Gau: Public Administration

ISSN: 2723-5505
Volume 3 ∣ Issue 1 ∣ Juni 2022

Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan


Mutu Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Gilireng Kabupaten Wajo

Nuraini1*, Imran Ismail2, Siti Aminah2

1Mahasiswa Program Pascasarjana, Program Studi Administrasi Publik, Universitas Puangrimaggalatung


2Program Studi Administrasi Publik, Universitas Puangrimaggalatung

*Corresponding author: nurainiriani@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the forms of human resource management and to find out the
obstacles and supporting factors faced in improving the quality of education at SMP Negeri 1
Gilireng, using descriptive research with a qualitative approach. The results of this study indicate
that in terms of Planning, Organizing, Commanding, Coordinating and Controlling, it can be
declared good value, this has been proven by determining a series of actions and activities to
achieve the expected results that have gone well. Where the leadership element has carried out a
synchronization and combination of activities together so that the implementation of the planned
activity program can run with the duties and functions of each employee and is carried out based
on the organization's work systems and procedures where the work results will be a measure of
the implementation of the work has been completed. With a plan, this implementation continues
to be carried out starting from the planning, organizing and implementation stages until the end
of the completion of a work program carried out with direct or indirect supervision, this can be
declared good value.

Key word: Management HR

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan sumber daya penyuluh dalam
meningkatkan pelayanan di Kampung Keluarga Berencana dan mengetahui faktor yang
mempengaruhi pengembangan sumber daya penyuluh dalam meningkatkan di Kampung Keluarga
Berencana Kecamatan Gilireng. Sumber data digunakan adalah informan yaitu Kepala Dinas, Kepala
UPT Keluarga Berencana, Penyuluh dan Kader yang penentuannya dilakukan secara snowball.
Sumber data yang lain berupa peristiwa atau situasi dan dokumen yang sesuai/relevan dengan unit-
unit analisis penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung,
wawancara dan studi pustaka. Dengan berdasarkan data yang ada, penulis berupaya
mendeskripsikan secara sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sumber daya penyuluh di
Kampung Keluarga Berencana sudah berjalan dengan baik Meskipun demikian masih diperlukan
upaya perbaikan yang lebih baik, baik formal maupun nonformal, dimana faktor yang mempengaruhi
perkembangan adalah motivasi karyawan itu sendiri dan kesiapan organisasi dalam melaksanakan
pembangunan.

Kata Kunci : Manajemen SDM

1. Pendahuluan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang rincian tugas unit kerja di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Maka
Pemerintah bekerjasama dengan berbagai lembaga dalam negeri ataupun luar negeri baik

1004
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

milik pemerintah ataupun swasta perusahaan-perusahaan yang menampung tenaga kerja atau
yang memperkerjakan Sumber Daya Manusia ini diharapkan terus membantu usaha dalam
mengembangkan berbagai potensi pribadi agar akhirnya hasil terbaik yang diharapkan oleh
para pengusaha tersebut. Sumber Daya manusia (SDM) merupakan sebagai modal dasar
pembangunan yaitu jumlah dan struktur penduduk, serta dimensi kualitatif yaitu mutu hidup
penduduk. Sumber Daya Manusia juga merupakan kunci keberhasilan untuk
menyelenggarakan suatu pembangunan untuk memperlancar pencapaian sasaran
pembangunan nasional. Dengan terpenuhinya beberapa persyaratan antara lain meningkatnya
Sumber Daya Manusia yang terlihat semakin banyak tenaga profesional mampu memenuhi
tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya.
Konsekuensi logis dari upaya peningkatan mutu pendidikan adalah perlunya
peningkatan kualitas secara keseluruan komponen system pendidikan. Dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan, komponen pendidikan yang berupa sumber daya
manusia (SDM) mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan
yang diinginkan. Karena Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan professional
merupakan kebutuhan mutlak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Tetapi
bagaimana pengelola Sumber Daya Manusia agar manusia dapat memegang peranan
utama yang optimal untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, bukanlah
masalah yang sederhana. ketidaksederhanaan ini dapat dilihat mencermati arti dari
pengelolaan itu sendiri. Pengelolaan Sumber Daya Manusia berarti penyiapan dan
pelaksanaan suatu rencana yang terkoordinasi untuk menjamin bahwa Sumber Daya
Manusia yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya untuk mencapai tujuan
organisasi, sehingga dapat dikatakan bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia
merupakan gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsure manusia sebagai sumber
daya yang professional, yang perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu
memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi dan bagi pengembangan
kinerja. Sehingga secara sederhana dapat dipahami bahwa pengertian pengelolaan
Sumber Daya Manusia adalah bagaimana pengelola manusia yang ada didalam
organisasi agar potensi dan kemampuannya dapat berfungsi secara maksimal bagi
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Disinilah pentingnya kepala
sekolah sebagai menejer pendidikan perlu menggali, menyalurkan, membina dan
mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki tenaga pendidik maupaun
tenaga kependidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Disamping itu,
menejer diharapkan, mampu menunjukkan efektifitasnya dalam mengelola Sumber

1005
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

Daya Manusia, terutama masalah kepegawaian dan hubungan antar pegawai.


Walaupun secara konsep dikatakan Sumber Daya Manusia merupakan kunci
keberhasilan pendidikan, namun dlam kenyataannya mereka kurang mendapat
perhatian dari para menejer pendidikan. Rapat kerja, seminar, loka karya dan diskusi
tentang pendidikan sebagian besar hanya membahas kurikulum saja terutama profesi
belajar mengajar, tetapi sebagaimana caranya belajar mengajar dapat dilaksanakan
oleh pelaksana pendidikan dengan baik tidak dapat mendapat perhatian. Hal dapat
dipahami dari kenyataan yang ada dilapangan bahwa masih banyaknya para menejer
pendidikan yang masih mengabaikan aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia,
masalah yang sering muncul dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia adalah
terjadinya kesenjangan kemampuan dan kecakapan para pelaksana pendidikan baik
tenaga guru maupun non guru, dengan tuntutan efektifitas dan efisiensi kerja,
kurangnya para pelaksana pendidikan menjalani orientasi dan memperoleh
pendidikan yang konperhensif, serta kurangnya para pelaksana pendidikan yang
terlatih dibanding dengan percepatan pembaharuan dalam bidang pendidikan.
Sebagai sekolah negeri berada dalam koordinasi dan pengawasan Dinas Pendidikan
Kabupaten Wajo. SMP Negeri I Gilireng dapat dinyatakan unggul terbukti dengan
adanya beberapa prestasi yang pernah diraihnya, antara lain :
1. Juara I lomba siswa berprestasi tingkat kecamatan Gilireng
2. Juara II lomba siswa berprestasi tingkat Propinsi Sulawesi Selatan
3. Juara I lomba Olimpiade Matematika tingkat Kab. Wajo
4. Juara I lomba Lagu Daerah tingkat kabupaten Kab. Wajo
5. Juara II lomba Lagu Daerah tingkat Propinsi Sulawesi Selatan
6. Juara I lomba mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat kecamatan Gilireng
7. Juara I lomba mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat kabupaten Wajo
8. Juara III lomba mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat Propinsi
Dari beberapa prestasi yang telah diraih tersebut sehingga tenaga pendidik yang ada di
SMP Negeri 1 Gilireng tidak segan-segan menyambangi siswa-siswi yang berada didaerah
tepencil walaupun ditengah-tengah pendemi guna menambah dan menyelaraskan ilmu
dengan prestasi yang telah dicapai selama ini. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk
mengangkat masalah yang berkaitan dengan “ Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
rangka meningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri I Gilireng “.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :

1006
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

1. Bagaimana manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan di


SMP Negeri 1 Gilireng Kabupaten Wajo?
2. Faktor apa yang menjadi penghambat dan pendukung manajemen sumber daya manusia
dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Gilireng Kabupaten Wajo?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah :
1. Untuk menganalisis manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SMP Negeri 1 Gilireng Kabupaten Wajo
2. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan faktor apa yang menjadi penghambat dan
pendukung manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan di
SMP Negeri 1 Gilireng Kabupaten Wajo

Terlaksananya penelitian Manajemen Sumber daya Manusia dalam meningkatkan mutu


pendidkan di SMP Negeri I Gilireng dapat memberikan berbagai manfaat antara lain :
1. Manfaat teoritis, dapat menambah wawasan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan
dan diharapkan dapat menjadi media untuk mengaplikasikan berbagai teori dan konsep
yang telah dipelajari kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia khususnya
dengan peningkatan mutu pendidikan.
2. Manfaat praktis
a. Dapat memberikan informasi bagi instansi ataupun organisasi agar dapat berupaya
meningkatkan profesionalisme pegawai baik secara teknis maupun secara
operasional.
b. Sebagai bahan masukan bagi atasan bahwa peningkatan mutu pendidikan adalah
upaya peningkatan profesionalisme pegawai terhadap prestasi kerjanya dan sangat
penting untuk menjawab tantangan masa depan bangsa dimasa yang akan datang.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan sebagai bahan
rekomendasi tentang peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri I Gilireng
Kabupaten Wajo.

2. Metode
2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 1 Gilireng Jl. Paselloreng No 7 Kelurahan Gilireng
Kecamatan Gilireng kabupaten Wajo, dengan penelitian lapangan yakni dengan melakukan
pengumpulan data dan penelitian secara langsung pada lokus penelitian. Penggunaan waktu
penelitian penulis selama 90 hari (3 bulan ) dari bulan Agustus s. d Oktober 2021.

1007
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

2.2. Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dekstriptif dengan pendekatan kualitatif,
yakni suatu bentuk penelitian yang memberikan gambaran mengenai objek yang diamati atau
fokus penelitian.

2.3. Fokus Penelitian


1. Fokus
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada sumber daya manusia dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Gilireng.
2. Sub Fokus
a. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk
mencapai hasil yang diharapkan
b. Organizing (pengorganisasian), artinya rangkaian program kerja telah
diorganisasikan kedalam bentuk satu kesatuan untuk dijalankan oleh semua anggota
organisasi.
c. Commanding, artinya rangkaian kerja telah tergambar pada struktur organisasi yang
disertai pendelegasian kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
pegawai dan dijalankan berdasarkan sistem dan prosedur kerja organisasi.
d. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak
terjadi kekacauan dan saling lempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan,
menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
e. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.

2.4. Informan Penelitian


Dalam penelitian ini, yang dijadikan subyek penelitian di SMP Negeri 1 Gilireng adalah
Kepala Sekolah 1 orang, wakil kepala sekolah 1 orang, guru 1 orang, Tata Usaha 1 orang, orang
tua siswa 1 orang dan siswa/siswi 2 orang, yang diambil secara acak. Sehingga jumlah
informan sebanyak 7 orang.

2.5. Instrumen Penelitian


Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrument penelitian yang utama
adalah peneliti sendiri. Penempatan peneliti sebagai instrument dalam penelitian bermanfaat
jika dipenuhi beberapa syarat, antara lain, yang bersangkutan memiliki sikap responsive,
memiliki kemampuan penyesuaian diri, menekankan keutuhan (memanfaatkan imajinasi dan
kreativitas dan memandang dunia sebagai sebagai suatu keutuhan), kemampuan bendasarkan
diri atau perluasan pengetahuan, memproses data secepatnya, memanfaatkan kesempatan

1008
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

untuk mengklarifikasi dan mengiktisarkan serta memanfaatkan kesempatan mencari respons


yang tidak lazim dan indiosintrik, disamping itu pada saat pelaksanaan penelitian terutama
dalam proses pengumpulan data menggunakan instrumen lain seperti, pedoman observasi,
pedoman wawancara, serta catatan dokumen mengenai berbagai kegiatan yang berhubungan
dengan pengaruh manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri I Gilireng.

2.6. Teknik Keabsahan Data


Dalam penelitian kualitatif, keshahihan data merupakan hal vital karena menyangkut
taraf keterpercayaan data dan hasil penelitian. Dalam menguji kebenaran dan keabsahan data
adalah dengan memperpanjang waktu penelitian, pengumpulan data secara terus menerus,
mengadakan trianggulasi, diskusi dengan teman sejawat, referensi yang cukup, pengecekan
oleh subyek penelitian, uraian rinci dan auditing. Pemeriksaan keabsahan data dalam
penelitian ini mengikuti kriteria yang diajukan oleh Lexy J. Moleong, yaitu : Derajat
kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), keberuntungan (debendability) dan
kepastian (konfirmability) (Moleong, 1992 : 111).
a. Uji Keterpercayaan (credibility).
Derajat keterpercayaan (credibility) pada dasarnya sebagai ganti konsep validitas
internal dalam penelitian kuantitatif. Derajat keterpercayaan ini mempunyai dua fungsi,
yaitu: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat keterpercayaan
penemuan dapat dicapai. Kedua, mempertunjukkan derajat keterpercayaan hasil-hasil
penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
diteliti. Untuk memperoleh keshaliihan data dalam penelitian ini, maka ada beberapa
teknik yang peneliti lakukan. Namun dalam hal ini peneliti hanya menggunakan tiga
teknik, yaitu : Pertama, mengadakan observasi secara mendalam dan terus-menerus
dalam aktifitas yang disediakan di SMP Negeri 1 Gilireng bagi tenaga pendidik dan siswa
sehingga lebih memahami fenomena dan peristiwa. Kedua, mengadakan trianggulasi
melalui sumber dan metode. Trianggulasi sumber, yaitu pengecekan data dengan
membandingkan dan mengecek ulang data yang diperoleh dari informan dengan
informan lainnya. Misalnya, suatu temuan yang didapat dari hasil wawancara dengan
salah satu sumber data, dapat diuji kebenarannya dengan melakukan wawancara ulang
dengan satu atau lebih sumber data lain, sehingga dianggap temuan yang didapat benar-
benar sama. Dengan demikian hasil analisis sementara dalam penelitian ini akan selalu
dikonfirmasikan dengan data atau informasi baik yang diperoleh dengan sumber lain.
Sedangkan trianggulasi metode dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda
untuk memperoleh informasi yang sama, misalnya untuk menggali program yang
dilaksanakan, tidak hanya diperoleh melalui metode observasi, tatapi metode lain juga
sangat diperlukan seperti wawancara maupun dokumentasi. Teknik ini juga digunakan

1009
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

dalam melihat secara lebih tajam hubungan ( inter-relasi ) antara berbagai data dalam
analisis data. Ketiga, diskusi dengan teman sejawat yang berpengalaman, seperti arahan
dari dosen pembimbing, saran dan masukan rekan-rekan mahasiswa pasca sarjana.
b. Pengujian transferability
Dalam pengujian ini digunakan dalam konteks dan situasi sosial internal,
sehinggadimungkinkan dalan penelitian kualitatif, maka peneliti dalam membuat
laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis dan dapat
dipercaya. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang
sedemikian jelasnya, “semacam apa” suatu hasil penelitian dapat diberlakukan
(transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas
(Sugiyono, 2010 : 376)
c. Pengujian dependability (Keberuntungan)
Dalam pengujian dependability penelitian kuantitatif dilakukan dengan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan auditor yang
independen atau pembimbing untuk bagaimana peneliti mulai menentukan
masalah/fokus memasuki lapangan, menentukan sumber data, analisis data,
melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan harus dapat
ditunjukkan oleh peneliti.
d. Pengujian Kepastian (konfirmability)
Dalam penelitian kualitatif, pengujian ini mirip dengan uji dependability,
sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan, menguji konformability
berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil
penelitian merupakan fungsi dan proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.

2.6. Teknik Analisis Data


Analisis data penelitian kualitatif sudah dilakukan sejak awal kegiatan hingga akhir
kegiatan, dengan harapan adanya konsistensi dalam analisis data. Analisis data yang
digunakan peneliti agar data menjadi lebih mudah difahami dan lebih bermakna, adalah
analisis data Model Analisis Interaktif dari Mills dan Huberman (Milles et al, hal : 23) yang
membagi kegiatan analisis data menjadi beberapa bagian, yaitu : pengumpulan data,
pengelompokan menurut variable, reduksi data, penyajian data, memisahkan outlier data dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi data.

1010
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

3. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil penelitian dengan berpedoman pada rumusan masalah dan kerangka
konseptual dalam pembahasan penelitian ini, dapat di deskripsikan hasil wawancara dan
observai secara berstruktur dan tidak berstruktur terkait dengan efektivitas menajemen
sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan yakni tidak terlepas dari
beberapa fungsi-fungsi manajemen.
Berdasar hasil wawancara terhadap informan utama penulis serta pernyataan
wawancara pada pegawai di sekolah SMP Negeri 1 Gilireng sebagai informan pendukung,
menyatakan bahwa konsep penerapan fungsi manajemen dari pengembangan sumber daya
manusia ini dapat dikatakan berjalan dengan baik serta sudah terlaksana dengan mengacu
pada kebijakan dan ketentuan yang ada serta sudah dalam pencapaian tujuan organisasi,
sesuai dengan strategi pencapaian tujuan tersebut.
Oleh sebab itu pegawai dengan peran fungsinya sebagai pelaksana program kegiatan
dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam menentukan skala proritas kerja yang
dipersyaratkan untuk melahirkan suatu keputusan, sudah sejalan dengan tata urutan
pekerjaan dengan mengedepankan aturan yang berlaku. Hal ini memberikan gambaran bahwa
peran dan fungsi pegawai dengan segala aktivitas dan bidang tanggungjawabnya yang pada
intinya adalah berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik, pelayanan dan pemberdayaan
tenaga pendidik memerlukan suatu perencanaan yang matang serta kesiapan sumber daya
manusianya untuk menjalankan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa keberadaan pimpinan dalam sebuah organisasi telah mampu melakukan
suatu pengembangan kinerja sesuai dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai, dan ini sudah
berjalan dengan baik.
Terkait dengan penerapan fungsi pengorganisasian dalam peningkatan mutu
pendidikan, dapat dikatakan berjalan dengan baik serta terlaksana dengan mengacu pada
kebijakan dan ketentuan yang ada serta sudah dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai
dengan strategi pencapaian tujuan tersebut.
Pegawai dalam hal ini tenaga pendidik dengan peran fungsinya sebagai pelaksana
program kerja dengan mengedepankan aturan yang berlaku, hal ini menjelaskan kepada kita
bahwa peran tenaga pendidik dengan segala aktivitas dan bidang tanggungjawabnya yang
pada intinya telah dilakukan suatu pengorganisasian dari semua bidang-bidang kegiatan.
Pemberdayaan tenaga pendidik dan tentu hal ini memerlukan suatu pengorganisasian yang
baik dan matang serta diperlukan kesiapan sumber daya manusianya untuk menjalankan
kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan

1011
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

pimpinan telah mampu mengorganisasikan suatu pengembangan kerja dengan kualitas


pekerjaan yang telah dicapai, dan ini sudah berjalan dengan baik.
Sekaitan dengan penerapan fungsi pengarahan dari pelaksanaan program kerja dalam
meningkatkan mutu pendidikan, dapat dikatakan berjalan dengan baik serta terlaksana
dengan mengacu pada kebijakan dan sasaran tujuan organisasi, dimana sasran ini telah diatur
dan disusun pola pelaksanaannya dengan menyesuaikan tingkat kompetensi yang dimiliki
oleh pegawai, sesuai dengan pencapaian tujuan tersebut. Oleh sebab itu pegawai dalam hal ini
tenaga pendidik dengan perannya sebagai pelaksana program kerja kegiatan sudah sejalan
dengan tata urutan pekerjaan dengan mengedepankan aturan yang berlaku.
Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa peran dan fungsi tenaga pendidik dengan segala
aktivitas dan bidang tanggunngjawabnya yang pada intinya telah dilakukan pengorganisasian
suatu pelaksanaan kegiatan dari semua bidang-bidang kegiatan, pemberdayaan pegawai dan
tentunya hal ini memerlukan suatu pengorganisasian yang baik dan matang serta diperlukan
kesiapan sumber daya manusianya untuk menjalankan program kerja yang telah ditetapkan
sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan pimpinan telah melakukan dan
menggerakkan orang untuk berbuat sebagai bentuk pengembangan kualitas pekerjaan yang
tekah dicapai, dan ini sudah berjalan dengan baik.
Demikian pula kaitannya dengan fungsi koordinasi bahwa konsep penerapan koordinasi
ini dari pelaksanaan program kerjanya dalam peningkatan mutu pendidikan, dapat dikatakan
berjalan dengan baik dimana koordinasi dipandang sebagai penyamaan persepsi antara
pegawai yang satu dengan pegawai lainnya serta pimpinan dalam mewujudkan kualitas
program kerja yang telah direncanakan sebelumnya, dan hal ini dijabarkan melalui hubungan
interpersonal dan secara formal dilakukan guna memastikan bahwa kualitas ketercapaian dan
dapat memenuhi tujuan.
Pelaksana kegiatan dalam meningkatkan mutu pendidikan sudah sejalan dengan tata
urutan pekerjaan dengan mengedepankan aturan yang berlaku, hal ini menjelaskan kepada
kita bahwa peran dan fungsi tenaga pendidik dalam melakukan koordinasi tidak terlepas
untuk menjaga kualitas dari program yang telah direncanakan, dimana koordinasi untuk
memastikan terselenggaranya proses belajar mengajar sudah sesuai dengan ketentuan yang
diatur dan berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan pimpinan telah
mampu melaksanakan dan menggerakkan orang untuk berbuat sebagai bentuk peningkatan
mutu pendidikan dengan kualitas kerja yang telah dicapai dan sudah berjalan dengan baik.
Demikian pula kaitannya dengan fungsi pengendalian akan pelaksanaan program kerja dalam
peningkatan mutu pendidikan, dapat dikatakan berjalan dengan baik serta terlaksana dengan
mengacu pada kebijakan dan sasaran tujuan organisasi, dimana sasaran pengawasan ini telah
diatur dan disusun pola pelaksanannya dengan menyesuaikan dengan bidang kegiatan yang

1012
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

menjadi tanggung jawab yang dimiliki, sesuai dengan bidang strategi pencapaian tujuan
organisasi. Oleh sebab itu pegawai dengan peran fungsinya sebagai pelaksana program kerja
dalam meningkatkan mutu pendidikan sudah tentu dapat diawasi dan sebagai bahan evaluasi
atas potensi masing-masing. Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa peran dan fungsi tenaga
pendidik dengan segala aktivitas dan bidang tanggungjawabnya memerlukan suatu
pengawasan yang baik, yang pada initnya telah dilakukan suatu pelaksanaan kegiatan dari
semua bidang-bidang kegiatan pemberdayaan, dan tentu hal ini memerlukan suatu kontrol
dengan maksud untuk menunjukkan arah yang tepat pada tatanan pelaksanaan dan
penyelesaian suatu pekerjaan, serta diperlukan kesiapan sumber daya manusianya untuk
menjalankan program kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa
keberadaan pimpinan telah mampu melaksanakan pengawasan dalam meningkatkan mutu
pendidikan sebagai bentuk kualitas kerja yang dicapai dan ini sudah berjalan dengan baik.

4. Kesimpulan
Manajemen sumber daya manusia dalam peningkatan mutu pendidikan pada
SMP Negeri 1 Gilireng sebagai berikut :
1. Diterapkan fungsi – fungsi manajemen dan dapat dinyatakan bernilai baik, hal ini
telah dibuktikan dengan penentuan serangkain tindakan dan kegiatan untuk
mencapai hasil yang diharapkan dan berjalan dengan baik, serta keseluruhan
pekerjaan dan perangkat sumber daya manusianya dalam organisasi telah
berjalan dengan baik, dimana unsur pimpinan telah melakukan sinkronisasi dan
perpaduan aktivitas secara bersama-sama sehingga pelaksanaan program
kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik.
2. Beberapa faktor pendukung yang sangat mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan
diinstansi tersebut seperti :
Keterampilan Konsepstual yaitu Kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan keseluruhan kepentingan dan kegiatan organisasi/institusi.
Keterampilan Kemanusiaan yaitu kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan
memotivasi orang lain baik sebagai individu ataupun kelompok.
Keterampilan Administratif yaitu kemampuan yang dapat membantu kita
menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengelolaan administrasi.
Keterampilan Teknik yaitu penggunaan keahlian khusus yang dibutuhkan dalam
bekerja, dengan indikator: memanfaatkan peralatan teknologi, melaksanakan prosedur
kerja, dan menangani gangguan pekerjaan

1013
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

Referensi
A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung.

Atmodiwiryo, Soebagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: PT.Ardadizyan Jaya.

Decenzo, David A and Stepen P.Robbins. 1999. Human Resource Manajemen, New York: Jhon
Willey and Sons Inc.

Desler, Gery. 1997. Personal Management (Manajemen Sumber Daya Manusia), Jakarta:
Prenhalindo.

French, Wendell. 1993. The Personal Management Process, Hoston: Houghton Mifflin
Company.

Gomes, Faustino Cardoso. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Andi Offset.

Handoko, T Hani. 1995. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, Melayu SP.2005” Manajemen Sumber Daya Manusia “ Jakatta Bumi Aksara

Kotler., Philip. 1997, Marketing Manajemen : Analisis, Planning, Implementation & Control, 9
th edition, Prentice Hall International, Upper Saddle River, New Jersey.

Lailil Kadar,.1994, Organisasi dan Manajemen, Yayasan Karya Dharma IIP, Jakarta.

Loverlock, Vincent, 1997. Manajemen Kualitas : Penerapan Konsep Kualitas dalam Manajemen
Bisnis, Kerjasama Yayasan Indonesia Emas – Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mastuki HS.DKK. 2003. Manajemen Pondok pesanttren, Jakarta: Diva Pustaka.

Mathis, Robert L. Dan John H Jackson. 2002 “ Manajemen Sumber Daya Manusia” edisi
Pertama. Jakarta. Salemba Empat.

Melayu SP Hasibuan. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.

Milles, MB & Huberman MA, Qualitative Data Analisys a Source Book of New Method, London:
Sage Publication Ltd.

M. Manulang. 1983 “ Dasar-dasar Manajemen” Ghalia Jakarta

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nasution S. 1992. Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito.

1014
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

Nawawi, Handari. 1999. Manajemen Strategic Organisasi non Profit di Bidang Pemerintahan,
Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Nawawi, Handari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Gadjah Mada
Universitas Press.

Oey. Liang lee. “ Pengertian Manajemen” Balai Pustaka ADMUGM Buleting.

PB, Trion. 2002. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Tugu.

Ruky, Ahmad.S. 2002 “ Sistem Manajemen Kinerja” Gramedia Pustaka Utama.

Siagian, Sondang.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara

Simamura, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN.

Siswanto, Yun. 2002. “Materi Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia” 1-9, EKMA4214/3sks,
cet 6, Universitas Terbuka, Jakarta.

Sudjana, Nana, 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, bandung ; Sinar Baru Algesindo.

Sugyono. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Gramedia. Bandung

Sukarno. 1992. Dasar-Dasar Manajemen, Bandung: PT.Masdar Maju.

Suprihanto. 1998, “Kinerja Sumber Daya Manusia” Jakarta.

Suyadi. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di
Sekolah Dasar Negeri 1 Delanggu.Surakarta, IAIN Surakarta

Syamsy, Ibnu. 1994.Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Terry G.R dan Rue,L.W. 2003. Dasar-dasar Manajemen. Terjemahan oleh Ticoalu G.A. Jakarta :
Bumi Aksara .

Tjiptono. 1996, Service Manajemen For Competitive Advantage, Mc Graw-Hill Inc, New York.

Thoha. 1995, Birokrasi Pelayanan Publik. Mandala Press. Yogyakarta.

Thoha Mifttah. 2008. “ Administrasi Publik kontemporer” Kencana Prenada Group Jakarta.

Trigono. 1997. Managing In New Public Service, Mc Millan Press, London.

Zainun, Buchari. 2014. Manajemen dan Motivasi .Jakarta : Balai Aksara.

Zeithaml, Bitne., and Gremler.2006. Service Marketing : Integrating Customer Focus Across
The Fun Firm. 4 th edition Boston Burr Ridge : Mc Graw-Hill.

1015
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

1016

Anda mungkin juga menyukai